Event Boyz II Men, BRImo Permudah Pemesanan Tiketnya

Event Boyz II Men, BRImo Permudah Pemesanan Tiketnya

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Event Boyz II Men yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, berlangsung selama dua hari pada Sabtu, 21 Mei, dan Minggu, 22 Mei 2025.

Salah satu grup musik asal Amerika, grup vokal R\&B legendaris Boyz II Men, tampil bersama grup musik Indonesia yang sudah tidak asing lagi, yaitu Kahitna. Boyz II Men dikenal sejak era 1990-an lewat lagu-lagu hits yang penuh makna. Salah satu yang paling terkenal adalah On Bended Knee, dengan alunan musik dan lirik yang menyentuh, membawa para penonton larut dalam suasana nostalgia.

Menurut Aidil Adhisaputra, Pimpinan BRI Jakarta Kebayoran Baru, konser ini merupakan kali ketiga digelar, dan mendapat antusiasme luar biasa dari masyarakat. Ia menyampaikan bahwa pembelian tiket konser dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi BRImo, bahkan pengguna BRImo akan mendapatkan diskon 20%. Setiap akun BRImo dapat digunakan untuk membeli hingga empat tiket dalam satu transaksi.

Lebih lanjut, Aidil menjelaskan bahwa selain sebagai hiburan, konser ini juga menjadi bagian dari upaya BRI dalam mendekatkan masyarakat dengan layanan digital. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong penggunaan BRImo dalam transaksi sehari-hari, mengenalkan fitur-fitur seperti QRIS dan EDC Merchant, serta membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk berpartisipasi di area acara dan meningkatkan pendapatan mereka.

Ia juga menambahkan harapannya, agar kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin tahunan. Menurutnya, konser musik bisa menjadi sarana efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya transaksi digital dan sekaligus membangun kedekatan antara perbankan dan komunitas. Dengan begitu, manfaat dari kegiatan ini tidak hanya dirasakan dalam bentuk hiburan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan UMKM secara nyata.

Adhisty Zara dan Ari Irham Perlihatkan Chemistry yang Menggetarkan Hati Penonton di First Look Film “Bertaut Rindu”

Adhisty Zara dan Ari Irham Perlihatkan Chemistry yang Menggetarkan Hati Penonton di First Look Film “Bertaut Rindu”

 

Jakarta, 12 Juni 2025 —

 

Kadang, pertemuan paling sederhana bisa meninggalkan jejak paling dalam. Itulah yang ditawarkan oleh first look film Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak ODirayakan, karya terbaru dari SinemArt yang akan tayang di bioskop 31 Juli 2025. Dibintangi oleh dua bintang muda berbakat, Adhisty Zara dan Ari Irham, cuplikan perdana ini menjadi

pembuka dari kisah yang lembut, menyentuh, dan penuh makna tentang cinta, keluarga, dan harapan.

Dalam adegan first look yang dirilis hari ini, penonton disuguhkan momen hangat antara Jovanka (Adhisty Zara) dan Magnus (Ari Irham), dua siswa SMA dengan dunia yang sangat berbeda. Di balik candaan ringan dan obrolan seolah tak penting, ada getaran yang perlahan tumbuh. Sebuah kalimat sederhana dari Magnus menusuk pelan ke hati, “Jo, semua perhatian kamu bikin aku merasa ada. Dan itu luar biasa.”

Bukan hanya pengakuan, itu adalah teriakan sunyi dari seseorang yang selama Ini serba sendirian. Dan dalam tatapan mata Jovanka, kita melihat sebuah ruang, tempat luka yang tersimpan dengan rapih, tempat di mana mimpi bisa mulai diperjuangkan kembali.

Film ini bercerita tentang Jovanka, siswi yang cerdas, optimis, dan penuh kepedulian, yang tanpa sengaja masuk ke dalam hidup Magnus, seorang remaja pendiam dari keluarga berada. Pertemuan mereka yang awalnya biasa saja justru Menjadi titik balik bagi masing masing. Magnus yang dulu merasa sendiri, perlahan belajar bahwa masih ada orang yang mau

melihatnya, bukan menghakiminya. Jovanka pun belajar dari Magnus untuk bisa berdamai dengan luka yang la alami.

“First look ini memang terasa menggelitik dengan chemistry yang tak terbendung, dari situ muncul resonansi emosional yang kuat. Kami ingin mengajak penonton, terutama remaja, untuk merayakan bersama emosi mereka sekecil apa pun itu. Karena dalam setiap impian, sekecil apa
pun, ada nilai yang pantas untuk diperjuangkan dan dirayakan,” ungkap David S. Suwarto, Executive Producer SinemArt.

Bertaut Rindu bukan hanya tentang cinta remaja. Ini adalah cerita tentang pemulihan, keberanian bermimpi, dan bagaimana satu orang saja bisa mengubah hidup orang lain. Karena bagi sebagian dari kita, cukup dengan seseorang yang benar benar melihat kita, dunia bisa terasa lebih berarti.

Tunggu informasi lebih lanjut mengenai fiiIm Bertaut Rindu melalui akun Instagram @bertautrindu movie dan @sinemart ph

Luar Biasa, Wajib Ditonton Masyarakat Indonesia, Film Blood Brothers: Bara Naga Sukses Gelar Gala Premiere di Jakarta, Siap Panaskan Layar Bioskop Mulai 11 Juni 2025!

Luar Biasa, Wajib Ditonton Masyarakat Indonesia, Film
Blood Brothers: Bara Naga Sukses Gelar Gala Premiere di Jakarta,
Siap Panaskan Layar Bioskop Mulai 11 Juni 2025!

 

Jakarta, 9 Juni 2025 —

 

Film box office Malaysia Blood Brothers: Bara Naga sukses menggelar
gala premiere di CGV Grand Indonesia, Jakarta, pada Senin malam, 9 Juni 2025. Para bintang
utama seperti Syafiq Kyle, Sharnaaz Ahmad, dan Amelia Henderson dan dua sutradara film,
Syafiq Yusof dan Abhilash Chandra, hadir langsung untuk menyapa para tamu undangan, media,
serta penggemar di momen yang meriah dan penuh antusiasme.

