Archives 2025

Pangdam IV/Diponegoro Ikuti Upacara HUT ke-80 TNI di Monas

Jakarta – Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Achiruddin, S.E., M.Han., mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025).

Dalam acara yang berlangsung khidmat tersebut, Pangdam Achiruddin juga turut ambil bagian dalam defile pasukan yang melibatkan jajaran TNI dari seluruh penjuru Indonesia. Defile ini menjadi simbol kekuatan, profesionalisme, serta kesiapan TNI dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

HUT TNI ke-80 kali ini menjadi momentum refleksi bagi seluruh prajurit untuk memperkokoh semangat pengabdian, mempererat kemanunggalan antara TNI dan rakyat, serta memperkuat sinergi dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat, maju, dan sejahtera.

Tokoh Muda Papua Apresiasi Peran Strategis TNI di HUT ke-80

Jakarta – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ke-80, tokoh muda Papua, Alfred Pabika, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh prajurit TNI atas dedikasi dan pengorbanan mereka dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Peringatan HUT TNI ke-80 tahun ini mengusung tema “Bersama TNI-Jajaran, Kita Wujudkan Indonesia Maju”, yang menurut Pabika bukan sekadar seremoni, melainkan momentum refleksi atas pengabdian TNI dari masa kemerdekaan hingga era modern. “TNI tetap menjadi pilar utama menjaga keutuhan bangsa dari berbagai ancaman,” tegas Alfred, dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025).

Sebagai putra asli Papua, Alfred Pabika menyoroti khususnya peran TNI di Bumi Cenderawasih yang tidak hanya bersifat tempur, tetapi juga aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat lewat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) serta bakti sosial.

“Kita melihat prajurit TNI turun langsung ke desa-desa, membangun infrastruktur, mendukung pendidikan, dan membantu warga terdampak. Ini wujud nyata kehadiran negara yang harus kita dukung,” tambah Pabika.

Lebih jauh, ia mengajak seluruh elemen masyarakat Papua, terutama para pemuda, untuk memandang TNI sebagai mitra dalam membangun Papua yang damai dan sejahtera. Kolaborasi antara TNI dan masyarakat diyakininya menjadi kunci mengatasi kesenjangan dan konflik.

“Momentum bersejarah ini harus menjadi titik awal mempererat sinergi. Pemuda Papua dan TNI harus berjalan beriringan demi kemajuan Papua dalam bingkai NKRI,” pungkas Alfred Pabika.

Pabika berharap TNI terus beradaptasi dengan zaman, meningkatkan profesionalisme, dan selalu menjadi pelindung sekaligus sahabat bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.

 

(ard)

Chandra Rio M. Akbar (Founder Chandra Rio Associate): Chandra Rio Associate Tawarkan Jasa Arsitektur dan Perencanaan Konstruksi yang Prima & Tingkat Global

Chandra Rio M. Akbar (Founder Chandra Rio Associate): Chandra Rio Associate Tawarkan Jasa Arsitektur dan Perencanaan Konstruksi yang Prima & Tingkat Global

 

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Archify Live 2025 adalah eksklusif yang mempertemukan para profesional di bidang arsitektur, desain interior dan konstruksi dengan para pemasok dan produsen produk bangunan terkemuka untuk bertukar inspirasi dan informasi. Acara Archify Live 2025 ini digelar di The Hall Senayan City Jakarta, Jum’at (26/09/25).

 

Acara ini merupakan kesempatan bagi arsitek, desainer, dan para profesional terkait lainnya untuk mengeksplorasi inovasi terbaru, teknologi, serta membangun jaringan dengan para ahli industri. Juga memamerkan solusi inovatif dalam furnitur modern dan sistem terkait.

Dalam kesempatan ini hadir pula founder dari Chandra Rio Associate; Chandra Rio M. Akbar mengatakan Chandra Rio Associate adalah perusahaan baru yang banyak bergerak dibidang jasa arsitektur dan perencanaan dibidang konstruksi.

Chandra menambahkan dengan menghadiri dan meramaikan acara ini dapat referensi, relasi kontraktor, relasi vendor dan material. Selain itu juga dapat bertukar pengalaman dengan rekan- rekan associate serta dengan rekan -rekan arsitek senior lainnya.

