Archives 2025

Celoteh Abah AAU : Melawan Militerisme, Bukan Institusi, Supremasi Sipil Adalah Harga Mati!

Celoteh Abah AAU :
Melawan Militerisme, Bukan Institusi, Supremasi Sipil Adalah Harga Mati!

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Harapan BARISAN PENEGAK SUPREMASI SIPIL : Jangan gunakan Komite Reformasi Polri yang di bentuk Presiden Prabowo jadi alat politik Dan membuka jalan masuknya Militerisme tunggangi pemerintahan Presiden Prabowo

Kita, sebagai warga negara Indonesia, memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai penjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa, serta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai pilar utama penegakan hukum dan penjaga keamanan internal. Kedua institusi ini adalah alat negara yang vital. Namun, kami tegaskan: perlawanan kami bukan ditujukan kepada institusi, melainkan kepada ideologi dan praktik militerisme yang mengancam fondasi demokrasi.

Militerisme adalah kecenderungan menempatkan nilai, struktur, dan kendali militer di atas ranah sipil dan politik. Praktik ini, sebagaimana disoroti sejarah, telah berulang kali menghancurkan demokrasi dengan otoritarianisme dan penindasan. Indonesia memiliki pengalaman pahit di bawah rezim Orde Baru, di mana doktrin Dwifungsi ABRI menempatkan militer sebagai kekuatan sosial-politik yang dominan, mencengkeram birokrasi, mengontrol kebebasan sipil, dan melanggengkan kekuasaan otoriter selama 32 tahun.

Reformasi 1998: Penegakan Supremasi Sipil yang Berhasil

 

Titik balik Reformasi 1998 adalah momen kemenangan kedaulatan rakyat. Tuntutan utama rakyat, mahasiswa, dan aktivis adalah demiliterisasi politik dan penegakan Supremasi Sipil—prinsip yang menyatakan bahwa kekuasaan politik tertinggi harus berada di tangan pemimpin sipil yang dipilih secara demokratis, yaitu Presiden.

Keberhasilan monumental pasca-1998 telah berhasil membatasi secara signifikan peran militer dalam politik:
Pemisahan TNI dan Polri (2000): Langkah ini mengembalikan TNI murni ke fungsi pertahanan negara (national defence) dan mentransformasi Polri menjadi institusi sipil yang mengurusi keamanan dan ketertiban masyarakat (internal security) di bawah Presiden.

Penghapusan Hak Politik (2004): Fraksi TNI/Polri secara resmi dicabut dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mengakhiri akses formal militer dalam proses legislatif dan politik praktis.

Reformasi Hukum Militer:

Pengesahan UU TNI Nomor 34 Tahun 2004 secara normatif mengukuhkan prinsip bahwa prajurit aktif harus mengundurkan diri atau pensiun jika ingin menduduki jabatan sipil.

Ini adalah pilar kunci kontrol sipil.

Supremasi sipil yang kita nikmati hari ini adalah hasil perjuangan yang tak ternilai. Jangan pernah berfikir untuk hancurkan mimpi itu karena kami pasti akan didepan untuk melakukan perlawanan kembali. Itu pasti!

Komitmen Presiden Sipil dan Independensi Polri

Meskipun fondasi normatif telah kuat, residu dan godaan militerisme selalu mengintai, seringkali melalui pintu belakang seperti pelibatan anggota aktif di jabatan sipil yang tidak terkait fungsi pertahanan. Oleh karena itu, komitmen dari kepemimpinan sipil menjadi krusial.

Presiden Prabowo Subianto—seorang sipil yang memegang tampuk kekuasaan tertinggi—dituntut untuk konsisten menjaga Demokrasi dan Supremasi Sipil. Beliau harus teguh berpihak pada Rakyat serta menempatkan TNI dan Polri sebagai alat negara yang profesional dan netral, bukan alat kekuasaan politiknya.

Menariknya, Presiden Prabowo sendiri memiliki pengalaman sebagai korban militerisme dan fitnah politik di era rezim otoriter sebelumnya.

Pengalaman ini harus menjadi pelajaran berharga yang mengukuhkan tekadnya: saat berkuasa sebagai sipil, beliau harus menjadi sosok sipil yang lebih sipil, yang sepenuhnya tunduk pada hukum dan konstitusi, serta mempertahankan supremasi sipil tanpa kompromi.

Menjaga Polri dari Intervensi

Supremasi sipil sangat bergantung pada pemisahan yang jelas antara pertahanan (TNI) dan keamanan/penegakan hukum (Polri). Dalam konteks ini, kita harus tegas mendukung:
Reformasi Polri dari Budaya Militerisme: Kita pasti Dukung Reformasi Polri dari segi penghapusan Budaya Militerisme dan Kesewenang-wenangan, serta menuntut reorganisasi sipil yang menekankan akuntabilitas, transparansi, dan pelayanan publik yang humanis.

