Archives 2025

Komandan Lanud Rumpin Hadiri Sertijab Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja

Bogor – Komandan Pangkalan TNI AU Rumpin Letkol Pas Efendi Hermawan, M.Han., didampingi oleh istri, Ny. Sadiyatus Efendi, menghadiri upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja dari Kolonel Pnb David Dwi Martin W. kepada Kolonel Pnb Yosef Fritz Dehaan. Kegiatan tersebut berlangsung di Shelter Skadron Udara 6 Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja, Bogor, pada Rabu (15/10/2025).

Upacara Sertijab ini dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsma TNI A.F. Picaulima, S.Sos. Dalam amanatnya, Danlanud menyampaikan bahwa alih tugas dan jabatan merupakan bagian dari mekanisme organisasi yang dilaksanakan secara teratur, terencana, dan berkesinambungan untuk mendukung pembinaan personel dan organisasi TNI AU.

“Apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas keberhasilan yang dicapai Wing Udara 4 selama ini. Terima kasih atas sumbangsih pemikiran, tenaga, dan dedikasi yang telah dicurahkan,” ujar Marsma TNI A.F. Picaulima dalam sambutannya kepada pejabat lama, Kolonel Pnb David Dwi Martin W.

Lebih lanjut, Danlanud menyampaikan selamat bertugas kepada pejabat baru Danwing Udara 4, Kolonel Pnb Yosef Fritz Dehaan, dan berharap dapat menjalankan amanah dengan optimal, profesional, serta membawa Wing Udara 4 ke arah yang lebih baik.

Pada kesempatan yang sama, turut dilaksanakan serah terima jabatan Wakil Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 3/D.I Lanud Atang Sendjaja dari Ny. Ivone David Dwi Martin kepada Ny. Tika Yosef Fritz Dehaan. Serah terima jabatan tersebut disaksikan langsung oleh Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 3/D.I, Ny. Cornelia A.F. Picaulima.

Upacara Sertijab ini menjadi momentum penting dalam rangka kesinambungan kepemimpinan dan peningkatan profesionalisme satuan di lingkungan TNI Angkatan Udara.

Peringati Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2025, SPI Tegaskan Reforma Agraria sebagai Kunci Kedaulatan Pangan Nasional

 

 

Peringati Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2025, SPI Tegaskan Reforma Agraria sebagai Kunci Kedaulatan Pangan Nasional

 

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

 

Serikat Petani Indonesia (SPI) melanjutkan rangkaian kegiatan secara nasional pada momentum Hari Pangan Sedunia (HPS) 2025 tanggal 16 Oktober 2025 ini untuk menegaskan kembali bahwa reforma agraria adalah kunci untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Rangkaian kegiatan ini menjadi kelanjutan dari gerakan petani dalam peringatan Hari Tani Nasional bulan lalu, yang menuntut pelaksanaan reforma agraria sejati di Indonesia. Momentum Hari Pangan Sedunia ini juga menjadi refleksi terhadap masih rapuhnya sistem pangan Indonesia yang bergantung pada impor dan mengandalkan korporasi besar dalam memproduksi serta mendistribusikan pangan di Indonesia.

Berdasarkan laporan Global Hunger Index (GHI) tahun 2025, Indonesia tercatat menduduki peringkat 70 dalam indeks kelaparan global. Dalam laporan tersebut, Indonesia meraih skor 14,6 yang berarti Indonesia berada di tingkat kelaparan sedang. Angka ini membuat Indonesia berada di taraf yang cukup tinggi dibandingkan beberapa negara ASEAN lainnya seperti Vietnam (11,1), Filipina (13,4), dan Thailand (9,7). Dua faktor yang mempengaruhi tingginya angka kelaparan di Indonesia adalah 22,6% anak – anak di bawah lima tahun mengalami stunting dan 8,6% anak – anak di bawah lima tahun mengalami kekurangan gizi.

Hal itu diakibatkan oleh penguasaan atas tanah subur dan hutan hujan dikuasai korporasi besar untuk komoditas ekspor dan proyek skala besar seperti food estate, perkebunan kelapa sawit, perkebunan kayu (hutan industri). Disisi lain petani Indonesia adalah petani gurem dengan lahan kurang dari 0,5 hektare, jumlahnya diperkirakan lebih dari 16 juta jiwa. Indeks gini sebesar 0,58, sebuah ketimpangan yang sangat besar.

Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sepanjang 2017–2024, impor beras, kedelai, dan gula terus mengalami peningkatan baik dari segi volume maupun nilai. Impor beras melonjak tajam hingga mencapai 4,5 juta ton pada 2024, dengan Thailand dan Vietnam sebagai pemasok utama. Kedelai yang menjadi bahan baku utama pangan rakyat, seperti tempe dan tahu, juga berada di angka 2,6 juta ton per tahun dan didominasi dari Amerika Serikat. Lonjakan impor ini mencerminkan lemahnya kedaulatan pangan nasional, di mana kebutuhan pokok rakyat justru semakin bergantung pada pasar global, sementara petani kecil di dalam negeri masih berjuang di tengah keterbatasan lahan dan kebijakan yang belum berpihak.

Pada momentum Hari Pangan Sedunia ini, SPI menegaskan bahwa reforma agraria adalah kunci utama untuk terciptanya sistem pangan berdaulat, di mana petani menguasai, mengelola, dan menentukan arah produksi pangan sesuai kebutuhan rakyat. Melalui sistem pertanian agroekologi yang berkelanjutan, produksi pangan rakyat menjadi mandiri, sehat, dan berkeadilan. Tanah untuk petani berarti pangan untuk bangsa.

Pada momentum Hari Pangan Sedunia ini, SPI mengingatkan kembali Pemerintah Indonesia, Presiden Prabowo untuk memenuhi 6 (enam) tuntutan pada Hari Tani Nasional 24 September 2025 yang disampaikan di depan Istana Negara dan telah diserahkan dokumen tuntutannya kepada Sekretariat Negara. Kami ulang 6 isi tuntutan tersebut:

1. Menyelesaikan konflik agraria yang dihadapi anggota SPI maupun petani Indonesia secara menyeluruh, dan menghentikan segala bentuk kekerasan dan kriminalisasi dalam penyelesaian konflik agraria terjadi.

2. Mengalokasikan tanah yang dikuasai perusahaan perkebunan dan kehutanan sebagai Tanah Objek Reforma Agraria (TORA). Penertiban Kawasan Hutan (PKH) yang sedang dilaksanakan satgas PKH saat ini harus menjadi bagian dari TORA.

3. Merevisi Perpres Percepatan Reforma Agraria No. 62 Tahun 2023 agar sejalan dengan agenda kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani serta masyarakat desa.

4. Merevisi UU Pangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan; UU Kehutanan untuk reforma agraria; dan UU Koperasi untuk memperkuat koperasi petani; serta mendorong pembentukan UU Masyarakat Adat.

5. Segera mencabut UU Cipta Kerja, yang telah nyata membuat kemunduran ekonomi Indonesia; kehilangan lapangan kerja, memperlebar ketimpangan agraria, ketergantungan pangan dari impor, kemunduran di bidang pendidikan dan kesehatan di Indonesia.

6. Membentuk Dewan Nasional Reforma Agraria dan Dewan Nasional Kesejahteraan Petani untuk memastikan keberlanjutan dan implementasi kebijakan reforma agraria dan kedaulatan pangan.

Kemudian pada hari ini, di Hari Pangan sedunia ini, secara khusus kami sampaikan bahwa Kedaulatan pangan bisa terwujud apabila;

1. Reforma agraria harus dijalankan dengan mendistribusikan tanah kepada para petani gurem, buruh tani dan buruh perkebunan, dan orang-orang tak bertanah di pedesaan, serta perkotaan, dan menguatkan hak masyarakat adat atas tanah ulayatnya.

2. Merombak sistem pertanian di Indonesia bercorak revolusi hijau menjadi pertanian sistem agroekologi.

3. Produksi pangan dan pertanian di Indonesia haruslah berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri Indonesia, terutama untuk kebutuhan pangan, dan sandang, serta perumahan untuk rakyat Indonesia. Menolak Impor pangan untuk kebutuhan pokok rakyat Indonesia

4. Harga kebutuhan pangan, sandang, dan perumahan dikendalikan oleh negara. Harga produksi petani layak bagi petani dan konsumen

5. Menempatkan koperasi sebagai soko guru ekonomi Indonesia, dengan membangun dan mengembangkan koperasi produksi petani, koperasi distribusi produksi pertanian, dan koperasi konsumen

6. Kelembagaan yang mengurus pangan dan pertanian di Indonesia haruslah bisa menjadi lembaga yang mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.

Oleh karena itu REVISI UU PANGAN NO 18 TAHUN 2012 yang sekarang berlangsung di DPR RI haruslah bisa menjadi dasar hukum untuk mewujudkan KEDAULATAN PANGAN di Indonesia.

Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, SPI menggelar serangkaian kegiatan nasional dan aksi massa di berbagai daerah. “SPI akan melaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari webinar nasional tentang kedaulatan pangan, diskusi mengenai RUU Pangan, hingga aksi massa di depan Istana Negara, di berbagai daerah akan melaksanakan kampanye penanaman dan peresmian Kawasan Daulat Pangan (KDP) sebagai bagian dari gerakan mewujudkan kedaulatan pangan, di tingkat Internasional bersama La Via Campesina/gerakan petani dunia melaksanakan berbagai kegiatan mobilisasi massa dan kampanye untuk mewujudkan kedaulatan pangan dengan menolak kehadiran korporasi pangan internasional dalam urusan pangan dan pertanian,” pungkas Angga Fajar selaku Ketua Pelaksana Peringatan Hari Pangan Sedunia.

Pererat Sinergi, Komandan Lanud Rumpin Laksanakan Audiensi ke Lanud Atang Sendjaja

Bogor – Komandan Pangkalan TNI AU Rumpin, Letkol Pas Efendi Hermawan, M.Han., beserta jajaran melaksanakan kunjungan audiensi ke Lanud Atang Sendjaja, Bogor. Kedatangan Komandan Lanud Rumpin disambut langsung oleh Komandan Lanud Atang Sendjaja, Marsma TNI A.F. Picaulima, S.Sos., di Mako Lanud Atang Sendjaja pada Selasa (14/10/2025).

Audiensi ini bertujuan mempererat tali silaturahmi, memperkuat sinergi, serta meningkatkan koordinasi antara kedua pangkalan udara yang berada di wilayah Bogor. Hal ini menjadi penting mengingat Lanud Rumpin kini berstatus sebagai Lanud Tipe C, setelah sebelumnya berfungsi sebagai Detasemen di bawah jajaran Lanud Atang Sendjaja.

Dalam diskusi tersebut, kedua pimpinan membahas sejumlah agenda strategis, khususnya terkait peningkatan koordinasi dalam operasi dan latihan. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat kerja sama dalam pelaksanaan tugas pokok TNI AU di wilayah udara Jawa Barat.

Selain berdialog dengan Komandan Lanud Atang Sendjaja, Letkol Pas Efendi Hermawan juga bersilaturahmi dengan para Kepala Dinas (Kadis) Lanud Atang Sendjaja untuk memperluas jaringan komunikasi antar satuan kerja.

“Sebagai pangkalan yang baru dikembangkan, kami memerlukan arahan dan dukungan dari Lanud Atang Sendjaja agar pelaksanaan tugas dapat berjalan optimal,” ujar Letkol Pas Efendi Hermawan.

Menanggapi hal tersebut, Marsma TNI A.F. Picaulima menyampaikan apresiasi atas inisiatif Lanud Rumpin serta menegaskan komitmen untuk memberikan dukungan penuh. “Kerja sama adalah faktor kunci keberhasilan tugas. Lanud Atang Sendjaja siap mendukung penuh operasional Lanud Rumpin. Kami berharap komunikasi yang baik ini dapat membuat tugas-tugas TNI AU terlaksana lebih optimal dan efektif,” ujarnya.

Dengan adanya audiensi ini, diharapkan terjalin hubungan kerja yang semakin erat antara kedua pangkalan udara, sehingga mendukung kesiapsiagaan dan profesionalisme TNI AU di wilayah Bogor dan sekitarnya.

 

(ard)

Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Rakyat Rasakan Program Asta Cita Semakin Nyata

 

Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Rakyat Rasakan Program Asta Cita Semakin Nyata

 

*Jakarta,* Setahun pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, program Asta Cita semakin nyata dan mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Program tersebut adalah Swasembada Pangan, Energi dan UMKM.

Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia mampu mencapai swasembada energi dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini disampaikan Presiden pada _groundbreaking_ ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

“Saya diberitahu oleh para pakar bahwa bangsa kita ini sungguh-sungguh bisa swasembada energi dan hitungan saya tidak lama, tidak lama. Lima tahun paling melambat enam tahun, tujuh (tahun) kita bisa swasembada energi,” kata Presiden.

Senada, Wakil Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung menyampaikan kebijakan mandatori biodiesel telah terbukti memberi dampak ekonomi yang signifikan, dalam penghematan devisa dan penciptaan lapangan kerja. Tahun 2024 dan 2025, Indonesia berhasil menghemat devisa sebesar USD17,19 miliar atau setara dengan Rp271,78 triliun.

“Kebijakan ini adalah program pemerintah untuk mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri dengan mencampurkan biodiesel ke dalam solar. Pada 2025, kita sudah mandatori biodiesel B40, dan juga untuk tahun depan kita merencanakan implementasi B50,” ujarnya.

