Archives Mei 2025

HMNS Secara Eksklusif Rilis Nourishing Hair Perfume di Perayaan 16th Anniversary di Grand Indonesia

 

 

HMNS Secara Eksklusif Rilis Nourishing Hair Perfume di Perayaan 16th Anniversary di Grand Indonesia

 

Jakarta, 22 Mei 2025 –

 

 

HMNS kembali memperluas lini produknya dengan meluncurkan Nourishing Hair Perfume, sebuah inovasi wewangian untuk rambut yang tidak hanya memancarkan aroma khas mewah HMNS, tetapi juga menutrisi setiap helai rambut. Karena produk ini memiliki 3 bahan-bahan aktif seperti ‘Trehalose’ untuk menjaga kelembapan rambut, ‘Ethyl Macadamiate’ untuk melembutkan dan sebagai heat protectant untuk rambut, dan ‘Amino Acid Complex, untuk menguatkan akar rambut. Produk ini hadir dalam dua varian: Another Rose dan Darker Shade of O, yang merupakan hasil adaptasi dari parfum HMNS Eau de Parfum (EDP) favorit, yaitu Unrosed dan Darker Shade of Orgsm. HMNS exclusive launching Nourishing Hair Perfume ini merupakan bagian dari rangkaian acara 16th Anniversary Grand Indonesia.

Dengan harga Rp195.000 untuk kemasan 250ml, produk ini menjadi opsi wewangian harian yang terjangkau namun tetap elegan. Peluncuran resmi akan dilakukan pada 21 Mei 2025 pukul 18.00 WIB, secara serentak di berbagai platform e-commerce: Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dan website resmi HMNS.

Sebagai bagian dari selebrasi ini, HMNS juga mengadakan acara launching offline eksklusif di Grand Indonesia yang bertepatan dengan ulang tahun ke-16 mal ikonik tersebut. Acara ini akan dimeriahkan oleh Hair Styling Show bersama Reval Hair Stylist, menampilkan transformasi gaya rambut yang terinspirasi dari karakter dua varian hair perfume terbaru HMNS.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman baru dalam memakai parfum—tidak hanya untuk tubuh, tetapi juga untuk rambut,” ujar Iqsal Praja [Marketing Engineering & Research Centre and Campaign Supervisor]

Lalu hal ini disampaikan juga oleh Project Manager dari perilisan ini terkait kandungan dalam produk Nourishing Hair Perfume HMNS ini

“Hair perfume ini menjadi simbol keseharian yang tetap berkelas, dan tentunya membawa sentuhan wangi khas HMNS yang sudah dicintai banyak orang, karena memakai 3 active ingredients yang kita tuh develope product ini berbulan-bulan” Kata Rayana [Project Manager].

Dengan peluncuran ini, HMNS berharap bisa terus menghadirkan inovasi dalam dunia fragrance lokal, memperluas ekspresi diri lewat aroma yang relevan, bold, dan personal.

Acara launching exclusive Nourishing Hair Perfume by HMNS ini diakhiri dengan special performance by Maliq & D’essentials

H Bar: Pusat Gemerlap Malam Berkelas di SCBD dan Kuala Lumpur

H Bar: Pusat Gemerlap Malam Berkelas di SCBD dan Kuala Lumpur

 

 

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Menapaki malam di H Bar adalah sebuah pengalaman sensorik—di mana kemewahan berpadu dengan hiburan kelas dunia. Terletak di pusat kawasan elit SCBD, Jakarta Selatan, dan Kuala Lumpur, H Bar hadir sebagai oase eksklusif bagi penikmat gaya hidup malam. Dibuka setiap hari pukul 17.00–03.00, H Bar menyambut para sosialita, selebgram, eksekutif muda, hingga para party goers, dan nightlife enthusiast.

H Bar dengan mengusung desain klasik Eropa yang mewah dan elegan, menciptakan suasana yang nyaman sekaligus seru. Dengan hiburan live band dan DJ setiap malam, tempat ini selalu penuh energi, menjadikannya salah satu bar terbaik di Asia.

Perpaduan Antara Suasana Mewah, Hiburan seru, dan Tempat untuk Kumpul Bareng.

Setiap elemen di H Bar dirancang untuk
menghadirkan pengalaman yang benar-benar membuat pengunjung larut dan menikmati setiap momennya. Hiburan seperti live music dan penampilan DJ membuat suasana jadi lebih seru dan terasa spesial bagi pengunjung.

Bahkan koleksi signature cocktails yang eksklusif, masing-masing memiliki narasi tersendiri, memperkaya pengalaman menikmati minuman secara estetis dan emosional. Interior bar yang didesain secara detail menghadirkan nuansa premium yang tetap terasa hangat dan ramah bagi siapa saja.

Pengalaman lebih dari 10 tahun dari Holywings Group yang menjadi fondasi utama bagi H Bar.

Sebagai bagian dari Holywings Group, H Bar membawa kekuatan pengalaman selama lebih dari 10 tahun di industri hiburan malam. Dengan lebih dari 60 outlet di 17 kota dan lebih dari 412 event diselenggarakan tiap bulannya, Holywings menghadirkan standar operasional dan inovasi yang terbukti sukses. H Bar menjadi outlet pertama dari Holywings dengan konsep party bar eksklusif dan juga menjadi ekspansi internasional pertamanya, melalui pembukaan di Kuala Lumpur.

“Bar Takeover”: Kolaborasi Ikonik yang Memperkaya Pengalaman

H Bar rutin menggelar event “Bar Takeover” yang menghadirkan bartender selebriti dan mixologist ternama. Mereka mengambil alih bar untuk satu malam, menyajikan kreasi minuman khas mereka langsung di hadapan pengunjung. Pengalaman ini bukan sekadar tentang rasa, tetapi juga tentang seni meracik minuman. Kolaborasi yang akan datang bersama Azul menjadi salah satu momen yang dinantikan para pengunjung setia.

Magnet Sosial bagi Kelas Menengah ke Atas Usia 17–50 Tahun

Audiens utama H Bar mencakup pria dan wanita, dengan rentang usia 17 hingga 50 tahun. Kebanyakan pengunjung berasal dari kalangan kelas sosial B+ hingga A+, yang cenderung menyukai pengalaman premium.
Ditambah musik yang dimainkan yakni golden hits, pop, R&B, dan lagu-lagu komersial yang mudah dinikmati dan mengundang interaksi sosial. Setiap malam menjadi ajang bertemu, bersosialisasi, dan merayakan hidup dalam suasana yang menyenangkan dan berkelas.