Independensi Polri:

Jangan obok obok Polri dengan upaya politisasi atau pelemahan. Polri harus tetap independen dalam menjalankan fungsi dan tugasnya menciptakan Kamtibmas dan Penegakan Hukum berkeadilan, dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Apapun alasannya, jangan biarkan upaya menghancurkan atau melemahkan Polri (sebagai institusi sipil) karena hal itu justru akan membiarkan Militerisme kembali mengisi kekosongan tersebut.

Presiden harus tetap berpijak pada supremasi sipil, memastikan bahwa fungsi keamanan domestik sepenuhnya di bawah kendali sipil dan hukum.

Perjuangan untuk menjaga supremasi sipil adalah tanggung jawab kolektif. Setiap langkah mundur adalah pengkhianatan terhadap cita-cita Reformasi 1998.

Rakyat Indonesia telah membuktikan kekuatannya, dan kami tidak akan pernah membiarkan masa kelam itu kembali.

Melawan Militerisme, Bukan Institusi:

 

Mempertegas Supremasi Sipil Adalah Harga Mati
Kita mencintai Tanah Air, dan kita menghormati Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai garda terdepan pertahanan negara, serta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai pilar utama penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Namun, tegas kami nyatakan: perlawanan kami bukan ditujukan kepada institusi TNI dan Polri, melainkan kepada ideologi dan praktik militerisme yang mengancam sendi-sendi demokrasi.

Militerisme adalah hantu masa lalu yang harus terus kita hadapi. Sejarah kelam Orde Baru menjadi pengingat abadi bagaimana dominasi militer dalam urusan sipil (Dwifungsi ABRI) menghancurkan demokrasi, melahirkan otoritarianisme, dan menindas kebebasan rakyat. Demokrasi yang dicengkeram kekuasaan militer adalah demokrasi yang cacat, yang hanya melayani kepentingan segelintir elit, bukan kedaulatan rakyat.

Titik Balik Reformasi 1998: Mimpi yang Berhasil Ditegakkan

Mei 1998 adalah titik balik monumental. Rakyat, mahasiswa, dan seluruh komponen sipil bersatu menuntut reformasi, dan salah satu tuntutan terpenting adalah pencabutan Dwifungsi ABRI dan penegakan Supremasi Sipil.

Dalam waktu singkat pasca-Reformasi, kita telah berhasil mencapai langkah-langkah historis:
Pemisahan TNI dan Polri (2000): TNI dikembalikan fokusnya sebagai alat pertahanan negara, sementara Polri menjadi lembaga keamanan internal yang berada di bawah Presiden.

Penghapusan Fraksi TNI/Polri di Parlemen (2004): Militer dan polisi secara formal ditarik dari politik praktis, mengakhiri hak mereka untuk berpolitik di lembaga legislatif.
Pengesahan UU TNI 2004: Secara normatif, undang-undang ini mewajibkan prajurit aktif mundur dari dinas jika ingin menduduki jabatan sipil, sebuah prinsip kunci kontrol sipil.

Supremasi sipil telah ditegakkan, setidaknya di atas kertas. Kekuasaan politik tertinggi berada di tangan pemimpin sipil yang dipilih secara demokratis oleh rakyat, yaitu Presiden. TNI dan Polri telah ditempatkan pada posisi yang benar: sebagai alat negara untuk pertahanan dan keamanan, bukan alat kekuasaan penguasa politik.

Menjaga Komitmen: Stabilitas, Demokrasi, dan Polri Independen

Mimpi supremasi sipil ini adalah hasil perjuangan berdarah dan keringat. Oleh karena itu, kita tidak akan pernah membiarkan upaya-upaya untuk meruntuhkan fondasi yang sudah dibangun.

Kepada Presiden sipil yang berkuasa, termasuk Presiden Prabowo Subianto, komitmen pada supremasi sipil adalah janji yang tidak boleh dilanggar. Kita menyaksikan rekam jejaknya: ia pernah menjadi korban fitnah politik di bawah rezim otoriter dan partai penguasa di masa lalu, dan kini sebagai seorang sipil yang memimpin negara, ia harus membuktikan dirinya adalah Presiden yang konsisten menjaga Demokrasi dan Supremasi Sipil, serta berpihak sepenuhnya pada kedaulatan rakyat.

Menempatkan TNI dan Polri sebagai alat negara, bukan alat kekuasaan, adalah bukti nyata komitmen itu.

Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) harus diciptakan melalui jalur sipil-demokratis, didukung oleh penegakan hukum yang berkeadilan. Ini adalah tugas utama Polri sebagai institusi sipil yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Kita mendukung penuh Reformasi Polri untuk membersihkan diri dari residu budaya militerisme dan praktik-praktik kesewenang-wenangan. Reformasi ini harus mencakup reorganisasi yang lebih menempatkan warga sipil pada fungsi-fungsi pengawasan, transparansi, dan akuntabilitas.