Sementara dari swasembada pangan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan peningkatan produksi jagung sebesar 1,5 juta ton dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan produksi jagung menjadi bukti keberhasilan kerja kolaboratif lintas sektor dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

“Tahun ini produksi jagung kita meningkat 1,5 juta ton dibanding tahun lalu. Tahun 2024 kita produksi 15 juta ton, dan tahun ini ditargetkan mencapai 16,6 juta ton,” ungkap Amran.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, juga menyatakan, pihaknya mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada September 2025 sebesar 124,36, atau naik 0,63 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 123,57. Kenaikan NTP terutama dipengaruhi oleh sejumlah komoditas unggulan.

“Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani atau It naik sebesar 0,71 persen lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang sebesar 0,08 persen. Komoditas yang dominan memengaruhi peningkatan indeks harga yang diterima petani nasional adalah kopi, kelapa sawit, cabai merah, dan karet,” jelasnya.

Di sisi lain, bidang Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Menteri UMKM, Maman Abdurrahman mengapresiasi inisiatif PB HMI untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan sebagai salah satu solusi bagi persoalan ekonomi bangsa. Menurutnya, langkah HMI sudah menjadi pionir dalam mengisi ruang kontribusi sebagai tulang punggung perekonomian negara.

“Bayangkan, kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 57-60 persen. Sementara sektor di luar UMKM hanya sekitar 40-43 persen. Jadi kalau kalian benar-benar ingin berkontribusi kepada bangsa dan negara, UMKM adalah salah satu ruang dan kesempatan terbaik itu,” ucapnya.

Sementara itu, EVP Corporate Secretary Holding BUMN Danareksa, Agus Widjaja mengungkapkan pihaknya terus membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku UMKM binaan dengan berbagai program yang salah satunya adalah melalui keikutsertaan dalam Jatim Fest 2025

“Partisipasi Holding BUMN Danareksa di Jatim Fest 2025 adalah bagian dari upaya kami untuk membantu para UMKM binaan meningkatkan penjualan, memperkuat brand awareness, memperluas jaringan bisnis, serta memperoleh wawasan baru tentang potensi ekonomi kreatif dan daya saing produk lokal,” tutur Agus. [*]

Wakil Panglima Kopassus Pimpin Tradisi Penerimaan dan Pelepasan Perwira di Makopassus

Jakarta – Wakil Panglima Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memimpin tradisi satuan penerimaan dan pelepasan perwira Kopassus yang digelar di Makopassus, Jakarta, pada Rabu (15/10). Acara ini menjadi momen penting dalam regenerasi dan pengukuhan estafet kepemimpinan di tubuh Baret Merah.

Kegiatan yang dihadiri oleh pejabat utama Kopassus serta para anggota Persit ini menegaskan komitmen dan dedikasi loyalitas para prajurit Kopassus dalam menjaga serta melestarikan nilai-nilai luhur satuan. Tradisi ini tidak hanya sebagai simbol pergantian kepemimpinan, tetapi juga sebagai pengingat pentingnya integritas dan semangat juang dalam menjalankan tugas negara.

Dengan berlangsungnya tradisi tersebut, Kopassus kembali menegaskan kesiapan dan kekompakan para perwiranya dalam menghadapi tantangan tugas-tugas khusus di masa depan.

 

(ard)

Nutsafir Cookies: Oleh-Oleh Sehat dari Bumi Lombok

Nutsafir Cookies: Oleh-Oleh Sehat dari Bumi Lombok

 

NTB, Galaxypost.id

 

Di tengah meningkatnya tren hidup sehat, konsumsi biji-bijian kini menjadi gaya hidup baru yang banyak digemari. Kandungan serat, protein nabati, dan antioksidan alami di dalamnya dipercaya mampu menjaga daya tahan tubuh dan menekan risiko berbagai penyakit.

Namun, di tangan seorang perempuan asal Lombok, biji-bijian bukan hanya sumber gizi—melainkan juga sumber inspirasi dan kebanggaan daerah.

Sayuk Wibawati, Owner Nutsafir Cookies, menemukan cara unik untuk menghadirkan kebaikan biji-bijian dalam bentuk kue kering khas Nusa Tenggara Barat.

“Kami mengolah biji-bijian yang berlimpah dari Pulau Lombok menjadi kue, dan akhirnya menjadi oleh-oleh khas Lombok,” ujar Sayuk.

“Kami ingin sumber daya alam yang ada di sini bisa punya nilai tambah.”

Nutsafir Cookies menghadirkan sepuluh varian cita rasa yang seluruhnya bersumber dari tanah Lombok.