Saat ini kami sedang mengerjakan proyek residensial, building, hospitality seperti cottages dan beberapa fungsi-fungsi fasilitas lainnya seperti taman di Jakarta, IKN, dan di Jogja, ujarnya.

Proyek Cottage kami di Kepulauan Seribu namanya Desa Laguna yaitu desa dengan konsep ECO Tourism. Kami mengutamakan masyarakat sekitar untuk diberdayakan dengan mencoba membuat suatu siklus kehidupan.

Chandra melanjutkan, kami saling mengintegrasikan antara siklus hidupnya kampung nelayan dan masyarakat setempat yang non nelayan dengan kehidupan di laut. Misalnya ada musim ikan, musim migrasi paus, migrasi burung. Kami mencoba untuk membuat suatu siklus kehidupan selama satu tahun dan setelah itu, kami dapat membuat jadwal kegiatan untuk tourism disana, bebernya.

Chandra Rio & Associate Architecture Studio ini lebih ke perencanaan arsitektur yang fokusnya pada pemberdayaan setempat. Proyek kami lebih banyak ke swasta karena banyak pertimbangan-pertimbangan seperti siklus kerjanya, bagaimana kami bisa saling berkomunikasi & bertukar pikiran. Kontraktor swasta itu bebas dalam hal konsep, bebas memilih material, pengaplikasian serta memanfaatkan masyarakat sekitar untuk kami berdayakan, jelas Chandra.

Dengan adanya acara Archify Live 2025, saya sebagai arsitek junior berharap ke depannya masyarakat dapat saling mengerti dan mulai memahami bagaimana pentingnya arsitek itu di kehidupan mereka. Kami tidak hanya merancang atau juru gambar saja. Tetapi kami juga mencoba terus bagaimana bisa saling berkolaborasi bersama sama, untuk menghadirkan suatu ide design yang juga dapat dinikmati bersama masyarakat, pungkas Chandra.

Prof.Dr.Ir. Indra Djati Sidi,Lemhannas Dukung Strategi Pembangunan

Prof.Dr.Ir. Indra Djati Sidi,Lemhannas Dukung Strategi Pembangunan

 

Kota Bandung – Ketua DPD IKAL Lemhannas Provinsi Jawa Barat Mayjen(Purn) TNI Deni K Irawan melantik dan mengambil sumpah jajaran kepengurusan Kordinator Wilayah (Korwil) Bandung Raya DPD IKAL Lemhannas Jabar Masa Bakti 2025-2028 dibawah kepemimpinan Prof.Dr.Eng.Ir, Sidik Permana di GSG Salman ITB,Sabtu 4/10/2025 .

Dalam amanatnya Deni K Irawan meminta kepada seluruh jajaran pengurus Korwil Bandung Raya untuk mengedepankan spirit pengabdian dan keikhlasan dalam menjalankan seluruh aktivitas keorganisasian dan program program kerja organisasi sebagai penjabaran dan pengejawantahan dari visi dan misi Lemhannas.

Selanjutnya Prof.Dr.Ir. Indra Djati Sidi dalam sesi Orasi Kebangsaan sebagai bagian utama dari kegiatan pelantikan pengurus Korwil Bandung Raya memaparkan peran dan tanggungjawab yang harus dipikul dan diperankan oleh para alumnus Lemhannas.

“Lemhannas harus memainkan perannya sebagai lembaga think thank untuk mendukung strategi pembangunan yang dijalankan pemerintah, sekaligus menjadi embrio politik dalam mengahadapi konstelasi geopolitik di kancah percaturan dunia,khususnya di wilayah Asean. Dan bagaimana kita harus menarik keuntungan untuk bangsa kita diantara negara negara yang berada di sekitar kita seperti Vietnam dan Kamboja dan negara negara kawasan sekitarnya”.

Lebih jauh Prof.Indra Djati meminta Para alumni Lembaga Ketahanan Nasional(Lemhannas) harus memperkuat dan membangun net working, mengingat peran jejaring ini amat sangat membantu dalam memperkuat dan menjaga keutuhan bangsa serta berperan serta dalam memecahkan persoalan yang terjadi,seperti saat menghadapi bencana Tsunami Aceh tahun lalu”

Dalam menutup orasinya,mantan Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah(Depdiknas 1998-2005) menyarankan agar para alumni Lemhannas perlu melakukan dan mempersiapkan kajian kajian yang mendalam, menyiapkan konsep konsep atau analisa terkait perkembangan yang ada sekarang berikut cara cara , metode dan rentetannya untuk mendukung diraihnya pertumbuhan ekonomi 6%. Dalam pengertian, bahwa para alumni Lemhannas harus mendukung strategi pertumbuhan ekonomi yang sedang dicanangkan pemerintah.