Namun, di saat yang sama, kita harus menjaga Polri agar tetap independen dan tidak mudah diintervensi oleh kepentingan politik atau kekuatan lain. Jangan pernah ada upaya untuk “mengobok-obok” Polri dengan tujuan melemahkan independensinya.

Melemahnya Polri yang sipil hanya akan membuka jalan bagi militerisme untuk kembali mengisi kekosongan di ranah keamanan domestik dan hukum, mengancam supremasi sipil yang telah kita perjuangkan.

Kami Siap Melawan Kembali!

Perjuangan supremasi sipil adalah perjuangan yang tak pernah usai, karena residu dan godaan militerisme selalu ada. Peningkatan peran militer di ranah sipil, meskipun atas nama stabilitas, adalah alarm bahaya.

Kita telah berhasil meruntuhkan hegemoni masa lalu. Kita telah menegakkan mimpi demokrasi.

Jangan pernah berpikir untuk menghancurkan mimpi itu! Kami, rakyat sipil, telah membuktikan bahwa kami mampu berdiri kokoh. Jika ada satu inci saja upaya untuk mengembalikan militerisme, untuk melanggar supremasi sipil, atau menjadikan alat negara sebagai alat kekuasaan, kami pasti akan berdiri di garis depan untuk melakukan perlawanan kembali. Itu pasti!

**”

Penulis:
Ade Adriansyah Utama SH MH
Celoteh.ABAH OFFICIAL Konten Kreator YouTuber Sosial politik hukum , Akademisi Magister Hukum Univ Bhayangkara Jakarta Raya , Aktivis 98 , Dir Eksekutif Komite Pendukung dan Pengawas PRESIISI(KP3) POLRI, MS INDONESIA Innisiator Team TAMPAK Kasus Duren 3 Sambo, Team Advokasi Kanjuruhan, team Hukum Sakatatal dan advokasi kasus Vina Cirebon , Innisiator Barisan Penegak Supremasi Sipil

Wakapolda Metro Jaya Hadiri Zoom Meeting Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV di SPN Cigombong

Cigombong – Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Metro Jaya menghadiri kegiatan zoom meeting Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV, yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Kegiatan ini berpusat di Kabupaten Tangerang, Banten, dan dilaksanakan serentak di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di lahan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya di Cigombong, Jawa Barat, Rabu (8/10/2025).

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya melalui peningkatan produksi komoditas jagung. Kegiatan tersebut menunjukkan komitmen Polri dalam mendukung program strategis nasional di bidang pertanian.

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat utama Polda Metro Jaya, serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kodam Jaya, dan Direktorat Jenderal Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian.

Melalui program ini, diharapkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan aparat keamanan dapat mempercepat terwujudnya ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.

 

(ard)

Danrem 062/TN Hadiri Pembukaan TMMD ke-126 di Ciamis

Ciamis – Danrem 062/TN Kolonel Inf Dadi Sutandi, S.E., M.M., didampingi Ketua Persit KCK Koorcab Rem 062 PD III/Siliwangi Ny. Imas Dadi Sutandi, menghadiri acara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Tahun 2025 yang diselenggarakan di wilayah Kodim 0613/Ciamis, tepatnya di Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, pada Rabu (8/10).

TMMD ke-126 Kodim 0613/Ciamis mengusung tema, “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Berkelanjutan dan Ketahanan Nasional di Wilayah.” Tema ini menggambarkan tekad TMMD untuk membangun Indonesia dari desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat ketahanan nasional melalui pembangunan yang berkelanjutan dan partisipatif.

Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya, M.M., yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), dalam sambutannya menegaskan bahwa TMMD merupakan program kolaboratif antara TNI, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan seluruh elemen masyarakat. TMMD hadir sebagai upaya percepatan pembangunan, mengatasi disparitas ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara luas dan efektif.

“Mari kobarkan semangat gotong royong yang merupakan ruh bangsa Indonesia, sehingga program TNI Manunggal Membangun Desa ke-126 Tahun 2025 di Kabupaten Ciamis dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Semoga upacara pembukaan TMMD ini juga menjadi pembuka bagi Desa Sukamulya untuk menjadi desa yang lebih disukai masyarakat dan mulia dihadapan Allah SWT,” ujarnya.

Kegiatan TMMD ke-126 yang akan berlangsung selama satu bulan ini memiliki sasaran fisik dan non-fisik. Sasaran fisik meliputi pembangunan jalan rabat beton di Dusun Sukaharja, Dusun Karangtengah, dan Dusun Karanganyar serta pembangunan rumah tidak layak huni. Sementara sasaran non-fisik berupa penyuluhan dan edukasi di berbagai bidang, pelayanan administrasi kependudukan, serta pengemasan dan pemasaran produk UMKM.

