Archives 2025

Amnesty International Indonesia: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Situasi HAM Mengalami Erosi Terparah

Amnesty International Indonesia: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Situasi HAM Mengalami Erosi Terparah

 

Jakarta, Intelposts.com

 

Kondisi hak asasi manusia (HAM) setahun pemerintahan era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengalami erosi terparah akibat maraknya kebijakan, tindakan, dan praktik-praktik otoriter, kata Amnesty International Indonesia hari ini.

Erosi hak-hak asasi manusia disebabkan oleh pembuatan kebijakan yang populis dan tidak partisipatif, yang terus menjadi pilihan utama alih-alih dialog dengan warga. Dialog baru menjadi pilihan saat protes meluas, atau saat telah jatuh korban.

 

Di sektor politik, kebijakan itu ialah remiliterisasi ruang sipil dan pemerintahan, revisi UU TNI, penulisan ulang sejarah, penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional, hingga Perkapolri. Di sektor ekonomi, ada resentralisasi, proyek strategis nasional, makan bergizi gratis, pemotongan anggaran daerah (TKD) hingga kenaikan fasilitas anggota parlemen.

“Sejak dilantik 20 Oktober 2024, tidak ada kemajuan berarti untuk hak asasi, baik bebas dari rasa takut maupun dari rasa kekurangan. Sebaliknya, terjadi erosi terparah sepanjang masa reformasi. Kebijakan yang pada masa pemerintahan lalu melanggar hak asasi justru berlanjut. Polanya sama, tanpa partisipasi aktif warga,” kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid.

*Erosi hak-hak sipil dan politik*

Setiap manusia, termasuk saat mengekspresikan kritik dan protes, berhak atas perlakuan manusiawi. Tapi setahun terakhir, 5.538 orang jadi korban penggunaan kekuatan eksesif dan kekerasan aparat lainnya saat memprotes pengesahan UU TNI pada Maret 2025, menuntut kesejahteraan buruh pada Mei 2025, dan menolak kenaikan tunjangan DPR RI pada Agustus 2025. Rinciannya, penangkapan (4.453 korban), kekerasan fisik (744 korban), dan penggunaan water canon dan gas air mata (341 korban).

Pasca demo Agustus 2025, saat ini 12 aktivis ditahan sebagai tersangka penghasutan dan dua orang dilaporkan masih hilang. Negara juga tidak serius mengusut jatuhnya 10 korban jiwa saat unjuk rasa Agustus lalu.

“Tim Gabungan Pencari Fakta juga batal dibentuk. Padahal itu amat penting untuk membongkar aktor yang paling bertanggungjawab. Komite Reformasi Polri juga menguap,” kata Usman.

“Bukannya mengevaluasi kebijakan, termasuk memastikan akuntabilitas polisi, Presiden malah memunculkan label negatif “anarkis”, “makar”, “asing”, bahkan “teroris” kepada pengunjuk rasa. Padahal mereka adalah mahasiswa, pelajar sekolah, pegiat literasi, dan warga biasa,” lanjut Usman.

Munculnya Peraturan Kapolri Nomor 4 Tahun 2025 tentang Penindakan Aksi Penyerangan terhadap Polri pada 29 September lalu justru melonggarkan wewenang polisi, terutama penggunaan senjata api.

Sementara itu, kasus kekerasan aparat yang tidak terkait demonstrasi juga marak terjadi. Setidaknya 119 korban kekerasan aparat. Rinciannya, penangkapan (13 orang), kekerasan fisik (93 orang), penyiksaan (27 korban), penembakan (9 orang), pemerasan (5 orang), dan pembunuhan di luar hukum (42 orang). Data ini belum termasuk kasus di Papua yang saat ini sedang diverifikasi.

Di luar penanganan unjuk rasa dan kekerasan aparat, erosi kebebasan sipil lainnya adalah serangan ke pembela HAM berlanjut, yaitu 268 kasus. Dari pelaporan ke polisi (46 korban), penangkapan (17 korban), kriminalisasi (35 korban), percobaan pembunuhan (6 korban), serangan fisik (153 korban), hingga serangan ke tempat kerja pembela HAM (11 lembaga).

Jurnalis dan pegiat adat mengalami serangan terbanyak, masing-masing 112 korban dan 81 korban. Ini termasuk teror bom molotov ke kantor media Jubi di Jayapura, Papua, pada 16 Oktober 2024, yang melibatkan militer tapi justru menguap. Di ranah digital, 14 jurnalis dan lembaga media mengalami serangan. Ini belum termasuk 20 kasus kriminalisasi yang dituduh melanggar UU ITE (26 orang korban).

