Archives Juli 2025

Indonesia Millenials Center (IMC) Gelar Seminar Hukum “RKUHAP: Langkah Strategis Menuju Kedaulatan Hukum Nasional”

Indonesia Millenials Center (IMC) Gelar Seminar Hukum “RKUHAP: Langkah Strategis Menuju Kedaulatan Hukum Nasional”

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Indonesia Millenials Center (IMC) menggelar Seminar Hukum bertajuk “RKUHAP: Langkah Strategis Menuju Kedaulatan Hukum Nasional” di Aula Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pakar hukum terkemuka, seperti Prof. Dr. Suparji Ahmad, S.H., M.H. (Guru Besar Universitas Al Azhar Indonesia), Saor Siagian, S.H. (praktisi hukum), dan Dr. Azmi Syahputra, S.H., M.H. (akademisi Universitas Trisakti). Seminar dimoderatori oleh Direktur Eksekutif IMC, Yerikho Menurung.

Seminar ini digelar sebagai respons terhadap urgensi pembaruan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang telah berlaku sejak 1981 tanpa revisi menyeluruh. Para narasumber menilai bahwa revisi KUHAP merupakan kebutuhan mendesak mengingat dinamika sosial, politik, dan teknologi yang telah berkembang pesat dalam empat dekade terakhir.

Dalam paparannya, Prof. Suparji Ahmad menegaskan pentingnya pembaruan KUHAP yang terstruktur, namun tetap berpijak pada prinsip-prinsip hukum yang kuat. Ia menyoroti persoalan klasik dalam sistem peradilan seperti proses hukum yang lamban dan praktik penahanan yang tidak proporsional.

“Revisi KUHAP tidak bisa dilakukan secara terburu-buru, tapi juga tidak boleh stagnan. Reformasi harus mengutamakan due process of law, penghormatan terhadap hak-hak tersangka dan terdakwa, serta kontrol yang efektif antar penegak hukum,” ujarnya.

Ia juga mendorong keterlibatan lembaga seperti KPK untuk memberikan pandangan resmi terhadap draft RUU KUHAP agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dalam penegakan hukum.

Sementara itu, Dr. Azmi Syahputra menekankan perlunya KUHAP baru yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Menurutnya, digitalisasi dalam sistem peradilan pidana, mulai dari pelaporan hingga penyidikan, penting untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas. Ia juga mengusulkan kewenangan tambahan bagi penuntut umum dalam proses penyidikan guna memperkuat prinsip keadilan substantif.

“Penyempurnaan KUHAP harus mencerminkan semangat menjunjung tinggi HAM, menyesuaikan nilai-nilai masyarakat, dan sejalan dengan kemajuan hukum internasional,” katanya.

Senada dengan itu, praktisi hukum Saor Siagian menekankan bahwa revisi KUHAP harus membuka ruang partisipasi publik secara luas. Ia menyoroti kecenderungan proses legislasi yang elitis dan minim keterlibatan rakyat.

“Senjata yang dipakai aparat bukan berasal dari nenek moyangnya, tapi dari rakyat. Maka hukum seharusnya menjadi alat perlindungan, bukan alat penaklukan,” tegasnya.

Direktur Eksekutif IMC, Yerikho Menurung, menyampaikan bahwa IMC mendukung langkah pemerintah dan DPR dalam merevisi KUHAP, namun mengingatkan agar prosesnya dilakukan secara transparan dan partisipatif.

“Partisipasi masyarakat sipil, akademisi, dan praktisi hukum harus dibuka selebar-lebarnya. KUHAP yang baru harus mengakomodasi kebutuhan rakyat, bukan sekadar hasil kompromi elit politik,” tegas Yerikho.

Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antar lembaga penegak hukum agar pembaruan KUHAP tidak sekadar menjadi formalitas, melainkan benar-benar berdampak pada sistem peradilan yang lebih adil dan manusiawi.

Seminar ini menjadi wadah diskusi konstruktif dalam merumuskan arah pembaruan hukum acara pidana nasional. IMC menyatakan komitmennya untuk terus mengawal proses revisi KUHAP sebagai bagian dari upaya memperkuat kedaulatan hukum di Indonesia.

Untuk diketahui, DPR juga masih membuka ruang partisipasi dalam penyampaian pendapat, dan IMC akan langsung menyampaikan permohonan RDP ke DPR.

Rilis Trailer dan Poster, Film Musikal Bertabur Bintang Karya Garin Nugroho ‘Siapa Dia’ Tayang Eksklusif Jadi Kado HUT RI Ke-80

Rilis Trailer dan Poster, Film Musikal Bertabur Bintang Karya Garin Nugroho ‘Siapa Dia’ Tayang Eksklusif Jadi Kado HUT RI Ke-80

 

(Kisah Sejarah Sinema dan Budaya Pop lll Indonesia
Film Siapa Dia Tayang 28 Agustus 2025)

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

“Dunia penuh fantasi…” menjadi kalimat pembuka dalam trailer film Siapa Dia, yang diucapkan oleh aktor kawakan Nicholas Saputra. Kalimat ini menjadi pintu masuk menuju perkenalan karakter Layar, seorang sutradara yang tengah galau memulai ide cerita untuk film musikal impiannya.

Trailer kemudian membawa penonton menjelajahi berbagai perubahan latar tempat dan waktu, dihiasi lantunan musik dari para aktor dan aktris ternama. Mulai dari lagu Nurlela
yang dinyanyikan oleh Nicholas Saputra dan Monita Tahalea, hingga suara menggelegar Dira Sugandi lewat lagu Anak Jalanan.

Cuplikan demi cuplikan memperlihatkan adegan lintas zaman, dengan Nicholas Saputra
tampil dalam berbagai karakter dan beradu akting dengan sejumlah bintang ternama dengan karakter yang beragam, di antaranya Amanda Rawles, Widi Mulia, Ariel Tatum, Gisella Anastasia, Morgan Oey, Sita Nursanti, Happy Salma, Joanna Alexandra, Cindy Nirmala, Bima Zeno, Angkasa Thulo, Thia Ryna, Beyon
Destiano, hingga Gerardo Tanor.

Perubahan sosok Layar dari masa ke masa pun menimbulkan satu pertanyaan besar:
Siapa Dia?

Jawaban atas pertanyaan tersebut akan terungkap dalam film Siapa Dia, sebuah film musikal persembahan Fabis Entertainment, karya sutradara Garin Nugroho dari produser eksekutif Faizal Lubis. Trailer dan poster resmi film ini telah resmi dirilis pada Selasa (29/07/2025) di CGV Grand Indonesia. Film ini dijadwalkan tayang eksklusif di bioskop kota-kota pilihan mulai 28 Agustus 2025, sekaligus bertepatan dengan bulan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Tak hanya melibatkan sutradara dan aktor ternama, film ini juga menggandeng
koreografer ternama Eko Supriyanto yang menambahkan kekuatan visual melalui koreografi dengan sentuhan gerak khas Indonesia. Kolaborasi ini memperkuat identitas
Siapa Dia sebagai film musikal yang berakar pada kekayaan budaya Indonesia.

Dirilis di bulan Kemerdekaan, Siapa Dia ingin menegaskan kembali betapa besar peran
film dalam sejarah bangsa. Namun kali ini, kisah itu dikemas dalam bentuk film musikal yang segar, melalui sudut pandang seorang pemuda yang tengah dilanda kegalauan.

