Visual Spektakuler Bertemu Harmoni Menggetarkan: Uwais Pictures & Allodya Music Rilis MV Nyanyian Timur, Jantung Emosional dari Film Timur

Visual Spektakuler Bertemu Harmoni Menggetarkan: Uwais Pictures & Allodya
Music Rilis MV Nyanyian Timur, Jantung Emosional dari Film Timur

 

Jakarta, Detik65.com

 

Sebuah standar baru dalam kolaborasi film dan musik telah
hadir. Uwais Pictures yang didukung oleh Bank Negara Indonesia (BNI) bersama label musik Allodya Music, besutan Audy Uwais, hari ini resmi meluncurkan music video (MV) original
soundtrack (OST) film Timur yang berjudul Nyanyian Timur.
Peluncuran yang berlangsung hangat di Plaza Senayan, Jakarta, 14 November 2025 ini bukan
sekadar merilis lagu, tetapi membuka gerbang emosi dari salah satu film yang paling diantisipasi
tahun ini.

Lebih dari MV: Pengalaman Sinematik Megah Disutradarai oleh Yudha Mancha Prakasa, MV Nyanyian Timur adalah sebuah mahakarya visual.

Diproduksi di Doss Guava XR Studio, salah satu studio Virtual Production terdepan di Indonesia,
MV ini memadukan kemegahan layar LED raksasa dengan set asli.
Hasilnya? Visual megah yang memanjakan mata, membungkus sempurna alunan musik
sinematik penuh emosi yang diracik oleh komposer senior, Andi Rianto. Perpaduan orkestra
yang kuat dan visual yang imersif ini menciptakan sebuah pengalaman yang wajib disaksikan.

Kolaborasi Uwais untuk Film Timur
Nyanyian Timur bukan sekadar lagu, tapi sebuah persembahan yang lahir dari hati. Ini adalah
kolaborasi intim antara dua kekuatan kreatif, Iko Uwais (Uwais Pictures) dan Audy Uwais
(Allodya Music), yang juga merupakan pasangan suami-istri.

Uniknya lagi, MV ini menjelma menjadi karya keluarga. Turut tampil dua putri mereka, Atreya
Uwais dan Aneska Uwais, serta Yai Item, adik dari Audy yang juga berperan sebagai Music
Arranger Film Version dari OST Nyanyian Timur.

“Saya bersyukur bisa ikut berperan di proyek ini, terlebih karena kami sekeluarga bisa berkarya
bersama,” ujar Audy. “Saat Iko membangun Uwais Pictures untuk mengangkat film laga
Indonesia, saya juga berusaha menghadirkan wadah baru lewat Allodya Music, untuk
melahirkan karya musik yang punya jiwa dan makna,” lanjutnya

Jembatan Menuju Film Timur
Film Timur menjanjikan aksi berkelas internasional, namun intinya adalah tentang nilai-nilai
kemanusiaan dan brotherhood yang kuat. Lagu ini adalah representasi musikal dari denyut
emosi tersebut dan Nyanyian Timur adalah jiwa dari film Timur.

“Lagu ini menggambarkan semangat dari film Timur, semangat tentang cinta, persaudaraan, dan
kemanusiaan. Nyanyian Timur adalah persembahan kami untuk semua orang Indonesia,”
tambah Audy Uwais.

Melalui musiknya, penonton diajak merasakan inti dari filmnya: keberanian, pengorbanan, dan
cinta terhadap tanah air, sebelum menyaksikan aksinya di layar lebar.
Jangan Ketinggalan!

MV Nyanyian Timur adalah pembuka gerbang yang spektakuler. Jika MV-nya semegah ini, bayangkan filmnya. Rasakan kemegahan visual dan harmoni yang menggetarkan dari Nyanyian
Timur yang kini dapat disaksikan di kanal YouTube Uwais Entertainment, serta tersedia di
Spotify dan berbagai platform musik digital lainnya mulai hari ini, 14 November 2025.

Tonton Music Video Nyanyain Timur di

Siapkan diri Anda untuk pengalaman penuh film Timur yang akan mengguncang seluruh bioskop
Indonesia mulai 18 Desember 2025.
Untuk informasi lebih lanjut dan konten eksklusif, ikuti akun media sosial resmi
@filmtimurofficial dan @uwaispictures.

“Timur” Resmi Rilis Official Trailer dan Poster, Iko Uwais Bersama Nagita Slavina Siap Pasang Standar Baru Film Laga Indonesia

“Timur” Resmi Rilis Official Trailer dan Poster, Iko Uwais Bersama Nagita Slavina Siap Pasang Standar Baru Film Laga Indonesia

 

Jakarta, 6 November 2025 —

 

Babak baru sinema laga Indonesia secara resmi dimulai. Uwais Pictures hari ini menggebrak industri dengan merilis official trailer dan poster film yang paling diantisipasi tahun ini, Timur, dalam press conference di Jakarta, & November 2025.

Film yang didukung penuh oleh Bank Negara Indonesia (BNI) ini, tidak hanya menandai produksi perdana dari Uwais Pictures, tetapi juga menjadi tonggak sejarah sebagai debut penyutradaraan Iko Uwais.

Timur dipastikan akan mengguncang bioskop seluruh Indonesia mulai 18 Desember 2025.

Iko Uwais: “Ini Bukan Sekadar Film Laga, Ini Standar Baru”

Iko Uwais, yang memegang kendali penuh sebagai sutradara sekaligus pemeran utama, menegaskan bahwa Timur adalah sebuah pernyataan visi. Dalam acara yang dihadiri para pemain dan kru, Iko mengungkap misinya di balik layar. “Saya bersyukur bisa mewujudkan Timur bersama kolaborator-kolaborator hebat yang punya semangat dan visi yang sama,” ujar Iko Uwais.

“Ini bukan hanya film laga, tapi juga cerminan perjalanan kami untuk membawa standar baru, menghadirkan action berkelas dengan kualitas produksi bertaraf internasional.” Trailer Brutal Penuh Emosi, Poster Penuh Misteri Berbeda dari teaser sebelumnya, official trailer Timur langsung memamerkan intensitas aksi yang jauh lebih besar dan kompleks.

Iko Uwais berperan sebagai Timur, seorang anggota pasukan khusus yang mengemban misi berisiko tinggi.

la ditugaskan menyelamatkan para sandera yang diculik oleh Tobias (Arnold Kobogau) dan tangan kanannya yang brutal, Frans (Macho Hungan).