Represi terus berlanjut di Papua. Ini meliputi kasus penangkapan pada April lalu di Sorong dan pengadilan pasal makar di akhir Agustus, penggunaan gas air mata yang menewaskan warga di kota Manokwari hingga penangkapan lima orang pemrotes investasi dan remiliterisasi di Kota Jayapura, 15 Oktober lalu.

“Apa pun alasannya, manusia berhak atas perlakuan manusiawi. Apalagi jika menyatakan wacana kritis di ruang sipil. Jika ada pembungkam suara-suara kritis oposisi maka yang terbangun adalah atmosfer ketakutan,” kata Usman.

Erosi kebebasan juga diwarnai diskriminasi agama, yaitu 13 kasus. Rinciannya, penyegelan rumah ibadah (7 kasus), intimidasi/pembubaran kegiatan jemaat (5 kasus), dan individu (1 kasus). Ada tiga kasus yang mayoritas korban ialah remaja dan anak; Riau (anak kelas 2 SD dilaporkan meninggal terkait perundungan SARA), Cidahu (retret siswa kristiani dibubarkan paksa) dan Padang (intoleransi pada anak-anak kasus di GKSI). Ironinya, Kementerian HAM saat itu mau ajukan penangguhan penahanan tersangka perusakan kasus Cidahu. Rencana itu batal setelah menuai kritik keras.

Terakhir, erosi hak-hak sipil juga tercermin dari vonis mati yang berlanjut. Meski Presiden telah mengutarakan secara publik ketidaksetujuannya atas hukuman mati, pengadilan negeri di Indonesia masih terus menjatuhkan vonis mati baru pada 56 terdakwa.

Lalu ada Rancangan Undang-Undang tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati, yang masuk dalam prioritas pembahasan DPR RI 2025. Alih-alih menghapus hukuman mati, negara justru sibuk mencari ‘cara alternatif’ untuk hukuman yang jelas kejam.

“Tidak ada bukti bahwa hukuman mati menimbulkan efek jera. Kami sejak lama mendesak Indonesia segera menghapuskan hukuman mati dan menggantinya dengan hukuman yang lebih adil dan manusiawi,” kata Usman Hamid.

*Hak ekonomi, sosial dan budaya semakin tergerus*

 

Sementara itu erosi hak-hak sosial tercermin dari arah kebijakan yang semakin menjauh dari cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pertama, program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah, yang jadi program andalan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak, justru memunculkan masalah baru bagi kesehatan siswa dengan maraknya kasus-kasus keracunan massal.

Laporan dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 12 Oktober lalu mencatat, sedikitnya 11.566 anak sekolah jadi korban keracunan, diduga pasca menyantap MBG.

Kasus keracunan massal akibat program MBG ini mencerminkan kegagalan negara dalam menjamin hak anak, khususnya atas kesehatan dan perlindungan, sesuai Konvensi Hak Anak dan UUD 1945 Pasal 28B ayat (2) dan Pasal 28H ayat (1).

Kegagalan negara ini terlihat dari sistem pengawasan yang lemah, pengabaian standar keamanan pangan, serta penanganan program yang sentralistik dan militeristik, yang menyebabkan kerugian bagi anak-anak penerima manfaat.

Lalu pernyataan Prabowo yang menilai statistik keracunan MBG hanya 0,0007 persen dan program MBG 99,99 persen sukses patut dikritik. Pendekatan itu mengabaikan hak dasar setiap anak atas kesehatan dan keselamatan tanpa diskriminasi.

“Satu anak yang menderita pun tidak boleh diabaikan atas nama keberhasilan mayoritas. Pemerintah harus segera meninjau ulang program MBG tersebut untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi,” kata Usman Hamid.

Kedua, proyek-proyek strategis nasional dan industri ekstraktif terus mengorbankan hak masyarakat adat dan lingkungan.

Sejumlah kasus, seperti proyek lumbung pangan nasional di Merauke, Papua, tambang nikel di Halmahera Timur, Maluku Utara, proyek geotermal di Poco Leok, Nusa Tenggara Timur serta tambang batu bara di berbagai wilayah sering kali menimbulkan konflik dengan masyarakat lokal dan menyebabkan kerusakan lingkungan.

Masyarakat adat, jurnalis hingga aktivis bersuara kritis atas proyek-proyek itu mengalami represi dan kriminalisasi.

“Fakta-fakta di atas menunjukkan satu tahun pemerintahan Prabowo memperlihatkan wajah pembangunan yang elitis, eksploitatif, dan jauh dari prinsip keadilan sosial,” kata Usman Hamid.

“Besarnya ketimpangan ekonomi masyarakat menunjukkan kenyataan bahwa pemerintah gagal mewujudkan keadilan sosial. Ketimpangan itu pula yang selama ini terus disuarakan masyarakat lewat aksi-aksi protes, namun negara sering menanggapinya secara represif” kata Usman.