Saat ia menemukan surat cinta dari buyut, kakek, hingga ayahnya, pencarian tersebut justru menuntunnya pada sebuah melodrama—sebuah perjalanan emosional tentang
jati diri, mimpi, dan jatuh hati. Film ini akan menghadirkan kisah-kisah cinta dari tokoh
Layar, berlatar sejarah sinema dan budaya pop Indonesia, yang dihiasi oleh lagu-lagu
yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan musik tanah air.

Garin Nugroho, sutradara sekaligus maestro perfilman Indonesia menyebut Siapa Dia sebagai bentuk perayaan atas perjalanan panjang sinema dan budaya pop Indonesia.

Film ini menjadi apresiasi terhadap sejarah film nasional dan budaya pop yang terus berkembang, mulai dari era kolonial saat sinema Indonesia pertama kali tumbuh, hingga berbagai rentetan peristiwa yang membentuk wajah perfilman dan budaya pop hari ini.

“Film ini saya buat sebagai surat cinta untuk sejarah perfilman Indonesia. Di sini, kita akan melihat bagaimana sejarah sinema dan budaya pop Indonesia dikemas dalam format film musikal dihiasi lagu-lagu penuh sejarah. Hadirnya film ini menjadi bentuk apresiasi atas perjalanan panjang sinema Indonesia dari era kolonial hingga hari ini” jelas Garin Nugroho.

Garin juga membeberkan alasan mengapa film ini harus tayang di bulan Agustus sebagai kado perayaan hari ulang tahun RI ke-80.

“Keputusan saya dan Faizal (Lubis) memilih untuk tayang di bulan kemerdekaan adalah pilihan yang tepat karena sebagai bentuk penghormatan terhadap bagaimana film pernah menjadi bagian dari perjuangan, menyuarakan semangat merdeka lewat cara yang paling personal yakni lewat cerita.”
tambah Garin.

Meski kental dengan unsur sejarah, film Siapa Dia dikemas dengan gaya kekinian dalam format musikal—sebuah genre yang masih jarang dieksplorasi di perfilman Indonesia. Sebagai produser eksekutif, Faizal Lubis menegaskan pentingnya keberanian untuk bermain di luar pakem, dan tidak sekadar mengikuti tren yang ada.

“Sudah seharusnya kita berani bermain di luar pakem, mencoba hal-hal yang belum
umum di perfilman kita—termasuk menghadirkan musikal sebagai medium bercerita yang segar dan emosional. Film Siapa Dia ini meski terlihat kental dengan cerita sejarah, tetapi vibes-nya tetap kekinian. Bisa dibilang vibes-nya seperti La La Land, tapi ceritanya kuat tentang sejarah film dan budaya pop Indonesia dari masa ke masa. ”
ungkap Faizal

Lebih lanjut, Faizal juga menjelaskan bahwa pemilihan lagu dan aransemen dalam film
ini sangat disesuaikan dengan kebutuhan cerita.

“Penggarapan scoring, musik, lagu hingga aransemen dalam film ini kami kerjakan tidak main-main. Proses panjang dari perizinan hingga scoring di studio di Praha adalah salah satu upaya kami agar film ini bisa maksimal dan tentu dinikmati oleh penonton” tambah Faizal.

Sebagai bagian dari konsep musikal yang diusung, para pemain pun ditantang untuk menyanyikan sendiri lagu-lagu yang mereka bawakan dalam film. Setiap emosi karakter disampaikan tidak hanya lewat dialog dan akting, tetapi juga melalui lantunan lagu yang
dinyanyikan secara langsung. Nicholas Saputra, yang memerankan tokoh utama,
bahkan harus bernyanyi di hampir setiap adegan—sebuah pengalaman yang ia sebut sebagai salah satu tantangan paling besar sekaligus paling berharga sepanjang kariernya sebagai aktor.

“Ini pengalaman pertama saya bermain dalam film musikal yang mengharuskan saya tidak hanya berakting, tapi juga menyanyi dan menari. Awalnya tentu ada rasa gugup, tapi justru di situlah letak tantangannya. Film ini membawa saya ke ruang eksplorasi
yang baru, dan saya sangat menikmati prosesnya.” papar Nicholas.

Selain Nicholas, film ini juga dibintangi oleh sejumlah nama besar dengan berbagai
karakter yang turut menampilkan kemampuan menyanyi dan menari mereka.
Keikutsertaan para aktor dan aktris ternama dengan karakter yang beragam ini menjadi salah satu kekuatan utama Siapa Dia, menghadirkan pertunjukan musikal yang penuh warna. Kejutan demi kejutan akan terus tercipta di setiap menitnya.

Film Siapa Dia, selain akan tayang eksklusif di bulan Kemerdekaan, juga akan hadir di bioskop-bioskop terpilih di sejumlah kota di Indonesia. Informasi mengenai daftar kota dan bioskop yang menayangkan film ini akan diumumkan secara berkala melalui saluran resmi media sosial Siapa Dia di Instagram dan TikTok: @filmsiapadia.

Sudah tidak sabar untuk bernyanyi dan menari serta jatuh hati atau patah hati tahun ini?

Tentang Fabis Entertainment

Fabis Entertainment merupakan bagian dari PT Fabis Kreasindo Pertama, yang didirikan pada 24 Agustus 2020. PT Fabis Kreasindo Pertama lahir dari semangat kreatif dan inovasi di industri hiburan Indonesia. Perjalanan perusahaan dimulai dari sebuah home recording studio, yang menjadi tempat lahirnya berbagai karya musik
independen. Seiring waktu dan bertambahnya pengalaman, perusahaan ini berkembang menjadi label musik sekaligus rumah produksi film.

Film Siapa Dia menjadi film perdana produksi Fabis Entertainment, sekaligus
tonggak penting dalam ekspansi kreatif perusahaan di dunia sinema. Ke depan, Fabis Entertainment berkomitmen untuk terus memproduksi karya-karya audio-visual yang
tidak hanya menghibur, tetapi juga bermakna dan mampu memberikan kontribusi positif
bagi perkembangan industri hiburan Indonesia.

Production Notes

– Judul film : Siapa Dia

– Rumah Produksi : Fabis Entertainment

– Eksekutif Produser : Faizal Lubis

– Produser : Faizal Lubis, Marlia Nurdiyani, Oscar Sagita

– Sutradara : Garin Nugroho

– Penulis Naskah : Garin Nugroho

– Director of Photography : Muhammad Firdaus ICS

– Production Designer : Ong Hari Wahyu

– Art Director : Edy Wibowo

– Choreographer : Eko Supriyanto

– Casting Director : Calvin Moniaga

– Music Director : Faizal Lubis

– Composer : Faizal Lubis, Arfin Iyonk, Guntur Nus Puspito

– Sound Recordist : Sutrisno

– Music Recording & Enginer : Gita Roni Chandra

– Sound Designer : Mangkils Hasan

– Costume Designer : Retno Ratih Damayanti

– Makeup Artist : Aktris Handradjasa

– Editor : Andhy Pulung, Rozy Anwar

– Colorist : Rian Fatullah

– Line Producer: : Nova Teguh

BRI Unit Pekapuran Cimanggis Salurkan Dana Program Indonesia Pintar ke Siswa Penerima Bantuan

BRI Unit Pekapuran Cimanggis Salurkan Dana Program Indonesia Pintar ke Siswa Penerima Bantuan

 

Depok, Galaxypost.id

 

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Pekapuran Cimanggis terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pendidikan nasional melalui penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada siswa yang berhak menerima.

Kegiatan ini berlangsung di kantor BRI Unit Pekapuran, Kecamatan Cimanggis, Depok, pada Selasa (29/7/2025).