Selain itu, TMMD juga menargetkan pembuatan lapangan sepak bola, penanaman 1.000 pohon, penanaman padi, pembangunan septic tank komunal, serta percepatan penanganan stunting di wilayah tersebut.

Usai upacara, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan penampilan pencak silat dan drumband, serta peninjauan pengobatan massal, Mobil Bedah Getas (MBG), posko TMMD ke-126, hasil pra TMMD, Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), dan penghijauan melalui penanaman pohon.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut para Dandim jajaran Korem 062/TN, anggota Komisi A DPRD Kabupaten Ciamis Agus Rohimat, Kasi Pers Korem 062/TN Letkol Inf Candra Suhendra, Kasi Ter Korem 062/TN Mayor Inf Kurniadi, Dankasatbalak Aju Korem 062/TN, Wakapolres Ciamis Kompol Sujana, S.Pd., Kepala Kemenag Kabupaten Ciamis H. Asep Lukman Hakim, S.Ag., M.Si., Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis Dr. H. Andang Firman Triyadi, M.T., serta para Kepala OPD Pemda Kabupaten Ciamis.

Selain itu, hadir pula para perwira Kodim 0613/Ciamis, Camat Purwadadi Hj. Woro Sri Hastuti, S.Psi., Danramil 1315/Lbk Kapten Inf Warto, Kapolsek Lakbok Iptu Tri Widianto, Kepala Desa se-Kecamatan Purwadadi, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, ormas, OKP, serta masyarakat dan tamu undangan lainnya.

 

(ard)

Puluhan Peternak Ayam Gelar Aksi Demo di Monas, Tuntut Perhatian Pemerintah

Jakarta – Puluhan peternak ayam yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (9/10). Dalam aksi tersebut, para peternak membagikan ayam hidup kepada masyarakat sebagai bentuk protes terhadap kondisi harga dan biaya produksi yang semakin memberatkan mereka.

Setelah berorasi di Monas, para peternak melanjutkan aksinya dengan mendatangi Kantor Menteri Koordinator Bidang Pangan untuk menyampaikan tuntutan mereka secara langsung.

Ketua KPUN, Alvino Antonio W., menyatakan bahwa meski harga ayam hidup di tingkat peternak mengalami kenaikan, keuntungan mereka tidak meningkat signifikan karena kenaikan harga pakan yang turut menekan biaya produksi. “Per 1 Oktober 2025, harga rata-rata nasional ayam hidup sebesar Rp 21.000 per kilogram, atau 14,28 persen di atas harga pembelian pemerintah yang sebesar Rp 18.000 per kg,” ujarnya.

Namun, menurut Alvino, biaya produksi peternak sudah mencapai Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per kilogram akibat harga pakan jagung yang melonjak hingga Rp 6.900-7.000 per kilogram, jauh di atas Harga Acuan Pemerintah (HAP) sebesar Rp 5.500 per kilogram. “Sementara harga ayam broiler di tingkat konsumen rata-rata dijual dengan harga tinggi, yakni Rp 38.377 per kilogram, peternak rakyat justru tidak merasakan keuntungan dari kenaikan harga tersebut,” jelasnya.

KPUN juga menyoroti perlunya audit stok dan harga DOC (Day Old Chick) oleh pemerintah agar harga ayam hidup tetap stabil dan tidak merugikan peternak. Selain itu, mereka mengkritik program Bantuan Pangan dan Makan Bergizi Gratis yang belum melibatkan peternak ayam secara optimal.

Berikut sejumlah tuntutan utama KPUN kepada pemerintah:

1. Membentuk Kementerian Peternakan karena dianggap Menteri Pertanian belum kompeten mengurusi peternak.

2. Menegakkan Peraturan Menteri Pertanian No. 10 Tahun 2024 terkait distribusi DOC untuk peternak mandiri.

3. Menurunkan harga pakan ternak yang terus naik, dan menindak perusahaan pakan yang melanggar aturan.

4. Menurunkan harga DOC yang dianggap terlalu tinggi.

5. Meningkatkan dukungan kepada peternak ayam mandiri demi swasembada dan ketahanan pangan.

6. Mengimplementasikan Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah sesuai Perpres No. 125 Tahun 2022.

7. Melarang integrator berbudidaya, mengembalikan budidaya 100% kepada peternak mandiri.

8. Membebaskan kuota GPS jika pemerintah tidak mampu melakukan pengawasan, mengingat harga Parent Stock (PS) sangat tinggi.

9. Melindungi peternak rakyat ayam ras sesuai amanat Pancasila, UUD 1945, dan UU No. 18/2009 Jo. UU 41/2014.

“Kami mendesak pemerintah agar segera menindaklanjuti tuntutan ini. Jika tidak ada respons, KPUN akan kembali menggelar aksi,” pungkas Alvino menutup pernyataannya.