Dengan koreografi khas Uwais Team yang presisi dan realistis, trailer ini tidak hanya menyajikan adegan laga yang menegangkan, tetapi juga berani mengeksporasi sisi manusiawi dan emosional dari seorang pejuang yang berjuang menebus masa lalunya.

Sementara itu, official poster-nya menampilkan visual dramatis, di mana Timur (Iko Uwais) yang berada di helikopter mengulurkan tangan kepada Apollo (Aufa Assagaf). Poster ini secara cerdas
melempar pertanyaan besar kepada penonton: siapa sebenarnya yang diselamatkan, dan dari apa? Nagita Slavina Ungkap Alasan Dukung Visi Iko Uwais Keseriusan proyek ini juga terlihat dari dukungan nama-nama besar di baliknya.

Nagita Slavina, yang hadir sebagai executive producer, mengungkapkan keyakinannya pada proyek ini. “Saya percaya Iko dan tim Uwais Pictures punya visi yang sangat kuat untuk masa depan film laga Indonesia,” ungkap Nagita Slavina.

“Timur bukan hanya tontonan seru, tapi juga langkah penting untuk menunjukkan bahwa karya anak bangsa bisa bersaing di level internasional.”

Kolaborasi lintas talenta ini menjadi bukti bahwa Timur dibuat dengan semangat kolektif, memadukan kekuatan teknis, jiwa kemanusiaan, dan visi besar untuk sinema Indonesia.

Era Baru Sinema Laga: “Action Berkelas dan Punya Hati”

Melalui Timur, Uwais Pictures menegaskan komitmennya untuk menghadirkan film laga dengan “action yang berkelas dan punya hati.

“Iko Uwais membuktikan kapasitasnya tidak hanya sebagai aktor laga dunia, tetapi juga sebagai sutradara yang mampu meramu aksi, emosi, dan nilai kemanusiaan dalam satu karya utuh.

Siap-siap untuk menyaksikan film Timur akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 18 Desember 2025.

Untuk informasi lebih lanjut dan konten eksklusif, ikuti akun media sosial resmi @filmtimurofficial dan @uwaispictures.

AIR MATA MUALAF Tayang 27 November 2025: KETIKA KELUARGA DAN KEYAKINAN MENJADI JALAN PILIHAN, BUKAN SEKADAR WARISAN

 

AIR MATA MUALAF Tayang 27 November 2025: KETIKA KELUARGA DAN KEYAKINAN MENJADI JALAN PILIHAN, BUKAN SEKADAR WARISAN

 

Jakarta, 27 Oktober 2025 –

 

Persembahan Merak Abadi Productions dan Suraya Filem Malaysia secara resmi meluncurkan trailer dan poster resmi film Air Mata Mualaf dalam konferensi pers yang digelar pada Senin, 27 Oktober 2025 di XX! Plaza Senayan, Jakarta.

 

Peluncuran ini menjadi langkah awal memperkenalkan kepada publik sebuah fim drama keluarga yang hangat dan reflektif tentang keluarga, cinta, dan keberanian memilih jalan hidup sendiri. Sejak detik pertama, trailer menampilkan emosi yang tenang namun kuat. Air Mata Mualaf tidak menonjolkan perubahan keyakinan sebagai momen dramatis, melainkan memperlihatkan bagaimana keluarga, cinta, dan pencarian jati diri saling bertabrakan dalam perjalanan seorang perempuan yang berani menentukan arah hidupnya sendiri.

Film ini mengajak penonton memahami bahwa keyakinan baik spiritual, prinsip hidup, maupun nilai-nilai pribadi bukan sesuatu yang otomatis diwariskan. Setiap orang lahir dalam lingkungan yang membentuknya, tetapi pada akhimya, kita semua sampai di titik di mana harus memilih: “Apakah ini benar-benar jalan hidupku? Atau hanya kebiasaan yang diwariskan?”

Air Mata Mualaf adalah tentang keberanian untuk berkata: “Ini adalah Jalan Pilihanku.”

Pilihan yang mungkin berbeda, namun tetap lahir dari cinta. Konflik yang tergambar dalam trailer tidak dihadirkan secara hitam-putih. Hubungan Anggie (Acha Septriasa) dengan ibunya (Dewi Irawan) penuh kasih, namun juga sarat tekanan. Bukan karena mereka saling menolak, melainkan karena mereka sama-sama takut kehilangan.

Disinilah kekuatan utama fim ini, tidak menghakimi, tetapi menggambarkan kompleksitas keluarga secara jujur dan lembut.

Sutradara Indra Gunawan menjelaskan bahwa film ini adalah perjalanan kedewasaan seseorang dalam memilih, bukan sekadar kisah perpindahan keyakinan.

“Bagi saya, iman bukan sesuatu yang diwariskan begitu saja. Iman adalah hasil dari perjalanan batin yang panjang. Dan ketika seseorang memilih jalannya sendiri, di situlah kedewasaan lahir. Keluarga bisa menjadi tempat paling hangat, tetapi juga tempat di mana pilihan kita diuji. Di titik itulah nilai istiqomah benar-benar terasa, bukan soal agama saja, tapi soal keberanian untuk tetap setia pada jalan yang diyakini,” kata Indra.

Sebagai pemeran utama, Acha Septriasa mengaku sangat terhubung dengan karakter Anggie karena kisahnya terasa dekat dengan kehidupan siapa pun.

“Anggie tidak melawan keluarganya. Dia mencintai ibunya, tapi juga mencintai kebenaran yang ia temukan sendiri. Konfik ini sangat relevan karena setiap orang pada akhimya akan sampai di titik di mana mereka harus memilih jalan hidupnya sendiri,” kata Acha.

“Menurut saya, Air Mata Mualaf berbicara tentang keberanian untuk jujur pada diri sendiri tanpa kehilangan cinta terhadap keluarga,” tambah Acha.

Sementara itu, Dewi Irawan yang memerankan sosok ibu Anggie mengaku perannya terasa sangat personal.

“Saya punya anak perempuan, dan ketika membaca naskahnya, saya langsung merasa dekat dengan cerita. Suatu saat nanti, mungkin anak saya juga akan membuat pilihan yang berbeda dengan saya dan itu bukan hanya soal agama, tapi soal bagaimana sebab anak mencari jati dirinya sendiri. Air Mata Mualaf mengingatkan saya bahwa cinta seorang ibu juga berarti belajar menerima,” ujar Dewi.

Aktor Rizky Hanggono, yang berperan sebagai bagian dari lingkar keluarga Anggie, juga mengaku tersentuh oleh kedalaman cerita film ini.