Penyaluran bantuan PIP dilakukan secara langsung kepada wali murid, sebagai bagian dari upaya BRI dalam memperlancar distribusi bantuan pemerintah yang ditujukan untuk menunjang kebutuhan pendidikan siswa kurang mampu.

“PIP ini sangat membantu kami sebagai orang tua untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak, mulai dari buku, alat tulis, hingga seragam,” ujar salah seorang seorang wali murid penerima bantuan.

Pihak BRI menyatakan bahwa penyaluran dana PIP dilakukan secara bertahap dan transparan melalui sistem perbankan, sehingga memastikan dana sampai ke tangan penerima secara utuh.

“BRI sebagai mitra resmi penyaluran dana pemerintah, berkomitmen untuk menyalurkan bantuan ini dengan cepat, tepat sasaran, dan sesuai prosedur. Kami juga memberikan pendampingan kepada penerima agar proses pencairan berjalan lancar,” ungkap Pinca BRI KC Cimanggis Iqbal Perdana.

Program Indonesia Pintar merupakan salah satu program unggulan pemerintah di bidang pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan partisipasi pendidikan bagi anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin dan rentan miskin.

Dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan lembaga keuangan seperti BRI, diharapkan tidak ada lagi anak Indonesia yang terhambat pendidikannya karena alasan ekonomi.

BRI Kanca Cimanggis Gelar Gathering Sosialisasi Koperasi Merah Putih bersama 6 Kelurahan se-Kecamatan Cimanggis

 

BRI Kanca Cimanggis Gelar Gathering Sosialisasi Koperasi Merah Putih bersama 6 Kelurahan se-Kecamatan Cimanggis

 

Depok, Galaxypost.id

 

Bank Rakyat Indonesia (BRI) kanca Cimanggis menggelar acara Gathering Sosialisasi Koperasi Merah Putih bersama perwakilan enam kelurahan se-Kecamatan Cimanggis, Sabtu (12/7/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah strategis BRI dalam memperluas jaringan layanan keuangan inklusif melalui program akuisisi koperasi sebagai mitra Agen BRILink.

Bertempat di wilayah Kecamatan Cimanggis, acara ini dihadiri oleh para pengurus koperasi dari tiap kelurahan, serta tim BRI Kanca Cimanggis. Dalam sosialisasi ini, BRI memperkenalkan model kemitraan keagenan BRILink sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis koperasi.

Melalui program ini, koperasi-koperasi di tiap kelurahan akan diarahkan untuk menjadi mitra resmi BRILink. Dengan begitu, koperasi tak hanya menjadi pusat kegiatan ekonomi lokal, namun juga dapat menyediakan layanan perbankan digital seperti tarik tunai, setor tunai, transfer, dan pembayaran tagihan kepada masyarakat di lingkungannya.

“Program ini adalah bagian dari komitmen BRI untuk mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat, khususnya melalui koperasi sebagai lembaga ekonomi kerakyatan,” ujar Iqbal Perdana pimpinan cabang BRI Kanca Cimanggis dalam sambutannya.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan, memperkuat peran koperasi di tingkat kelurahan, serta memperluas jaringan Agen BRILink di kawasan Cimanggis.

Dengan terwujudnya akuisisi koperasi menjadi Agen BRILink di seluruh kelurahan, BRI Kanca Cimanggis optimistis bahwa pelayanan keuangan akan semakin mudah dijangkau dan merata di masyarakat.

L’importanza della narrazione nei giochi educativi sulla fauna italiana

La narrazione rappresenta uno degli strumenti più potenti per promuovere la conoscenza e la tutela della fauna italiana attraverso i giochi educativi. Essa non solo rende l’apprendimento più coinvolgente, ma crea anche un ponte emotivo tra i bambini e gli animali selvatici, favorendo la loro consapevolezza ambientale e il rispetto per la biodiversità del nostro Paese. In questo articolo, approfondiremo come le storie e le tecniche narrative possano rafforzare l’efficacia delle iniziative educative e contribuire alla conservazione delle specie italiane.

Indice dei contenuti

Come la narrazione potenzia l’apprendimento e la consapevolezza ambientale

L’utilizzo di storie coinvolgenti nei giochi educativi rappresenta una strategia efficace per facilitare la comprensione delle tematiche ambientali. Le narrazioni permettono ai bambini di interiorizzare concetti complessi, come le migrazioni degli uccelli o i passaggi degli ungulati, attraverso immagini vivide e situazioni che stimolano l’immaginazione. Ad esempio, un gioco che racconta la migrazione del falco pellegrino lungo le rotte italiane aiuta i giovani a capire l’importanza di conservare le aree di sosta e di nidificazione, creando una consapevolezza che si traduce in comportamenti più responsabili.

Il ruolo delle storie nel creare un legame emotivo con gli animali selvatici

Le narrazioni sono in grado di suscitare empatia, trasformando gli animali da semplici soggetti di studio in protagonisti di storie con cui i bambini possono immedesimarsi. Raccontare le sfide di un lupo appenninico che lotta per sopravvivere in un ambiente minacciato o le avventure di una tartaruga marina nel mar Mediterraneo favorisce un atteggiamento di rispetto e protezione. La creazione di personaggi animali, dotati di caratteristiche umane e vicende coinvolgenti, contribuisce a instaurare un rapporto di cura e responsabilità verso la fauna locale.

Esempi di narrazioni efficaci nei giochi educativi italiani

Numerosi giochi e iniziative italiane utilizzano storie avvincenti per educare e sensibilizzare. Un esempio è il progetto “Le avventure del camoscio d’Abruzzo”, che narra le gesta di questa specie tipica degli Appennini, evidenziando le minacce e le azioni di tutela. Oppure, i giochi digitali dedicati alla salvaguardia delle tartarughe marine, che attraverso missioni interattive illustrano le difficoltà di queste creature e le azioni umane necessarie per proteggerle. Questi esempi dimostrano come le storie siano uno strumento efficace per trasmettere valori e conoscenze.

Elementi narrativi e loro influenza sulla percezione della fauna locale

Utilizzo di personaggi e storie rappresentative

L’adozione di personaggi simbolici, come il capriolo, il lupo o l’orso marsicano, permette ai bambini di identificarsi con le specie italiane e comprenderne le caratteristiche e le sfide. Le storie che ruotano attorno a questi personaggi devono essere autentiche e radicate nella realtà, per rafforzare il senso di appartenenza e responsabilità verso il patrimonio naturale.

Valori di tutela e rispetto trasmessi attraverso le narrazioni

Le storie che raccontano le difficoltà degli animali – come la perdita di habitat o il pericolo delle strade – aiutano a trasmettere valori fondamentali di tutela e rispetto. Attraverso esempi concreti, i giochi educativi possono sensibilizzare i bambini sull’importanza di adottare comportamenti ecosostenibili, come l’uso di passaggi protetti o la riduzione dell’inquinamento.

Rappresentazione delle sfide attraverso i giochi

Le narrazioni che evidenziano le sfide quotidiane degli animali italiani, come l’attraversamento delle strade trafficate o la perdita di habitat naturale, contribuiscono a sviluppare un senso di urgenza e responsabilità. Questi giochi sono strumenti didattici che rendono visibili problemi complessi, stimolando i giovani a diventare protagonisti attivi nella tutela della biodiversità.