Acara ini menjadi bagian dari tur promosi film Blood Brothers: Bara Naga di Indonesia,
menandai langkah besar film ini ke pasar internasional setelah mencetak rekor pendapatan
lebih dari RM 76 juta di Malaysia, yang menjadikannya film dengan pendapatan tertinggi
sepanjang 2025 di negaranya, dan salah satu film terlaris sepanjang sejarah bioskop Malaysia.

Film Blood Brothers: Bara Naga berkisah tentang Ghaz (Sharnaaz Ahmad) yang merupakan
sosok yang terlatih, disiplin, dan mematikan. Ketika sang mentor, Dato’ Zul (Wan Hanafi Su),
ditemukan tewas secara brutal, semua berubah.

Bukti yang ada menunjuk pada satu nama, Ariff
(Syafiq Kyle), sahabat sekaligus rekan satu tim yang dulu ia anggap seperti saudara. Hancur
karena dikhianati oleh orang yang paling ia percaya, Ghaz justru menerima satu tugas untuk memburu dan menghabisi Ariff.

Namun pelariannya membawa Ghaz ke dalam labirin pengkhianatan yang jauh lebih kelam dari yang ia bayangkan. Ariff tidak sendiri. Ia bersekutu dengan kakaknya, Jaki (Syazwan Zulkifly), sosok yang penuh amarah dan pernah berurusan dengan dunia kriminal.

Pada akhirnya, pada siapakah Ariff setia dan memihak? Pada sang kakak, Jaki atau Ghaz, sahabatnya yang sudah
seperti saudara, alias “his blood brother”? Penuh aksi brutal, konspirasi kelam, serta
pertarungan emosional, Blood Brothers: Bara Naga menyajikan ketegangan yang membara
dari awal hingga akhir.

Bukan hanya alur cerita yang menggugah, film ini juga menawarkan kualitas produksi berstandar
internasional, dengan 13 adegan laga besar, tujuh ledakan nyata, adegan klimaks berdurasi 15
menit non-stop, hingga set-piece megah dan koreografi laga yang digarap tim stunt profesional
Malaysia, Defenderz.

Kolaborasi dengan komposer Indonesia Ricky Lionardi juga memberi
lapisan emosional dan energi sinematik yang semakin memperkuat film ini.

Blood Brothers: Bara Naga juga mencatatkan pencapaian gemilang dari sisi penerimaan kritikus
dan penonton. Film ini meraih rating 8.3/10 di IMDb dan 3.7/5 di Letterboxd, menjadikannya sebagai film SKOP Productions yang paling sukses secara kritikal dan finansial hingga saat ini.

Kombinasi kekuatan cerita, kualitas produksi, serta performa para pemainnya menjadikan film ini sebagai tolok ukur baru bagi sinema aksi Malaysia.

Respons penonton Indonesia pun luar biasa positif. Banyak yang memuji betapa
mendebarkannya adegan aksi yang disuguhkan, serta bagaimana film ini menyajikan plot twist
yang tak terduga dan emosional. “Gue kira ini cuma film action biasa, tapi ternyata emosinya
dalem banget dan twist-nya bikin merinding,” ujar salah satu penonton usai gala premiere. Yang
lain menambahkan, “Adegan akhirnya bikin napas nggak sempat diambil. Tegang banget, tapi puas.”

“Melihat respons luar biasa dari penonton Indonesia malam ini sungguh menggembirakan. Kami
berharap energi dan emosi dari film ini bisa sampai ke hati para penonton di sini,” ungkap Syafiq Kyle seusai acara pemutaran.

Sharnaaz Ahmad turut menambahkan, “Film ini adalah gabungan dari aksi yang intens dan
cerita emosional yang kuat. Kami harap penonton Indonesia bisa merasakan pengalaman yang sama seperti yang kami alami selama proses syuting.”

Sutradara Abhilash Chandra mengungkapkan kebanggaannya bisa menayangkan film
perdananya di Jakarta.

“Indonesia punya sejarah film aksi yang kuat. Kami bangga bisa membawa Blood Brothers: Bara Naga ke sini dan berharap bisa memberikan pengalaman
sinematik yang menggugah.”

Tak heran jika para penonton yang hadir malam itu memberikan sambutan hangat. Banyak yang menyebut film ini sebagai pengalaman menonton yang memacu adrenalin, serta titik balik
perfilman laga Malaysia yang tak bisa diabaikan.
Blood Brothers: Bara Naga akan mulai tayang secara eksklusif di jaringan CGV Indonesia & Flix Cinema mulai 11 Juni 2025.

Siapkan diri Anda untuk sebuah pertarungan hidup dan mati yang
membakar layar lebar, penuh ledakan, konflik, dan aksi tiada henti.

*****
PRODUCTION NOTES BLOOD BROTHERS: BARA NAGA

Title Film : Blood Brothers: Bara Naga
Production House : Skop Productions
Genre : Action, Drama
Duration : 128 menit
Release : 11 Juni 2025
Producer : Yusof Haslam
Executive Producers : SKOP PRODUCTIONS | Shamin Yusof
: ENOTECH | David Yap
: KOMET PRODUCTIONS | Ahmad Izham Omar
: ME REPUBLIC | Sean Sim
: D’AYU PICTURES | Dato’ Rosmarayu Mokhtar
: PRIMEWORKS STUDIOS | Nini Yusof
Co-Producer : Shamin Yusof
Line Producer : Nana Azmi
Script Writer : Abhilash Chandra, Ghazwan Tomasi, Ayam Fared, Ashraf Modee Zain
Director : Syafiq Yusof, Abhilash Chandra
Director of Photography : Nicholas Chin
Editor : Daniel Mahamad, Abhilash Chandra, Syafiq Yusof
Art Director : Nazrul Asraff Mahzan
Wardrobe : Nazirah Ramlan
Make Up : Eds Arippin, Miszie Majid
Casting : Aslam Yusoff
Music Composer : Ricky Lionardi, Teoh Eng Hooi
TENTANG SKOP
Didirikan oleh tokoh legendaris perfilman Malaysia, Datuk Yusof Haslam, pada Maret 1985,

SKOP Productions
tumbuh menjadi salah satu rumah produksi paling berpengaruh di Asia Tenggara. Dikenal akan konsistensinya
dalam menghadirkan film-film komersial berkelas yang meraih berbagai penghargaan, SKOP juga dikenal lewat
deretan judul-judul karya unggulan yang merajai rating di Malaysia.