 

(ard)

Siap Menguras Air Mata, Film “Sampai Titik Terakhirmu” Tampilkan Manis dan Pahitnya Kisah Nyata Cinta Viral Albi dan Shella Melalui Official Trailer & Poster

Siap Menguras Air Mata, Film “Sampai Titik Terakhirmu” Tampilkan Manis dan Pahitnya Kisah Nyata Cinta Viral Albi dan Shella Melalui Official Trailer & Poster

 

Jakarta, 8 Oktober 2025

 

Masih ingat kisah cinta Albi Dwizky dan Shella Selpi Lizah yang mematahkan hati ratusan juta warganet? Kini, perjuangan cinta sejati mereka yang tak lekang oleh maut diabadikan dalam film terbaru LYTO Pictures, Sampai Titik Terakhirmu.

Melalui press conference yang emosional hari ini, pada 8 Oktober 2025, official trailer dan poster film ini resmi dirilis, memberi sinyal kuat akan datangnya sebuah tontonan yang siap menguras air mata.

Film ini menceritakan kembali perjuangan Albi yang setia mendampingi kekasih hatinya, Shella, saat divonis kanker ovarium, sebuah kisah nyata tentang cinta yang menolak menyerah pada takdir.

Acara press conference ini diramaikan oleh produser Andi Suryanto, sutradara Dinna Jasanti, penulis skenario Evelyn Afnilia, serta jajaran cast yang akan mengoyak hati penonton: Mawar de Jongh, Arbani Yasiz, Unique Priscilla, Kiki Narendra, Yasamin Jasem, Shakeel Fauzi, Alfie Alfandy, Vonny Felicia, Verina Ardiyanti, Onadio Leonardo, Siti Fauziah, TJ Ruth, Dana Wardhana, dan Ricky Cemor. Turut hadir dalam acara ini adalah seseorang yang benar-benar menghidupi cerita pedih dari film Sampai Titik Terakhirmu, Albi Dwizky.

Ikut serta dalam press conference, Albi Dwizky membagikan harapannya untuk film ini. “Aku ingin ceritaku dan Shella dapat memberikan inspirasi kepada orang-orang. Sungguh senang rasanya bisa membagikan kisah ini lagi kepada para penonton, aku ingin penonton tau kalau pada akhirnya, cinta akan selalu menang. Film ini ada sebagai tanda penghormatan kepada perjuangan dan memori Shella.”

Manis dan Pahitnya Cinta dalam Trailer & Poster
“Aku cuma mau kamu tau, aku bersyukur bisa jadi suami kamu, di dunia dan di akhirat nanti,” kata-kata Albi (Arbani Yasiz) kepada Shella (Mawar de Jongh) yang menutup official trailer dari Sampai Titik Terakhirmu. Trailer yang menunjukkan luar biasanya perjuangan yang dialami Albi dan Shella ini memberikan gambaran cinta yang manis, namun berujung pahit ketika tragedi menyerang.

Tak kalah menyedihkan, official poster yang ditampilkan untuk pertama kali pada press conference ini menunjukkan Albi yang melindungi Shella di bawah payung di tengah hujan. Terinspirasi dari salah satu video TikTok Shella di mana dalam kunjungannya ke rumah sakit, Albi melindungi Shella dari hujan di bawah payung yang ia pegangi, poster ini menunjukkan kehangatan dari cinta yang dimiliki oleh pasangan ini walau tantangan dan duka kerap mengelilingi.

Dedikasi Luar Biasa dari Para Pemain
Mawar de Jongh mengungkapkan rasa syukur dan dedikasinya dapat berperan sebagai Shella. “Aku sangat berterima kasih bisa berkesempatan untuk memerankan orang yang sangat amat kuat seperti Shella. Aku tahu seberapa pentingnya peran ini, jadi harus dedikasi penuh untuk persiapannya.

Bahkan saat itu sempat turunin berat badan 6 kg dalam 2 bulan untuk main peran Shella,” sebut Mawar akan dedikasinya untuk membawakan Shella ke layar lebar.

“Aku juga sangat bersyukur bisa memerankan sosok yang hebat seperti Albi, kita banyak ngobrol ketika aku mempersiapkan peran ini,” sebut Arbani Yasiz, lawan main Mawar de Jongh dalam film ini.

“Dari peran ini, aku belajar kalau cinta yang tak terbatas itu memang benar-benar ada.”

Siapkan hati dan tisu Anda. Sampai Titik Terakhirmu, yang dibintangi jajaran aktor papan atas, akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 13 November 2025.

Kunjungi sosial media @lytopictures dan @sampaititikterakhirmu untuk informasi dan update terbaru.

Hashtag yang wajib disertakan:
#SampaiTitikTerakhirmu #STTM #FilmSampaiTitikTerakhirmu #FilmIndonesia #FilmDrama #Tayang13November2025 #LytoPictures #Kehilangan #Kesetiaan #Keluarga #ShellaSelpi #AlbiDwizky #AlbiShella
***
TENTANG LYTO PICTURES

LYTO PICTURES adalah perusahaan produksi film asal Indonesia yang bergerak di industri hiburan digital dan kreatif, dan mengkhususkan diri dalam produksi dan distribusi konten film dan seri.