“Ada kacang hijau, kacang merah, kacang mete, jagung, kopi, kelapa, almond, dan lebui—biji khas Lombok yang biasanya diolah menjadi sayur,” jelasnya.

Keunikan bahan-bahan ini membuat setiap gigitan cookies tak hanya lezat, tetapi juga membawa rasa lokal yang autentik.

Dalam proses produksinya, Nutsafir menerapkan standar ketat.

“Kami punya SOP khusus. Biji-bijian kami ambil langsung dari supplier, kemudian disortir dan dioven. Satu bulan kami bisa mengolah kurang lebih 200 kilogram biji-bijian untuk menjadi 1.500 kg kue kering,” terang Sayuk.

Untuk memudahkan pelanggan, Nutsafir menyediakan beragam kemasan.

“Ada kemasan oleh-oleh yang tinggal tenteng, pouch yang tersedia di supermarket, hingga toples untuk Lebaran,” katanya. Harga cookies ini bervariasi, mulai dari Rp25.000 hingga Rp250.000, tergantung ukuran dan jenis paket. Bahkan tersedia paket premium isi 16 hingga 24 potong, dengan harga Rp500.000–Rp700.000.

Kini, produk Nutsafir tak hanya bisa ditemukan di toko oleh-oleh NTB, tetapi juga di berbagai retail modern dan marketplace daring.

“Kami juga berkolaborasi dengan para UMKM di NTB untuk membantu memasarkan produk mereka di toko kami” tambahnya.

Sayuk berharap kehadiran Nutsafir dapat memperkenalkan potensi pangan lokal Lombok kepada dunia.

“Untuk para food lovers atau wisatawan yang datang ke Lombok, kalau ingin oleh-oleh yang bernutrisi dan bergizi, datang saja ke Nutsafir Cookies,” tutupnya sambil tersenyum.

Nutsafir Cookies dapat dikunjungi di Jalan Asoka No. 14, Mataram, dan dalam waktu dekat, Sayuk dan timnya akan ikut berpartisipasi di Trade Expo Indonesia, membawa cita rasa Lombok ke panggung nasional.

PB PMII Laporkan Program “Expose Uncensored” Trans7 ke Bareskrim Polri, KPI, dan Dewan Pers 

PB PMII Laporkan Program “Expose Uncensored” Trans7 ke Bareskrim Polri, KPI, dan Dewan Pers

 

Jakarta – 14 Oktober 2025

 

Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) resmi melaporkan program televisi “Expose Uncensored” yang tayang di stasiun Trans7 ke Bareskrim Polri, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan Dewan Pers. Laporan ini diajukan karena tayangan tersebut dinilai menimbulkan keresahan publik, khususnya di kalangan pondok pesantren, serta diduga mengandung unsur pelanggaran hukum.

 

Laporan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua PB PMII Bidang Hukum dan HAM, Dedy Wahyudi Hasibuan, di Jakarta, Selasa (14/10/2025). Dalam surat resmi yang ditujukan kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia c.q. Bareskrim Polri, PB PMII melaporkan pimpinan program Expose Uncensored Trans7 dan pihak-pihak terkait atas dugaan pelanggaran Pasal 27–28 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

 

“Laporan ini kami sampaikan agar segera diproses secara hukum dengan mengutamakan asas kepentingan umum demi kemaslahatan bersama,” ujar Dedy dalam keterangan tertulisnya.

 

Sementara itu, Ketua Umum PB PMII, Mohammad Shofiyulloh Cokro, menegaskan bahwa langkah hukum ini diambil setelah pihaknya menilai tayangan tersebut tidak hanya mencemarkan nama baik pesantren, tetapi juga berpotensi melecehkan nilai-nilai kebangsaan.

 

“Kami sudah melaporkan tiga hal hari ini — ke KPI, ke Dewan Pers, dan malam ini ke Bareskrim. Ada dugaan pencemaran nama baik dan pelanggaran etika yang harus diusut. Menyerang atau melecehkan pesantren sama saja melecehkan bangsa, karena pesantren adalah pilar moral dan kebangsaan kita,” tegas Shofiyulloh.

 

Ia menambahkan, PMII menganggap pesantren sebagai fondasi utama dalam menjaga moral dan keutuhan bangsa. Oleh karena itu, segala bentuk tayangan yang dinilai menistakan lembaga pesantren harus ditindak secara tegas.

 

“Guru bangsa mengajarkan kita untuk memaafkan, dan kami sudah memaafkan secara pribadi. Namun, proses hukum tetap harus berjalan. Ini bukan sekadar pelanggaran etik, tetapi sudah membahayakan pilar moral bangsa,” lanjutnya.