Dengan semangat untuk menyampaikan kisah-kisah yang unik, kuat dan menggugah, SKOP Productions
mengekspresikan narasi lintas genre yang menjadikan karya-karyanya tak hanya digemari di tanah air, tetapi juga
diapresiasi di mancanegara.
Jejak kesuksesan SKOP tak lepas dari sejumlah franchise box office legendaris yang telah mereka lahirkan, termasuk
KL Gangster 1 & 2, trilogi Abang Long Fadil, Munafik 1 & 2, hingga Polis Evo 3. Semua ini menegaskan posisi SKOP
sebagai pionir hiburan layar lebar yang mampu menyatukan kekuatan aksi, emosi, dan cerita yang relevan bagi
penonton luas.
SKOP Productions
Website : skopproductionsfilms.com
Instagram : @skopofficial__
TikTok : @skopofficial_
X : @skopofficial_
Facebook : @skopofficial

Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Gelar Gala Premiere Penuh Warna dan Absurd Tapi Seru, Seseru Filmnya! Tungguin Tayang di Bioskop 12 Juni 2025, Ya!

Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Gelar Gala Premiere Penuh Warna dan Absurd Tapi Seru, Seseru Filmnya! Tungguin Tayang di Bioskop 12 Juni 2025, Ya!

 

Jakarta, 3 Juni 2025 —

 

Film terbaru garapan Monty Tiwa, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu, resmi menggelar
rangkaian acara Press Screening, Press Conference, dan Gala Premiere pada Selasa, 3 Juni 2025 di Senayan City XXI.

Acara ini menjadi penanda bahwa film produksi Amadeus Sinemagna bersama Legacy Pictures ini siap mengajak seluruh penonton Indonesia untuk #SiapGoblok di
bioskop mulai 12 Juni 2025!

Mengusung semangat komedi yang absurd namun menghangatkan hati, acara Gala Premiere
digelar dengan penuh warna. Pemain, serta para pendukung film tampil dengan kostum
warna-warni lengkap dengan aksesoris mencolok seperti jam tangan raksasa, dasi oversized, hingga kacamata lucu.

Sementara para tamu undangan kompak mengenakan dress code
bertemakan biru dan jeans. Kemeriahan ini menunjukkan bahwa GJLS: Ibuku Ibu-Ibu bukan hanya sebuah tontonan, tapi juga ajakan untuk berani tampil beda dan menertawakan hidup
yang kadang tak masuk akal.

Acara ini dihadiri oleh para pemain utama, yang tak lain anggota GJLS: Rigen Rakelna, Ananta
Rispo, dan Hifdzi Khoir. Selain itu, jajaran pemain lainnya seperti Nadya Arina, Bucek Depp, dan
Luna Maya, serta cast pendukung seperti Reynavenzka Retno Ayu, Ence Bagus, Davi Sumbing, Benedictus Siregar, David Nurbianto, Ryan Balita, Ebel Cobra, dan Adi Sudirja tak ketinggalan meramaikan acara ini.

Indra Yudhistira, selaku produser eksekutif dari Amadeus Sinemagna, menyampaikan
antusiasmenya, “film ini bukan sekadar lucu, tapi juga punya kedalaman soal keluarga. Lewat
gaya khas GJLS yang absurd, kami ingin mengajak penonton untuk berdamai dengan hidup yang nggak selalu jelas, dan tetap bisa tertawa bersama orang-orang terdekat. Semoga saat tayang nanti, siapapun yang nonton bisa tertawa lepas bersama dan pulang dengan hati yang terhibur.”

Monty Tiwa, sang sutradara, menambahkan, “bekerja dengan GJLS adalah pengalaman yang
nggak pernah serius tapi selalu bermakna. Ini film yang jujur dan menyenangkan, bahkan proses syuting film ini penuh dengan bloopers, tawa, dan kehangatan. Sebelum penonton, kami yang di balik layar sudah tertawa lebih dulu, karena itu, semoga nanti mulai 12 Juni 2025 kita bisa tertawa bersama di bioskop.”

Sementara Rigen Rakelna, mewakili trio GJLS, juga memberikan alasan kuat kenapa film ini
wajib ditonton, “karena hidup udah cukup bikin pusing, film ini bisa jadi tempat pelarian yang
paling waras. Kalian bisa ketawa, bisa relate, dan yang paling penting, bisa ngerasa ditemani. Karena di balik kekonyolan film ini, ada cerita keluarga yang ngena banget.”

 

Bagi yang tak sabar menunggu kekonyolan anggota GJLS di film ini, jangan khawatir, karena
penonton bisa langsung mengamankan tiket lebih awal, alias Advanced Ticket Sales (ATS) yang
resmi dijual mulai Selasa, 3 Juni 2025 untuk special screening yang akan berlangsung pada
tanggal 7 dan 8 Juni 2025 di 9 kota di Indonesia.

Pada Sabtu, 7 Juni 2025, film ini akan tayang
serentak pukul 16.45 WIB/WITA di beberapa kota dan bioskop sebagai berikut: Depok XXI,
(Depok), Ciwalk XXI (Bandung), Ambarrukmo XXI (Yogyakarta), Solo Square XXI (Solo), Royal XXI (Surabaya), Big Mall XXI (Samarinda), Nipah XXI (Makassar), dan Ringroad Citywalks XXI
(Medan).

Sementara itu, pada Minggu, 8 Juni 2025, film ini akan hadir di Jakarta dalam dua sesi
spesial di Metropole XXI Jakarta, yaitu pukul 12.00 WIB dan pukul 12.15 WIB.