“Setahun terakhir negara gagal membenahi kebijakan yang memicu protes. Dari soal pajak sampai tunjangan anggota DPR yang naik di tengah melemahnya ekonomi rakyat. Terkesan kuat, bukan hanya partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan negara diabaikan, tetapi substansinya mementingkan kepentingan kalangan atas” kata Usman Hamid.

*Menguatnya militerisasi ruang sipil*

Dengan erosi terparah atas dua rumpun hak asasi di atas, Amnesty memperkirakan bahwa erosi atas hak asasi akan semakin parah. Salah satu faktornya adalah meluasnya peran militer di ruang-ruang sipil. Alih-alih memperkuat supremasi sipil, pasca Revisi UU TNI, kebijakan pemerintah membuka jalan bagi dwifungsi militer kemasan baru.

Rinciannya jumlah jabatan bagi perwira aktif meningkat 10 menjadi 16. Pembentukan 100 batalyon teritorial pembangunan, 20 brigade infanteri teritorial pembangunan, pelatihan transmigran sebagai komponen cadangan (Komcad), dan kompi produksi.

Jumlah komando teritorial bertambah dari 15 menjadi 21 Kodam bahkan menjadi 37 Kodam pada 2029. Setahun ini, ada 6 Kodam baru yaitu Kodam XIX/Tuanku Tambusai – meliputi Riau dan Kepulauan Riau, Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol – meliputi Sumatera Barat dan Jambi, Kodam XXI/Radin Inten – meliputi Lampung dan Bengkulu, Kodam XXII/Tambun Bungai – meliputi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, Kodam XXIII/Palaka Wira – meliputi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, Kodam XXIV/Mandala Trikora – berpusat di Merauke, Papua Selatan.

“Semua kebijakan itu menegaskan pola militerisasi pemerintahan yang mengaburkan area pertahanan dan non pertahanan. Belajar dari pengalaman, implikasi negatif bagi HAM-nya cukup serius,”

TNI kini bahkan terlibat dalam kegiatan ekonomi dan sosial, mulai dari bertani, berternak, hingga memproduksi obat dan multivitamin. Padahal Indonesia tidak menyatakan keadaan darurat militer sehingga tugas itu semestinya dan sudah dijalankan oleh lembaga sipil.

 

Kecenderungan ini diperparah dengan keterlibatan TNI di proyek-proyek strategis nasional (PSN). Begitu pula penempatan purnawirawan militer di berbagai posisi strategis, dari 15 posisi kabinet hingga 5 dari 10 pimpinan Badan Gizi Nasional yang mengurusi MBG.

 

Di tingkat daerah, praktik-praktik seperti pengiriman siswa ke barak militer dan penerapan jam malam anak sekolah memperlihatkan perluasan logika militer ke ranah kehidupan warga sipil.

 

Tak hanya itu, sudah muncul upaya menjadikan TNI sebagai penyidik tindak pidana umum, yang seharusnya menjadi kewenangan aparat hukum sipil seperti polisi dan jaksa. Upaya ini terlihat dalam perumusan Revisi Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Pasal 7 ayat (5) dan Pasal 20 ayat (2)) serta Rancangan Undang-undang Keamanan dan Ketahanan Siber (Pasal 56 ayat 1 huruf d).

“Menguatnya militerisasi atas ruang sipil ini mengikis profesionalisme militer, supremasi sipil, dan prinsip dasar HAM,” kata Usman Hamid.

Sebagai penutup, Amnesty menyimpulkan bahwa kebijakan maupun pernyataan pejabat negara cenderung mengabaikan aspirasi rakyat, dari resentralisasi ekonomi sampai pada remiliterisasi politik pemerintahan.

Negara seharusnya menjamin partisipasi rakyat, terutama dalam berekspresi. Berbagai kebijakan seperti proyek pembangunan dan industri ekstraktif yang mengancam alam dan masyarakat adat seharusnya dibenahi karena memperburuk ketimpangan sosial ekonomi.

Dalam menghadapi ketidakpuasan, negara cenderung membenarkan pendekatan represif bahkan menuduh pengunjuk rasa dengan label-label negatif yang semakin membenarkan pemolisian yang represif. Selain unjuk rasa akhir Agustus lalu, contoh lainnya adalah unjuk rasa bertema Indonesia Gelap yang juga dituduh didanai oleh koruptor.

Akar dari erosi hak asasi saat ini adalah arah kebijakan pemerintah saat ini yang pro-elite, menonjolkan praktik-praktik otoriter, militerisasi atas ruang sipil, efisiensi anggaran yang tidak tepat hingga mengenalkan kebijakan-kebijakan populis yang membebani anggaran seperti program makan bergizi gratis, sekolah rakyat, dan koperasi merah putih.