Hadir dalam pelantikan pengurus Korwil Bandung Raya unsur unsur dari jajaran Forkopimda se Bandung Raya, Sekretaris DPD Dr.Ir.Redy Pryambada ,Wakil Ketua I Romi Gozali R SH.,Kepala Badan Otonom Brigjen Pol. Dr.Benny Gunawan, Dewan Pakar Dr.Ir.Santo Dewatmoko , serta Pengurus Korwil Priangan Timur Irwan Supriyanto,M.Pd, Asep Agus Triana,S.M.Par dan Dr.Chusna Arifah

Celoteh Abah AAU : Supremasi Militer: Ujian atau Godaan bagi Pemerintahan Presiden Prabowo?

Celoteh Abah AAU : Supremasi Militer: Ujian atau Godaan bagi Pemerintahan Presiden Prabowo?

 

Oleh: Ade Adriansyah Utama (Abah AAU)
Direktur Komite Pendukung dan Pengawas Presisi Polri (KP3)

 

 

 

JAKARTA – Reformasi Polri yang sedang digulirkan belakangan ini memunculkan tanda tanya besar di tengah masyarakat.

Arah perubahan yang terjadi seolah mengarah pada lahirnya kembali supremasi militer, terutama karena Presiden saat ini adalah seorang purnawirawan TNI.

Namun, penting diingat bahwa Reformasi 1998 lahir dari kehendak rakyat untuk menumbangkan tirani Orde Baru dan militerisme, yang kala itu digunakan sebagai alat kekuasaan.

Dari semangat reformasi itulah lahir konsep supremasi sipil, sebuah prinsip dasar dalam sistem demokrasi modern.

Bukan berarti militer harus dijadikan musuh. Justru reformasi mengembalikan peran TNI pada fungsi aslinya, yakni sebagai kekuatan pertahanan negara, bukan sebagai aktor dalam urusan sipil.

Ketika kekuasaan bersanding dengan senjata, yang muncul bukan stabilitas, melainkan arogansi dan kesewenang-wenangan—suatu mimpi buruk yang pernah dialami bangsa ini.

Polri: Anak Reformasi yang Harus Dijaga
Pemecahan Polri dari ABRI pada masa reformasi bukan tanpa alasan.

Polisi adalah institusi sipil yang memiliki dua mandat utama: menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat serta menegakkan hukum.

Namun, harus diakui, dalam perjalanannya Polri juga menghadapi tantangan besar, terutama ketika kekuasaan politik terlalu kuat memengaruhi institusi ini, sebagaimana terlihat dalam satu dekade terakhir.

Tapi langkah tegas Kapolri dalam melakukan pembenahan dan meningkatkan transparansi patut diapresiasi.

Reformasi di tubuh Polri sejatinya harus dimulai dari kepemimpinan nasional, karena pemimpin tertinggi negara memiliki peran strategis untuk memastikan sistem pengawasan berjalan independen.

Antara Tuduhan, Tekanan, dan Upaya Mengkerdilkan Polri
Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan oleh peristiwa demonstrasi besar pada akhir Agustus yang menimbulkan gejolak di berbagai wilayah.

Presiden bahkan sempat menyebut adanya potensi upaya makar.

Anehnya, tuduhan dan tekanan justru diarahkan kepada Polri, bukan kepada pihak-pihak yang diduga merencanakan aksi tersebut.

Muncul kelompok yang mengklaim diri sebagai “penjaga moral bangsa”, yang kemudian menekan Polri seolah-olah institusi ini gagal menjaga stabilitas nasional.

Pertanyaannya: apakah ini bagian dari upaya sistematis untuk melemahkan Polri dan membuka jalan bagi bangkitnya kembali pengaruh militer dalam ranah sipil?

Reformasi 1998: Jangan Biarkan Supremasi Sipil Digantikan
Kita semua tahu, Reformasi 1998 melahirkan sistem pemerintahan sipil yang demokratis.

Maka, sangat berbahaya jika kini muncul wacana atau gerakan yang ingin mengembalikan dominasi militer di ranah sipil.