Kenyamanan dan Hiburan yang Membuat Pengunjung Ingin Berlama-lama

Suasana H Bar mengundang siapa saja untuk betah tinggal lebih lama. Menu makanan yang menggoda, cocktails dengan racikan eksklusif, serta ambience yang nyaman menjadi kombinasi ideal untuk menghabiskan malam. Ditambah lagi, promo menarik dari pukul 5 hingga 10 malam membuat harga botol dan koktail terasa lebih terjangkau untuk kalangan atas. Beragam permainan seperti “Drink Till Drunk”, alcohol shooter, dan kartu interaktif lainnya membuat suasana semakin hidup dan berkesan.

Destinasi Nightlife Paling Hits di Jakarta dan Kuala Lumpur

Dengan konsep party bar yang tetap mempertahankan gengsi dan eksklusivitas, H Bar menjadi ikon nightlife di dua kota metropolitan ini. Atmosfernya memadukan kemewahan dan kebebasan, menjadikannya tujuan utama bagi mereka yang menginginkan malam yang meriah, berkelas, dan stylish.

Koktail Eksklusif Penuh Karakter dan Spektakuler

Setiap minuman di H Bar tidak hanya diracik dengan presisi, tetapi juga disajikan dengan pendekatan artistik yang digunakan menjadi daya tarik visual, mulai dari efek asap ala “Aladdin’s Magic Negroni”, efek lava menyala di “Krakatoa”, hingga nuansa tropis dari “Borneo”. Rasa, aroma, dan penyajiannya menyatu dalam sebuah pengalaman multisensori yang unik dan memikat.

Suasana yang Menyentuh Emosi dan Menciptakan Kenangan

Atmosfer party yang diciptakan melalui DJ dan crowd yang energik membentuk pengalaman sosial yang intens namun tetap elegan. Desain ruangan yang memungkinkan interaksi antar pengunjung secara natural memperkuat rasa kedekatan dalam kemewahan. Suasana ini menciptakan momen berkesan yang tak hanya diingat, tetapi juga ingin diulang.

H Bar menarik berbagai kalangan yang mencari pengalaman hiburan malam yang mewah dan eksklusif. Pengunjung yang datang berasal dari berbagai latar belakang, namun semuanya memiliki satu kesamaan: keinginan untuk menikmati malam yang penuh gaya dan keseruan.

Dengan berbagai macam pengunjung ini, H Bar menjadi tempat yang tak hanya sekadar untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk bersosialisasi dan menciptakan kenangan tak terlupakan.

KAI Daop 6 Yogyakarta Tingkatkan Layanan Kesehatan Pegawai melalui Kerja Sama Strategis dengan RS PKU Muhammadiyah Prambanan

KAI Daop 6 Yogyakarta Tingkatkan Layanan Kesehatan Pegawai melalui Kerja Sama Strategis dengan RS PKU Muhammadiyah Prambanan

 

Yogyakarta, Galaxypost.id

 

Dalam rangka memperkuat sistem keselamatan dan kesehatan kerja, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta secara resmi menjalin kerja sama dengan RS PKU Muhammadiyah Prambanan. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dilakukan oleh Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Prambanan dr. Rheni Haryanti, MARS dengan Manager Kesehatan KAI Daop 6 Nur Syamsi pada Rabu (21/5) di RS PKU Muhammadiyah Prambanan.

Kolaborasi ini merupakan langkah konkret dalam memperluas akses layanan kesehatan tingkat lanjutan bagi seluruh pegawai KAI Daop 6 dan keluarga, khususnya yang berada di wilayah Prambanan, Jawa Tengah dan sekitarnya.

Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk komitmen KAI Daop 6 dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan dan produktivitas pegawai. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam menjaga keselamatan operasional serta meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.

“Kami melihat kemitraan ini sebagai elemen krusial dalam memperkuat sistem pendukung operasional yang berkelanjutan. Dengan adanya akses layanan kesehatan lanjutan yang lebih mudah dijangkau, khususnya di wilayah-wilayah non-perkotaan, kami berharap pegawai dapat bekerja secara optimal tanpa kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan mereka dan keluarha,” ujar Feni.

Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Prambanan dr. Rheni Haryanti, MARS, menyambut positif kerja sama ini dan menyatakan kesiapan pihak rumah sakit dalam mendukung penuh pelaksanaan program tersebut.

“Kami berkomitmen untuk menjalin kerja sama yang sinergis guna menghadirkan layanan kesehatan yang cepat tanggap, profesional, dan berkualitas bagi seluruh pegawai KAI. Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, tetapi juga merupakan wujud kontribusi kami dalam mendukung sektor transportasi publik yang sehat dan berkelanjutan,” ungkap dr. Rheni Haryanti, MARS, Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Prambanan.

Untuk pelaksanaan layanan, pasien dalam kondisi darurat dapat langsung dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Prambanan. Sementara untuk kasus non-darurat, pegawai tetap dapat memanfaatkan layanan awal melalui Klinik Mediska atau klinik di stasiun terdekat dalam wilayah operasional Daop 6.

Kemitraan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang KAI Daop 6 dalam membangun sinergi lintas sektor, guna mendukung operasional kereta api yang selamat, andal, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Media Luncheon – Asia OneHealthcare: Pentingnya Deteksi Dini Kesehatan Para Pekerja Media

 

Media Luncheon – Asia OneHealthcare:
Pentingnya Deteksi Dini Kesehatan Para Pekerja Media

 

 

 

 

Jakarta, 21 Mei 2025 –

 

Tak jarang, pekerja media bekerja di bawah tekanan deadline ketat, terpapar situasi krisis, hingga mengalami kelelahan fisik akibat jadwal kerja yang tidak menentu. Kombinasi faktor tersebut
menjadikan profesi ini rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan, baik yang bersifat kronis seperti
penyakit jantung, stroke, dan gangguan pencernaan, maupun gangguan psikologis seperti stres berat, burnout, hingga trauma.

Hal inilah yang membuat Asia OneHealthcare menyelenggarakan media luncheon bertajuk “One Wave – Media Sharing: Special for Press Workers” pada 21 Mei 2025. Acara ini menjadi wadah diskusi terbuka terkait tantangan kesehatan fisik dan mental yang dihadapi pekerja media, serta pentingnya deteksi dini dan dukungan psikologis untuk profesi yang rentan terhadap stres tinggi dan penyakit kronis.

Wadah ini mempertemukan para jurnalis dengan tenaga medis dari jaringan rumah sakit Asia OneHealthcare, termasuk RS Columbia Asia dan RS Premier. Diskusi difokuskan pada peningkatan kesadaran akan risiko kesehatan yang selama ini luput dari perhatian para pewarta, yang kerap bekerja
dalam tekanan waktu, lingkungan ekstrem, dan situasi tidak menentu.