“Pemerintah pun kerap membungkam suara-suara warga yang mengritik kebijakannya lewat pemolisian yang represif. Jika tren ini berlanjut, maka Indonesia berisiko terperosok dalam otoritarianisme baru yang terus menindas hak-hak warga,” kata Usman.

Kebijakan negara dibuat tanpa partisipasi bermakna masyarakat, termasuk tanpa proses musyawarah mufakat yang memadai dari para wakil rakyat di parlemen. Ini diperburuk oleh pernyataan pejabat yang tidak berhati-hati dan tanpa kepekaan sosial.

Akibatnya terjadi erosi hak asasi manusia. Dari hak-hak sipil warga yang mengkritik dan protes lewat demonstrasi di perkotaan hingga hak-hak sosial masyarakat adat yang mempertahankan hak ulayatnya di pedesaan.

Marsda TNI Mohammad Nurdin Takziah ke Rumah Duka Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko

Jakarta – Perwira Staf Ahli Kasau Tingkat III Bidang Kuatudnas, Marsekal Muda (Marsda) TNI Mohammad Nurdin, melaksanakan takziah ke kediaman almarhum Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko di Komplek Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (19/10/2025).

Marsda TNI Mohammad Nurdin menyampaikan rasa duka cita mendalam atas kepergian almarhum. “Beliau adalah sosok perwira teladan, berdedikasi tinggi, dan banyak berjasa bagi TNI Angkatan Udara. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.

Suasana haru juga menyelimuti rumah duka. Sejumlah pejabat TNI AU, keluarga besar, dan rekan seperjuangan hadir memberikan penghormatan terakhir. Nantinya, prosesi pemakaman akan dilaksanakan secara militer.

Almarhum Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko meninggal dunia pada Sabtu (18/10/2025) malam sekitar pukul 21.35 WIB dalam usia 54 tahun. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AU Jatisari, Bekasi.

Wahyu Hidayat merupakan perwira tinggi TNI AU yang dikenal luas atas dedikasinya dalam dunia militer. Ia lahir pada 16 September 1971 dan merupakan alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1993. Ia satu angkatan dengan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono.

Sepanjang kariernya, almarhum pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, salah satunya sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada tahun 2022, menggantikan Mayjen Tri Budi Utomo. Penunjukan tersebut menjadi catatan bersejarah bagi TNI AU dan Korps Kopasgat.

Sebelum wafat, Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko menjabat sebagai Pa Sahli Tk. III Kasau Bidang Kersahbudjemen.

 

(ard)

Kadisbinjasau Takziah ke Rumah Duka Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko

Jakarta – Kepala Dinas Bina Jasmani Angkatan Udara (Kadisbinjasau) Marsekal Pertama TNI Solihin melaksanakan takziah ke kediaman almarhum Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko di Komplek Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (19/10/2025).

Almarhum Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko meninggal dunia pada Sabtu (18/10/2025) malam sekitar pukul 21.35 WIB dalam usia 54 tahun. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AU Jatisari, Bekasi.

Wahyu Hidayat merupakan perwira tinggi TNI AU yang dikenal luas atas dedikasinya dalam dunia militer. Ia lahir pada 16 September 1971 dan merupakan alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1993. Ia satu angkatan dengan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono.

Sepanjang kariernya, almarhum pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, salah satunya sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada tahun 2022, menggantikan Mayjen Tri Budi Utomo. Penunjukan tersebut menjadi catatan bersejarah bagi TNI AU dan Korps Kopasgat.

Sebelum wafat, Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko menjabat sebagai Pa Sahli Tk. III Kasau Bidang Kersahbudjemen.

Kadisbinjasau Marsma TNI Solihin menyampaikan rasa duka cita mendalam atas kepergian almarhum. “Beliau adalah sosok perwira teladan, berdedikasi tinggi, dan banyak berjasa bagi TNI Angkatan Udara. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.

Suasana haru menyelimuti rumah duka. Sejumlah pejabat TNI AU, keluarga besar, dan rekan seperjuangan hadir memberikan penghormatan terakhir. Nantinya, prosesi pemakaman akan dilaksanakan secara militer.

Pekik Warnendya (Export Director PT Nusa Tropical Indonesia dan Coach PPEJP) Apresiasi Komitmen Pemerintah Mendorong UMKM Naik Kelas dan Memiliki Daya Saing Ekspor Berkualitas

Pekik Warnendya (Export Director PT Nusa Tropical Indonesia dan Coach PPEJP) Apresiasi Komitmen Pemerintah Mendorong UMKM Naik Kelas dan Memiliki Daya Saing Ekspor Berkualitas

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Pekik Warnendya (Export Director PT Nusa Tropical Indonesia dan Coach PPEJP) mengapresiasi Komitmen Pemerintah Mendorong UMKM Naik Kelas dan Memiliki Daya Saing Ekspor melalui Pameran di Trade Export Indonesia, Ice BSD, Tangerang (17/10/25).