 

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PB PMII M. Irkham Thamrin mengungkapkan bahwa KPI telah merespons laporan tersebut dengan menghentikan sementara tayangan Expose Uncensored. Dewan Pers juga disebut memberikan respons positif terhadap aduan yang disampaikan PMII.

 

“Besok seluruh kader PMII akan turun serentak ke Trans7 untuk mengawal proses ini. Kami memastikan langkah ini bukan bentuk kebencian, tapi tanggung jawab moral untuk menjaga kehormatan pesantren dan bangsa,” ujarnya.

 

PB PMII menegaskan akan terus mengawal proses hukum hingga tuntas dan mengajak seluruh pihak untuk bersama menjaga marwah lembaga pesantren sebagai benteng moral bangsa.

Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija)  Menolak Tegas Rencana Penerapan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok 

Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija)  Menolak Tegas Rencana Penerapan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Ratusan karyawan dan pelaku usaha hiburan malam yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija) hari ini menggelar aksi damai di depan kantor DPRD DKI Jakarta, menolak dengan tegas rencana penerapan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang melarang aktivitas merokok di tempat hiburan malam.

Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan dan penolakan atas kebijakan yang dinilai tidak realistis dan berpotensi mematikan industri hiburan Jakarta, yang selama ini menjadi salah satu sektor penyumbang pajak dan lapangan kerja terbesar di ibu kota kata Wakil Ketua Aspija, Gea Hermansyah di depan kantor DPRD DKI, Selasa (14/10/25).

Wakil Ketua Aspija, Gea Hermansyah yang juga koordinator aksi dari Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija)

menegaskan bahwa kebijakan ini menunjukkan ketidaksinkronan antara semangat pengendalian kesehatan dengan keberlangsungan ekonomi masyarakat.

Menyuarakan pendapat organisasi tersebut, seperti menolak larangan merokok di tempat hiburan dan mengawasi tempat hiburan yang terlibat dalam kasus narkoba, imbuhnya.

Lanjut  Gea “Kami bukan menolak aturan kesehatan, tapi perda ini tidak mempertimbangkan karakter tempat hiburan yang memang berbeda dengan ruang publik biasa. Melarang total rokok di tempat hiburan sama saja membunuh ekosistem usaha kami,” tutupnya.

Industri hiburan malam di Jakarta, menurut  Gea mempekerjakan lebih dari 20 ribu karyawan, mulai dari pekerja bar, musisi, penari, hingga staf keamanan. Penerapan larangan rokok di tempat hiburan dikhawatirkan akan menurunkan kunjungan tamu secara drastis, mengurangi omzet, dan berujung pada PHK massal.

Gea menambahkan para pekerja hiburan sudah cukup terpukul akibat pandemi dan pengetatan regulasi beberapa tahun terakhir.

“Kami baru bangkit. Kalau perda ini dipaksakan, banyak tempat hiburan akan tutup. Kami yang kerja harian bisa kehilangan mata pencaharian,” ujarnya dengan tegas.

Aspija menurut Gea mendesak Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta untuk meninjau ulang perda tersebut dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan karakter industri hiburan. Mereka juga meminta agar dibuat zona khusus merokok di area hiburan, sebagai solusi tengah antara kepentingan kesehatan dan keberlangsungan usaha.

“Kami ingin didengar, bukan dimatikan. Jakarta harus adil bagi semua sektor, termasuk hiburan,” tutup  Gea.

Museum Diorama Arsip Jogja (DAJ) Gelar  “Dialog Lintas Generasi”: Peran Museum sebagai Jembatan antara Masa Lalu dan Masa Depan bagi Generasi Z” dalam Rangka Hari Museum Nasional

Museum Diorama Arsip Jogja (DAJ) Gelar  “Dialog Lintas Generasi”: Peran Museum sebagai Jembatan antara Masa Lalu dan Masa Depan bagi Generasi Z” dalam Rangka Hari Museum Nasional

 

Jakarta, Galaxypost.id.

 

Tanggal 12 Oktober adalah Hari Museum Nasional. Setiap tanggal 12 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Museum Nasional. Dalam rangka memperingati Hari Museum Nasional, Museum Diorama Arsip Jogja (DAJ), menggelar giat “Dialog Lintas Generasi”: Peran Museum sebagai Jembatan antara Masa Lalu dan Masa Depan bagi Generasi Z”, di Yogyakarta, (11/10/2025).