La narrazione come strumento di educazione civica e culturale

Collegare le storie degli animali alle tradizioni e alla storia italiana

Le storie degli animali possono essere un ponte tra natura e cultura, integrando elementi tradizionali e storici italiani. Per esempio, narrare come le leggende legate al lupo appenninico siano radicate nella cultura locale, rafforza il senso di identità e di rispetto per le tradizioni. Questo approccio permette ai giovani di percepire la tutela della fauna come parte integrante del patrimonio culturale del Paese.

Responsabilità civica attraverso narrazioni coinvolgenti

Le storie che evidenziano azioni positive, come la creazione di rifugi per animali o la partecipazione a campagne di sensibilizzazione, rafforzano il senso di responsabilità civica. Attraverso narrazioni che raccontano i successi e le sfide delle comunità locali, si stimola nei bambini la volontà di contribuire attivamente alla tutela ambientale.

Rafforzare l’identità culturale con narrazioni locali

Integrare storie e leggende locali nelle iniziative educative aiuta a radicare il senso di appartenenza e a valorizzare le peculiarità delle diverse regioni italiane. Questo approccio favorisce un’educazione civica più radicata e consapevole, rafforzando il legame tra il patrimonio naturale e quello culturale.

Innovazioni nella narrazione dei giochi educativi e il loro impatto

Tecnologie immersive per narrazioni coinvolgenti

L’utilizzo di realtà aumentata e realtà virtuale permette di creare ambienti e storie che sembrano prendere vita davanti agli occhi dei bambini. Ad esempio, un’esperienza di realtà virtuale che ricostruisce un passaggio di migratori nel Parco Nazionale d’Abruzzo rende più tangibile la realtà degli animali e le loro rotte migratorie, rafforzando l’empatia e la comprensione.

Narrazioni interattive e partecipative

Le storie che coinvolgono il bambino in scelte e azioni, come risolvere problemi ambientali o aiutare un animale in difficoltà, stimolano un senso di responsabilità e di partecipazione attiva. Questi strumenti favoriscono l’apprendimento attraverso il gioco e l’esperienza diretta, rendendo più efficace il messaggio di tutela.

Storie personalizzate e realtà locali

Creare narrazioni su misura, che riflettano le problematiche ambientali specifiche di una regione o di una comunità, aumenta il coinvolgimento e l’efficacia educativa. Per esempio, storie di salvataggio di tartarughe marine nelle coste liguri o di protezione delle medie montane alpine possono stimolare una maggiore partecipazione locale alle iniziative di tutela.

Come la narrazione nei giochi educativi può influenzare le politiche di tutela della fauna in Italia

Sensibilizzare comunità e istituzioni

Le storie coinvolgenti e autentiche contribuiscono a creare una consapevolezza diffusa, spingendo le comunità e le istituzioni a sostenere politiche di tutela più efficaci. Un esempio sono le campagne che raccontano storie di animali salvati grazie a iniziative civiche, creando un senso di urgenza e responsabilità collettiva.

Iniziative di conservazione condivise

Le narrazioni condivise tra cittadini, scuole e enti pubblici favoriscono la creazione di reti di tutela più solide. La diffusione di storie di successo può motivare ulteriori azioni di conservazione e rafforzare la collaborazione tra i diversi attori coinvolti.

Educazione ambientale nelle scuole e campagne civiche

L’integrazione di narrazioni nella didattica scolastica e nelle campagne di sensibilizzazione permette di creare una generazione più consapevole e attenta alla tutela della biodiversità, contribuendo a costruire un futuro più sostenibile.

Ritorno al tema principale: la narrazione come ponte tra la storia degli animali e la loro tutela futura

Comprendere e rispettare le migrazioni e i passaggi degli animali

Le storie che raccontano i percorsi migratori degli uccelli, le rotte di passaggio dei grandi ungulati o i traguardi delle tartarughe marine aiutano a comprendere le dinamiche naturali e l’importanza

FHI 2025 Resmi Dibuka, Dorong Kolaborasi dan Praktik Berkelanjutan di Industri F&B dan Hospitality Indonesia

FHI 2025 Resmi Dibuka, Dorong Kolaborasi dan Praktik Berkelanjutan di Industri F&B dan Hospitality Indonesia

 

Jakarta, 22 Juli 2025 –.

 

Sebanyak kurang lebih 700+ produsen, distributor, dan retailer sektor kuliner dan perhotelan terkemuka lebih dari 35 negara, hadir serta turut ambil bagian dalam pameran Food & Hospitality Indonesia (FHI) 2025 yang telah resmi dibuka pada hari ini.

Bersama dengan Hotelex Indonesia, Finefood Indonesia, serta Retail Indonesia, acara yang berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 22-25 Juli di Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta ini menghadirkan pameran dagang terkemuka yang selalu mendorong inovasi, keberlanjutan, dan kemajuan industri melalui pengalaman dinamis yang mendunia untuk pelaku industri makanan, minuman, dan perhotelan di Indonesia.

Perhelatan FHI tahun ini dibuka oleh Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Republik Indonesia, Teuku Riefky Harsya, menurutnya FHI 2025 tak hanya menjadi ajang pameran produk dan teknologi terkini saja melainkan juga forum strategis untuk mempromosikan praktik berkelanjutan di seluruh sektor F&B dan hospitality. FHI juga dinilai menjadi forum yang penting bagi penggiat industri sektor ini baik lokal maupun internasional, agar bisa bersanding bersama.

FHI 2025 memberikan kesempatan emas bagi industri kreatif Indonesia agar produknya bisa semakin kompetitif untuk bersaing dengan produk negara lain yang semakin agresif untuk melebarkan sayap ke pasar global.

“Industri makanan dan minuman menyumbang sekitar 38% PDB ekonomi kreatif dengan lebih dari 11.000 usaha. Sehingga kami sangat mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan FHI 2025 yang dapat memberikan dorongan untuk pertumbuhan dan peningkatan industri kuliner dan perhotelan di Indonesia. Harapannya agar industri sektor ini dapat menjadi mesin penggerak yang dapat memajukan indutstri kreatif Indonesia,” kata Teuku.

Lebih lanjut ia juga menambahkan, nilai tambah ekonomi kreatif Indonesia meningkat sebesar 119% nilai ekspornya meningkat sebesar 67%. Dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 26,5 juta jiwa pada tahun 2024.Dan diperkirakan akan terus menciptakan 787,6 juta lapangan kerja dalam lima tahun ke depan, jika pertumbuhan ini terus berlanjut. Hal ini semakin menunjukan bahwa industri F&B dan hospitality semakin bertumbuh secara inklusif dan berkelanjutan.

Juanita Soerakoesoemah selaku Portofolio Director FHI 2025 dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa FHI menjadi bentuk dukungan terhadap akselerasi pertumbuhan industri F&B dan hospitality yang berkelanjutan di Indonesia.

FHI 2025 kembali hadir dengan misi yang sama, untuk mendukung keberlanjutan lingkungan serta efisiensi sumber daya. Dengan sejarah panjangnya yang hampir 30 tahun eksis dalam mendukung perkembangan industri F&B dan hospitality di Indonesia, penyelenggaraan FHI tahun ini terus dengan komitmen untuk hadir memberikan dampak positif bagi lingkungan demi kemajuan industri di sektor ini,” kata Juanita.

Juanita juga menambahkan hal ini didukung dengan tema pada edisi ke-19 tahun ini yaitu ‘Membangun Masa Depan Industri Kuliner dan Perhotelan yang Berkelanjutan.’ Kemudian menandakan bahwa, FHI 2025 hadir sebagai katalis transformasi berkelanjutan dengan menghadirkan perusahaan dan merek yang berkomitmen pada praktik ramah lingkungan di sektor makanan, minuman, dan perhotelan. Belakangan, FHI juga telah menjadi platform untuk menampilkan solusi inovatif, mulai dari produk organik, efisiensi energi, hingga pengelolaan limbah pameran.