“Profesi jurnalis sangat rawan terhadap kelelahan mental yang tidak terlihat. Banyak dari mereka mengalami gejala burnout, gangguan tidur, atau kecemasan berlebihan, tetapi merasa tidak punya waktu atau ruang
untuk memprosesnya,” ujar Feka Angge Pramita, M.Psi, Psikolog dari RSKB Columbia Asia Pulomas.
Menurutnya, perlu ada ekosistem pendukung yang memungkinkan jurnalis mendapat akses psikologis tanpa stigma.

Dari sisi kesehatan fisik, Dr. dr. Yanto Sandy Tjang, Sp.BTKV, MPH, M.Sc, D.Sc, Ph.D, FICS, Dokter
Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskuler dari RS Premier Jatinegara, menjelaskan bahwa banyak jurnalis mengalami kondisi kronis seperti hipertensi, gangguan pencernaan, dan risiko jantung, karena pola makan tidak teratur, tingkat stress tinggi dan kurang istirahat. “Deteksi dini melalui medical check-up dan pemantauan kesehatan berkala bisa mencegah terjadinya komplikasi serius,” ujarnya.

Inisiatif ini pula yang melatarbelakangi penyelenggaraan medical check-up gratis bagi seluruh awak media
yang hadir dalam media luncheon, sebagai langkah nyata agar mereka dapat segera mengenali kondisi
kesehatan masing-masing, mendeteksi gejala awal penyakit, dan mengambil tindakan preventif sebelum
kondisi berkembang menjadi lebih serius.

Lebih dari sekadar perawatan, Asia OneHealthcare juga menegaskan komitmennya sebagai mitra media
dalam penyediaan informasi medis yang kredibel dan akurat. “Kami ingin menjadi jembatan antara dunia medis dan dunia jurnalistik. Rumah sakit harus responsif, terbuka, dan mampu menyampaikan informasi yang bisa dipahami publik tanpa kehilangan akurasi sehingga menggeser paradigma “tunggu sakit baru berobat” bagi masyarakat Indonesia” tegas dr. Yustinus Henry Yogatama, MM, CEO RS Premier Jatinegara.

drg. Gabrielly Zwitveysie Allow, MARS, Hospital CEO RSKB Columbia Asia Pulomas, menegaskan
komitmen rumah sakit dalam memperkuat layanan unggulan dan inovasi teknologi. Beliau juga menyebutkan rencana ekspansi fasilitas di Pulomas, termasuk penambahan kapasitas tempat tidur dan
peningkatan layanan gawat darurat 24 jam, sebagai respons terhadap pertumbuhan permintaan layanan kesehatan di Jakarta Timur. “Kami ingin menjadi rumah sakit pilihan utama dalam radius 5 kilometer, dengan standar internasional yang mengutamakan kenyamanan dan kecepatan respons,” tambahnya.

Acara ini juga memperkenalkan sejumlah program layanan khusus pekerja media, seperti skrining kesehatan
berkala, konsultasi gizi, serta dukungan psikologi. Langkah ini merupakan bagian dari visi Asia
OneHealthcare untuk menjadi jaringan rumah sakit yang tidak hanya memberikan perawatan, tetapi juga
membangun kolaborasi berkelanjutan lintas sektor, termasuk dengan media.

Tentang Asia OneHealthcare

Asia OneHealthcare (A1Health) adalah penyedia layanan kesehatan terkemuka di Asia Tenggara yang
menawarkan berbagai layanan medis lengkap di Malaysia, Indonesia, dan Vietnam. Jaringan ini mencakup lebih dari 30 fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit Columbia Asia, Ara Damansara Medical Centre, Bukit Tinggi Medical Centre, ParkCity Medical Centre, Subang Jaya Medical Centre, ALTY Orthopaedic
Hospital, Beacon Hospital, Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL), Rumah Sakit Picaso,
Northern Heart Hospital Penang, dan RS Premier Hospitals di Indonesia.
Dengan lebih dari 4.000 tempat tidur di berbagai fasilitas, A1Health berkomitmen untuk memberikan
perawatan yang personal dan penuh kasih sayang.

Dengan memanfaatkan keahlian kolektif serta teknologi canggih dari jaringan ini, para profesional yang terampil memastikan hasil terbaik bagi setiap pasien.
Berdasarkan slogan “Right Here For You,” perawatan yang diberikan tidak hanya ahli, tetapi juga
menciptakan lingkungan yang hangat dan mendukung. Misi utama adalah untuk membuat layanan kesehatan
lebih mudah diakses dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu, sehingga setiap pasien merasa dihargai, dirawat, dan didukung sepanjang perjalanan perawatan mereka.

Kunjungi: www.asiaonehealth.com

Mayjen TNI (Pum) dr. Budiman Suhara, SpBP-RE (Pengamat Ketahanan Nasional Bidang Kesehatan, Mantan Kapus TNI & Mantan Koordinator RS Darurat Covid19): Selamatkan Sistem Pendidikan Kesehatan/Kedokteran di Indonesia dari Kebijakan Pemerintah Pusat yang Tidak Bisa Diajak Komunikasi dan Kolaborasi

 

 

Mayjen TNI (Pum) dr. Budiman Suhara, SpBP-RE (Pengamat Ketahanan Nasional Bidang Kesehatan, Mantan Kapus TNI & Mantan Koordinator RS Darurat Covid19): Selamatkan Sistem Pendidikan Kesehatan/Kedokteran di Indonesia dari Kebijakan Pemerintah Pusat yang Tidak Bisa Diajak Komunikasi dan Kolaborasi

 

Jakarta, 20 Mei 2025 –

 

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Ikatan Alumni
FKUI (ILUNI FKUI) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Senat Mahasiswa FKUI (BEM SM FKUD) menyelenggarakan acara Mimbar Bebas Salemba Bergerak di Aula IMERI FKUI, Salemba. Acara ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30 WIB dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, alumni, serta tokoh- tokoh penting di bidang pendidikan kedokteran dan kesehatan Indonesia.