Sejak berdiri pada tahun 2018, LYTO Pictures telah mendanai dan memproduksi berbagai film, sebagai berikut: DreadOut, Jailangkung: Sandekala, PAMALI, Pamali: Dusun Pocong, Pengantin Iblis, dan Pamali: Tumbal.

This Is Your Resmi Gandeng Rachel Vennya sebagai Brand Ambassador: Simbol Kepercayaan dan Optimisme Skincare Lokal

 

This Is Your Resmi Gandeng Rachel Vennya sebagai Brand Ambassador: Simbol Kepercayaan dan Optimisme Skincare Lokal

 

Jakarta, 08 Oktober 2025

 

 

 

Brand skincare lokal This Is Your resmi menggandeng Rachel Vennya sebagai Brand Ambassador terbaru.

 

Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk semakin mendekatkan diri dengan perempuan Indonesia, sekaligus menegaskan bahwa skincare lokal layak dipercaya.

Mengusung pesan utama “Aku percaya This Is Your”, kerja sama ini menyatukan dua jiwa dengan energi yang sama: positif, penuh kepercayaan, dan dekat dengan publik. Lebih dari sekadar perawatan kulit, kolaborasi ini mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung brand lokal yang hadir dengan kualitas terpercaya dan relevan bagi kebutuhan nyata perempuan.

Rachel Vennya, sosok figur publik dengan pengaruh besar, dikenal juga sebagai perempuan yang berani, otentik dan dekat secara emosional dengan audiens, serta memiliki kepercayaan yang besar dari masyarakat Indonesia.

Rachel dipilih bukan hanya karena popularitasnya, namun juga ia merepresentasikan nilai kepercayaan, optimisme, keberanian untuk berkembang, dan juga semangat self-love. Kehadirannya membuat kolaborasi ini terasa alami, kuat, dan penuh cinta.

“This Is Your lahir dari keresahan sekaligus cinta, sebuah keyakinan bahwa setiap perempuan berhak merawat diri dengan cara yang aman, sederhana, menyenangkan, dan bisa dipercaya. Dari awal, kami berdiri dengan mimpi untuk menghadirkan skincare lokal yang tidak hanya bekerja di permukaan kulit, tetapi juga memberikan rasa nyaman dan percaya diri dari dalam diri.

Kolaborasi dengan Rachel Vennya adalah pengingat sekaligus penguat bahwa kepercayaan adalah fondasi kecantikan yang sejati. Kepercayaan yang dibangun dengan waktu, konsistensi, dan bukti nyata. Bersama Rachel, kami ingin menyampaikan bahwa brand lokal bisa tumbuh, bisa dicintai, dan bisa dipercaya sama besarnya dengan brand internasional. Bahkan lebih dari itu, karena kami hadir dengan hati yang benar- benar memahami kebutuhan perempuan Indonesia.

This Is Your bukan hanya tentang skincare, ini adalah perjalanan membangun kepercayaan, optimisme, dan cinta diri. Dan kami percaya, masa depan brand lokal akan terus bersinar ketika kita percaya pada diri sendiri dan mendukung karya anak bangsa.” ungkap Raras, Founder of This Is Your.

Lebih dari sekadar kolaborasi, kerja sama ini adalah pertemuan dua keyakinan: keyakinan Raras yang membangun This Is Your dari keresahan dan cinta, dengan impian menghadirkan skincare lokal yang aman, sederhana, menyenangkan, dan bisa dipercaya; serta keyakinan Rachel yang melihat kecantikan berawal dari rasa percaya, cinta diri, dan keberanian untuk berkembang. Bersama, keduanya menghadirkan simbol komitmen bahwa This Is Your bukan hanya tentang hasil perawatan kulit, tetapi juga tentang menumbuhkan percaya diri, rasa aman, dan kepercayaan emosional, sebuah pesan bahwa brand lokal mampu dicintai dan dipercaya sebesar brand internasional.

 

“Buat aku, kepercayaan itu mahal harganya. Rasa percaya harus dibangun melalui waktu, pengalaman, dan momen bersama untuk akhirnya bisa berkata: oke, aku percaya. Sama halnya dengan perjalanan skincare-ku, di mana kulit keringku sering sulit menemukan produk yang cocok. Sampai akhirnya aku percaya pada brand lokal yang terus berkembang dan aku jatuh hati pada This Is Your.

Kepercayaan aku pada This Is Your bukan hanya tentang skincare, tapi juga tentang bagaimana aku bisa lebih percaya diri, mencintai diriku sendiri, dan ingin lebih banyak perempuan Indonesia percaya bahwa mereka pantas mendapatkan yang terbaik termasuk dari brand lokal.” ungkap Rachel Vennya, Brand Ambassador of This Is Your.