Nantinya, para pemain GJLS: Ibuku Ibu-Ibu akan menyapa para penonton melalui Meet & Greet, serta Cinema Visit yang akan segera diumumkan lewat media sosial resmi
@gjls.ibuku.ibuibu dan @gjlsentertainment.

Bersiaplah untuk tertawa, menangis, dan berdamai dengan kekacauan hidup, karena tidak
semua keluarga sempurna, tapi selalu berharga.

#SiapGoblok bareng GJLS!

TENTANG AMADEUS SINEMAGNA

Amadeus Sinemagna adalah perusahaan produksi film di Jakarta yang dibangun untuk
menghadirkan kisah-kisah bermakna melalui karya-karya series dan feature films. Dipimpin oleh dua sineas berpengalaman, Monty Tiwa dan Indra Yudhistira, tim kami memiliki rekam jejak
yang solid dalam menghasilkan sejumlah judul series dan film tanah air.

Perkembangan pesat di industri hiburan dan meningkatnya popularitas layanan streaming
digital, mendorong Amadeus Sinemagna terus beradaptasi dengan membawa keahlian
sinematik kami ke ranah digital. Namun, kekuatan utama kami sebenarnya terletak pada
komitmen untuk menyajikan cerita yang transformatif.

Melalui narasi yang memikat, Amadeus mempersembahkan karya-karya berkualitas bagi penggemar film Indonesia dari berbagai latar belakang.

Sebelum Filmnya Tayang, Komedinya Tinggal Meninggal Hadir Duluan Lewat TINGNING COMEDY SHOW, Tiketnya Sudah Bisa Dipesan!

Sebelum Filmnya Tayang, Komedinya Tinggal Meninggal Hadir Duluan Lewat TINGNING COMEDY SHOW, Tiketnya Sudah Bisa Dipesan!

 

Jakarta, 26 Mei 2025 —

 

Sebelum film komedi absurd penuh tawa Tinggal Meninggal (TingNing) resmi tayang pada 14 Agustus 2025, Imajinari kembali menggebrak dengan menghadirkan sebuah acara spesial bertajuk TINGNING COMEDY SHOW. Digelar pada 25 Juni 2025 di Gedung Usmar Ismail Kuningan, Jakarta Selatan, acara ini jadi kesempatan langka buat penonton Merasakan gaya komedi dari filmnya sebelum nonton filmnya di bioskop.

Apa yang bikin acara ini beda? Di TINGNING COMEDY SHOW, penonton bakal diajak ketawa bareng lewat rangkaian stand-up comedy, Improve comedy, dan talkshow dengan tema yang “Komedi sebagai Cara Berdamai  dengan Duka”. Komika dan pelaku kehebohan yang akan naik panggung antara lain: Ernest Prakasa, Yono Bakrie, Ardit Erwandha, Boah Sartika, Arief Didu, dan Denny Gitong. Mereka nggak cuma jago ngelucu, tapi juga terlibat di dunia film dan komedi tanah air, termasuk dalam semesta Tinggal Meninggal.

Tentu saja, para cast dan crew Film TingNing juga akan hadir, termasuk sang sutradara, Kristo Immanuel, bersama Omara Esteghial, Mawar de Jongh, Shindy Huang, Mario Csesar, dan Nada Novia. Acara ini bukan cuma pemanasan menjelang rilis  film, tapi ini juga ajang untuk merasakan atmosfer humor langsung dari sumbernya. Ada tawa, ada akting, ada kebohongan (yang direncanakan), dan semua dibungkus dalam vibe yang TingNingi banget!

Tiket TINGNING COMEDY SHOW sudah bisa dibeli mulai 25 Mel 2025 di @vent.hahahaco .com dengan harga Rp249.000. Harga tersebut belum termasuk pajak, tapi termasuk tawa yang nggak ternilai harganya! Film TingNing sendiri adalah debut penyutradaraan Kristo Immanuel bersama rumah produksi Imajinari. Film ini mengisahkan Gema, pemuda canggung yang hidupnya berubah setelah ayahnya meninggal dan ia mulai bertanya: siapa lagi yang harus meninggal demi perhatian? Sebuah cerita konyol, absurd, tapi dekat dengan kenyataan yang terkadang sama-sama
membingungkan. Jadi, jangan tinggal diam, ayo datang ke TINGNING COMEDY SHOW, dan rasakan lebih dulu gelombang komedi yang siap menerjang bioskop Agustus 2025 mendatang! Info lebih lanjut mengenai show ini dapat diakses di www.hahahacorp.com atau kunjungi sosial media instagram @majinari.id dan @hahaha corp.

TENTANG IMAJINARI

Imajinari adalah studio film muda di Indonesia yang menitikberatkan pada cerita yang segar dan berpijak pada visi kreatif sutradara. Rekam jejak Imajinari diantaranya adalah film mega box Office “AGAK LAEN” yang meraih lebih dari 9,1 juta penonton dan “Jatuh Cinta Seperti Di Film Film” yang memenangkan Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor dan Aktris Utama Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 2024. Didirikan oleh duo Ernest Prakasa & Dipa Andika, Imajinari memulai debutnya melalui film “Ngeri-Ngeri Sedap” (2022), sebuah flim yang kemudian menjadi Official Selection Indonesia untuk Academy Awards 2023.

Imajinari Rilis First Look Film Tinggal Meninggal, Sebuah Karya Jail Penuh Makna dari Film maker Muda Kristo Immanuel

Imajinari Rilis First Look Film Tinggal Meninggal, Sebuah Karya Jail Penuh Makna dari Film maker Muda Kristo Immanuel

 

Jakarta, 24 April 2025 —

 

Imajinari, rumah produksi yang selalu punya tempat spesial untuk ide-ide cemerlang  dari sineas muda, kembali siap memanjakan penonton lewat karya terbaru mereka. Kali ini lewat film Tinggal Meninggal, Imajinari semakin menegaskan komitmennya dalam mendukung ide-ide segar dan out of the box dari kreator-kreator muda yang berani tampil beda.