 

Di sela sela acara Forum Bisnis Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, dimana Pekik Warnendya menjadi salah seorang pembicara,

Kepada beberapa awak media yang mewawancarainya, Pekik Warnendya menyatakan,”Kegiatan ini menjadi bagian penting dari rangkaian Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, yang berkomitmen mendorong pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk naik kelas dan menembus pasar internasional.

Workshop ini mengupas berbagai aspek penting dalam pengembangan ekspor, mulai dari strategi pemasaran global, standardisasi produk, pemanfaatan platform digital, hingga penguatan branding Indonesia sebagai negara eksportir unggulan.”

Pekik Warnendya menambahkan,” Indonesia memiliki potensi besar di sektor produk tropis dan kreatif. Karena itu, Sangat penting menguasai strategi ekspor yang cerdas dan adaptif di tengah dinamika perdagangan global yang terus berubah. Melalui strategi ekspor yang inovatif, kolaboratif, dan berbasis digital, kita bisa memperkuat posisi produk lokal di pasar global. ”

 

“Kami melihat semangat luar biasa dari para pelaku usaha nasional. Keterlibatan PT. Nusa Tropical Indonesia menjadi contoh nyata komitmen dunia usaha dalam memperkuat ekspor berbasis inovasi dan kualitas,” Pungkasnya.

“Melalui kegiatan ini, para peserta — yang terdiri dari pelaku UKM, eksportir pemula, dan pemangku kepentingan perdagangan — memperoleh wawasan strategis untuk menavigasi tantangan ekspor sekaligus membangun jejaring bisnis global.

Acara ini diharapkan menjadi katalisator bagi peningkatan nilai ekspor nasional, sejalan dengan visi besar Trade Expo Indonesia 2025 untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produk unggulan dan mitra dagang terpercaya dunia.tutup Pekik mengakhiri wawancara singkat dengan para awak media.

Fahmul Ihsan Khairul (Founder & CEO Halokirana.com) Dorong UMKM Go Global Lewat Strategi Ekspor Cerdas dan Pemanfaatan Teknologi Pemasaran Global bagi UMKM agar Mampu Bersaing di Era Perdagangan Bebas

Fahmul Ihsan Khairul (Founder & CEO Halokirana.com) Dorong UMKM Go Global Lewat Strategi Ekspor Cerdas dan Pemanfaatan Teknologi Pemasaran Global bagi UMKM agar Mampu Bersaing di Era Perdagangan Bebas.

 

 

Jakarta, 17 Oktober 2025

 

Dalam rangkaian Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, Fahmul Ihsan Khairul, Founder & CEO Halokirana.com, tampil sebagai salah satu pembicara inspiratif pada Forum Bisnis TEI 2025 – Workshop “Smart Export Strategy” yang diselenggarakan oleh PPEJP bekerja sama dengan KADIN Indonesia.

 

Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan kapasitas ekspor serta memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.

Workshop ini dihadiri oleh ratusan pelaku usaha dari berbagai sektor, yang antusias berdiskusi mengenai strategi ekspor berbasis data, pengembangan jaringan distribusi internasional, serta cara meningkatkan nilai tambah produk lokal.

Fahmul menekankan pentingnya transformasi digital dan pemanfaatan teknologi pemasaran global bagi UMKM agar mampu bersaing di era perdagangan bebas.

Menurutnya, strategi ekspor cerdas bukan hanya soal memahami regulasi, tetapi juga tentang membangun branding yang kuat, jejaring internasional, serta inovasi produk yang berkelanjutan.

“UMKM Indonesia punya potensi luar biasa. Namun, untuk menembus pasar dunia, mereka perlu memahami cara membaca tren global, mengoptimalkan digital platform, dan membangun sistem ekspor yang efisien dan berkelanjutan,” ujar Fahmul.

“Tentu saja kita butuh, bagaimana pemerintah bisa berkolaborasi dengan para technopreneur  seperti kita halo kirana, kita butuh banyak masukan dan juga percepatan-percepatan implementasi. Ketika memang Kirana ini marketnya adalah para pelaku kreatif atau para pelaku UMKM, kita minta bantu didorong lah para pelaku dikasi kemudahan plafonnya.”tambahnya

Melalui platform Halokirana.com, Fahmul juga memperkenalkan pendekatan digital yang membantu pelaku UMKM melakukan market matching dan digital trade facilitation. Ia meyakini, dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas bisnis, Indonesia bisa melahirkan lebih banyak eksportir muda yang inovatif.

Kegiatan “Smart Export Strategy” menjadi bagian dari upaya bersama untuk menjadikan Trade Expo Indonesia 2025 bukan sekadar ajang pameran dagang, melainkan juga sebagai pusat pembelajaran dan kolaborasi bisnis internasional bagi para pelaku ekonomi kreatif dan eksportir masa depan.