Ke depan, Raras menambahkan, This Is Your akan menghadirkan sejumlah aktivitas kolaboratif bersama Rachel Vennya, termasuk melalui berbagai konten eksklusif dan kampanye digital. Menurut dia, langkah ini untuk berinteraksi dengan para perempuan indonesia.

 

“Percaya itu bukan sekadar kata, tapi perjalanan. Kami ingin setiap perempuan merasa yakin bahwa brand lokal pun bisa jadi pilihan terbaiknya, bukan karena alasan apa pun, tapi karena dibuat dengan ketulusan dan bisa dipercaya.” tutur Raras, Founder of This Is Your.

***

Sekilas tentang This Is Your

Didirikan pada tahun 2020, This Is Your adalah brand skincare lokal yang menghadirkan produk dengan pendekatan emosional dan ilmiah. Seluruh formulanya dirancang bersama tim R&D profesional dari PT Her Bayu Inti, mengedepankan bahan aktif yang aman dan sesuai dengan karakter kulit perempuan Indonesia.

This Is Your percaya bahwa kulit sehat bukan hanya soal penampilan, tapi juga tentang rasa percaya diri dan kenyamanan diri.

Ketua Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Donny Utoyo: Demokrasi yang Sehat Lahir dari Masyarakat yang Cerdas Digital

Ketua Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Donny Utoyo: Demokrasi yang Sehat Lahir dari Masyarakat yang Cerdas Digital

 

 

 

Jakarta, 7 Oktober 2025 –

 

Plaza Promenade di Tama n Ismail Marzuki, Jakarta, sore ini menjadi
ruang berkumpul warga. Aktivis perempuan, mahasiswa, seniman, jurnalis, dan masyarakat
umum hadir untuk satu tujuan: membicarakan bagaimana literasi digital bisa menjadi benteng
demokrasi.

Acara bertajuk “Literasi Digital, Perempuan dan Demokrasi” ini digelar oleh Suara Ibu
Indonesia (SII) bersama Dewan Kesenian Jakarta, Mafindo, Siberkreasi, Artsforwomen
dan PurpleCode Collective. Kegiatan ini bagian dari program Klik: Rakyat – Ruang Bersama,
Berdaulat, dan Setara, yang mengajak warga berdialog, menyusun agenda bersama, dan
melawan disinformasi yang merusak kehidupan publik.

Ketua Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Donny Utoyo, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan bertajuk “Suara Demokrasi Lewat Literasi Digital dan Seni”, sebuah forum inspiratif yang menggabungkan kekuatan teknologi, ekspresi kreatif, dan partisipasi publik dalam memperkuat nilai-nilai demokrasi di era digital.

Acara ini menjadi ruang dialog yang mempertemukan para pegiat seni, akademisi, serta komunitas muda untuk mendiskusikan bagaimana ekspresi artistik dan kecakapan digital dapat memperkuat suara rakyat dalam sistem demokrasi. Melalui karya seni digital, film pendek, musik, hingga konten kreatif di media sosial, masyarakat kini memiliki medium baru untuk menyuarakan nilai, kritik, dan harapan terhadap pembangunan bangsa

Dalam paparannya, Donny Utoyo menekankan bahwa literasi digital bukan sekadar kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga kesadaran kritis untuk memahami, menyaring, dan menyebarkan informasi secara bertanggung jawab.

“Demokrasi yang sehat lahir dari masyarakat yang cerdas digital. Seni dan literasi digital bisa menjadi jembatan untuk menyampaikan aspirasi dengan damai, kreatif, dan beradab,” ujar Donny BU di hadapan para peserta.

Lebih lanjut, Donny Utoyo mengajak generasi muda agar tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen konten positif yang mendidik dan membangun ruang publik digital yang sehat.

Kreativitas adalah bahasa universal. Saat dikombinasikan dengan literasi digital, ia menjadi kekuatan demokrasi baru yang mampu menembus batas-batas sosial dan geografis,” tambahnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif dan pameran karya seni digital yang menampilkan beragam pesan sosial tentang partisipasi warga, kebebasan berekspresi, dan tanggung jawab bermedia.

Dengan semangat kolaboratif, acara “Suara Demokrasi Lewat Literasi Digital dan Seni” menjadi wujud nyata sinergi antara dunia digital, seni, dan nilai-nilai demokrasi untuk membangun Indonesia yang lebih inklusif, kreatif, dan beretika di ruang maya.