Sejumlah produk dan merek-merek unggulan telah menunjukkan komitmen kuat terhadap praktik keberlanjutan dan akan ditampilkan dalam ajang FHI tahun ini, diantaranya Allana, Avani, Beragam, Botanical Essentials, Chungcheongnam-do, Delifru, Greenfields Professional, Healthy Choice, Japfa Food, Kawan Lama Solution, Interfood, Gastro, Nisuma, Danatini, Skyherb, Scent Air, Rotaryana, Tree Nut Asia, RunPack, Unox, Uqesh, USA Pulses, Vicando, Wallex, dan lain sebagainya.

Sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan, FHI 2025 menghadirkan berbagai zona pengalaman ramah lingkungan bagi pengunjung. Diantaranya Water Refill Stations bersama Waterhub yang mendukung kampanye #BringYourOwnTumbler, Powernap Area dari Alga dan Bobobox, serta Wellness Corner yang menawarkan pijat gratis dan konsultasi mental dari Perfect Health dan Naluri Life.

Pengunjung juga dapat menikmati Light Air Zone oleh ScentAir dan GLAM yang menghadirkan udara segar pegunungan di tengah pameran. Di Hall D1, FHI bekerja sama dengan Noovoleum menghadirkan UCollect Station untuk mengumpulkan minyak jelantah yang akan diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Pengunjung FHI 2025 dapat menggunakan kode referral: NOOVFHI25 untuk berpartisipasi.

Juanita juga menjelaskan, sebagai pameran dagang internasional yang unggul, FHI menjadi platform strategis untuk membangun jejaring bisnis secara efektif dan efisien, dengan menghadirkan International Booth Pavilions dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Cina, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand. Selain itu, terdapat area spesial ‘Kaiyuan’ Plan 2025 – China Bakery & Food Pavilion yang hadir perdana di FHI 2025, menampilkan inovasi lebih dari 20 perusahaan terkemuka di industri baking Tiongkok melalui demo langsung dan booth interaktif.

Kompetisi F&B dan Hospitality di FHI 2025
Tahun ini, FHI 2025 juga menghadirkan beragam acara dan kompetisi bergengsi, salah satunya adalah kompetisi minuman internasional 2026 World Fashion Drinks Competition (WFDC) yang untuk pertama kalinya hadir di Indonesia. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Shanghai Sinoexpo Informa Markets yang disponsori oleh LMK, Senfienta, Alpine Cool, Mengniu Dairy Professionals, dan Scotsman Ice Systems (Shanghai) Co., Ltd. WFDC
Indonesia sekaligus menjadi ajang bagi bartender profesional, perwakilan merek minuman, barista, mahasiswa kuliner, dan pencipta minuman independen untuk unjuk kreativitas dan bersaing memperebutkan tiket ke final di Shanghai 2026.

Tak cukup sampai disitu, FHI 2025 juga kembali menghadirkan berbagai ragam kompetisi seperti; Indonesia Coffee Events (ICE) dengan kompetisi Hometown Indonesia Latte Art Scholar (HILACS25) oleh Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI). Menurut Daryanto Witarsa, selaku Ketua Umum AKSI SCAI, kompetisi ini telah melewati penjurian secara online sebelumnya. Terdapat lebih dari 80 Latte Artist yang telah mengirimkan karya mereka pada babak Online Preliminary HILACS25.

“Saat ini terdapat 40 peserta yang sudah terpilih untuk mengikuti tahap kompetisi offline yang berlangsung pada HILACS25 dalam pemeran FHI 2025. Para peserta akan ditantang untuk menunjukkan kemampuannya dalam tiga babak; Throwdown, Semifinal Stage Presentation dan Art Bar, dan babak Final Stage Presentation. Sehingga calon juara Latte Art nantinya akan lahir pada event ini,” kata Daryanto.

Selain kompetisi tersebut, juga terdapat kompetisi lain seperti The 14th Salon Culinaire oleh Association of Culinary Professionals (ACP), Hotelicious Thematic Bed Making Competition oleh BINUS Business Hotel Management didukung oleh King Koil, Jakarta Best Sommelier Competition oleh Indonesia Sommelier Association (ISA) dan Ready-to-Drink Cocktails in a Can Competition oleh Indonesian Food & Beverage Executive Association (IFBEC) yang akan menyoroti kreativitas, cita rasa, dan ketajaman bisnis di salah satu segmen industri minuman yang paling pesat perkembangannya.
Kompetisi eksklusif ini dengan bangga diselenggarakan oleh Indonesian Food & Beverage Executive Association (IFBEC) bekerja sama dengan FHI. Ketua IFBEC, I Ketut Darmayasa, S.I.P, MM, CHT menjelaskan secara singkat mengenai kompetisi ini yang merupakan ajang inovasi bagi para bartender dan mixologist untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam menciptakan minuman siap saji yang berkualitas premium, namun tetap praktis dan memiliki rasa yang konsisten.

“Kompetisi ini menyoroti tren global di mana konsep RTD (Ready-to-Drink) menjadi solusi modern bagi industri perhotelan dan restoran dalam menghadirkan signature drink tanpa mengurangi kualitas rasa maupun estetika. Kompetisi ini diikuti oleh kurang lebih 20 tim terpilih yang berasal dari hotel berbintang, restoran fine dining, dan brand minuman terkemuka di Indonesia,” jelasnya.

Untuk kategori utama kompetisi yang esensial yaitu; Signature RTD Cocktails, menonjolkan inovasi rasa dan identitas lokal; sedangan kategori Low & No Alcohol RTD Cocktails, lebih relevan dengan tren minuman sehat dan ramah lingkungan. Menghadirkan lebih dari 5 panel juri independen, terdiri dari praktisi mixology internasional, Brand Ambassador global, serta perwakilan IFBEC yang berpengalaman dalam penilaian teknis, rasa, estetika, dan sustainability yang berkesinambungan sesuai dengan misi FHI 2025.
Ragam Seminar Industri dan Sustainability
Terdapat pula beragam workshop menarik, seperti Wine Master Class oleh ISA, Interior Design Clinic oleh Rukita, Gelato Workshop oleh Gastro Gizi Sarana, dan salah satu yang menarik adalah Art Workshop with Natural Pigments oleh Rekalagam, yang akan menjelajahi kreativitas berkelanjutan secara langsung dalam lokakarya ramah lingkungan pada FHI 2025.

Dalam workshop Rekalagam para peserta akan diajarkan bagaimana cara mengubah limbah menjadi karya menakjubkan dengan membuat dekorasi rumah menggunakan pigmen alami dari bahan organik sehari-hari. Dipandu oleh seniman yang peduli lingkungan, sehingga peserta dapat mempelajari teknik pewarnaan alami, pencampuran warna, dan desain yang sadar lingkungan serta membawa pulang hasil karya unik buatan para peserta nantinya.

Marketing Communication Manager FHI 2025, Leonarita Hutama juga turut menambahkan bahwa beragam kompetisi dan kegiatan menarik yang dihadirkan dalam FHI 2025 diharapkan dapat turut mendukung kemajuan industri nasional.

“FHI tidak hanya hadir sebagai ajang pameran produk industri saja, namun juga sebagai sarana pembelajaran bagi pebisnis dan penggiat di industri ini, FHI 2025 juga menampilkan beragam seminar industri dan seminar sustainability yang diharapkan dapat mendukung akselerasi bisnis yang berkelanjutan,” ujar Leonarita.