 

Dialog ini memantik diskusi soal relevansi museum bagi generasi kini dan nanti. Tiga pemerhati museum mewakili masing-masing generasi ini pun menjawab pertanyaan itu. Ketiganya yakni siswi Jakarta Intercultural School (JIS) Marsha Widodo, kurator ArtJog Ignatia Nilu, serta Pengajar Pascasarjana Universitas Sanata Dharma Jogja Dr Gregorius Budi Subanar SJ, memaparkan pandangan masing-masing tentang eksistensi Museum usai mengunjungi Museum Diorama Arsip Jogja (DAJ).

 

Dalam paparannya,  Dr Gregorius Budi Subanar SJ, pengajar Pascasarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang akrab disapa Romo Banar itu, menyatakan,”Museum perlu harus memperbaharui diri agar selalu relevan dengan berbagai kelompok usia. Bagaimana tidak, museum yang sarat akan ilmu bisa menjadi sarana anak-anak menyentuh pengalaman sejarah. Jangan lupa, yang bisa memanggungkan itu adalah seni, sehingga unsur museum itu butuh sentuhan seni,”

 

“Lalu kepada siapa dia berbicara? Kepada anak-anak? Kepada remaja? Nah setiap kelompok usia ini juga butuh bahasa atau simbol tertentu. Revitalisasi museum juga perlu memperhitungkan hal ini,” sambungnya.

Sementara, Ignatia Nilu menambahkan tak hanya seni yang bisa dipakai untuk mengembangkan museum agar kian relevan dengan zaman, tapi juga teknologi. Belakangan banyak museum yang telah melakukannya.

Hal ini menurut Nilu menjadi penting agar museum selalu menarik bagi tiap generasi. Oleh karenanya, pemanfaatan dan eksplorasi teknologi tidak bisa berhenti untuk menopang eksistensi museum.

“Museum hari ini saya kira perlu merevitalisasi dirinya, meremajakan dirinya, supaya selalu seiring bersama zaman,” ungkapnya

“Publik hari ini adalah publik untuk menjadi partisipatoris, masuk ke museum tidak hanya membaca dan melihat,” lanjut Nilu.

Lewat perjalanan bersama Nilu dan Romo Banar menjelajah zaman di Museum DAJ, Marsha Widodo menemukan jika museum itu lebih dari sekadar gedung yang menyimpan benda-benda tua. Museum menjadi salah satu ruang langka di mana budaya, ingatan, dan identitas bisa bertemu dan terasa nyata bagi semua orang.

“Pada akhirnya, museum membuat budaya tetap hidup. Museum bukan hanya tempat menyimpan, tapi tempat berbagi: ruang dialog antara generasi, antara komunitas, dan antara masa lalu serta masa depan,” pungkas Marsha Widodo.

 

“Museum memiliki makna dan relevansi yang sangat penting bagi generasi muda Indonesia. Saya bersyukur, pada hari ini, menjelang  tanggal 12 Oktober 2025 ini yang merupakan Hari Museum Nasional, dapat mengunjungi Museum Diorama Arsip Jogja (DAJ), (11/10/2025).

Dengan mengunjungi Museum Diorama Arsip Jogja (DAJ), kita diingatkan akan peran penting museum sebagai tempat penyimpan sejarah, kebudayaan, dan identitas bangsa. Bagi saya pribadi, museum itu bukan sekedar tempat untuk menyimpan benda-benda  bersejarah dan kuno, tetapi juga sarana pendidikan (edukatif) yang hidup yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, ” demikian disampaikan siswi Jakarta Intercultural School (JIS) Marsha Widodo, kepada beberapa awak media yang mewawancarainya sekitar topik Makna dan Relevansi memperingati Hari Museum Nasional 2025, di sela-sela dialog dan kunjungannya ke Diorama Arsip Jogja (DAJ), (11/10/2025).

 

Sebagai siswi yang sekolah di Sekolah Internasional, dan masih seorang generasi muda yang acap kali disebut Gen Z, Marsha Widodo  pun menceritakan awal mula ketertarikannya akan dunia museum. Masha menuturkan, sejak kecil sudah dibawa orang tuanya menjelajahi museum di berbagai negara.

Hal itu lama-kelamaan menumbuhkan kegemarannya akan dunia museum. Marsha mengaku dapat melihat bagaimana sejarah dan seni bisa terasa hidup di dalam museum.

“Dari situ saya belajar banyak hal yang tidak akan saya dapatkan di kelas, lewat rasa penasaran dan pengalaman langsung,” pungkas Marsha.

Menjelajahi banyak museum di berbagai negara membuatnya sadar jika budaya berkunjung ke museum di Indonesia dan di luar negeri sangat berbeda. Ia mencontohkan, di Eropa atau Amerika, anak-anak tumbuh dengan kebiasaan berkunjung ke museum.