Acara ini merupakan respons atas berbagai kebijakan Kementerian Kesehatan yang belakangan mendapat
Kritik keras dari 158 Guru Besar FKUI, yang telah menyampaikan pernyataan sikap bertajuk Salemba Berseru pada 16 Mei 2025. Kebijakan-kebijakan tersebut dinilai berpotensi menurunkan mutu pendidikan kedokteran, termasuk pendidikan dokter spesialis, serta mengancam kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Mayjen TNI (Pum) dr. Budiman Suhara, SpBP-RE menyampaikan dalam orasi sambutannya ; “Secercah harapan dalam memperjuangkan untuk menyelamatkan sistem ketahanan kesehatan Indonesia sudah menemui titik terang. Sejak tahun lalu kami berbicara dengan rekan-rekan untuk mari memulai membangunkan mahasiswa kedokteran fakultas UI yang sedang sibuk belajar agar sejenak bisa melihat situasi kedepan tentang apa yang terjadi dengan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

Dengan bergeraknya para Guru Besar ternyata hari ini secara serentak harapan itu mulai timbul, bahkan sebetulnya kalo kita ingin memenangkan perjuangan sistem pertahanan kesehatan kita cukup hanya kita mengajak mahasiswa fakultas kedokteran UI dan mari kita ajak seluruh simpatisan terhadap dunia kedokteran, keluarga kita untuk melawan buzzer-buzzer yang selama ini mendiskreditkan para dokter, lembaga kesehatan maupun pendidikan kesehatan.

Kami bersama beberapa purnawirawan TNI sangat prihatin terhadap ketahanan kesehatan Indonesia. Kita harus menyelamatkan sistem pendidikan kesehatan, kedokteran di Indonesia dari kebijakan pemerintah pusat yang tidak bisa diajak komunikasi, kolaborasi, tidak mau mendengarkan para ahli dan guru besar yang kredibilitasnya, nasehatnya termasuk ilmu pengetahuan kesehatannya yang tidak perlu diragukan lagi.

Ada beberapa topik yang ingin saya sampaikan yaitu yang pertama adalah topik yang ibarat panglima yang membenci pasukannya sendiri, kalo kita melihat dari Menkes kita dalam ujarannya sehari-sehari yaitu berbunyi kebencian terhadap dokter yang harusnya menjadi anak buahnya tetapi bukan dibencinya melainkan bagaimana Menkes bisa membina kita semua dan memberi contoh tetapi malah membenci semua para dokter maupun guru besar, bagaimana dia mau mengajak kita untuk berperan melawan ancaman penyakit-penyakit yang ada di Indonesia kalo kita semua bisa mendukungnya dan sayangnya Menkes bergerak sendiri.

Topik yang kedua adalah pertahanan diri yang sedang dilemahkan, kalo kita mengingat perjuangan melawan Pandemi Covid-19 dimana semua aspek kehidupan lumpuh termasuk ekonomi lemah tetapi hanya tinggal kesehatan yang dipertaruhkan dan kita juga mengenang memory bangsa Indonesia bisa lolos dari pandemi Covid-19 dengan adanya kerjasama maupun kolaborasi dari 5 pilar yaitu Pemerintah, para akademisi tenaga kesehatan, swasta, media sosial dan rakyat Indonesia. Namun apa yang terjadi saat ini para dokter dan tenaga kesehatan ditinggalkan, diabaikan, tidak didengar oleh Menkes.

Topik ketiga yaitu bahwa degradasi kualitas adalah bentuk strategi menurunkan kualitas kedokteran, pelayanan kesehatan, keselamatan pasien merupakan ancaman bagi dunia kesehatan, apakah itu semua disadari oleh masyarakat maupun pemerhati kesehatan?, yang ada kita dikalahkan oleh buzzer-buzzer yang selalu mendiskreditkan kita maka dari itu kita ajak bukan hanya mahasiswa kedokteran UI tetapi mahasiswa kedokteran dari kampus lainnya, pasien, keluarga yang sudah memberikan simpati untuk melawan kebijakan Menkes.

Topik yang keempat adalah tentang komersialisasi yang mengancam keselamatan rakyat, bagaimana Menkes mencanangkan antara lain medical tourism yang sangat kontradiktif dengan ingin mendatangkan pasien-pasien luar negeri yang ingin berobat ke rumah sakit kita dengan dibuat ekonomi khusus tetapi dokter ekonomisnya dan sistemnya dihujat juga, maka dari itu apa yang diinginkannya yang menjadi salah satu keanehan yang bersifat egois, otoriter yang ingin memindahkan orang tanpa kompromi.

Topik kelima adalah bagaimana menangani daerah terbelakang hanya dengan solusi-solusi yang tidak berdasarkan perhitungan dengan mantang seperti melatih dokter, mengembangkan sdm manusia dan prasarana didaerah tersebut dan lainnya yang perlu diperhatikan oleh kita semua,” pungkasnya.

Berikut pokok-pokok pikiran Mayjend. (Purn) Budiman Suhara, Pengamat Ketahanan Nasional Bidang Kesehatan, Mantan Kapus TNI & Mantan Koordinator RS Darurat Covid19, Wisma Atlet Kemayoran, saat menyampaikan ceramah di acara Mimbar Bebas Salemba Bergerak di Aula IMERI FKUI, Salemba.

 

Evaluasi Dampak Kebijakan Kesehatan terhadap Ketahanan Nasional Bidang Kesehatan Tinjauan terhadap Kebijakan Menkes saat ini

 

Latar Belakang

Transformasi kesehatan Indonesia saat ini berpotensi menciptakan kerentanan dalam sistem ketahanan nasional apabila tidak dikoreksi secara strategis ketegangan antara Kementerian Kesehatan dan stakeholders profesional mengancam stabilitas dan efektivitas sistem layanan. Kebanyakan digitalisasi. liberalisasi pendidikan, nasionalisme (rasa bangga akan bangsa sendiri) dan restrukturisasi layanan perlu diarahkan ulang agar sejalan dengan prinsip ketahanan nasional antara lain berupa kemandirian, keadilan akses , dan kohesi sosial serta kemampuan sistem dalam merespon setiap krisis kesehatan secara terpadu transformasi sistem kesehatan Indonesia di bawah pimpinan Menteri Kesehatan saat ini yang mengedepankan program modernisasi , digitalisasi, dan restrukturisasi sistem layanan, pada awalnya terdengar sangat bagus, namun dalam praktiknya banyak kebijakan strategis Menkes yang justru memicu berbagai permasalahan baru dan menimbulkan berbagai ketegangan dengan para stakeholders kesehatan yang seharusnya dapat dijadikan mitra yang harmonis sepert yang telah kaum dilakukan oleh menkes-menkes sebelumnya.

Isu Utama

1. Diskoneksi secara kebijakan Menteri Kesehatan dengan pelaku layanan kesehatan dan pelaksana pendidikan Kedokteran

Dipacu oleh karena gaya komunikasi menkes yang selalu bersifat monolog, sering memberikan narasi yang keliru kontroversial tanpa ditunjang oleh data yang valid disertai framing negatif di media sosial terhadap organisasi profesi dokter, yang seharusnya menjadi mitra binaannya bukan menjadi saingannya.