Jelang penayangan Tinggal Meninggal  di bioskop beberapa bulan lagi, Imajinari merilis first look yang menampilkan para pemain film ini. Salah satu stm first look-nya memperlihatkan Omara Esteghial sebagai Gema dengan wajah penuh tanda tanya saat berada di rumah duka. Tak ketinggalan juga Jared Ali yang berperan sebagai Gema kecil yang muncul dengan wajah Jahilnya. Lalu, ada juga foto Gema bersama sang ibu, yang diperankan oleh Nirina Zubir. Sementara foto lainnya menunjukkan wajah-wajah sejumlah  karakter yang tak lain adalah para teman kantor Gema. First look yang absurd dan mengundang tanda tanya ini, diunggah oleh para pemain dan tim produksi, dari @ernestprakasa, @kristo.immanuel, @dipaaa, @omara.esteghial hingga @jessica tjiu.

Film Tinggal Meninggal sendiri merupakan karya dari Kristo Immanuel, komedian sekaligus kreator konten yang untuk pertama kalinya menjajal kursi sutradara film panjang. Tak hanya menulis cerita, Kristo juga membesut film ini. Kristo Immanuel mengungkapkan rasa syukurnya karena ide jail yang ia miliki akhirnya bisa bertemu dengan publik melalui dukungan Imajinari.

“Sebagai seorang yang awalnya  cuma iseng bercanda lewat konten, bersyukur banget Imajinart kasih kepercayaan buat mewujudkan ide absurd Ini jadi film beneran. Rasanya luar biasa bisa melihat ide yang tadinya cuma ada di kepala, akhirnya bisa ketemu penonton di bioskop nanti, ” ujar Kristo yang menulis skenario ini selama hampir 1,5 tahun.

Kristo tentu saja tak sendiri dalam menghadirkan karya film panjang perdananya ini, namun dengan dukungan dari dua nama besar di industri, Ernest Prakasa dan Dipa Andika sebagai produser. Ernest Prakasa selaku produser menegaskan bahwa Imajinari berdiri dengan visi kuat untuk menjadi wadah bagi sineas muda dalam menyalurkan kreativitas mereka, salah satunya ide Kristo lewat Tinggal Meninggal.

Maman Ernest Prakasa selaku produser menuturkan, “Dari awal berdiri, Imajinari selalu punya semangat  untuk memberikan panggung bagi ide-ide segar dari film maker muda. Kristo adalah salah satu talenta yang punya gaya bertutur unik, berani, namun penuh ketulusan. Kami sangat banggg bisa menjadi bagian dari perjalanan kreatifnya lewat Film Tinggal Meninggal.

Tinggal Meninggal bercerita tentang kematian, namun bukan dari sisi yang biasa. Ketika ayahnya meninggal, seorang pemuda kesepian bernama Gema justru menemukan kehangatan yang selama ini ia rindukan, hadir dari rekan-rekan kantornya. Namun, ketika perhatian itu perlahan memudar dan hidupnya kembali sepi seperti semula, sebuah pertanyaan mulai mengganggu pikirannya: siapa yang harus meninggal berikutnya?

Film ini dibintangi oleh jajaran aktor dan aktris ternama seperti Omara Esteghial sebagai Gema, Nirina Zubir sebagai Mama Gema, Mawar De Jongh sebagai Kerin, Shindy Huang sebagai Adriana, Muhadkiy Acho sebagai Pak Cokro, Ardit Erwandha sebagai Ilham, Mario Caesar sebagai Danu, Nada Novia sebagai Naya, Gilbert Pattiruhu sebagai Papa Gerna, hingga Jared Ali yang memerankan Gema kecil.

Kehadiran mereka siap memberikan warna tersendiri dalam narasi yang absurd, menggelitik, namun tetap reliable. Jangan lewatkan info update dan kejutan lainnya dengan mengikuti media sosial resmi @imajinari.

Karena  bisa jadi, cerita ini bukan cuma soal Gema, tapi juga tentang kita semua.

Ketika Hidup Memaksa Anya Geraldine Jadi Biduan, Film “Mendadak Dangdut” Mengajak Penonton Ikuti Kisahnya yang Penuh Tawa dan Perjuangan

Ketika Hidup Memaksa Anya Geraldine Jadi Biduan, Film “Mendadak Dangdut” Mengajak Penonton Ikuti Kisahnya yang Penuh Tawa dan Perjuangan

 

Jakarta, 22 April 2025 —

 

Sinemart dan Amadeus Sinemagna resmi menggelar rangkaian Press Screening, Conference, dan Gala Premiere untuk film Mendadak Dangdut pada Senin, 22 Apri 2025 di XXI Epicentrum, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh deretan bintang yang membintangi film Ini seperti Anya Geraldine, Keanu Angelo, Nurra Datau, Wika Salim, Opie Kumis, Adi Sudirja, Dwi Sasono, hingga sang sutradara Monty Tiwa, serta produser dan eksekutif produser dari Sinemart dan Amadeus Sinemagna. Malam gala yang penuh kehangatan ini tak hanya dipadati oleh media dan undangan, tetapi juga diwarnai oleh gelak tawa, rasa haru, dan antusiasme tinggi dari para penonton yang sudah tidak sabar menyaksikan film yang menyajikan cerita tentang perjuangan, mimpi, dan identitas musik dangdut yang sangat lekat dengan budaya Indonesia.

Lebih dari sekadar goyang, bersama merayakan Dangdut sebagai Identitas Musik Bangsa mengusung genre drama komedi, Mendadak Dangdut bukan hanya akan mengajak penonton tertawa lewat deretan karakter yang kocak dan kisah yang ringan, tapi juga mengajak mereka menyelami cerita keluarga yang penuh makna. Film ini memperlihatkan bagaimana seseorang bisa terjebak dalam situasi sulit, namun dengan keteguhan hati dan cinta pada keluarga, ia mampu menghadapi segala rintangan.