DORÉ by LeTAO Resmikan Store Perdana di Bandung, Hadirkan Cheesecake Khas Jepang di Paris Van Java

DORÉ by LeTAO Resmikan Store Perdana di Bandung, Hadirkan Cheesecake Khas Jepang di Paris Van Java

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Setelah soft opening pada bulan September lalu, DORÉ by LeTAO
kini meresmikan toko perdananya di Bandung yang berlokasi di Paris Van Java. Acara grand
opening ini turut dimeriahkan oleh kehadiran key opinion leaders (KOL), rekan media, perwakilan mal, serta colleagues dari tim DORÉ by LeTAO yang senantiasa memberikan
dukungan terbaik selama perjalanan brand ini.

Momen ini menjadi langkah baru DORÉ by
LeTAO dalam memperluas kehadirannya dan berbagi kelezatan cheesecake khas Hokkaido kepada lebih banyak pecinta dessert di Indonesia, terutama Bandung.

Acara dimulai dengan pembukaan dan doa dari MC, dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak
Andy Pangestu, selaku Chief Executive Officer.

Momen peresmian ini menjadi kesempatan
untuk berbagi cerita perjalanan DORÉ by LeTAO membawa cheesecake dari Jepang yang kini berusia satu dekade, sekaligus merayakan keberhasilannya dengan meluaskan sayapnya di
kota baru.

Setelah sambutan yang penuh makna tersebut, acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ibu Mayang Novianty selaku Head of Advertising & Promotion Paris Van Java.
Setelah sambutan yang meriah, acara dilanjutkan dengan prosesi pemotongan tumpeng dan pita oleh para Board of Directors DORÉ by LeTAO bersama perwakilan mal Paris Van Java.

Momen ini menandakan secara resmi dibukanya store pertama DORÉ by LeTAO di Bandung.

Suasana perayaan berlangsung hangat dan penuh kebahagiaan, diiringi senyum serta
antusiasme para tamu yang hadir. Setelah prosesi pemotongan, para undangan diajak
menikmati canapé Fromage dan Soft Fromage — dua signature dessert yang menjadi ciri khas DORÉ by LeTAO

Dalam rangka merayakan grand opening, DORÉ by LeTAO menghadirkan promo spesial bagi
para aDORÉbles — sebutan bagi para penggemar setia DORÉ by LeTAO.

Nikmati penawaran
Buy 1 Get 1 pada tanggal 16 Oktober 2025, di mana aDORÉbles bisa membeli Chocolat Fromage dan mendapatkan Original Fromage secara gratis. Selain itu, pada tanggal 16–18 Oktober 2025, pembelian Soft Fromage Combo juga akan disertai Soft Fromage Classic. Tak
hanya promo menarik, tersedia pula aktivasi Lucky Draw untuk berkesempatan memenangkan
hadiah spesial dari Hydro Flask, Elemis, Bon Parfumeur, Herschel, Project Soul, From This
Island, HGL Modest, dan Papermark dengan total nilai lebih dari Rp21 juta.
Yuk, kunjungi DORÉ by LeTAO di Paris Van Java, berlokasi di Resort Level, Unit RL-B-22B, dan
nikmati sensasi cheesecake lembut khas Hokkaido yang begitu menggugah selera.

Rasakan setiap lapisan kelezatan Fromage yang memadukan baked cream cheese dan mascarpone
mousse dengan sentuhan craftsmanship dari Jepang. Jangan lewatkan juga berbagai promo
menarik selama periode grand opening, serta pengalaman manis yang hanya bisa Anda
temukan di DORÉ by LeTAO

Iqbal Akbarrudin, CEO CV. Indigo Sejahtera (Produsen Mie Sayur dan Telur): Era Perdagangan Global Menuntut UKM untuk Tidak Hanya Menghasilkan Produk Berkualitas, tetapi juga Memahami Strategi Ekspor yang Adaptif, Digital, dan Berbasis Riset Pasar.

Iqbal Akbarrudin, CEO CV. Indigo Sejahtera (Produsen Mie Sayur dan Telur): Era Perdagangan Global Menuntut UKM untuk Tidak Hanya Menghasilkan Produk Berkualitas, tetapi juga Memahami Strategi Ekspor yang Adaptif, Digital, dan Berbasis Riset Pasar.

 

Tanggerang, Galaxypost.id

 

Dalam rangkaian kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, CV. Indigo Sejahtera turut ambil bagian dalam Forum Bisnis “Workshop Smart Export Strategy” yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia agar mampu menembus pasar global melalui strategi ekspor yang inovatif dan berkelanjutan. Acara ini diselenggarakan pada hari Jumat (17/10/2025) yang bertempat Ruang Gedung Garuda 6 A ICE BSD Tanggerang

Iqbal Akbarrudin, CEO CV. Indigo Sejahtera, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya perubahan pola pikir dan penguasaan strategi ekspor modern.