Framing negatif juga
bahkan dilakukan menkes kepada para Guru Besar di Lembaga Pendidikan Kedokteran yang kredibilitas kebijaksanaan, keilmuwan dan sarannya seharusnya sudah tidak
perlu diragukan lagi.

Menkes saat ini telah menjadi superbody yang otoriter, narasi komunikasi publik yang dibangunnya di medsos terkesan memusuhi anak buahnya sendiri, dan berpotensi kerentanan dalam sistem ketahanan Kesehatan. yang belum pernah dilakukan oleh para menkes sebelumnya, selama Negara Republik Indonesia ini berdiri.

Menkes sekarang dapat diibaratkan sebagai Panglima Perang yang membenci dan selalu menghujat pasukannya sendiri bukan merangkul dan membinanya. sehingga mana Mungkin beliau dapat memanfaatkan dan mengendalikan pasukannya untuk mencapai kemenangan

Keberhasilan Negara Indonesia dalam Perang melawan pandemi Covid 19, dan terlepas dari Kerjasamanya antar komponen Bangsa yang disebut dengan lima Pilar (Penta helix) yaitu Pemerintah, para Akademi, Pihak swasta, Media sosial dan masyarakat. Sejarah mencatat bahwa garda terdepan yang menjadi ujung tombak dalam perang biologis menghadapi virus covid 19, ini adalah para akademisi praktisi kesehatan, yaitu para dokter dan tenaga kesehatan lainnya, dan tidak sedikit dari mereka yang telah gugur dalam tugas mulia tersebut. Namun sangat Ironis pada saat ini keberadaan komponen tersebut terkesan diabaikan, ditinggalkan bahkan dibuat oleh Kemenkes sendiri sehingga terjadi ketidak harmonisan yang akan berpotensi menciptakan kerentanan dalam sistem ketahanan Bangsa dan Negara dalam bidang kesehatan.

2. kecenderungan komersialisasi pendidikan kedokteran.

Kebijakan memaksakan program pembukaan Fakultas kedokteran baru tanpa perencanaan perhitungan kedepan yang baik, dan tanpa pelibatan penuh stakeholders terkait pendidikan kedokteran, yang bertendensi akan menurunkan kualitas tenaga dokter Indonesia dimasa yang akun datang sehingga para doktor anak bangsa tersebut akan kalah bersaing dengan para doktor di dunia kedokteran Internasional.

Program pendidikan spesialis kedokteran berdasarkan hospital base tanpa melibatkan lembaga/ program pendidikan di universitas yang telah ada dan kolegium yang telah ada akan membebani Rumah Sakit dan akan menurunkan kwalitas dokter spesialis yang dihiasi Ikan dibandingkan dengan program yang telah ada di Universitas dan RS Pendidikan

3. Kecenderungan komersialisasi / bisnis layanan kesehatan dengan  mengesampingkan kualitas layanan dan keselamatan pasien.

* Program medical tourism untuk mendatangkan pasien dari luar negeri ke Indonesia, dan “ mencegah pasien dalam negeri berobat ke luar negeri, sangat kontradiktif dengan framing negatif bapak menkes terhadap para dokter pelaku pelayanan kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

 

– Rumah Sakit vertikal dibawah Jajaran kemenkes ditekankan untuk meraup keuntungan dari layanan Kesehatan sebesar besarnya dengan menetapkan sejumlah target pemasukan tertentu Padahal rumah sakit vertikal seharusnya lebih mengutamakan aspek sosial dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dibandingkan dengan sekedar bisnis Membuka peluang Rumah Sakit Asing dan Klinik Asing seluas luasnya serta membuka kesempatan masuknya tenaga kesehatan asing tanpa skrining yang ketat yang pada akhirnya akan menyimpang dari tujuan transformasi ilmu dan teknologi kesehatan yang telah dikembangkan oleh program para menkes sebelumnya, menjadi bisnis pelayanan kesehatan semata.

4. Lemahnya strategi pembangunan kapasitas Kesehatan di daerah

Memaksakan Kebijakan program pengadaan teknologi beberapa penyakit tertentu tanpa disertai analisa ketersedian SDM dan pendukung sarana prasarana yang tepat, Penyediaan Cath lab jantung, pelatihan dokter umum untuk melakukan Operasi Soccer Caesar dikhawatirkan akan menurunkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien. padahal sudah ada beberapa program yang sudah sangat baik seperti program Kapal Satia Alir Langga, Kapal Baskara Jaya ‘ TNI AL, serta Kerjasama penugasan Peserta Program Pendidikan Spesialis pada level mandiri untuk Pelayanan Pulau 3T, yang benar benar nyata bermanfaat dan seharusnya didukung daripada melatih dokter umum dengan keterampilan tambahan tersebut diatas,

5. Minimnya partisipasi stakeholder dalam proses perumusan kebijakan telah menimbulkan berbagai masalah baru yang mendasar dimana proses pemulihannya akan memerlukan waktu yang lama dan sumber daya yang tidak sedikit.

6. Digitalisasi dam kerjasama layanan kesehatan tertentu tanpa kesiapan sistem keamanan dan regulasi.

Rangkuman Rekomendasi:

# Membangun kembali dialog strategis antara kemenkes dengan para stakeholders.
# Penguatan sistem keamanan dan kedaulatan data kesehatan. # Moratorium liberalisasi pendidikan kedokteran
# Penguatan preventive medicine, layanan primer, dan spesialis berbasis kebutuhan daerah.
# Regulasi penempatan dokter baru yang adil dan merata untuk dokter umum dan spesialis dengan penghasilan yang layak. # Evaluasi independent transformasi kesehatan nasional # Evaluasi pendidikan spesialis kedokteran berbasis hospital (hospital base) program menjadi pendidikan spesialis kerjasama terpadu antara universitas, kolegium dan hospital (program hybride)
# Memindah tugaskan menkes ke ruang jabatan yang sesuai dengan keilmuannya.

MIMBAR BEBAS SALEMBA BERGERAK: PERJUANGAN MASYARAKAT KEDOKTERAN UNTUK MASA DEPAN KESEHATAN INDONESIA

MIMBAR BEBAS SALEMBA BERGERAK: PERJUANGAN MASYARAKAT KEDOKTERAN UNTUK MASA DEPAN KESEHATAN INDONESIA

 

Jakarta, 20 Mei 2025 —

 

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Ikatan Alumni FKUI (ILUNI FKUI) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Senat Mahasiswa FKUI (BEM SM FKUI) menyelenggarakan acara Mimbar Bebas Salemba Bergerak di Aula IMERI FKUI, Salemba. Acara ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30 WIB dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, alumni, serta tokoh-tokoh penting di bidang pendidikan kedokteran dan kesehatan Indonesia.