Tak ketinggalan film ini juga menjadi sebuah penghormatan bagi musik dangdut yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas musik Indonesia.
Dengan cerita yang mengangkat dangdut sebagai latar, Mendadak Dangdut membawa pesan kebanggaan akan budaya lokal dan memperkenalkan dangdut sebagai musik yang bisa dinikmati oleh siapa saja, lintas generasi maupun kelas sosial.

“Lewat film ini kami ingin menunjukkan bahwa dangdut itu bukan hanya tentang musik pinggiran, tapi bagian dari jati diri Indonesia. Harapannya, film Ini bisa jadi pionir bagi sinema Indonesia untuk semakin berani mengangkat dangdut sebagai identitas musik bangsa,” ungkap David Setiawan Suwarto selaku Eksekutif Produser.

Dari Penyanyi Pop hingga bergoyang di Dangdut Pantura Bersama Anya Geraldine

Film ini juga menjadi ajang pembuktian bagi aktris Anya Geraldine yang dipercaya memerankan karakter Naya, yang hidupnya mendadak jungkir balik ketika terpaksa banting setir menjadi penyanyi dangdut di jalur pantura.

Menurut sang sutradara Monty Tiwa. Pemilihan Anya bukan semata mata karena popularitas, (melainkan karena kapasitasnya sebagai aktor yang memiliki spektrum emosi luas dan mampu menjangkau kompleksitas centa.

“Anya adalah aktor dengan jangkauan emosi yang luas. ia punya kualitas yang dibutuhkan untuk membawakan karakter dalam cerita yang penuh keberagaman,” ujar Monty Tiwa.

Bagi Anya, membawakan lagu-lagu dangdut yang ikonik di film ini juga jadi tantangan tersendiri. Namun, justru dari situ Ia menemukan pesan hidup yang begitu dekat dengan realita banyak Orang.

“Karena hidup nggak selalu mulus. Roda kehidupan yang terus berputar membuat kita kadang harus berada d kondisi sulit. Tapi, situasi sesulit apapun pasti bisa dihadapi kalau ada kemauan dan keteguhan hari. Buat mereka yang kuat pasti akan tetap berjuang untuk mimpinya,” ungkap Anya tentang karakter Naya yang ia perankan.

Kejutan di Balik Karakter Dwi Sasono dan Bertaburnya nama-nama lain tak kalah mencuri perhatian, aktor senior Dwi Sasono juga kembali hadir di filim ini, memerankan karakter Rizal Maduma yang sempat melegenda di versi filim Mendadak Dangdut (2006). Monty Tiwa masih menyimpan rapat-rapat kejutan tentang peran Dwi dalam versi terbaru ini. “Dwi Sasono adalah bagan yang nggak terpisahkan dari Mendadak Dangdut. Sosoknya punya ciri khas kuat yang sudah melekat di hati penonton sejak film pertamanya. Di sini penonton akan melihat perkembangan karakternya, saya belum bisa sebut apa, yang jelas akan menghibur dan jadi kejutan bagi penonton,” ujar Monty, memberi bocoran singkat.

Selain Anya Geraldine sebagai Naya, dan hadirnya Dwi Sasono sebagai Rizal Maduma, fiim ini juga menghadirkan Keanu Angelo sebagai Wawan, Nurra Datau sebagai Lola, Joshua Pandelaki sebagai Anwar, Wika Salim sebagai Tata, Opie Kumis sebagai Babeh Romil, Fajar Nugra sebagai Wendhoy, Adi Sudirja sebagai Yatno, Putri Patricia sebagai Kompol Rissa, Sadha Triyudha sebagai Thomas, hingga Calvin Jeremy sebagai Zul.

Tunggu Kisah Mendadak Dangdut di Bioskop 30 April 2025

Kehidupan Naya (Anya Geraldine), seorang penyanyi pop yang tengah menikmati puncak popularitasnya, berubah drastis ketika ia dituduh terlibat dalam kematian asistennya. Dalam
keputusasaan dan tekanan, Ia melarikan diri bersama ayahnya Anwar (Joshua Pandelaki) yang tengah berjuang mengembalikan ingatan, satu-satunya harapan yang bisa membuktikan Naya tidak bersalah.

Dalam pelariannya bersama ayah dan sang adik Lola (Nurra Datau), Naya justru dipertemukan dengan Wawan (Keanu Angelo) dan Wendhoy (Fajar Nugra) yang tengah membentuk grup Musik dangdut. Tanpa pilihan lain, Naya terpaksa bergabung sebagai penyanyi dangdut keliling, memulai babak baru dalam hidup yang penuh lika-liku, di tengah usaha mengejar mimpi, menyelamatkan keluarga, dan membuktikan dirinya tidak bersalah.

Mendadak Dangdut akan mulai tayang di seluruh jaringan bioskop Indonesia mulai 30 April 2025. Jangan lewatkan juga keseruan rangkaian spesial screening dan sinema visit di berbagai kota Pantau terus jadwal dan informasi terbarunya di Instagram resmi @mendadakdangdut.movie dan @sinemart.ph

Film ini siap membawa penonton tertawa, terharu, sekaligus bangga dengan dangdut sebagai bagian dari identitas musik Indonesia.

Film DASIM Rilis Official Trailer dan Poster Tayang di Bioskop Mulai 15 Mei 2025

Film DASIM Rilis Official Trailer dan Poster Tayang di Bioskop Mulai 15 Mei 2025

 

Jakarta, 15 April 2025 –

 

Film terbaru Starvision, DASIM, disutradarai oleh Ginanti Rona dengan penulis Skenario Piu Syarif, Decky Putra, Natania Jansen, dan Ginanti Rona, berdasarkan peristiwa nyata yang diceritakan narasumber ke Piu Syarif. Tayang di Bioskop mulai 15 Mei 2025.

Menyambut penayangan di Bioskop, Film DASIM merilis trailer dan 2 poster resminya. Melalui trailer, Dasim memperlihatkan cuplikan-cuplikan adegan menegangkan yang mengundang rasa penasaran serta ingin tahu apa yang terjadi pada rumah tangga pasangan muda yang baru saja menikah namun terus mendapatkan teror dari jin Dasim.