“Ada satu adegan pertengkaran antara karakter saya dan Anggie yang cukup emosional. Setelah syuting selesai, saya langsung teringat pada adik perempuan saya sendiri. Rasanya seperti diingatkan lagi bahwa di balik setiap perbedaan pandangan dalam keluarga, selalu ada kasih yang nggak bisa hilang begitu saja,” ujar Rizky.

Produser Dewi Amanda menegaskan bahwa film ini dibangun dari sudut pandang keluarga, bukan dari sudut pandang religius sempit.

“Air Mata Mualaf bukan film yang menggurui. Ini flim tentang manusia. Tentang anak yang ingin didengar. Tentang orang tua yang takut kehilangan .Tentang bagaimana perbedaan dalam keluarga bukanlah akhir, tapi awal dan proses saling memahami. Menjadi berbeda itu berat. tapi ketika kita istqomah kita bisa tetap berjalan tanpa membenci,” tambah Dewi.

Secara visual, trailer menampilkan keseharian yang akrab dan intim: ruang makan keluarga, perjalanan pulang malam, pertengkaran yang menyimpan luka besar. hingga momen hening ketika seseorang bertanya dalam hati, “Apakah aku berhak memilih jalanku sendiri?” Air Mata Mualaf tdak hanya menghadirkan konfik batin, tetapi juga harapan. Di balik air mata dan pertentangan, tersimpan kemungkinan rekonsiliasi karena keluarga, seberapapun rapuhnya, tetap menjadi tempat untuk pulang.

Film ini juga menghadirkan kolaborasi lintas negara antara Indonesia, Malaysia, dan Australia, dengan turut menampilkan dua aktor asal Malaysia: Syamim Freida dan Hazman Al-Idrus.

Kehadiran mereka memberikan nuansa baru dalam cerita, memperlihatkan bahwa nilai seperti cinta, keberanian, dan istiqomah bersifat universal dapat dirasakan oleh siapa pun, di mana pun.

Disutradarai oleh Indra Gunawan, film ini dibintangi oleh Acha Septriasa, Achmad Megantara, Dewi Irawan, Rizky Hanggono, serta aktor lintas negara dari Malaysia dan Australia.

Diproduksi di Indonesia dan Australia, flim ini menghadirkan sinematografi yang intim dan emosional dengan genre drama, religi, dan keluarga.

Air Mata Mualaf akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 27 November 2025, disusul rilis di Asia Tenggara dan Timur Tengah pada awal Desember 2025.

Trailer dan poster resmi kini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Merak Abadi Productions dan seluruh platform media sosial resmi film ini.

Lebih dari sekadar kisah tentang keyakinan, film ini mengundang penonton untuk merenung: Apa jalan pilihanku? Dan beranikah aku menjalaninya dengan istiqomah?

Jurnalis: Hendra

Siap Menguras Air Mata, Film “Sampai Titik Terakhirmu” Tampilkan Manis dan Pahitnya Kisah Nyata Cinta Viral Albi dan Shella Melalui Official Trailer & Poster

Siap Menguras Air Mata, Film “Sampai Titik Terakhirmu” Tampilkan Manis dan Pahitnya Kisah Nyata Cinta Viral Albi dan Shella Melalui Official Trailer & Poster

 

Jakarta, 8 Oktober 2025

 

Masih ingat kisah cinta Albi Dwizky dan Shella Selpi Lizah yang mematahkan hati ratusan juta warganet? Kini, perjuangan cinta sejati mereka yang tak lekang oleh maut diabadikan dalam film terbaru LYTO Pictures, Sampai Titik Terakhirmu.

Melalui press conference yang emosional hari ini, pada 8 Oktober 2025, official trailer dan poster film ini resmi dirilis, memberi sinyal kuat akan datangnya sebuah tontonan yang siap menguras air mata.

Film ini menceritakan kembali perjuangan Albi yang setia mendampingi kekasih hatinya, Shella, saat divonis kanker ovarium, sebuah kisah nyata tentang cinta yang menolak menyerah pada takdir.

Acara press conference ini diramaikan oleh produser Andi Suryanto, sutradara Dinna Jasanti, penulis skenario Evelyn Afnilia, serta jajaran cast yang akan mengoyak hati penonton: Mawar de Jongh, Arbani Yasiz, Unique Priscilla, Kiki Narendra, Yasamin Jasem, Shakeel Fauzi, Alfie Alfandy, Vonny Felicia, Verina Ardiyanti, Onadio Leonardo, Siti Fauziah, TJ Ruth, Dana Wardhana, dan Ricky Cemor. Turut hadir dalam acara ini adalah seseorang yang benar-benar menghidupi cerita pedih dari film Sampai Titik Terakhirmu, Albi Dwizky.

Ikut serta dalam press conference, Albi Dwizky membagikan harapannya untuk film ini. “Aku ingin ceritaku dan Shella dapat memberikan inspirasi kepada orang-orang. Sungguh senang rasanya bisa membagikan kisah ini lagi kepada para penonton, aku ingin penonton tau kalau pada akhirnya, cinta akan selalu menang. Film ini ada sebagai tanda penghormatan kepada perjuangan dan memori Shella.”

Manis dan Pahitnya Cinta dalam Trailer & Poster
“Aku cuma mau kamu tau, aku bersyukur bisa jadi suami kamu, di dunia dan di akhirat nanti,” kata-kata Albi (Arbani Yasiz) kepada Shella (Mawar de Jongh) yang menutup official trailer dari Sampai Titik Terakhirmu. Trailer yang menunjukkan luar biasanya perjuangan yang dialami Albi dan Shella ini memberikan gambaran cinta yang manis, namun berujung pahit ketika tragedi menyerang.

Tak kalah menyedihkan, official poster yang ditampilkan untuk pertama kali pada press conference ini menunjukkan Albi yang melindungi Shella di bawah payung di tengah hujan. Terinspirasi dari salah satu video TikTok Shella di mana dalam kunjungannya ke rumah sakit, Albi melindungi Shella dari hujan di bawah payung yang ia pegangi, poster ini menunjukkan kehangatan dari cinta yang dimiliki oleh pasangan ini walau tantangan dan duka kerap mengelilingi.

Dedikasi Luar Biasa dari Para Pemain
Mawar de Jongh mengungkapkan rasa syukur dan dedikasinya dapat berperan sebagai Shella. “Aku sangat berterima kasih bisa berkesempatan untuk memerankan orang yang sangat amat kuat seperti Shella. Aku tahu seberapa pentingnya peran ini, jadi harus dedikasi penuh untuk persiapannya.