Momentum Hari TNI, 5 Oktober, seharusnya menjadi refleksi penting.

Kita percaya bahwa TNI tetap menjadi alat negara yang profesional, netral, dan setia pada konstitusi.

Jangan biarkan pihak-pihak tertentu menyeret TNI kembali ke ranah politik atau kekuasaan sipil.

Prabowo dan Komitmen terhadap Supremasi Sipil
Sebagai purnawirawan jenderal, Presiden Prabowo Subianto memiliki rekam jejak panjang dalam sejarah bangsa.

Namun, ia juga menunjukkan komitmen kuat terhadap demokrasi dan supremasi sipil.

Prabowo adalah sosok yang pernah disakiti dan dikhianati oleh politik masa lalu, namun saat ini ia memilih jalan rekonsiliasi, bukan balas dendam.

Jiwa besar inilah yang menjadi alasan banyak pihak menaruh harapan besar bahwa Presiden Prabowo tidak akan membiarkan kembalinya supremasi militer dalam pemerintahan.

Sebagai pemimpin, beliau memiliki visi besar untuk persatuan Indonesia, serta komitmen membangun stabilitas nasional melalui reformasi yang inklusif, bukan represif.

Dirgahayu TNI: Jaga Demokrasi, Tegakkan Supremasi Sipil
Selamat ulang tahun ke-79 untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Tetaplah menjadi kebanggaan rakyat, penjaga kedaulatan, dan pelindung Republik.

Bangsa ini tidak boleh mundur ke masa lalu yang gelap.

Reformasi Polri dan penegakan supremasi sipil harus diteruskan, bukan digantikan oleh supremasi militer dalam wujud apa pun.

Biarlah Presiden Prabowo bekerja dengan tenang, dan biarlah TNI menjalankan tugasnya menjaga NKRI dengan penuh kehormatan.

Karena Indonesia hanya akan kuat jika demokrasi tegak, rakyat berdaulat, dan hukum berdiri di atas segalanya.

Dirgahayu TNI — Penjaga Republik, Pengawal Demokrasi, dan Pelindung Supremasi Sipil.
(Celoteh Abah)

Profil Letjen Bambang Trisnohadi, Akan Pimpin Upacara HUT TNI ke-80 di Monas

Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-80 pada 5 Oktober 2025 mendatang. Peringatan istimewa ini akan digelar dengan upacara resmi yang berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada hari Minggu.

Upacara HUT ke-80 TNI ini akan dipimpin langsung oleh Komandan Upacara, Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi, sosok perwira tinggi dari Angkatan Darat yang saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III).

Letjen Bambang, yang lahir di Jakarta pada 26 Februari 1972, dikenal sebagai lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1993 dan penerima anugerah bergengsi Adhi Makayasa. Karier militernya sangat cemerlang, mulai dari posisi Dandenwalpri Grup A Paspampres hingga jabatan strategis sebagai Pangdam IX/Udayana sebelum diangkat menjadi Pangkogabwilhan III sejak Juli 2024.

Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III sendiri adalah satuan operasi utama yang bertanggung jawab atas wilayah Papua dan Kepulauan Maluku, dengan tugas utama meliputi penanganan konflik militer serta menjaga kedaulatan dan keamanan di kawasan tersebut.

Usai upacara bendera, masyarakat Jakarta dan sekitarnya dapat menikmati rangkaian hiburan yang akan dimeriahkan oleh sejumlah musisi Tanah Air, sebagai bagian dari perayaan ulang tahun TNI yang tidak hanya bermakna bagi prajurit, tetapi juga bagi seluruh bangsa.

Sebagai catatan, Letjen Bambang juga pernah memimpin upacara defile dalam Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer TNI yang digelar di Pusdiklatpassus, Batujajar, Jawa Barat, pada 10 Agustus 2025, menunjukkan reputasinya sebagai pemimpin upacara yang berpengalaman.

Dengan semangat 80 tahun pengabdian, TNI terus berkomitmen menjaga keutuhan NKRI dan mendukung pembangunan nasional demi masa depan Indonesia yang lebih aman dan sejahtera.