Poster kedua Film DASIM menampilkan pernikahan Salma dan Arman yang diganggu oleh sosok jin di belakang nya, sementara poster ketiga menampilkan ekspresi Salma yang terus-menerus diganggu jin Dasim.

Film DASIM menghadirkan para pemain yang sangat piawai dalam memerankan karakter mereka : Omar Daniel. Zulfa Maharani, Adinda Thomas, Meriam Bellina, Dinda Kanyadewi, Morgan Oey, Arswendy Bening Swara, Yati Surachman, Grace Ayu, Tania Hantara, dan lain-lain.

Chand Parwez Servia selaku produser menyampaikan, “DASIM ini adalah jin yang paling berbahaya karena dia menghancurkan keluarga. Yang terjadi di Film DASIM adalah ada orang yang ingin memanfaatkan kitab Shams al-Maarif dengan tujuan merusak rumah tangga dan menghancurkan keluarga. Siapa, kenapa dan bagaimana menangkal teror jin Dasim ini menjadi sangat menarik dan akan relate dengan siapapun. DASIM menampilkan horor yang mencekam, dengan deretan pemain yang mumpuni, dan kita kerjakan dengan sungguh-sungguh. Saya bangga sekali hadirkan Film DASIM di Bioskop”.

“Dari awal sudah terbayang Zulfa Maharani yang akan memerankan karakter Salma, kemudian disandingkan juga dengan Omar Daniel, yang saya tau mereka sangat dedicated terhadap seni peran dan karakter-karakter yang didapatkan. Ensemble casts lainnya yang ada di Film DASIM juga membuat saya belajar banyak, sangat senang bisa berkolaborasi dengan mereka semua”, ujar Sutradara Ginanti Rona.

Omar Daniel menyampaikan “Hal yang paling saya suka saat membaca skenario Film DASIM pertama kali adalah film ini sama sekali tidak menggurui, namun memberikan gambaran tentang hal-hal yang sangat mungkin terjadi dalam rumah tangga, yang tanpa kita sadari mungkin saja hal itu muncul bukan hanya dari komunikasi, tapi ternyata juga dari faktor lain yaitu berupa gangguan jin Dasim””.

Zulfa Maharani menambahkan, “Memerankan Salma ini challenge banget, tapi sangat terbantu dengan adanya diskusi. workshop dan reading sebelum proses syuting. Film DASIM tidak hanya relate untuk yang sudah menikah saja, tetapi juga dengan yang belum menikah, supaya bisa prepare apabila suatu saat berumah tangga”.

Sinopsis

Salma dan Arman pasangan muda bahagia, tetapi sejak menikah Salma mulai merasakan gangguan mistis. Ketika Salma hamil dan Arman mengerjakan proyek besar yang membuatnya sering lembur, mereka pindah ke rumah ibu Arman.

Salma mengalami teror yang semakin menyeramkan, konflik dengan mertua, ditambah kecurigaannya bahwa Arman selingkuh, hingga Salma mengandalkan tetangganya yang misterius

Piyu PADI (Ketua Umum Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI)): AKSI akan Selalu Konsisten Memperjuangkan Hak-hak, Aspirasi dan Kesejahteraan Pencipta Lagu

Piyu PADI (Ketua Umum Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI)): AKSI akan Selalu Konsisten Memperjuangkan Hak-hak, Aspirasi dan Kesejahteraan Pencipta Lagu

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) mengadakan Debat Terbuka Terkait Undang-Undang Hak Cipta dengan sekaligus membahas transparansi dan arah kebijakan industri musik Indonesia di Hotel Artotel Jakarta pada hari Sabtu, 10 April 2025.

Piyu PADI sebagai Ketua Umum AKSI menyampaikan dalam sambutannya ; “Sebenarnya sih AKSI ini yang menurut saya dari hati kecil Ryan dan Adri merasa bangga terhadap AKSI yang memperjuangkan hak-hak pencipta lagu yang hingga hari ini timbul kehebohan sehingga kita membuat reaksi ada yang pro dan ada yang kontra dimana harusnya kita bisa semua menjadi satu gerbong yang sama bahwa perjuangan untuk memperjuangkan para pencipta lagu ini adalah didorong dengan dimulai dengan niatan yang tulus dari teman-teman kita Aribias maupun Badai, bukan keinginan pribadi AKSI dan Ahmad Dhani itu sendiri tetapi yang setiap hari ada pencipta lagu yang masih kurang begitu yang karyanya dinyanyikan oleh penyanyi dan sangat disayangkan si pencipta lagu ini malah tidak mengalami kesejahteraan hidupnya terkait hak-hak yang harusnya didapat seperti Royalti.

Alhamdulilah dari kejadian kehebohan hari ini menjadi suatu perubahaan bagi pencipta lagu tersebut seperti ahli waris dari alm. Dedi Dores yang sempat tidak mendapatkan hak nya yang pada akhirnya dari kehebohan saat ini malah bisa mendapatkan hak dari lagu-lagu yang diciptakan alm. Dedi Dores. Tetapi kalo menurut AKSI harus ada arah untuk perjuangan bagi para pencipta lagu dengan memberikan apresiasi yang luar biasa dengan kejadian saat ini malah orang yang tidak mengerti tentang hak karya cipta yang ketika disampaikan di media-media sosial malah orang semakin mengerti tentang hak karya cipta.