Bahkan saat itu sempat turunin berat badan 6 kg dalam 2 bulan untuk main peran Shella,” sebut Mawar akan dedikasinya untuk membawakan Shella ke layar lebar.

“Aku juga sangat bersyukur bisa memerankan sosok yang hebat seperti Albi, kita banyak ngobrol ketika aku mempersiapkan peran ini,” sebut Arbani Yasiz, lawan main Mawar de Jongh dalam film ini.

“Dari peran ini, aku belajar kalau cinta yang tak terbatas itu memang benar-benar ada.”

Siapkan hati dan tisu Anda. Sampai Titik Terakhirmu, yang dibintangi jajaran aktor papan atas, akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 13 November 2025.

Kunjungi sosial media @lytopictures dan @sampaititikterakhirmu untuk informasi dan update terbaru.

Hashtag yang wajib disertakan:
#SampaiTitikTerakhirmu #STTM #FilmSampaiTitikTerakhirmu #FilmIndonesia #FilmDrama #Tayang13November2025 #LytoPictures #Kehilangan #Kesetiaan #Keluarga #ShellaSelpi #AlbiDwizky #AlbiShella
***
TENTANG LYTO PICTURES

LYTO PICTURES adalah perusahaan produksi film asal Indonesia yang bergerak di industri hiburan digital dan kreatif, dan mengkhususkan diri dalam produksi dan distribusi konten film dan seri.

Sejak berdiri pada tahun 2018, LYTO Pictures telah mendanai dan memproduksi berbagai film, sebagai berikut: DreadOut, Jailangkung: Sandekala, PAMALI, Pamali: Dusun Pocong, Pengantin Iblis, dan Pamali: Tumbal.

Lamaran di Depan Mata, Mantan Tiba-tiba Datang: Penonton Galau Berjamaah di Gala Premiere Film ‘Yakin Nikah’

Lamaran di Depan Mata, Mantan Tiba-tiba Datang: Penonton Galau
Berjamaah di Gala Premiere Film ‘Yakin Nikah’

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Pertanyaan keramat ‘kapan nikah?’ akhirnya terjawab dengan sebuah
lamaran. Namun, apa jadinya jika di saat bersamaan, mantan terindah dengan semua kenangannya
tiba-tiba muncul kembali? Dilema maut inilah yang menjadi jantung dari film Yakin Nikah, yang baru
saja menggelar Gala Premiere di Jakarta.
Diproduksi oleh Adhya Pictures dan ditulis langsung oleh Imajinari, film yang siap mengaduk-aduk
perasaan ini merayakan malam puncaknya dengan screening dan red carpet bertabur bintang pada
Kamis, 2 Oktober 2025. Acara ini menjadi penanda bahwa drama komedi romantis paling relatable
tahun ini siap tayang di bioskop mulai 9 Oktober 2025.
Antusiasme tamu undangan yang datang terlihat dengan jelas, dan mereka tidak sabar banyak
penonton lainnya yang ikut menikmati cerita yang bikin baper ini.
“Ini benar-benar mewakili masalah
banyak orang ‘jaman now’
,
” kata salah satu tamu yang ikut menyaksikan film ini.
“Combo banget,
udah lah dilema ditanya nikah, disuruh milih pula antara pacar dan mantan terindah, baper
maksimal!” komentar tamu undangan lainnya.
Dilema Maut Niken: Antara Calon Suami dan Mantan Terindah
Yakin Nikah mengisahkan perjuangan Niken (Enzy Storia), wanita modern yang pusing dengan
tekanan keluarga dan sosial untuk memintanya segera menikah. Ketika Arya (Maxime Bouttier),
kekasihnya, akhirnya melamarnya, sebuah “serangan” dari masa lalu datang dalam wujud Gerry
(Jourdy Pranata), sang mantan yang belum sepenuhnya hilang dari hati.
Menghidupkan dilema ini, Enzy Storia mengaku sangat terhubung dengan karakternya.
“Niken itu
kompleks, kadang naif, tapi tulus banget. Aku yakin penonton, terutama para perempuan, akan
merasa relate banget dengan perjalanan dan kebimbangannya,
” ujar Enzy dalam debutnya sebagai
pemeran utama film ini.
Membawakan cerita yang light dan fun, namun tetap dibumbui berbagai komentar sosial mengenai
kehidupan percintaan yang absurd dan kompleks, produser Shierly Kosasih turut membagikan
harapannya untuk para penonton Indonesia.
“Saya ingin penonton nggak hanya terhibur, tertawa,
dan baper sama karakter-karakter di film ini. Saya juga ingin cerita yang kami bawakan bisa
menimbulkan perbincangan tentang bagaimana kita sebaiknya menghadapi lika-liku hubungan di
masa ini.

Yakin Sama Pasangan? Yakin Dulu Sama Diri Sendiri!
Di balik kisah cinta segitiga yang bikin geregetan, sutradara Pritagita Arianegara menyisipkan pesan
yang dalam.
“Film ini bukan cuma soal milih pasangan. Ini tentang menemukan keyakinan pada diri
sendiri dulu. Gimana bisa yakin sama orang lain, kalau sama diri sendiri aja masih goyah?” tegasnya

Pesan ini diperkuat oleh jajaran penulis skenario papan atas, Bene Dion Rajagukguk, yang di bawah
pengembangan IMAJINARI oleh Ernest Prakasa, meramu cerita yang sederhana namun menusuk.
“Yakin Nikah adalah salah satu project pertama Imajinari, yang saat itu berdiri sebagai script lab
sebelum menjadi PH. Cinta, keluarga, dan tekanan sosial. Tiga hal ini relevan bagi siapa saja, dan
itulah kekuatan film ini,
” kata Bene Dion.
Siap-Siap Overthinking!
Didukung oleh para aktor hebat seperti Tora Sudiro, Ersa Mayori, Lukman Sardi, dan Amanda Rigby,
Yakin Nikah bukan sekadar tontonan, tapi juga sebuah cermin bagi siapa pun yang pernah ragu
dalam melangkah.
Jadi, tim siapa kamu: #TimPacar yang belum peka atau #TimMantan Terindah? Temukan jawabannya
dan siapkan hatimu untuk tertawa, terharu, dan ikut galau. Yakin Nikah tayang serentak di bioskop
mulai 9 Oktober 2025. Ikuti terus info terbarunya di @yakin
_
nikah dan @adhyapictures.
Kejutan Spesial untuk Penonton Yakin Nikah
Sebagai tambahan kejutan spesial bagi penonton, Adhya Group menghadirkan gebyar hadiah untuk
penonton Yakin Nikah. Akan ada hadiah spektakuler berupa handphone dan mobil senilai ratusan
juta rupiah bagi para pemenang beruntung. Tentunya hadiah ini akan diberikan dengan syarat
tertentu.
Tonton Yakin Nikah mulai 9 Oktober 2025, dan jangan buang tiket nonton kalian untuk kesempatan
memenangkan hadiah besar ini. Informasi selengkapnya dapat dilihat di Instagram @adhyapictures
dan @adhyagroup.id.