 

(ard)

Abah AAU : Ganti Kapolri Sekarang !!! Grand Skenario Tumbangkan Kekuasaan

Abah AAU : Ganti Kapolri Sekarang !!! Grand Skenario Tumbangkan Kekuasaan

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Ade Adriansyah Utama yang biasa di sapa Abah AAU, Direktur Komite Pendukung Pengawas Presisi Polri (KP3), angkat bicara soal wacana penggantian Kapolri dan dinamika reformasi institusi kepolisian.

Dalam pernyataannya (4/10) yang penuh nada prihatin, Ade mendesak Presiden segera mengambil keputusan tanpa menunda tapi memperingatkan agar proses pergantian tidak berubah jadi alat politik yang merusak citra dan fungsi Polri.

“Ganti Kapolri itu hak Presiden lakukan saja secepatnya agar Presiden bisa berbenah institusi. Tetapi kalau sampai menciptakan turbulensi, Polri malah jadi korban politik dan cerita reformasi yang harusnya memperkuat supremasi sipil akan babak belur,” ujar Ade.

Jangan Biarkan Reformasi Berujung Pada Drama Politik.

Menurut Ade, upaya reformasi yang dibungkus retorika moral namun berlandaskan dendam justru berisiko melahirkan institusi yang lebih rapuh.

Ia memperingatkan bahaya memanfaatkan isu-isu besar — termasuk dugaan makar atau konflik — untuk menunggangi agenda politik yang berbeda.

“Ada pihak yang ingin mengubah momentum ini menjadi panggung drama: menutupi fakta, menyeret presiden ke konflik, dan pada akhirnya mengorbankan institusi,” kata Ade.

Nama-nama Calon Tak Menjamin Bersih dari Konflik.

Ade menyinggung daftar nama yang beredar terkait pengganti Kapolri mulai dari beberapa perwira tinggi seperti Komjen Rudi, Komjen Sahardiantono, Komjen Sujudi hingga Irjen Rudi dan menilai penggantian bukan solusi ajaib.

Menurutnya, memilih figur yang pernah berperan dalam sejarah institusi bukan otomatis menjamin “kesucian” atau bebas konflik kepentingan.

“Siapapun yang ditunjuk dan tergabung dalam komite reformasi Polri, bila dia pernah menjabat dan terlibat dalam sejarah, dia akan menatap cermin sendiri”.

“Tuduhan reformasi seakan mengklaim dirinya suci, padahal banyak bagian di Polri yang justru bekerja baik dan terus membaik lewat respons-respons selama ini,” ujarnya.

Waspada Politik Adu Domba dan Intervensi

Ade juga memperingatkan ancaman yang lebih luas: politik adu domba, intervensi asing, dan aktor domestik yang ingin meraih kekuasaan dengan menghancurkan “rumah” sendiri.

Ana Rahaju Wibowo, Founder Artisan Tea dengan Brand “Tis Tea”: Teh “Tis Tea” Banyak Manfaat Kesehatannya, Siap Menjadi Teh Primadona Indonesia.

Ana Rahaju Wibowo, Founder Artisan Tea dengan Brand “Tis Tea”: Teh “Tis Tea” Banyak Manfaat Kesehatannya, Siap Menjadi Teh Primadona Indonesia.

 

 

Tangerang, Galaxypost.id

 

Indo Expo 2025 adalah pameran industri halal terbesar di Indonesia yang digelar pada 25-28 September 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE BSD City, Tangerang). Ajang ini menghadirkan lebih dari 346 peserta pameran dari dalam dan luar negeri dengan target 15.000 pengunjung.

 

Pameran ini menampilkan berbagai sektor halal: makanan & minuman, kosmetik, farmasi, fashion muslim, pariwisata halal, hingga teknologi dan layanan pendukung.

 

Acara pembukaan resmi dibuka oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Hadir pula pejabat pemerintah, asosiasií industri, investor, pelaku usaha, serta delegasi internasional dari Malaysia, Thailand, Amerika Serikat, Libya, dan Kazakhstan.

Pada sesi pembukaan juga dilakukan penandatanganan MoU antara Ditjen KPAII Kemenperin dan Himpunan Kawasan Industri (HKI) untuk pengembangan kawasan industri halal.

Dalam pidatonya, Menperin Agus menegaskan bahwa Indonesia harus bertransformasi dari sekadar pasar menjadi pusat produksi dan inovasi halal global.