Acara ini merupakan respons atas berbagai kebijakan Kementerian Kesehatan yang belakangan mendapat kritik keras dari 158 Guru Besar FKUI, yang telah menyampaikan pernyataan sikap bertajuk Salemba Berseru pada 16 Mei 2025. Kebijakan-kebijakan tersebut dinilai berpotensi menurunkan mutu pendidikan kedokteran, termasuk pendidikan dokter spesialis, serta mengancam kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Bertindak sebagai Pembawa Acara adalah Dr Eko Wahju Tjahjono, yg khusus datang dari Purwokerto, dan Yusuf, mahasiswa tingkat 2 FKUI.

Dalam orasinya, Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS, Subspes N-TB, SpKP, AAK, selaku Ketua Umum ILUNI FKUI, menegaskan bahwa menjaga kualitas pendidikan kedokteran adalah bentuk perjuangan untuk masa depan bangsa yang sehat dan berkeadilan.

“Hari Kebangkitan Nasional selalu mengingatkan kita pada semangat Boedi Oetomo yang menyatukan berbagai elemen masyarakat untuk membangun fondasi kemerdekaan. Hari ini, kita butuh semangat kebangkitan yang sama, untuk melindungi kedaulatan pendidikan kedokteran dan kesehatan rakyat Indonesia,” tegasnya.

Wawan menyoroti sejumlah isu penting, termasuk penyederhanaan proses pendidikan dokter, pemisahan fungsi akademik dari rumah sakit pendidikan, pengurangan independensi kolegium, serta potensi penurunan standar kompetensi dokter.

“Pendidikan kedokteran bukan sekadar pelatihan teknis. Ia adalah proses mendalam untuk membentuk profesional kesehatan yang memegang tanggung jawab moral tertinggi, menjaga nyawa manusia,” tegas Wawan.

Sementara itu, Ketua BEM IKM FKUI, M. Thorig, dalam orasinya menyampaikan keprihatinan atas arah kebijakan kesehatan yang diambil pemerintah, terutama oleh Kementerian Kesehatan, yang dinilai tidak melibatkan komunitas akademik dan profesi secara inklusif.

“Kami berdiri di sini karena kami peduli. Kami tidak bisa diam ketika masa depan profesi kami, dan keselamatan pasien kami kelak, dipertaruhkan oleh kebijakan yang terburu-buru, sentralistik, dan minim dialog. Kami menuntut partisipasi bermakna dari institusi pendidikan dan organisasi profesi dalam setiap penyusunan kebijakan kesehatan nasional”, imbuh Thorig.

Menurut Thorig, Kementerian Kesehatan tidak boleh menjadi satu-satunya penentu arah tanpa mendengar suara dari kampus, dari rumah sakit pendidikan, dan dari masyarakat profesi yang telah berkontribusi”. selama puluhan tahun. “Kita butuh kolaborasi yang sehat, bukan dominasi sepihak,”tambah Thorig.

Acara juga menghadirkan orasi dari berbagai tokoh lainnya, termasuk Kolonel (Pum) dr. Nurdadi Saleh, SpOG, dan Mayjen TNI (Purn) dr. Budiman, SpBP-RE, yang memberikan perspektif dari dunia medis militer. Prof. Dr. dr. Purwandyastuti, mewakili kalangan dosen FKUI, menekankan pentingnya menjaga independensi akademik dalam pendidikan kedokteran.

Diharapkan pula kehadiran perwakilan Guru Besar dari berbagai institusi di Indonesia, serta perwakilan dari Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) untuk menyampaikan pernyataan sikap bersama.

ILUNI FKUI dan BEM SM FKUI secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap seruan 158 Guru Besar FKUI, dan mengajak seluruh alumni, organisasi profesi, serta masyarakat luas untuk turut serta menjaga kualitas pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan di Indonesia. ILUNI FKUI juga mendesak pemerintah untuk membuka ruang dialog yang substansial dan sejajar dengan institusi pendidikan dalam penyusunan kebijakan kesehatan.

Acara bertema “Pendidikan dan Pelayaran Kesehatan Bermutu adalah Hak Rakyat” ini ditutup dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri dan sesi foto bersama seluruh peserta.

Deklarasi Koalisi Serikat Pekerja — Partai Buruh (KSP-PB)

Deklarasi Koalisi Serikat Pekerja — Partai Buruh (KSP-PB)

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Dengan adanya PHK yang sudah tembus 70 ribu orang dalam 4 bulan pertama di 2025, banyak buruh yang tidak mendapatkan pesangon dan jaminan kehilangan pekerjaan, outsourcing yang merajalela, sistem hubungan kerja kemitraan yang merugikan buruh, tidak adanya perlindungan untuk petani, nelayan, guru dan tenaga honorer, tenaga medis, sopir transportasi, ojek online, maka perlu dibentuk sebuah kekuatan Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh.

Selain itu, untuk menghadapi pembahasan beberapa rancangan UU yang sangat strategis bagi kalangan serikat pekerja (working class), seperti RUU Ketenagakerjaan, RUU PPRT, RUU Buruh Migran, RUU Perampasan Asset, RUU Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan, dan RUU lainnya, maka kehadiran koalisi serikat pekerja dan partai buruh ini adalah sebuah keniscayaan dalam perjuangan kelas pekerja (working class).

Oleh karena itu, pada hari ini, 20 Mei 2025 di Gedung Juang 45 Jakarta telah dideklarasikan koalisi serikat pekerja, koalisi organisasi kerakyatan, dan Partai Buruh yang berhimpun dalam satu koalisi besar bernama Koalisi Serikat Pekerja — Partai Buruh yang disingkat KSP-PB. Koalisi ini terdiri dari konfederasi serikat pekerja terbesar, mayoritas federasi serikat pekerja di tingkat nasional, organisasi petani, organisasi guru dan tenaga honorer, organisasi nelayan, organisasi tenaga medis, organisasi media dan konten kreator, organisasi transportasi online (gojek, grab, maxime, dil), serikat pekerja transportasi, organisasi pekerja rumah tangga, organisasi buruh migran, organisasi miskin kota dan pekerja informal, organisasi
pelaut, dan organisasi kerakyatan lainnya.

Adapun organisasi yang bergabung saat ini adalah Partai Buruh dan 61 koalisi serikat pekerja lainya dengan jumlah anggota lebih dari 4 juta orang di 38 Provinsi dan 493 Kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia.

Hasil yang ingin dicapai dari keberadaan koalisi ini adalah:

1. Terbentuknya secara resmi Koalisi Serikat Pekerja — Partai Buruh (KSP-PB) sebagai aliansi strategis gerakan kelas pekerja.