Gala Premiere Film Perempuan Pembawa Sial: Malam Mistis Bertabur Budaya yang Mencekam

Gala Premiere Film Perempuan Pembawa Sial: Malam Mistis Bertabur Budaya
yang Mencekam

 

Jakarta, 10 September 2025 –

 

Film horor terbaru garapan IDN Pictures, Perempuan Pembawa
Sial, resmi menggelar gala premiere dan press conference pada 10 September 2025.

Acara ini
menandai langkah besar menuju perilisan film di bioskop Indonesia pada 18 September 2025.

Press conference dan gala premiere dihadiri oleh Produser Susanti Dewi, Produser Eksekutif
Winston Utomo, Sutradara Fajar Nugros, Penulis Skenario Husein Atmojo, serta jajaran
pemeran: Raihaanun, Morgan Oey, Rukman Rosadi, Aurra Kharisma, Ben Bening, Benedictus
Siregar, dan penari tradisional legendaris Didik Nini Thowok yang turut berperan dalam film.

“Antusiasme penonton terhadap Perempuan Pembawa Sial luar biasa. Saya tak sabar
menantikan momen ketika kisah ini akhirnya bisa disaksikan oleh publik luas di layar lebar,”
ungkap Susanti Dewi, Produser Perempuan Pembawa Sial.

Sementara itu, Winston Utomo, Produser Eksekutif, menambahkan: “Film ini melalui perjalanan
panjang. Dari diputar perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 dan
memenangkan penghargaan Best Editing, kini akhirnya siap menjangkau audiens yang lebih
besar. Ini adalah momen bersejarah bagi kami.”

Sejalan dengan filmnya yang sarat nuansa budaya Jawa, gala premiere Perempuan Pembawa
Sial juga menghadirkan berbagai aktivasi khas Jawa, salah satunya tafsir weton. Tradisi ini
dipercaya mampu mengungkap sisi tersembunyi kehidupan seseorang, mulai dari rezeki, jodoh,
hingga kesialan.

Inilah yang membuatnya sejalan dengan inti cerita film yang terinspirasi dari mitos Bahu
Laweyan, sebuah kutukan kuno Jawa. Konon, perempuan yang terkena kutukan ini memiliki
tanda lahir sebesar koin di bahu kirinya. Setiap pria yang menikahinya akan berakhir dengan
kematian tragis. Kutukan inilah yang menghantui sosok Mirah (Raihaanun), menjadikannya
perempuan yang dicap membawa sial oleh lingkungannya.

“Lewat film ini, saya ingin mengangkat isu sosial bagaimana masyarakat sering kali menempatkan beban stigma pada perempuan. Ceritanya memang horor, tapi akarnya sangat
dekat dengan realitas,” kata Fajar Nugros, sutradara Perempuan Pembawa Sial.

Bagi Raihaanun, memerankan karakter Mirah adalah sebuah perjalanan emosional. “Mirah itu kompleks, dia perempuan yang terluka, dihantui masa lalu, dan dipaksa menghadapi kutukan
yang tak bisa ia hindari. Saya merasa terhormat bisa membawakan peran ini,” ujarnya.

Sementara itu, Didik Nini Thowok yang kembali ke dunia akting setelah terakhir kali bermain di
tahun 2016 menyampaikan rasa bangganya. “Saya merasa terhormat dapat kembali berakting,
terlebih dalam film yang mengangkat budaya dan mitos Jawa. Ini bukan hanya horor, tapi juga bagian dari warisan seni yang saya cintai.”

Dalam rangka merayakan rilis Perempuan Pembawa Sial, IDN Pictures akan menggelar special
screening di beberapa kota di seluruh Indonesia.

Penonton dapat menyaksikan aura mistis lokal yang dibawakan dalam film ini pada:

11 September 2025
Jakarta, Yogyakarta, Banjarmasin

13 September 2025
Lampung, Samarinda, Bekasi, Cirebon, Depok, Bogor, Malang, Makassar

Perempuan Pembawa Sial akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 18 September 2025,
dan bersiaplah dihantui oleh kutukan Bahu Laweyan.

 

TENTANG IDN PICTURES
IDN Pictures adalah perusahaan film berbasis teknologi yang berfokus pada storytelling dan
pemanfaatan data untuk menciptakan film serta konten video yang relevan dan menarik bagi
generasi Milenial dan Gen Z di Indonesia. Dengan pendekatan yang menggabungkan kreativitas
dan wawasan berbasis data, IDN Pictures berkomitmen menghadirkan cerita-cerita yang dekat
dengan realitas masyarakat Indonesia saat ini. Beberapa karya IDN Pictures yang telah
mendapat perhatian luas antara lain Qorin, Sleep Call, Srimulat, Seni Memahami Kekasih,Inang,
dan Balada Si Roy.

“Yakin Nikah” Rilis Trailer & Poster: Antara Cinta, Tekanan, dan Pilihan Hidup

“Yakin Nikah” Rilis Trailer & Poster: Antara Cinta, Tekanan, dan Pilihan Hidup

 

Film romance yang hangat dan menggelitik, mengangkat isu sosial tentang percintaan masa kini

 

Jakarta, 9 September 2025

 

Film terbaru Adhya Pictures, Yakin Nikah, resmi merilis official trailer dan official poster dalam acara press conference yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, 9 September 2025.

Acara ini dihadiri oleh jajaran penting di balik layar maupun depan layar, termasuk produser Shierly Kosasih, sutradara Pritagita Arianegara, serta para pemeran utama: Enzy Storia, Maxime Bouttier, Jourdy Pranata, Tora Sudiro, Amanda Rigby, dan Agnes Naomi Shivapriya.

Yakin Nikah hadir bukan sekadar sebagai film romance gemas biasa, melainkan juga mengangkat isu sosial yang begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari: tekanan lingkungan untuk segera menikah, stigma “adik tidak boleh mendahului kakak” dalam pernikahan, serta ekspektasi masyarakat yang kerap membayangi anak muda di usia 20-an.