Budaya yang dibangun sejak dini itu, menurutnya, menimbulkan rasa ingin tahu dan rasa menghargai akan budaya hingga sejarah yang muncul bahkan sejak masa anak-anak.

“Di Indonesia hal ini masih jarang, kebanyakan orang datang ke museum karena tugas sekolah, bukan karena dorongan pribadi. Padahal kalau kebiasaan itu tumbuh sejak kecil, cara kita melihat dunia dan memahami budaya sendiri akan jauh lebih mendalam,” ujar Marsha.

Selain itu, kata Marsha, hal yang paling membuatnya tergerak ketika berkunjung ke Museum adalah saat ia melihat benda-benda dari Indonesia seperti naskah Jawa, tekstil atau patung yang dipamerkan di luar negeri.

“Pengalaman itu membuat saya ingin menjembatani jarak tersebut, membawa semangat rasa ingin tahu, dan budaya museum yang hidup ke sini,” tutur Marsha.

“Bagi saya, museum bukan hanya tempat untuk melestarikan, tapi juga ruang untuk berpartisipasi dan menghubungkan orang kembali dengan cerita yang milik mereka sendiri,” lanjutnya.

 

Memahami makna penting tentang eksistensi museum, Marsha Widodo berharap agar Generasi muda peduli dan turut mendukung keberadaan dan keberlangsungan sebuah museum. Melalui museum, generasi muda dapat belajar tentang nilai-nilai perjuangan, seni, dan kearifan lokal yang membentuk jati diri Indonesia.

Tegas Marsha lagi, Museum merupakan Sumber pengetahuan historis. Museum memberikan akses pengetahuan dan informasi tentang sejarah, budaya, sains, dan teknologi.

Jadi, museum merupakan tempat dan pusat pembelajaran. Museum merupakan ekosistem  lingkungan belajar yang interaktif dan menyenangkan bagi generasi muda. Museum dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman generasi muda tentang dunia di sekitar mereka.

Menurut Marsha, museum bisa menjadi tempat untuk mengembangkan kreativitas. Museum dapat membangkitkan kreativitas dan imajinasi generasi muda melalui pameran dan program yang interaktif.  Jadi, museum dapat membantu generasi muda mengembangkan keterampilan seperti analisis, kritis berpikir, dan komunikasi. Museum dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi muda untuk mengembangkan wawasan pengetahuan dan passionnya.

Menutup wawancara dan perbincangan singkatnya, Marsha menyatakan, Museum dapat membantu generasi muda memahami dan menghargai warisan budaya dan sejarah kita. Sehingga menumbuhkan rasa cinta budaya dan penghargaan terhadap budaya dan warisan Bangsa.

Dengan demikian, museum memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang berpengetahuan, kreatif, dan memiliki rasa cinta budaya yang kuat.

Sebagai informasi museum yang dikunjungi Marsha yakni Diorama Arsip Jogja (DAJ) merupakan sebuah pusat penyimpanan dokumentasi yang mengoleksi dan menyajikan berbagai arsip terkait sejarah, budaya, dan perkembangan seni di Yogyakarta.

Tempat ini berfungsi sebagai sumber referensi penting bagi peneliti, pelajar, dan masyarakat umum yang ingin menggali lebih dalam tentang warisan budaya dan perjalanan sejarah Jogja mulai dari jaman Panembahan Senopati tahun 1590-an sampai Jogja masa kini.

Wakil Panglima Kopassus Hadiri Peresmian Akademi Bahasa Asing Sutopo 

Jakarta – Wakil Panglima Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat hadir sebagai perwakilan dalam acara peresmian Akademi Bahasa Asing (ABA) Sutopo yang berlangsung di Jakarta, Minggu (12/10/2025). Kehadiran tersebut menegaskan dukungan kuat dari negara terhadap lembaga pendidikan tinggi nirlaba yang fokus memajukan penguasaan bahasa dan budaya Tiongkok.

Akademi Bahasa Asing Sutopo berkomitmen mencetak profesional dan guru bahasa Mandarin yang memiliki daya saing internasional, serta memperkuat kerjasama di bidang pendidikan. Sebagai bagian dari inisiatif ini, prajurit Kopassus berkesempatan memperoleh beasiswa resmi untuk belajar bahasa asing di akademi tersebut.

Peresmian ABA Sutopo diharapkan dapat memperkuat kapasitas sumber daya manusia di lingkungan militer, khususnya Kopassus, dalam menguasai bahasa asing sebagai bagian dari pengembangan kemampuan strategis di era globalisasi.

 

(ard)