Leona menyebutkan beberapa seminar industri oleh asosiasi dan lembaga lain di sektor ini seperti, ASEAN American Epicurean Table Seminar oleh U.S. Meat Export Federation; Global Beverage Services Solution Provider oleh Damin; Business Breakfast oleh Saladplate dan Global Data; Timeless Craft – Sustainable Future oleh Alga dan Wisewool; The Importance of the Media Industry in HORECA oleh Epicure; Coffee Talk oleh Dewan Kopi Indonesia; Seminar Sertifikasi Halal dan Standar Higienis oleh LPPOM; serta Bulog Seminar.

Selain itu, FHI 2025 juga hadirkan beragam seminar sustainability dengan topik yang menarik seperti Sustainable Water Solutions for the Future of HORECA oleh Waterhub, Sesi Seminar oleh Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS), Beyond the Fryer: UCO and Renewable Energy Innovation in Hotels & Restaurants oleh Noovoleum, Sustainable Innovation in Hospitality bersama Sentian, Evolve, dan MVB dalam tajuk “Built for Efficiency” dan “Who Pays the Climate Price?” serta “Sustainability for Businesses: It’s more than just Plastic” dan “Ecosystem of Value” oleh Magalarva.

Selain itu FHI sendiri hadirkan akses business networking melalui FHI Business Matching Programme, FHI TV Programme, Red Bull Party Truck dan Lalamove Recharge Station serta masih banyak acara menarik lainnya.

Sebagai penutup, Juanita menambahkan bahwa digitalisasi merupakan kekuatan pendorong yang meningkatkan produktivitas dan membantu Indonesia mencapai status pendapatan tinggi pada tahun 2045. “FHI mempercepat pertumbuhan berkelanjutan dalam industri F&B di Indonesia dalam kerangka ‘Indonesia 4.0’ melalui FHI Digital Showroom yang didukung oleh Saladplate, untuk memamerkan pasokan produk F&B dan perhotelan yang dapat membuka peluang ekspansi ke pasar global,” jelas Juanita.

Terlebih, FHI selalu konsisten menjadi pameran bisnis terdepan yang unggul dengan terus memperluas cakupannya untuk mendukung sektor perhotelan, makanan, dan minuman secara menyeluruh ke tingkat yang lebih tinggi. FHI juga terus mendukung perkembangan industri di sektor ini, yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada tahun 2025 diproyeksikan berada di kisaran 4,7% hingga 5,2%.

Hingga hari pembukaan berlangsung, FHI 2025 telah dibanjiri oleh ribuan pengunjung yang telah melakukan pre-registrasi secara online untuk akses masuk gratis selama 4 hari pameran. Jumlah pengunjung diperkirakan akan terus meningkat mengingat registrasi di tempat bagi walk-in visitor masih akan terus dibuka hingga hari terakhir pameran tanggal 25 Juli mendatang. Calon penunjung FHI 2025 cukup melakukan registrasi sebesar Rp. 150,000,- di pintu masuk Hall JIEXPO. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui https://www.foodhospitalityindonesia.com

Sekilas PT Pamerindo Indonesia

PT Pamerindo Indonesia adalah penyelenggara pameran dagang terkemuka di Indonesia, didirikan dengan tujuan untuk menyelenggarakan pameran dagang khusus untuk pasar Indonesia. Saat ini PT Pamerindo Indonesia telah berkembang pesat dan secara teratur menyelenggarakan lebih dari 20 pameran dagang di beberapa sektor berikut: Perhotelan, Makanan & Minuman, Kecantikan, Bangunan & Konstruksi, Listrik & Tenaga Daya, Bayi, Anak & Ibu Hamil, Laboratorium, Manufaktur, Pertambangan, Plastik & Karet, Sektor Minyak & Gas. Sejak awal berdirinya, PT Pamerindo Indonesia telah menyelenggarakan lebih dari 200 pameran perdagangan internasional di Jakarta, Surabaya, dan Bali.

PT Pamerindo Indonesia adalah bagian dari Informa Markets, sebuah divisi dari Informa plc. Informa Markets menciptakan berbagai platform bagi industri dan pasar spesialis untuk berdagang, berinovasi, dan tumbuh. Portofolio kami tercatat lebih dari 550 acara internasional business to business dan berbagai merek di pasar termasuk Kesehatan & Farmasi, Infrastruktur, Konstruksi & Perumahan, Mode & Pakaian, Perhotelan, Makanan & Minuman, dan Kesehatan & Nutrisi, dan lain-lain. Kami memberi peluang kepada pelanggan dan mitra di seluruh dunia untuk terlibat langsung dan melakukan bisnis melalui pameran tatap muka, konten digital, dan solusi data yang berkelanjutan. Sebagai penyelenggara pameran terkemuka di dunia, kami menghidupkan beragam pasar khusus, membuka berbagai peluang, dan membantu pelanggan serta mitra untuk berkembang selama 365 hari dalam setahun. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.pamerindo.com & www.informamarkets.com.Sekilas PT Pamerindo Indonesia

Bertaut Rindu Gelar Prom Night Gala Premiere Ala Anak SMA

Bertaut Rindu Gelar Prom Night Gala Premiere Ala Anak SMA

 

Jakarta, 23 Juli 2025 —

 

Setelah sukses menyapa penonton di sejumlah kota lewat rangkaian roadshow, film Bertaut Rindu kini menyelenggarakan gala premiere dengan tema istimewa: Prom Night. Bertempat di Epicentrum XXI, Jakarta, malam spesial ini menjadi bagian dari perjalanan film Bertaut Rindu yang mengajak penonton kembali ke masa-masa remaja penuh harapan, keresahan, dan pertanyaan besar tentang masa depan.

Acara ini dihadiri langsung oleh jajaran pemeran dan tim di balik layar, antara lain Rako Prijanto (sutradara), David S. Suwarto (produser eksekutif), MGS. Fahri Fahrudin (produser), Nuridzka Mutiaradini (penulis naskah), dan Tian Topandi (penulis novel Bertaut Rindu). Turut hadir pula para pemeran utama dan pendukung film seperti Adhisty Zara (Jovanka), Ari Irham (Magnus), Aida Nurmala (Mama Magnus), Willem Bevers (Papa Magnus), Putri Ayudya (Mama Jovanka), Irgi Achmad Fahrezi (Papa Jovanka), Nadine Alexandra, Aulia Deas, dan Bertram Beryi.

Gala premiere ini dirancang untuk menjadi ruang nostalgia dan refleksi, khususnya generasi muda dan para orang tua. Dalam suasana prom night, para tamu hadir mengenakan sentuhan busana biru yang menjadi simbol emosi, kedewasaan, dan kejujuran perasaan dalam film ini.

Dalam sesi wawancara, Adhisty Zara menyampaikan harapannya tentang dampak film ini. “Aku berharap film ini bisa jadi teman buat siapa pun yang sedang berjuang meraih mimpi. Dan buat teman teman yang pernah merasa dipaksa atau nggak didengar, semoga kalian bisa lebih dekat sama orang tua dan berani bilang apa yang kalian mau untuk masa depan kalian.