Film ini mengangkat perjalanan Niken (Enzy Storia), seorang perempuan yang dihadapkan pada tuntutan menikah dengan pasangannya, Arya (Maxime Bouttier).

Namun keraguannya semakin diuji ketika Gerry (Jourdy Pranata), sosok dari masa lalu, kembali hadir dalam hidupnya.

Melalui dilema Niken, film ini mengajak penonton merenungkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang mencari yang terbaik, melainkan juga tentang menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Trailer & Poster: Hangat, Gemas, dan Menggelitik
Trailer resmi menampilkan konflik Niken yang penuh warna: mulai dari tekanan keluarga, sindiran teman, hingga komentar tetangga yang terus menanyakan “Kapan nikah?”.

Di tengah berbagai konflik tersebut, kehidupan percintaan Niken juga menjadi semakin rumit ketika Gerry hadir, cinta lama yang datang kembali dan membuat Niken semakin mempertanyakan hubungan yang ia miliki. Semua kerumitan dari lika-liku cinta modern itu dibalut dengan sentuhan humor segar dan nuansa kekeluargaan yang hangat, menjadikannya tontonan yang gemas, relatable, sekaligus penuh makna.

Kerumitan yang gemas dari cerita yang ditawarkan dalam Yakin Nikah juga terpapar melalui official poster yang turut dirilis dalam acara press conference.

Poster dari film ini menampilkan ketiga karakter utama, dengan Niken berdiri di tengah dihimpit oleh kedua laki-laki dalam hidupnya, Arya dan Gerry. Manakah pilihan yang akan diambil Niken? Arya yang aman namun selalu sibuk, atau Gerry yang menyenangkan tapi tidak dapat diprediksi?

Shierly Kosasih, produser Yakin Nikah, menyampaikan antusiasmenya. “Banyak orang membayangkan pernikahan sebagai momen bahagia. Tapi proses menuju kesana sering penuh drama, dari keluarga, pasangan, hingga ekspektasi masyarakat. Lewat trailer dan poster ini, kami ingin menunjukkan dinamika itu dengan sentuhan humor dan rasa dekat, sehingga penonton bisa tertawa, baper, sekaligus merasa relate.”

Antusiasme Para Pemain
Sebagai pemeran utama, Enzy Storia mengungkapkan, “apa sih pertimbangan kalian untuk menikah? Siapa tahu sama dengan dilema Niken di film ini. Penasaran? Sama! Makanya aku nggak sabar nunggu film ini tayang.”

Maxime Bouttier, yang berperan sebagai Arya, menambahkan, “film ini lucu, manis, tapi juga bikin mikir. Aku suka karena pesannya nggak sekadar soal relationship, tapi juga tentang menghargai diri sendiri dalam sebuah hubungan.”

Sementara itu, Jourdy Pranata mengaku senang terlibat dalam kisah yang begitu dekat dengan realita.

“Menurutku, film ini bakal jadi bahan obrolan penting. Banyak orang muda ngalamin dilema ini: menikah karena cinta, atau karena tuntutan? Dan film ini mengemasnya dengan cara yang hangat dan menghibur.”

Diadaptasi dari web series YouTube yang telah meraih lebih dari 14,9 juta views, versi layar lebar Yakin Nikah menjanjikan pengalaman menonton yang lebih menyeluruh, dengan cerita yang lebih dalam, visual sinematik yang memikat, serta chemistry pemain yang menghidupkan dinamika keluarga dan cinta.

Yakin Nikah disutradarai oleh Pritagita Arianegara dengan naskah yang ditulis oleh Bene Dion Rajagukguk, Sigit Sulistyo, dan Erwin Wu, serta script development oleh IMAJINARI.

Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 9 Oktober 2025. Ikuti update kisah cinta Niken melalui media sosial @filmyakinnikah dan @adhyapictures.
****

TENTANG ADHYA PICTURES

Adhya Pictures adalah sebuah studio film dari kelompok perusahaan Adhya Group. Karya-karya yang dihasilkan berfokus pada kolaborasi bersama kreator-kreator terkemuka untuk menghasilkan film-film yang memiliki narasi yang kuat dan relevan. Adhya Pictures percaya bahwa karya kolaboratif akan membuahkan produk yang mempunyai kekuatan nilai dan memberi kontribusi nyata pada industri.

Melalui perannya di bidang Film Investment, Intellectual Property Studio & Banking, dan Production House afiliasinya, Adhya Pictures berkomitmen untuk terus menyajikan film berkualitas terbaik dan turut serta memajukan industri film Indonesia. Adhya Pictures dan jajaran afiliasinya adalah Satria Dewa Studio, Wong Vardha Entertainment, dan DAMN! I Love Indonesia Pictures.

Dua film terbaru Adhya Pictures akan segera tayang di seluruh bioskop Indonesia, yaitu Yakin Nikah, dari sutradara Pritagita Arianegara dan pengembangan naskah film dari Imajinari, dan Bolong, dari sutradara dan penulis Hanung Bramantyo. Sederet karya terbaik selanjutnya sedang dipersiapkan oleh Adhya Pictures untuk direncanakan tayang pada 2025-2026.
SOSIAL MEDIA
Instagram : @adhyapictures @filmyakinnikah
Tiktok : @adhyapictures

Spektakuler. Jangan Lewatkan Tonton Film Horor Kristiani Terbaik Tahun ini: “Gereja Setan” Lawan yang Sesat agar Tidak Terjerat. Siap Tayang 11 September 2025

Spektakuler. Jangan Lewatkan Tonton Film Horor Kristiani Terbaik Tahun ini: “Gereja Setan” Lawan yang Sesat agar Tidak Terjerat. Siap Tayang 11 September 2025

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Film bergenre horor spiritual “Gereja Setan” yang diproduksi oleh Amazing Grace Production bersama Shakti Cinema yang diangkat dari kisah nyata komedian Mongol Stres (Komedian) dimana film ini menyajikan kisah pertobatan dari jerat sekte sesat, serta kekuatan kasih Tuhan yang menyelamatkan.

Film Gereja Setan yang disutradarai Daniel Tito Pakpahan dengan naskah karya Alexandra Yunadi dan film ini diproduseri oleh Nico Rosto serta dibintangi Maddy Slinger, Jonas Rivanno Wattimena, Roy Romagny, dan Richard Ivander, Mongol Komedian, Kathleen Carolyne dimana film ini akan tayang tanggal 11 September 2025 mendatang di seluruh bioskop Indonesia.