2. Dikeluarkannya Deklarasi Politik dan Sosial Ekonomi KSP-PB sebagai pernyataan sikap dan draft sandingan bersama atas urgensi UU Ketenagakerjaan baru yang berpihak kepada buruh, bukan pada omnibus law UU Cipta Kerja.

3. Disepakatinya agenda konsep — lobi — aksi — politik dari kelas pekerja (working Class) antara lain penyusunan draf sandingan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, RUU Perlindungan Pekerja Migran, RUU Ketenagakerjaan, RUU Perampasan Asset, Revisi UU terkait Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan, Kepres tentang Reforma Agraria di Perkotaan, Regulasi untuk Perlindungan Guru dan Tenaga Honorer serta Kelompok Nelayan, yang diperjuangkan secara bersama-sama secara politik dan sosial ekonomi, serta kampanye publik secara nasional dan internasional.

4. Menyusun dan memberikan masukan terkait peraturan yang melindungi buruh dan kelas pekerja lainnya antara lain penghapusan outsourcing, upah layak, Satgas PHK, Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional, dll, untuk disampaikan kepada pemerintah sebagai masukan menggantikan Peraturan Pemerintah yang sudah tidak berlaku lagi dikarenakan adanya keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 168/PUUXX1/2023 antara lain Peraturan Pemerintah yang harus dihapus dan diganti sementara dengan Permenaker adalah PP 34, 35, 36, dsb.

5. Terbangunnya koalisi dan perjuangan bersama antara Partai Buruh dengan Koalisi Serikat Pekerja serta aliansi masyarakat sipil lainnya untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan kelas pekerja (working class).

Dengan dideklarasikannya Koalisi Serikat Pekerja — Partai Buruh maka kerja-kerja

organisasi ke depan dilakukan dengan strategi Konsep — Lobi — Aksi — Politik (KLAP).

Indonesia Pimpin Parlemen OKI, Arah Baru Wujudkan Perdamaian Global

Indonesia Pimpin Parlemen OKI, Arah Baru Wujudkan Perdamaian Global

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Tongkat estafet kepemimpinan Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) resmi diserahkan oleh Ketua Parlemen Pantai Gading, Adama Bictogo, kepada Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam Konferensi ke-19 PUIC di Gedung DPR RI, Jakarta. Serah terima ini menandai awal era baru kepemimpinan yang transformatif dan inklusif dari Indonesia di kancah parlemen dunia Islam.

Ketua DPR RI, Puan Maharani mengatakan komitmen DPR RI untuk menjadikan PUIC sebagai wadah yang efektif dalam memperjuangkan perdamaian, keadilan, dan pembangunan umat Islam dunia. Ia menekankan pentingnya penguatan kelembagaan dan tata kelola pemerintahan yang baik dalam menghadapi krisis global saat ini.

“Kami ingin membuktikan bahwa parlemen dapat memainkan peran signifikan dalam menciptakan solusi global, khususnya bagi negara-negara anggota OKI,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Parlemen Pantai Gading, Adama Bictogo menyampaikan apresiasinya atas kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah dan pemimpin baru PUIC. Ia percaya bahwa di bawah kepemimpinan Puan Maharani, PUIC menjadi lebih progresif dan responsif terhadap tantangan dunia Islam.

Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga turut menyoroti pentingnya penguatan kerja sama ekonomi antarnegara OKI, khususnya dalam sektor perdagangan halal. Menurutnya, saat ini perdagangan intra-negara OKI masih rendah, dan perlu didorong melalui kebijakan bersama.

“Potensi pasar halal global sangat besar. Jika negara-negara OKI bisa bersinergi, maka ini akan menjadi motor penggerak ekonomi dunia Islam,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar dan industri halal yang terus berkembang. Oleh karena itu, kepemimpinan Indonesia di PUIC diharapkan dapat menjadi motor penggerak perdagangan halal antaranggota OKI.

Dalam forum tersebut, Puan Maharani juga kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.

“Kita harus memperjuangkan hak kemerdekaan bangsa Palestina yang telah lama tertindas,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Puan juga mengajak parlemen negara OKI untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik dan kepemimpinan.

“Parlemen harus menjadi contoh dalam mendorong kesetaraan dan memberdayakan perempuan,” tambahnya.

Kepemimpinan Indonesia dalam PUIC menandai langkah strategis dalam mewujudkan solidaritas, perdamaian, dan kesejahteraan dunia Islam. Dengan komitmen terhadap tata kelola yang baik, perlindungan hak asasi manusia, serta penguatan ekonomi halal, Indonesia diharapkan membawa angin segar bagi masa depan negara-negara anggota OKI. ***

Didit Purwadi (Waketum KAGAMA): Menyikapi Trump Effect, KAGAMA Terus Memberikan Kontribusi Pemikiran Terbaik untuk Bangsa Indonesia

Didit Purwadi (Waketum KAGAMA): Menyikapi Trump Effect, KAGAMA Terus Memberikan Kontribusi Pemikiran Terbaik untuk Bangsa Indonesia

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) bersama Radio Republik Indonesia (RRI) mengadakan KAGAMA Leaders Forum Series dengan tema ” TRUMP EFFECT : Bagaimana Indonesia Mendulang Peluang Di Tengah Perang Dagang” di Gedung Auditorium RRI Jakarta pada hari Rabu, 14 Mei 2025.

KAGAMA Leaders Forum Series dihadiri oleh Djauhari Oratmangun (Dubes Indonesia untuk China-Mogolia), Prof. Dr. Anggito Abimanyu (Wamen Keuangan), Nandi Julyanto (Presdir Toyota Motor Manufacturing Indonesia), Masrizal A. Syarief (Presdir PT. Graha Ismaya), Nezar Patria (Wamen Komdigi), Basuki Hadimuljono (Ketum KAGAMA), Didit Purwadi (Waketum KAGAMA), Sudrajad Jiwandono (Ekonom Senior), Hendrasmo (Direktur Utama RRI), Anwar Sanusi (Waketum PP KAGAMA / Kepala BPPK Kementerian Ketenagakerjaan).

Didit Purwadi sebagai Waketum KAGAMA, saat ditemui awak Media mengatakan ; “Bagaimana kita bisa memberikan kontribusi terbaik untuk kondisi saat ini dan Impact Trump saat ini masih dikaji yaitu apakah itu hanya sekedar reaktif ataukah sekedar dengan perkara yang panjang. Maka dari itu saya menghadirkan narasumber yang ahli dalam pembahasan di Seminar Trump Effect guna mendiagnosis tersebut dengan mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu agar kita tidak terjebak dan bisa mengambil benefit dari Efek Trump ini karena akan ada banyak peluang di beberapa sektor seperti di sektor pertanian maupun sektor perekonomian lainnya yang terkena dampak tersebut, dimana kita minta pandangan dari para pakar-pakar untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa Indonesia.