“Era perdagangan global menuntut UKM untuk tidak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga memahami strategi ekspor yang adaptif, digital, dan berbasis riset pasar. Workshop ini menjadi wadah penting bagi pelaku UKM untuk membangun kompetensi dan jejaring internasional,” ujar Iqbal.

Indonesia memiliki potensi besar, namun dibutuhkan keberanian dan kecerdasan strategi agar produk lokal bisa berdiri sejajar dengan brand internasional,” tambahnya.

Melalui pendekatan Smart Export Strategy, peserta workshop diajak memahami berbagai aspek kunci ekspor seperti: pemetaan pasar potensial, sertifikasi produk, digital marketing internasional, hingga pemanfaatan teknologi dalam rantai pasok global.

Iqbal juga menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas ekspor menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global.

Dengan semangat kolaboratif, Forum Bisnis TEI 2025 diharapkan menjadi momentum bagi UKM Indonesia untuk memperkuat branding, meningkatkan kualitas produk, serta membuka peluang ekspor baru yang berkelanjutan.

 

CV Indigo Sejahtera adalah sebuah perusahaan kuliner dari Sidoarjo, Jawa Timur, yang telah berhasil meraih kesuksesan dengan produknya yang telah menembus pasar global. Pada awal berdirinya pada tahun 2018, CV Indigo Sejahtera tidak berorientasi pada pasar luar negeri. Namun, pada pertengahan tahun 2021,  mulai mempertimbangkan ekspansi ke pasar internasional. Produk mie sayur dan telur buatan CV Indigo Sejahtera sudah berhasil masuk ke pasar Asia Tenggara dan Timur Tengah. Pada akhir tahun 2023, nilai transaksi ekspornya mencapai US$ 250 ribu, dengan kontrak untuk menyuplai produknya ke Jeddah.

Eriklex Donald, SE., MM, (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Inovatif Kreatif (APIK) dan Trainer Eksportir Nasional): Perlu Transformasi Mindset dan Strategi Ekspor Cerdas bagi Pengusaha Muda dan Kreatif agar Mampu Bertahan dan Berkembang di tengah Dinamika Perdagangan Global.

Eriklex Donald, SE., MM, (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Inovatif Kreatif (APIK) dan Trainer Eksportir Nasional): Perlu Transformasi Mindset dan Strategi Ekspor Cerdas bagi Pengusaha Muda dan Kreatif agar Mampu Bertahan dan Berkembang di tengah Dinamika Perdagangan Global.

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025), Pusat Pelatihan Ekspor Jasa dan Produk (PPEJP) berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyelenggarakan Workshop Smart Export Strategy, yang bertujuan memperkuat daya saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta pelaku industri kreatif Indonesia di pasar global. Acara ini diselenggarakan pada hari Jumat (17/10/2025) yang bertempat Ruang Garuda 6 A ICE BSD Tanggerang.

 

Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai sektor usaha—mulai dari fesyen, kriya, kuliner, hingga teknologi digital—yang antusias mengikuti sesi diskusi dan pelatihan bersama para praktisi ekspor dan pakar bisnis internasional. Workshop ini memberikan bekal praktis terkait strategi penetrasi pasar, pengelolaan logistik ekspor, pemanfaatan platform digital, serta peluang kemitraan dengan buyer internasional.

Salah satu figur yang turut hadir dan memberikan pandangan inspiratif adalah Eriklex Donald, SE., MM, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Inovatif Kreatif (APIK). Dalam kesempatan tersebut, Eriklex menegaskan pentingnya transformasi mindset dan strategi ekspor cerdas bagi pengusaha muda dan kreatif agar mampu bertahan dan berkembang di tengah dinamika perdagangan global.

“Era perdagangan saat ini menuntut kita bukan hanya produktif, tetapi juga adaptif dan inovatif. UKM Indonesia harus memiliki strategi ekspor yang terukur, berbasis riset pasar, teknologi, dan kolaborasi global,” ujar Eriklex Donald

Menurutnya, Smart Export Strategy menjadi langkah konkret dalam menyiapkan pelaku usaha Indonesia menghadapi persaingan internasional, terutama di sektor inovatif dan kreatif yang tengah tumbuh pesat. Eriklex juga mendorong agar UKM tidak hanya berorientasi pada kuantitas ekspor, tetapi juga kualitas dan nilai tambah produk.

Kita memiliki kekayaan budaya dan kreativitas yang luar biasa. Jika dikemas dengan strategi pemasaran yang tepat dan pemahaman pasar luar negeri, produk kita bisa menjadi ikon global yang membanggakan Indonesia,” tambahnya.