Film “Gereja Setan” menghadirkan ketegangan horor yang dibalut dengan pesan moral dan film ini tidak hanya menampilkan kengerian ritual sesat, tetapi juga kisah transformasi batin seorang perempuan yang berjuang keluar dari kegelapan menuju cahaya.

Dalam upaya melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari pengaruh negatif konten hiburan yang menyesatkan, hari ini digelar kegiatan “Lawan yang Sesat agar Tidak Terjerat” Film Gereja Setan”. Acara ini menghadirkan masyarakat, awak media, untuk memberikan edukasi dan strategi pencegahan terhadap dampak negatif film yang kontroversial.

Acara Press Screening Gala Premiere “Gereja Setan” dilaksanakan pada hari Jumat, 5 September 2025, jam 13:30 Wib di Epicentrum XX, Jl.H.R.Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Selain mengusung konsep cerita yang unik, film ini juga menampilkan jajaran aktor dan aktris berbakat Indo yang siap memberikan performa terbaik mereka, Daniel Tito Pakpahan menegaskan bahwa pemilihan pemain dilakukan secara ketat untuk memastikan setiap karakter hidup dengan autentik dan kuat.

Saya ingin menghadirkan horor yang bukan hanya menakut-nakuti, tetapi juga mengajak penonton berpikir “Gereja Setan bukan sekedar tentang kengerian, melainkan perjalanan spiritual dan psikologis para tokohnya,” ujar Daniel Tito Pakpahan Sutradara”Gereja Setan”, dalam wawancara awak media

Inspirasi awalnya dari Mongol ya, dari kisah hidupnya Mongol yang sudah bertobat dari gereja setan, tapi kita adaptasi lagi, kita ambil dari kesaksian orang lain tentang gereja setan. Kita kembangkan lagi, kita beri action, komedi, dan lainnya juga,” tutup Daniel.

Menurut Nico Rosto, perbincangan santai dengan Mongol menjadi pintu masuk lahirnya ide besar ini. Kisah pengalaman mistis Mongol yang sarat misteri dan penuh ketegangan. Kemudian diadaptasi dan dikembangkan menjadi naskah filim horor dengan sentuhan cerita psikologis dan atmosfer gelap yang memukau.

Nico Rosto mengungkap bahwa sekitar 40 persen cerita film berasal dari masa lalu Mongol yang pernah terlibat dalam praktik-praktik menyimpang.

“Awalnya kami hanya berbincang ringan Mongol menceritakan sebuah kisah nyata yang menurut saya sangat unik dan penuh misteri. Dari sanalah lahir ide untuk mengangkatnya ke layar lebar lewat film “Gereja Setan”, ujar Niko Rosto produser.

Di tempat yang sama Roy Sakti selaku produser eksekutif mengungkapkan perjalanan panjang dan penuh tantangan yang harus di laluinya hingga ini akhirnya terealisasi. Menurutnya, ide awal film ini muncul dari diskusi ringan bersama namun berkembang menjadi konsep yang jauh lebih besar dan kompleks.

“Awalnya banyak yang menganggap ide ini terlalu ekstrem, bahkan sempat ditolak beberapa pihak. Tapi saya percaya, justru disitulah letak kekuatannya. Kami ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda horor yang bukan hanya menakutkan, tapi juga memancing Rara penasaran dan meninggalkan kesan mendalam bagi penonton,”ungkap Roy Sakti.

“Kami tahu judulnya akan memancing perdebatan, tapi ini bukan tentang mengagungkan sisi gelap. Film ini justru mengajak penonton untuk berpikir, melihat sisi lain dari keyakinan, misteri, dan ketakutan manusia”, jelasnya

Adapun film Gereja Setan ini mengikuti kisah karakter Ribka yang terjebak dalam komunitas sekte sesat di tengah keputusasaannya dimana Ribka dihadapkan dengan berbagai rintangan untuk dalam mendapatkan kembali kekuatan iman untuk bisa keluar dari kegelapan tersebut

Gereja Setan adalah film horor terbaru karya sutradara Daniel Tito Pakpahan dan di produseri oleh Roy Sakti dan Nico Rosto. Mengangkat kisah tentang misteri, ritual,film ini menjanjikan pengalaman menonton yang penuh ketegangan, kejutan dan sensasi horor yang tak terlupakan.

Trailer dan Poster Resmi “Perempuan Pembawa Sial” Resmi Dirilis, Angkat Mitos Bahu Laweyan : Kutukan Perempuan Yang Sudah Menikah

Trailer dan Poster Resmi “Perempuan Pembawa Sial” Resmi Dirilis, Angkat Mitos Bahu Laweyan : Kutukan Perempuan Yang Sudah Menikah

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Trailer resmi film “Perempuan Pembawa Sial” memperlihatkan sosok Mirah (Raihaanun) yang harus menanggung kutukan Bahu Laweyan. Kehidupannya dihantui oleh masa lalu dan ta dianggap membawa sial oleh masyarakat sekitarnya. Bahkan, suaminya dibunuh dengan tragis setelah menyaksikan penampakan menyeramkan: delman dengan kusir tanpa kepala dan kain laweyan yang menari di kegelapan malam. Melalui narasi menegangkan tersebut, film ini tak hanya menghadirkan horor mencekam, namun juga menggali kearifan lokal dan mitos Indonesia yang jarang diangkat di layar lebar.

Sutradara Fajar Nugros menyampaikan kesannya kembali membuat film horror setelah Inang (2022). “Ketika membuat Perempuan Pembawa Sial, saya ingin membentuk pengalaman menonton yang mencekam sekaligus membawa budaya tradisional Indonesia kepada penonton modern. Indonesia memiliki banyak sekali mrtos dan cerita rakyat yang unik dan patut untuk diperkenalkan ke masyarakat modern, saya harap Perempuan Pembawa Sial dapat memberikan pengalaman menonton yang tidak hanya mencekam, namun otentik dan Indonesia sekali.”

Sang eksekutif produser, Winston Utomo menambahkan bahwa Perempuan Pembawa Sial menghadirkan horor yang berbeda karena berakar dari budaya Indonesia. “Bahu Laweyan adalah mitos yang unik, jarang sekali terdengar, tetaps menyimpan filosofi yang dalam. Kami ingin memperlihatkan bagaimana budaya ini bisa menjadi sarana untuk menghadwkan horor yang otentik sekaligus relevan bagi penonton masa kini.”