Adapun tidak hanya dikaitkan dari dalam negeri saja tetapi dilihat juga dari Geopolitik luar negerinya juga harus harus kita cermati terus seperti perang dagang AS dengan China dimana Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif pajak import dibeberapa negara membuat saham-saham di Eropa dan Asia menjadi turun.

Sedangkan disisi lainnya malah kebijakan Presiden Donald Trump malah banyak yang tidak sependapat atau tidak setuju di dalam negerinya sendiri seperti regulator, pelaku bisnis, praktisi, akademis, senator, dll.

Sedangkan untuk negara China sendiri yang sudah dikenakan biaya tarif impor besar dari Donald Trump malah China membalasnya dengan mengenakan tarif import besar untuk negara AS, maka dari itu membuat Donald Trump menurunkan tarif import untuk China menjadi sekitar 30% dari yang tadinya diatas 100% dan dari perkembangan perang dagang AS vs China untuk Pemerintah Indonesia sendiri harus tetap bisa mencermati dalam membuat regulasi atau kebijakan untuk melihat peluang-peluang disektor-sektor lainnya yang bisa dimanfaatkan akibat dari perang dagang tersebut.

Langkah-langkah yang diambil Presiden Prabowo sudah benar dengan bekerjasama dengan beberapa negara yang terkena efek dari tarif import Donal Trump termasuk dengan delegasi Indonesia seperti Marie Pangestu, Mari Elka Pangestu, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, serta Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir ke negara AS terkait tarif import 32% yang dikenakan untuk Indonesia agar ada sikap terbaik untuk tarif sebesar 32% bisa ditawarkan ke negara AS dengan berharap Donald Trump dapat menurunkan tarif tersebut.

Harapan kita agar KAGAMA dapat terus memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia melalui seminar-seminar yang kita selenggarakan dan menjadi pedoman ada langkah baik untuk kebijakan ekonomi yang terbaik untuk Rakyat Indonesia dan bisa memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Indonesia agar segala kebijakannya tetap berpihak kepada rakyat dengan tetap berkolaborasi dengan mencari solusi-solusi terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia,” tutupnya.

KA BIAS dan Batara Kresna Kompak Catat Lonjakan Penumpang pada Libur Waisak, Perkuat Peran Kereta Lokal sebagai Penggerak Konektivitas dan Wisata

KA BIAS dan Batara Kresna Kompak Catat Lonjakan Penumpang pada Libur Waisak, Perkuat Peran Kereta Lokal sebagai Penggerak Konektivitas dan Wisata

 

 

 

Yogyakarta, Galaxypost.id

 

 

KAI Daop 6 mencatat lonjakan signifikan pada volume penumpang pada dua layanan kereta api lokal yakni KA Bandara Adi Soemarmo (BIAS) dan KA Batara Kresna selama periode libur panjang Hari Raya Waisak 2025.

Momentum libur nasional yang berlangsung selama lima hari yakni mulai Jumat (9/5) hingga Selasa (13/5), memperlihatkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap moda transportasi berbasis rel untuk perjalanan pendek, baik dalam konteks mobilitas perkotaan maupun pariwisata regional.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan bahwa KA BIAS yang melayani relasi Stasiun Bandara Adi Soemarmo – Madiun berhasil mencatat total volume keberangkatan dan kedatangan penumpang di berbagai stasiun Daop 6 mencapai 17.428 sepanjang periode Waisak, naik 32% dibandingkan periode yang sama minggu sebelumnya, Jumat (2/5) hingga Selasa (6/5) yang mencatat volume penumpang sebanyak 13.167 penumpang.

“KA BIAS menjadi moda andalan yang semakin dilirik masyarakat baik pelaku perjalanan udara maupun lainnya, karena menawarkan konektivitas langsung, tarif terjangkau, serta keandalan waktu tempuh dari pusat kota ke bandara. Moda ini telah menjadi tulang punggung integrasi antarmoda di wilayah Solo Raya, dan dalam momen liburan panjang seperti ini, perannya terbukti krusial dalam menjaga kelancaran arus penumpang,” ujar Feni.

Adapun stasiun Daop 6 dengan volume penumpang paling tinggi yaitu Solo Balapan dengan 9.654 penumpang, Solo Jebres 3.017 penumpang, Adi Soemarmo 2.580 penumpang, Sragen 1.933 penumpang, dan Kadipiro 244 penumpang.

Tak kalah menarik, KA Batara Kresna yang melayani relasi Stasiun Purwosari – Wonogiri juga menunjukkan tren peningkatan yang cukup bagus, dengan total volume keberangkatan dan kedatangan penumpang selama lima hari mencapai 6.106 penumpang atau meningkat 13.5% dari periode yang sama minggu sebelumnya, Jumat (2/5) hingga Selasa (6/5) yang mencatat volume penumpang sebanyak 5.378 penumpang.

Feni mengatakan bahwa kereta ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana mobilitas harian masyarakat, tetapi juga sebagai moda wisata tematik yang menyuguhkan pengalaman unik melintasi kawasan heritage dan sentra budaya Jawa.

“Jalur KA yang berpadu dengan suasana Kota Solo, termasuk melintasi jalan raya, menjadikan perjalanan dengan KA Batara Kresna sebuah atraksi tersendiri, khususnya bagi wisatawan domestik yang ingin merasakan pengalaman transportasi yang otentik dan khas,” kata Feni.

Kedua layanan ini menjadi representasi penting bahwa kereta api lokal mampu mendukung konektivitas antarwilayah sekaligus mengakselerasi pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

KAI Daop 6 mencermati bahwa pada momen liburan seperti Waisak, terdapat perubahan pola mobilitas masyarakat yang tidak hanya terfokus pada perjalanan jarak jauh, tetapi juga pada eksplorasi kawasan penyangga wisata dan kota-kota satelit yang terhubung langsung dengan simpul transportasi seperti stasiun.

“Fungsi kereta lokal kini melampaui sekadar alat transportasi. Ia menjadi jembatan konektivitas antarwilayah yang membuka akses ke destinasi-destinasi unggulan sert mendukung pemerataan ekonomi lokal. Hal ini sejalan dengan komitmen KAI dalam mendukung visi pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan aksesibilitas transportasi publik yang terintegrasi,” imbuh Feni.

Feni juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan inovasi terhadap layanan KA lokal, termasuk pengembangan waktu tempuh, peningkatan kualitas sarana, serta kolaborasi dengan pemangku kepentingan.