Prof Budu, Calon Rektor Unhas Punya Program Kerja Paling Sesuai dengan Kampus Berdampak dan Kesejahteraan Dosen

Prof Budu, Calon Rektor Unhas Punya Program Kerja Paling Sesuai dengan Kampus Berdampak dan Kesejahteraan Dosen

 

Makassar, Galaxypost.id

 

Nama Prof. Budu muncul sebagai salah satu calon kuat dalam penjaringan bakal calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026–2030. Dalam forum sosialisasi dan penyampaian aspirasi yang digelar kampus merah itu, Prof. Budu menampilkan visi dan program kerja yang dinilai paling matang serta realistis untuk diterapkan.

Menurutnya, Unhas ke depan harus hadir sebagai “Kampus Berdampak” perguruan tinggi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga mampu memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas. Konsep ini, katanya, sejalan dengan arah pembangunan nasional melalui Asta Cita yang menempatkan perguruan tinggi sebagai motor penggerak kemajuan bangsa.

Salah satu fokus utamanya adalah memperkuat fungsi sosial universitas lewat program Desa Kolaboratif Berbasis Riset, yang mendorong dosen dan mahasiswa untuk menerapkan hasil penelitian secara langsung di lapangan.

Tak hanya berdampak secara sosial, Prof. Budu juga menyiapkan langkah agar Unhas semakin mengglobal. Ia berkomitmen memperkuat kualitas publikasi internasional melalui peningkatan Research Integrity, pemantauan Risk Index, dan pelembagaan Unhas Journal Watch untuk memastikan tata kelola riset dan publikasi lebih terukur dan beretika.

Di sisi lain, konsep “Unhas Berwirausaha” juga menjadi pilar penting. Prof. Budu mendorong pembentukan unit bisnis baru serta hilirisasi hasil riset menjadi produk komersial. Ia menilai bahwa universitas harus memiliki kemampuan berinovasi secara ekonomi agar tidak hanya bergantung pada dana pemerintah, melainkan juga mampu menciptakan nilai tambah dari inovasi sivitas akademika.

Semua program tersebut berhubungan juga dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan (tendik). Prof. Budu menargetkan peningkatan Insentif Kinerja Wajib (IKW) hingga 100% pada tahun pertama kepemimpinannya, dengan nilai yang mendekati Tunjangan Kinerja (Tukin) dosen sebagaimana di tingkat nasional.

Dengan visi yang terintegrasi berdampak bagi masyarakat, berdaya saing global, berjiwa wirausaha, dan menyejahterakan insan akademik.

Prof. Budu dinilai sebagai sosok calon rektor yang paling siap membawa Unhas melangkah menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen Jamallulael Hadiri HUT TNI ke-80 di Monas

Jakarta – Panglima Kodam (Pangdam) XII/Tanjungpura Mayjen TNI Jamallulael turut hadir dalam Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diselenggarakan dengan khidmat di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (5/10/2025).

Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai Inspektur Upacara. Pada kesempatan itu, Presiden mengusung tema nasional “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju,” yang menggambarkan tekad dan komitmen TNI untuk terus mengukuhkan diri sebagai kekuatan yang profesional, adaptif, dan solid bersama rakyat.

Tema ini juga menegaskan peran strategis TNI dalam mendukung terciptanya Indonesia yang maju, berdaulat, dan sejahtera. Berbagai rangkaian kegiatan dan penghormatan diselenggarakan untuk memperingati momentum penting tersebut, sebagai wujud penghargaan atas pengabdian dan dedikasi para prajurit TNI dalam menjaga kedaulatan negara dan keamanan bangsa.

Mayjen TNI Jamallulael menegaskan bahwa peringatan HUT ke-80 ini menjadi momentum refleksi dan semangat baru bagi seluruh prajurit TNI untuk terus memberikan yang terbaik bagi negara dan rakyat Indonesia.

Pangdam XXII/TB Hadiri Upacara Peringatan HUT ke-80 TNI di Monas

Jakarta – Pangdam XXII/Tambun Bungai, Mayjen TNI Zainul Arifin, S.A.P., M.Sc., turut hadir dalam Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diselenggarakan dengan khidmat di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (5/10/2025).

Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai Inspektur Upacara. Pada kesempatan itu, Presiden mengusung tema nasional “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju,” yang menggambarkan tekad dan komitmen TNI untuk terus mengukuhkan diri sebagai kekuatan yang profesional, adaptif, dan solid bersama rakyat.

Tema ini juga menegaskan peran strategis TNI dalam mendukung terciptanya Indonesia yang maju, berdaulat, dan sejahtera. Berbagai rangkaian kegiatan dan penghormatan diselenggarakan untuk memperingati momentum penting tersebut, sebagai wujud penghargaan atas pengabdian dan dedikasi para prajurit TNI dalam menjaga kedaulatan negara dan keamanan bangsa.

Pangdam XXII/Tambun Bungai, Mayjen TNI Zainul Arifin, menegaskan bahwa peringatan HUT ke-80 ini menjadi momentum refleksi dan semangat baru bagi seluruh prajurit TNI untuk terus memberikan yang terbaik bagi negara dan rakyat Indonesia.

 

(ard)