Di sela-sela acara, kepada beberapa orang awak media yang mewawancarainya, Ana Rahaju Wibowo sebagai founder Artisan Tea dari Jawa Barat dengan Brandnya Tis Tea ini menjelaskan bahwa kami membuat Tis Tea ini karena kami ingin memperkenalkan dan menyajikan kepada konsumer atau tea lover ( orang orang pecinta teh) supaya mereka bisa menikmati produk teh yang sangat baik untuk kesehatan yang 100% alamiah/natural yang artinya semua bahan bahan yang dipakai itu dari bahan alami. Baik itu daun, bunga, buah maupun jahe, daun sereh, rempah-rempah yang kami pakai itu semua dari bahan alami. Tidak ada bahan campuran kimia atau sintesis. Artinya, kami tidak memakai semacam essence atau flavor, pengawet. Jadi semua aroma, taste atau rasanya murni dari alam itu sendiri sehingga aromanya tidak terlalu kuat.

Produk Tis Tea ini sudah tersertifikasi seperti, sertifikasi halal, HACCP, Rain Forrest Alliance, PIRT, dan BPOM. Oleh sebab itu, kami sudah siap export dan kami juga tergabung dalam organisasi Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI). Artisan Tea adalah suatu produk teh yang dibuat dengan kualitas yang baik dan ada unsur seninya. Oleh sebab itu, bentuk dari daun, bunga, buah dan rempah-rempah yang ada didalamnya masih terlihat dan untuk packagingnya dibuat secantik mungkin.

Lebih lanjut Ana menjelaskan bahwa Artisan Tea ini bisa dinikmati oleh semua orang karena kami juga membuat kemasan kemasan yang harganya terjangkau. Jadi bisa dibeli hanya satuan dan satu sachet yaitu 1 tea bag per sachet. Atau juga ada mini box yang isinya hanya 10 gram; 3 tea bag supaya terjangkau dan enak untuk dibawa kemana-mana. Satu hal lagi, kami juga membuat packaging-packaging yang premium supaya teh ini bisa jadi oleh-oleh, hadiah, sovenir yang representatif, elegant, dan bermanfaat untuk kesehatan. Makanya ada hampers-hampers yang kami buat dan kami perkenalkan ke perorangan, corporate seperti bank-bank, hotel, resort, dan cafe-cafe.

Ana dengan latar belakang dari kesehatan (apoteker) juga menjelaskan bahwa perusahaan Tis Tea ini baru berdiri di awal tahun ini (tahun 2025).

Saya suka sekali minum teh, karena teh itu banyak sekali manfaat untuk kesehatan.

Misalnya White Tea itu mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sudah ditest di laboratorium dan dapat kami buktikan bahwa White Tea ini antioksidannya itu memang tinggi.

Sedangkan Produk Green Tea pan fire itu polifenol nya sangat tinggi dan sudah kami buktikan dengan test di laboratorium agar kami bisa presentasi ke dokter-dokter untuk membantu pasien-pasien nya seperti pasien kanker yang habis kemoterapi dapat membawa pulang white tea. Sementara untuk Green Tea dengan polifenol yang tinggi , dokter jantung menyukai ini karena dapat membantu menyehatkan jantung dan dapat membuat pembuluh darah itu lentur serta membantu mengurangi plak-plak di pembuluh darah.

Kami membuat ini semua di perkebunan teh di Jawa Barat dan bekerjasama dengan para pemetik daun teh.

Saya punya racikan-racikan formula seperti daun teh hijau dicampur dengan daun kelor, daun mint dan lemon dapat menghasilkan minuman teh yang segar dengan manfaat tambahan daun kelor yang sangat baik untuk kesehatan. Untuk ragam produk Tis Tea ini ada beberapa jenis yaitu seperti loose tea yang tidak memakai tea bag, jadi penikmat tea lebih nyaman dengan memakai saringan teh atau seperti teh tubruk dan ada yang lebih suka menikmati dengan tea bag supaya lebih praktis atau untuk orang-orang yang ingin minum teh tapi tidak punya alat saringan teh.

 

Ana berharap kedepannya “Tis Tea” ini bisa menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Karena banyak manfaatnya  minum teh “Tis Tea” bagi kesehatan yang 100% bahannya natural. Tis Tea adalah teh primadona untuk kesehatan, kebugaran dan sosialita.