Keluarga harusnya jadi support system, bukan sumber tekanan,” ujar Zara dengan penuh haru. Salah satu momen yang paling membekas adalah penampilan Jasmine Nadya yang membawakan lagu OST Bertaut Rindu berjudul “Seiring”, yang turut mengiringi emosi penonton sepanjang malam. Lagu ini menjadi jembatan antara cerita Jovanka dan Magnus dengan para penonton yang mungkin sedang, atau pernah, menghadapi konflik serupa dalam hidupnya.

Tak hanya itu, dalam acara ini juga dihadirkan Mading Surat untuk Diriku di Masa Lalu, berupa kumpulan pesan dari para penonton yang ditampilkan sebagai instalasi emosi bersama. Serta Puisi on The Spot bersama penyair muda Hamzah Muhammad yang merupakan sebuah sesi spontan yang menghadirkan puisi dari emosi yang tertangkap di malam premiere.

Film Bertaut Rindu akan tayang secara luas di bioskop mulai 31 Juli 2025. Dengan dekat, menyentuh, dan relevan dengan dinamika hubungan orang tua dan anak, film ajakan bagi seluruh keluarga untuk saling mendengar dan memahami, serta menj system terkuat.

Ajak orang tua, saudara, dan sahabatmu menonton bersama. Karena perjalanan diri sering kali dimulai dari yang paling dekat: keluarga. Tunggu informasi | mengenai film Bertaut Rindu melalui akun Instagram @bertautrindu movie, @sine dan @sinemart ph.

Konsultan Komunikasi: Hoaks di Media Sosial Sudah Jadi Seperti Wabah Candu

Ket. foto: Wiendarto, konsultan komunikasi sejumlah BUMN dan BUMD,

 

Konsultan Komunikasi: Hoaks di Media Sosial Sudah Jadi Seperti Wabah Candu

 

Jakarta, 23 Juli 2025 —

 

Fenomena penyebaran hoaks di media sosial kini tak ubahnya seperti candu yang kian mewabah. Ragam pesan berita bohong yang menggugah emosi terbukti lebih mudah viral dan membentuk perilaku masyarakat yang sulit berhenti membagikannya sehingga kian banyak yang jadi korbannya.

Menurut Wiendarto yang merupakan konsultan komunikasi sejumlah BUMN dan BUMD, hoaks memiliki sifat adiktif karena mampu memantik emosi kuat seperti marah, takut, dan haru. Ia merujuk riset yang dilakukan oleh Jonah Berger dan Katherine Milkman yang diterbitkan di Journal of Marketing Research tahun 2012, bahwa konten dengan tingkat aktivasi emosional tinggi (emotional arousal) lebih mudah tersebar dibandingkan konten dengan emosi datar.

“Hoaks itu seperti camilan tinggi gula dan garam yang gurih dan bikin ketagihan, tapi nol nilai nutrisinya dan bahkan merusak jangka panjang. Akibatnya akal sehat tumpul, kepercayaan publik terkikis, dan kebijakan publik bisa ikut terseret opini sesat,” ujar Wiendarto, dalam keterangannya, Selasa (22/7).

Ia menjelaskan, selain faktor emosi, ada pula mekanisme psikologis yang membuat hoaks mudah dipercaya, seperti confirmation bias dan illusory truth effect, yakni kecenderungan otak manusia mempercayai informasi yang sejalan dengan keyakinannya atau yang sering diulang. “Jadi kita hanya mempercayai yang ingin kita percaya dan jika ada seratus akun menyebarkan hal yang sama, meskipun itu bohong, banyak orang tetap menganggapnya benar, kan bahaya,” tegasnya.

Wiendarto menyoroti pula peran platform digital yang secara tidak langsung “menyuburkan” penyebaran hoaks lewat sistem monetisasi yang menghargai jumlah views dan engagement. “Selama atensi menjadi komoditas, hoaks akan selalu menemukan panggung,” ujarnya lagi.

Data Kementerian Komunikasi dan Informasi Digital (Komdigi) menunjukkan, sepanjang tahun 2024 terdapat 1.923 konten hoaks yang telah diklarifikasi secara resmi. Sejak 2018 hingga 2023, jumlah hoaks yang teridentifikasi bahkan menembus 12.547 konten. Beberapa di antaranya adalah isu beras dan telur plastik, serta hoaks penarikan uang massal dari bank yang sempat viral di masa pandemi 2020 dan kembali muncul pada 2024.

Kasus terbaru, kata Wiendarto, adalah hoaks mengenai kapal tunda JKW Mahakam dan tongkang Dewi Iriana, yang menuding adanya kepemilikan oleh mantan presiden. “Padahal faktanya, kapal itu milik perusahaan publik yang disewakan untuk mengangkut batu bara di Kalimantan dan tidak ada hubungan dengan mantan presiden seperti yang disebutkan dalam fitnah itu. Untungnya perusahaan cepat merespons dengan klarifikasi yang jernih di situs resminya, hingga Komdigi menandainya sebagai hoaks,” jelasnya.

Wiendarto menilai langkah perusahaan tersebut sebagai contoh penanganan hoaks yang efektif tanpa menimbulkan kegaduhan berlebihan di ruang publik. “Tanpa konferensi pers atau debat terbuka, hoaks itu bisa padam hanya dengan klarifikasi faktual dan konsisten. Itulah kekuatan komunikasi yang tenang namun strategis. Salut dengan kesigapan perusahaan dan tim komunikasinya yang mampu memadamkan hoaks secara efisien dan efektif,” puji Wiendarto.

Karena itu untuk memutus wabah kecanduan hoaks yang kian merajalela ini, ia menegaskan, masyarakat perlu melatih dirinya sendiri untuk menerapkan protokol anti-hoaks sebelum membagikan informasi yang provokatif. “Seperti dikutip dari Komdigi, ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebaran hoaks. Antara lain dengan memeriksa sumber berita, mencermati alamat situs, mengecek keaslian foto dengan Google Lens, serta mengikuti grup diskusi anti-hoaks seperti Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH) atau Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo),” jelas Wiendarto.

Jadi, Wiendarto menegaskan, memutus rantai candu hoaks ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga menyangkut literasi, kedewasaan, dan tanggung jawab sosial masyarakat sebagai warga digital. “Kita perlu membangun ekosistem informasi yang sehat dengan mengedepankan verifikasi, bukan sensasi; klarifikasi, bukan spekulasi sehingga ruang digital kita bebas dari wabah hoaks ini,” tegas Wiendarto.

Gubernur Pramono Resmikan Pencanangan “Gerakan Pasar Rakyat: Revitalisasi dan Integrasi PKL dan UMKM” yang Diinisiasi Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan di Pasar Santa, Jakarta

 

Gubernur Pramono Resmikan Pencanangan “Gerakan Pasar Rakyat: Revitalisasi dan Integrasi PKL dan UMKM” yang Diinisiasi Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan di Pasar Santa, Jakarta

 

Jakarta, Milleniumpost.id

 

Gubernur Jakarta Pramono Anung meresmikan pencanangan Gerakan Pasar Rakyat: Revitalisasi dan Integrasi PKL dan UMKM di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025).

 

Gerakan yang diinisiasi Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan itu adalah upaya pemberdayaan dan perlindungan para pedagang kecil, pedagang kaki lima, warung dan pasar tradisional.

Pramono menegaskan, Pemprov Jakarta mendukung sepenuhnya keinginan dan harapan Presiden Prabowo dalam menghidupkan dan menumbuhkan ekonomi melalui pasar rakyat.

Menurut Pramono, aktivitas hingga interaksi sosial, budaya dan ekonomi terjadi di pasar rakyat.