Kolaborasi antara PPEJP dan KADIN Indonesia ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mencetak lebih banyak eksportir baru yang berorientasi pada inovasi dan keberlanjutan.

“Melalui sinergi dunia usaha, pemerintah, dan komunitas kreatif, kita ingin menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai produsen, tetapi juga sebagai trendsetter global,” pungkas Eriklex Donald.

Dengan semangat Smart Export Strategy, TEI 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi produk unggulan nasional, tetapi juga sebagai forum pemberdayaan pelaku usaha inovatif kreatif menuju kemandirian ekonomi dan daya saing global yang berkelanjutan.

Hadir Di Acara Indonesia Berdoa, Gersuma Akan Terus Dukung Program Prabowo-Gibran

Hadir Di Acara Indonesia Berdoa, Gersuma Akan Terus Dukung Program Prabowo-Gibran

 

Foto: Istimewa

 

Jakarta – Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) merupakan gabungan 84 ormas seluruh Indonesia, hari ini, tanggal 18 Oktober 2025, merayakan hari Ulang Tahun Pertama dengan mengadakan acara : Indonesia Berdoa. Sebuah acara yang intinya menampilkan doa dari enam agama yang resmi diakui di Indonesia. Doa ini dilakukan bergantian, disertai puisi dan diiringi musik. Acara ini diadakan di Ballroom Kuningan City, Jakarta. Supaya suasana doa semakin khusyuk, semua tamu diharapkan memakai baju atas warna putih.

Acara ini turut dihadiri Hashim S. Djojohadikusumo (Pengusaha, Politisi), Habib Luthfi Bin Yahya (Anggota Dewan Pertimbangan Presiden), Mahfud MD (Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia), H. Oesman Sapta (Ketua Partai Hati Nurani Rakyat), Handoyo Budhisedjati (Ketua Umum Formas), dan undangan lainnya.

Salah satu organisasi relawan yang tergabung dalam Formas yakni Gersuma (Gerakan Suara Masyarakat Maju) juga hadir dalam acara Indonesia Berdoa.

Ketua Hubungan Luar Negeri Gersuma, Drs. M. Natsir, M.M., mengatakan mereka sangat mengapresiasi acara Indonesia Berdoa yang diselenggarakan oleh Formas.

“Ini acara yang positif yang menjadi ajang kolaborasi semua komponen bangsa untuk membangun negeri dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).

M. Natsir menambahkan Gersuma akan terus mendukung semua program Prabowo-Gibran terutama dengan melakukan sosialisasi di daerah.

“Kita Gersuma khan sudah berdiri hampir satu tahun ini dan saat ini kita sudah memiliki pengurus di seluruh provinsi yakni mulai dari Sumatera Utara hingga Papua,” tuturnya.

Komandan Lanud Rumpin Hadiri Sertijab Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja

Bogor – Komandan Pangkalan TNI AU Rumpin Letkol Pas Efendi Hermawan, M.Han., didampingi oleh istri, Ny. Sadiyatus Efendi, menghadiri upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja dari Kolonel Pnb David Dwi Martin W. kepada Kolonel Pnb Yosef Fritz Dehaan. Kegiatan tersebut berlangsung di Shelter Skadron Udara 6 Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja, Bogor, pada Rabu (15/10/2025).

Upacara Sertijab ini dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsma TNI A.F. Picaulima, S.Sos. Dalam amanatnya, Danlanud menyampaikan bahwa alih tugas dan jabatan merupakan bagian dari mekanisme organisasi yang dilaksanakan secara teratur, terencana, dan berkesinambungan untuk mendukung pembinaan personel dan organisasi TNI AU.

“Apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas keberhasilan yang dicapai Wing Udara 4 selama ini. Terima kasih atas sumbangsih pemikiran, tenaga, dan dedikasi yang telah dicurahkan,” ujar Marsma TNI A.F. Picaulima dalam sambutannya kepada pejabat lama, Kolonel Pnb David Dwi Martin W.

Lebih lanjut, Danlanud menyampaikan selamat bertugas kepada pejabat baru Danwing Udara 4, Kolonel Pnb Yosef Fritz Dehaan, dan berharap dapat menjalankan amanah dengan optimal, profesional, serta membawa Wing Udara 4 ke arah yang lebih baik.

Pada kesempatan yang sama, turut dilaksanakan serah terima jabatan Wakil Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 3/D.I Lanud Atang Sendjaja dari Ny. Ivone David Dwi Martin kepada Ny. Tika Yosef Fritz Dehaan. Serah terima jabatan tersebut disaksikan langsung oleh Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 3/D.I, Ny. Cornelia A.F. Picaulima.

Upacara Sertijab ini menjadi momentum penting dalam rangka kesinambungan kepemimpinan dan peningkatan profesionalisme satuan di lingkungan TNI Angkatan Udara.