Eventory, Dari Love Story ke Smart Invitation

Eventory, Dari Love Story ke Smart Invitation

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Di era serba cepat dan digital seperti sekarang, undangan pernikahan pun ikut bertransformasi. Jika dulu amplop cantik dengan kertas tebal menjadi simbol kehormatan, kini banyak pasangan memilih format digital yang lebih praktis, ramah lingkungan, dan efisien. Tren ini kian populer di kalangan milenial dan Gen Z yang mengutamakan kepraktisan sekaligus keamanan.

Eventory pun hadir untuk memudahkan pasangan pengantin mendapatkan undangan digital yang aman sekaligus ramah budget.

“Sekarang eranya sudah digital, bukan undangan fisik lagi. Kami juga menawarkan keamanan—undangan di Eventory sudah terverifikasi, tidak bisa kirim PDF sembarangan, dan kalau ada link, kami notify dulu supaya tidak ada yang mengira scam,” kata Genesia Ng, Founder Eventory, saat ditemui di pameran Bridestory di ICE BSD, Kamis (2/10/2025).

Genesia lantas mengisahkan awal berdirinya Eventory yang berada dibawah naungan CV Umido. “Waktu merencanakan pernikahan, saya kesulitan mencari undangan digital yang sesuai. Kalau ada, harganya mahal,” Dari pengalaman itu, lahirlah Eventory, platform undangan digital dengan konsep smart guest management pertama di Indonesia.

Ada beberapa layanan yang ditawarkan Eventory termasuk WhatsApp RSVP mulai harga Rp1,8 juta untuk 200 pax, QR Check-In dengan kode unik bagi setiap tamu, serta layanan table seat arrangement yang segera diluncurkan. “Minimal 100 tamu bisa, bahkan kami pernah handle acara 300 orang,” ungkapnya.

Meski undangan digital kian diminati, sebagian besar pasangan masih mengombinasikan dengan undangan fisik untuk orangtua. “Rata-rata, pembuatan undangan dilakukan minimal enam bulan sebelum acara,” tambah Genesia.

Menurutnya, Eventory bukan sekadar layanan undangan digital, melainkan partner yang membantu pasangan menjalani hari bahagia mereka tanpa rasa pusing.

“Kami ingin bride and groom merasa terbantu, tidak stres dengan budget, dan tetap mendapatkan kualitas terbaik,” pungkasnya.

Customer Experience sebagai Mesin Cuan: Tips dan Strategi untuk Kemajuan Bisnis yang Berkelanjutan

Customer Experience sebagai Mesin Cuan: Tips dan Strategi untuk Kemajuan Bisnis yang Berkelanjutan

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Salah satu common question yang sering dipertanyakan oleh banyak bisnis terkait dengan Customer Experience (CX) saat ini adalah, apakah CX benar-benar investasi yang akan menghasilkan cuan atau CX hanya tren semata yang tidak memberi kontribusi yang cukup besar bagi kemajuan perusahaan? The Bridge Academy sebagai perusahaan consulting dan training yang berfokus pada CX, berkolaborasi dengan CX Indonesia dan Miitel RevComm untuk mengupas tuntas topik ini dalam agenda “CX Reflection: Yakin Bikin Cuan? Atau Cuma Tren?” pada 15 September 2025 di GIOI Menteng, Jakarta.

Hybrid talkshow ini membahas beberapa topik menarik seputar CX, mulai dari implementasi CX, hingga yang paling ditunggu ialah tips dan strategi mengelola CX untuk hasil yang optimal dengan menghadirkan Dr. Kartina Sury, QFC, selaku CXPA Asia Leader; Lismaryanti, M.M., selaku CEO The Bridge Academy; dan Bernadus Hananto, selaku Sales Engineer Manager RevComm Indonesia.

CX itu Tanggung Jawab Siapa?

Secara holistik, implementasi CX tidak hanya berkaitan dengan layanan. CX lebih kompleks daripada itu karena mencakup bagaimana strategi perusahaan dirancang, bagaimana budaya organisasi/perusahaan dibangun, hingga bagaimana setiap titik interaksi dengan pelanggan mampu mencerminkan nilai dan misi perusahaan. Dengan kata lain, CX bukan sekadar urusan tim pelayanan, melainkan hasil orkestrasi dari seluruh bagian organisasi/perusahaan, mulai dari leadership di level atas hingga eksekusi di lapangan.