“Saya harap APKLI sebagai motor dan jantung aktivitas ekonomi rakyat ini menjaga kebersihan, kenyamanan, ketentraman dan aktivitas ekonominya agar gerakan pasar rakyat ini menginspirasi pasar rakyat lain,” ujar Pramono.

Melalui gerakan pasar rakyat ini, Pramono juga berharap bisa menjadi awal bangkitnya kembali pasar rakyat sebagai penopang ekonomi utama. Selain sebagai tempat ekonomi dan budaya, pasar rakyat juga menciptakan interaksi sosial antarmasyarakat.

“Sehingga pasar inilah merupakan pusat interaksi dari berbagai hal dan untuk itu saya menaruh harapan yang tinggi kepada para pedagang kaki lima, kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Jakarta ini,” pungkas Pramono.

Pramono mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga Jakarta sebagai kota global dan berbudaya sehingga dapat kesejahteraan masyarakat juga semakin meningkat.

 

 

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan, dr.Ali Mahsun, berharap dukungan Gubernur Jakarta menumbuhkan komitmen agar pedagang kecil, pedagang kaki lima dan pedagang tradisional lainnya bisa mendapat kesempatan yang lebih baik serta tempat yang aman dan nyaman untuk menjalankan aktivitas perekonomiannya.

Ali Mahsun berkomitmen, para pedagang kaki lima, pedagang pasar, warung tradisional dan asongan tidak menjual rokok pada anak di bawah usia 21 tahun.

Ali Mahsun adalah inisiator pencanangan Gerakan Nasional Rokok Bukan Untuk Anak sejak tahun 2023

“Kami tidak mau pemerintah membabi-buta menerbitkan aturan turunan PP 28 Tahun 2024 yang melarang menjual rokok pada radius 200 meter dari sekolah, larangan penjualan eceran dan pemajangan rokok karena ini menyangkut puluhan juta penghidupan ekonomi rakyat,” ujar Ali Mahsun.

Ali Mahsun bersama APKLI Perjuangan mendukung komitmen Gubernur Pramono Anung untuk melindungi seluruh pedagang kecil dari rancangan regulasi yang menekan yaitu Rancangan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Raperda KTR).

“Visi misi Bapak Gubernur bahwa Raperda KTR tidak boleh mengganggu ekonomi rakyat dan Raperda KTR tidak boleh melarang orang menjual rokok,” jelasnya.

Founder Profesional Muda Haudhi Ramdayuza, ST.: Segera Akselerasi Transformasi Energi Menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai Strategi Nasional untuk Mewujudkan Kemandirian Energi Nasional.

Founder Profesional Muda Haudhi Ramdayuza, ST.: Segera Akselerasi Transformasi Energi Menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai Strategi Nasional untuk Mewujudkan Kemandirian Energi Nasional.

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Indonesia sedang memasuki babak baru dalam peta transformasi energi dunia. Transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT) tidak hanya menjadi agenda iklim global, tetapi juga jalan strategis untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.

Melihat urgensi tersebut, Pemuda Nusantara menggelar program “Goes To Campus” dengan mengangkat tema: “Mendorong Peran Kampus Dalam Transisi Energi dan Penguatan SDM untuk Energi Baru Terbarukan (EBT)” di Aula Teknik Industri Universitas Trisakti Jakarta, Senin (21/07/25).

Sebagai salah satu pembicara seminar Founder Profesional Muda Haudhi Ramdayuza, ST., IPM.,ASEAN Eng., mengatakan semua energi baru terbarukan (EBT )merupakan energi berkelanjutan, karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu khawatir atau antisipasi akan kehabisan sumbernya.

Sumber energi ini dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan energi fosil, karena menghasilkan gas rumah kaca. Contoh energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air, proses biologi, dan panas bumi. Energi ini lebih ramah lingkungan karena sedikit menghasilkan emisi karbon dibanding dengan energi fosil.

Untuk itu perlu kolaborasi lintas sektoral mendukung green job atau pekerjaan hijau untuk efisiensi bahan baku, energi terbarukan, pembatasan emisi gas rumah kaca, peminimalan sampah dan polusi, pelestarian ekosistem serta mendukung proses adaptasi terhadap perubahan iklim, bebernya.

Sebagaimana diketahui “Pada Rancangan Peraturan Pemerintah [RPP] KEN target dekarbonisasi mencapai puncak emisi di 2035 dan net zero emission di 2060, dan target bauran EBT sebesar 70% sampai 72% di 2060,” ujarnya.

Haudhi menambahkan negara -negara maju melakukan riset lewat kampus. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka ruang dialog antara mahasiswa, akademisi, pelaku industri, dan pemerintah dalam memperkuat kontribusi kampus terhadap percepatan transisi energi nasional.

Lebih dari itu, seminar ini menjadi forum untuk membangun link and match antara dunia pendidikan dan dunia usaha (DUDI), khususnya sektor energi hijau, guna menjawab tantangan pengangguran sarjana dan ketidaksesuaian kompetensi lulusan terhadap kebutuhan industri, pungkasnya.

Manfaat EBT untuk Ketahanan Energi yaitu ;
1. Akses dan distribusi merata ; sumber energi tersebar memungkin akses listrik ke pelosok
2. Harga stabil jangka panjang ; kurangi ketergantungan impor dan volatilitas harga global
3. Lapangan kerja hijau ; mendorong pertumbuhan industri lokal dan penciptaan lapangan kerja
4. Dukung hilirisasi & elektrifikasi ; penyediaan energi bersih untuk industri dan rumah tangga

Tantangan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan :
1. Biaya investasi tinggi ; modal awal besar menghambat adopsi massal
2. Regulasi & insentif ; ketidakpastian kebijakan menghambat investor
3. Infrastruktur terbatas ; jaringan transmisi dan distribusi belum memadai
4. Teknologi & sdm ; penyebaran teknologi dan keahlian belum merata

Arah Strategi Pengembangan Energi Baru Terbarukan :
1. Regulasi & insentif pro-EBT ; ciptakan iklim yang menarik dan stabil
2. Investasi & kemitraan ; libatkan sektor publik dan swasta secara sinergis
3. Inovasi & transfer teknologi ; dorong riset dan adaptasi teknologi muktahir
4. Kesiapan sdm energi muda ; kembangkan talenta muda melalui pendidikan dan pelatihan
5. R&D, digitalisasi, smart grid ; fokus pada penelitian, pengembangan dan infrastruktur cerdas

Urgensi Energi Baru Terbarukan :
1. Target bauran energi ; 23% EBT pada tahun 2025
2. Komitmen Net Zero emission ; Indonesia berkomitmen mencapai NZE 2060
3. Ketahanan & berkelanjutan ; EBT dorong kemandirian dan masa depan enetgi

Inovasi Energi Terbarukan Di Kampus

Kampus dapat menjadi pelopor dalam implementasi proyek energi baru terbarukan dan memngembangkan sdm unggul dibidang ini :
1. Pemasangan PLTS ; diatap gedung untuk energi bersih
2. Stasiun EV Charging ; mendukung mobilitas listrik kampus
3. Lampu jalan tenaga surya ; penerangan ramah lingkungan di kampus
4. Pembangkit angin mini ; untuk mendukung laboratorium teknik
5. Biogas & Biomassa ; dari limbah organik kantin dan pertanian
6. Green kampus monitoring ; sistem berbasis IOT untuk efisiensi energi

 

Founder Profesional Muda Haudhi Ramdayuza, ST. berharap Pemerintah Segera mengakselerasi Transformasi Energi Menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai Strategi Nasional untuk Mewujudkan Kemandirian Energi Nasional.