Sementara itu, pemeran utama Raihaanun mengungkapkan tantangan saat memerankan Mirah yang penuh penderitaan dan stigma. “Mirah adalah sosok perempuan yang berjuang melawan cap buruk dari masyarakat, sesuatu yang terasa sangat dekat dengan kenyataan. Membawakan peran ini membuat saya belajar memahami bagaimana perempuan sering kali menjadi korban dari label yang tidak adil.”

Dengan catatan sosial yang tajam, dibungkus dalam kengerian mitos kuno bahu laweyan, Perempuan Pembawa Sial menjanjikan pengalaman menonton yang berbeda: sebuah perjalanan menembus batas ketakutan dan prasangka.

Apakah kutukan Bahu Laweyan hanya sekadar cerita rakyat? Atau justru ia sedang menunggu untuk kembali menelan korban berikutnya? Segera dalam film Perempuan Pembawa Sial, tayang di bioskop Indonesia mulai 18 September 2025.

Raihaanun Jadi Tumbal Kanibal Arifin Putra di Film Horor Labinak: Mereka Ada di Sini Jadi Horor Kanibalisme Berbalut Unsur Lokal yang Segar

Raihaanun Jadi Tumbal Kanibal Arifin Putra di Film Horor Labinak: Mereka Ada di Sini Jadi Horor Kanibalisme Berbalut Unsur Lokal yang Segar

 

*Film horor kanibalisme Labinak: Mereka Ada di Sini tayang mulai 21 Agustus 2025 di bioskop.

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

 

 

 

 

 

Anami Films melalui film horor terbarunya, Labinak: Mereka Ada di Sini akan menyajikan kisah yang mengerikan tentang sebuah penganut sekte kuno, yang menjadikan kanibalisme sebagai ritual untuk mewujudkan usia abadi di dunia.

Disutradarai Azhar Kinoi Lubis dari produser Prakash Chugani, Deepak Chugani, dan Dilip Chugani, film ini membawa pengalaman sinematik yang menyegarkan dengan tema yang unik.

Dibintangi oleh Raihaanun, Arifin Putra, Giulio Parengkuan, Nayla Purnama, Chantiq Schagerl, Jenny Zhang, Aimee Saras, dan Ivanka Suwandi, Labinak: Mereka Ada di Sini akan mengeksplorasi tema kanibalisme yang berkelindan dengan kritik sosial tentang ketimpangan yang melanggengkan status quo kaum elite.

Dikisahkan Najwa (Raihaanun) sebagai guru honorer yang tinggal di kampung bersama anak semata wayangnya, Yanti (Nayla Purnama).

Keduanya hidup dengan kondisi ekonomi yang tidak layak. Suatu ketika, keduanya didatangi oleh Diana (Jenny Zhang), dari Yayasan Payung Emas agar mereka mau pindah ke kota. Najwa ditawari menjadi guru di sekolah milik yayasan tersebut, dan Yanti bisa bersekolah dengan berbagai fasilitas yang lebih baik.

Semula, situasi berjalan manis. Namun, perlahan ada yang janggal di rumah dan sekolah yang kini menjadi kehidupan baru Najwa. Najwa kerap dihantui oleh berbagai makhluk menyeramkan baik saat di rumah, maupun di sekolah.

Sementara itu, keluarga pemilik yayasan, Lucius (Arifin Putra) tengah merencanakan hal yang tak pernah terbayangkan oleh Najwa sebelumnya.

Najwa dan anaknya dipersiapkan oleh Lucius sebagai tumbal dari praktik kanibalisme keluarganya yang menganut sekte Bhairawa. Sebuah sekte yang menganut kepercayaan memakan daging manusia agar hidup mereka abadi.

Sepanjang film, penonton akan disuguhi kengerian berdarah. Mulai dari penampakan potongan-potongan tubuh, hingga wujud hantu baru yang dihadirkan Azhar Kinoi Lubis.

“Di film ini, kami menciptakan tampilan hantu yang baru. Hantu pocong ‘malu’. Lalu ada potongan-potongan tubuh yang sudah dibunuh, itu dijadikan makanan.

Sementara sebagian lainnya seperti perut yang sudah robek, atau tubuh yang kena cakar, itu ditutup dan diikat dengan kain,” kata sutradara film Labinak: Mereka Ada di Sini Azhar Kinoi Lubis.

“Saya juga mencoba menggabungkan koreografi gerakan tubuh dengan suara. Jadi, ketika saat melakukan ritual, ada gerakan seperti koreografi tari, tetapi ada suara seperti mantra, yang membuatnya terdengar sakral,” tambah Kinoi.

“Sebagai produser, kami ingin menjadikan cerita-cerita yang menarik menjadi pengalaman sinematik yang mendalam, yang dapat dipahami secara universal namun juga secara halus menyajikan pesan-pesan penting, menyoroti isu-isu sosial seperti keserakahan dan eksploitasi,” ujar produser film Labinak: Mereka Ada di Sini Dilip Chugani.

Raihaanun, mengungkapkan peran di film ini memberinya dimensi yang sebenarnya bertolak belakang. Pada satu sisi, ia adalah seorang guru fisika, yang percaya pada segala hal dengan bukti logika. Namun, di sisi lain, dari pengalamannya tinggal di rumah barunya, ia selalu mendapat teror dari sosok-sosok yang tak pernah ia pahami sebelumnya.

“Ada masa lalu kelam yang dilalui Najwa, yang belum pernah ia ungkapkan ke anaknya. Masa lalu yang rasanya ingin dikubur. Apa yang menjadi fokus Najwa adalah membahagiakan anaknya, termasuk dengan pindah ke tempat baru yang lebih baik.

Karakter Najwa sangat beresonansi dengan banyak perempuan mengenai apa yang dilaluinya, serta pengorbanan yang dilakukan, demi anaknya.

Film ini, selain berisi kengerian horor yang diciptakan Mas Kinoi, juga memberikan kritik sosial yang akan menjadi topik diskusi melalui tema kanibalisme, yang melibatkan kelompok kaya dan mereka yang kurang beruntung di dunia ini,” jelas Raihaanun.

Film horor Labinak: Mereka Ada di Sini akan menampilkan teror psikologis tentang kanibalisme yang menjadi cerminan kehidupan sosial saat ini. Tayang mulai 21 Agustus 2025 di bioskop Indonesia.

Ikuti informasi terbaru film horor Labinak: Mereka Ada di Sini persembahan Anami Films, di akun Instagram resmi @anamifilms_official.