Melihat fakta bahwa CX adalah tanggung jawab seluruh bagian organisasi, penerapan CX juga harus dimulai dari top to bottom. Pimpinan organisasi/perusahaan harus punya statement of direction yang dibagikan dan dipahami oleh lini manajer atau 80% dari seluruh bagian organisasi/perusahaan, sebagaimana yang disampaikan oleh Lismaryanti, selaku CEO of The Bridge Academy.

“Jadi, 80% orang yang kita ajak bicara harus mengerti tentang statement of direction dari organisasi/perusahaan. Jadi, apakah bisa inisiatif customer experience datang dari bawah ke atas? Bisa aja, Mas. Tapi lebih tepat datang dari atas ke bawah karena itu yang bisa menggerakan company,” terang Lismaryanti.

CX vs Revenue Growth: Lebih Prioritas yang Mana dan Bagaimana Menyatukan Keduanya?

Dalam implementasinya, sering kali ada benturan antara operasional CX dengan target revenue. Hal inilah yang sering menjadi tantangan bagi para CX leader/CX head di dalam suatu perusahaan. Ada perjuangan dalam mengkomunikasikan ke manajemen bahwa CX bukan hanya sekadar bagian dalam layanan melainkan juga sebagai pendorong revenue.

Menurut Dr. Kartina Sury, membangun storytelling yang tepat adalah salah satu cara yang terbaik untuk mengkomunikasikan bahwa CX juga merupakan hal yang penting dan berkontribusi terhadap kemajuan bisnis.

“Jadi, jawabannya satu, build your storytelling. Kalau tanpa storytelling, cerita mengenai pain point engga akan nyampe. Cerita priority-nya yang mana engga akan nyampe karena memang betul tidak semua hal bisa dilakukan pada saat yang bersamaan.”

Dalam praktiknya, mengingat bahwa keduanya sama pentingnya, target revenue dan penerapan CX harus bisa disatukan dan berjalan secara beriringan. Hal ini tentunya tidak dapat dipukul rata untuk tiap perusahaan, mengingat masing-masing perusahaan pasti memiliki kondisi yang berbeda-beda. Lalu bagaimana strategi yang tepat? Penjelasan Lismaryanti membantu menjawab pertanyaan tersebut.

“It really depends on the condition. Jadi kalau misalnya (perusahaan) dalam proses survival, ya customer experience (disesuaikan) dengan yang bisa dia lakuin, ya seminim aja dulu. Tapi kalau kondisi company-nya itu lagi oke, ya kita boleh aja (memaksimalkan CX).”

Goals: CX Benar-Benar Berkontribusi terhadap Peningkatan Revenue Bisnis?

Pembicaraan mengenai CX tidak bisa dipisahkan dari data-data. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Lismaryanti bahwa data-data adalah sesuatu yang sangat impactful. Sebab CX salah satunya juga didasarkan pada voice of customer dan hal itu berwujud dalam data-data.

Lebih lanjut lagi, pain point di dalam penerapan CX juga menjadi sesuatu yang penting, bahkan menjadi suatu data penting yang akan berkontribusi dalam peningkatan revenue bisnis. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan oleh Bernadus Hananto, Sales Engineer Manager RevComm Indonesia.

“Pain point bisa menjadi starting point kita untuk menuju langkah selanjutnya. Dari pain point kami akan susun KPI. Nah dari KPI itu nanti kita kita ukur, jadi benar-benar ter-achieve atau enggak. Kalau tidak tercapai, harus kita evaluasi. Baru dari situ akan bergerak ke upsell, cross-sell, dan lainnya. Jadi sebenernya data-datanya data basic tapi yang paling pertama adalah pain point itu.”

Namun di samping itu, tim juga harus memiliki effort lebih untuk menggali data-data dari klien. Sebab effort tersebut akan menentukan kualitas data yang akan didapatkan. Effort ini juga akan membantu perusahaan untuk lebih mendalami dan mem-break down pain point dari klien.

Melalui diskusi ini, perdebatan soal apakah CX benar-benar menghasilkan cuan atau hanya sekadar tren bisa dijawab dengan melihat bagaimana perusahaan mampu mengintegrasikan CX ke dalam strategi bisnis secara komprehensif. CX bukan sekadar tren dalam layanan, melainkan fondasi yang membentuk cara perusahaan membangun hubungan dengan pelanggan, menjaga relevansi, dan menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.