Bahkan AKSI juga mengalami kritikan dari masyarakat lewat instagram AKSI dari kejadian salah satunya yaitu Mas Arisbias menghadapi salah satu fans fanatik penyanyi terkenal sehingga beberapa netizen maupun fans dari beberapa penyanyi malah ada yang membully masing-masing instagram anggota AKSI dan menurut saya malah semua ini sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Justru yang menjadi pertanyaan kegunaan UU Hak Cipta itu untuk apa?, bahwa UU Hak Cipta itu adalah untuk melindungi pencipta lagu bukan untuk melindungin yang lainnya yang maka dari itu AKSI hadir disini ingin merubah semuanya seperti mulai sekarang penyanyi atau pengguna lagu harus ada izin kepada yang punya hak karya ciptanya bila ingin menyanyikan lagu dari si pencipta lagunya, entah izin tersebut bisa memberikan kontribusi langsung maupun tidak langsung dan yang pasti AKSI tetap mengingin semua harus ada izin sehingga pencipta lagu akan mendapatkan hak-haknya seperti royalti performance rights maupun juga agar AKSI ada tata kelola yang lebih baik lagi dan pencipta lagu juga bisa sejahtera dan mendapatkan kehidupannya lebih baik lagi.

AKSI pun juga berharap untuk Ahmad Dhani yang saat ini menjabat anggota DPR Komisi X yang sudah membuka pintu untuk wacana melakukan revisi UU Hak Cipta sehingga kita menahan diri untuk Uji Materi ke MK terkait UU Hak Cipta karena AKSI melihat masih ada kesempatan untuk merevisi UU Hak Cipta melalui Baleg DPR RI,” tutupnya.

Qodrat 2, Film Paling Seru Untuk Ditonton Jelang Lebaran: Hadir Dengan Gebrakan Horor, Teror, Aksi, dan Konflik Iman Jadi Satu yang Lebih Menegangkan

Qodrat 2, Film Paling Seru Untuk Ditonton Jelang Lebaran: Hadir Dengan Gebrakan Horor, Teror, Aksi, dan Konflik Iman Jadi Satu yang Lebih Menegangkan

 

Jakarta, 21 Maret 2025

 

 

Ketegangan, kejutan, dan energi luar biasa terasa di Epicentrum XXI saat Press Screening & Gala Premiere Qodrat 2 digelar pada 21/03/2025. Para undangan, mulai dari sineas, media, hingga para tamu istimewa, menjadi saksi pertama dari sekuel horor-action religi yang lebih intens, lebih emosional, dan lebih menegangkan dari film pertamanya.

Acara ini tidak hanya menjadi malam perayaan, tetapi juga awal dari perjalanan Qodrat 2 menuju layar lebar Lebaran 2025.Dalam sesi Press Conference, jajaran sineas dan para pemeran berbagi kisah di balik pembuatan film yang digarap dengan penuh dedikasi.

Sutradara Charles Gozali, bersama produser Linda Gozali,Sunil Samtani, dan Dian Sastrowardoyo, berbicara tentang tantangan dalam mengembangkan sekuel yang lebih besar, lebih mencekam, dan lebih memukau secara visual.

Sementara itu, para pemeran utama Vino G. Bastian, Acha Septriasa, Donny Alamsyah, Della Dartyan, Hana Saraswati,dan Septian Dwi Cahyo berbagi pengalaman mereka dalam menghadirkan karakter-karakter yang penuh lapisan dan konflik batin.

Para Sineas & Pemain Berbagi Cerita tentang Qodrat 2 Sunil Samtani, produser eksekutif, mengungkapkan, “melihat reaksi luar biasa dari penonton
membuat kami yakin bahwa Qodrat 2 bukan sekadar sekuel, tapi sebuah evolusi. Ini adalah pengalaman yang lebih mendalam, lebih menyeramkan, dan lebih emosional.”

Sutradara Charles Gozali menambahkan, “kami ingin membawa penonton dalam perjalanan yang lebih besar. Tantangan bagi saya adalah memastikan Qodrat 2 tetap menghormati akar ceritanya, tetapi juga memberikan sesuatu yang lebih intens. Ini bukan hanya tentang melawan iblis, tapi tentang bagaimana manusia bertarung dengan keyakinan mereka sendiri.

Sedangkan Vino G. Bastian yang kembali memerankan Ustadz Qodrat mengatakan, “Ustadz Qodrat kali ini bukan hanya menghadapi kekuatan gelap, tapi juga dirinya sendiri. Perjuangannya menjadi lebih kompleks, dan saya yakin penonton akan merasakan itu.”

Sementara itu, Acha Septriasa yang baru bergabung di film kedua ini, yang berperan sebagai Azizah menyampaikan, “Azizah melalui sesuatu yang luar biasa kelam dalam hidupnya, sampai akhirnya di sini dia dipertemukan kembali dengan Qodrat. Meskipun baru bergabung di sekuelnya, namun penonton sudah tahu background Azizah ini, sehingga saya berharap penonton bisa merasakan emosinya dan ikut menyelami perjalanannya dalam film ini.

”Antusias dan Sambutan Luar Biasa, Special Screening Sold Out di Sejumlah Kota!Sebelumnya, pada 20 Maret 2025, Qodrat 2 telah lebih dulu mengadakan Special Screening eksklusif di CGV Grand Indonesia. Suasana penuh dengan penonton yang begitu antusias menyaksikan kelanjutan perjalanan Ustadz Qodrat.

Salah satu media film yang hadir bahkan menyebut bahwa film ini bukan hanya lebih menyeramkan, tetapi juga membawa penonton kedalam konflik yang lebih dalam, sebuah pertempuran keimanan yang belum pernah ada di film Indonesia sebelumnya.

Antusiasme ini semakin terasa dengan dibukanya Special Screening di 10 kota pada 22 Maret 2025.Dari Jakarta, Depok, Karawang, Yogyakarta, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Padang, Medan,hingga Pekanbaru, tiket di beberapa kota bahkan sudah sold out! Bukti bahwa kisah Ustadz Qodrat dan pertarungannya melawan kegelapan masih terus dinantikan.

Lagu Aku Lelakimu, Soundtrack Qodrat 2 Telah Dirilis pada 20 Maret 2025 Sebagai bagian dari promosi film, lagu Aku Lelakimu versi Qodrat 2 yang dibawakan oleh TheDance Company telah resmi dirilis pada 20 Maret 2025 di seluruh Digital Streaming Platform (DSP).Lagu ini semakin menambah atmosfer emosional dan intensitas konflik dalam film, memperkuat nuansa kelam yang dibangun sepanjang ceritanya.