Jakarta – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra dan menelan ratusan korban jiwa tidak hanya dipicu oleh cuaca ekstrem, tetapi juga diperparah oleh kerusakan lingkungan yang sudah berlangsung lama.
Dalam konferensi pers penanganan banjir Sumatra di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Rabu (3/12), Teddy menyebut pemerintah tengah memprioritaskan proses evakuasi dan penanganan korban, namun investigasi terhadap faktor penyebab juga dilakukan secara paralel.
“Penyebab bencana ini jadi perhatian. Selain faktor cuaca ekstrem, ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana,” ujar Teddy.
“Seiring evakuasi dan penanganan sebagai fokus utama, pemerintah melakukan evaluasi dan investigasi menyeluruh terkait bencana ini,” tambahnya.
Pemerintah Kejar Pelaku Pelanggaran Lingkungan
Sebelumnya, pemerintah memastikan akan menindak pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran hingga munculnya gelondongan kayu dalam jumlah besar saat banjir besar melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Penelusuran tersebut dilakukan menggunakan analisis citra satelit.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyampaikan bahwa Satgas Penertiban Kawasan Hutan telah diterjunkan untuk memeriksa dugaan kuat adanya aktivitas ilegal yang menyebabkan kayu-kayu itu terbawa arus banjir.
“Saat ini Satgas Penertiban Kawasan Hutan sudah turun tangan menelusuri dugaan gelondongan kayu yang banyak terbawa arus banjir,” jelas Pratikno.
“Pemerintah terus menelusuri pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran melalui analisis citra satelit.” imbuhnya.
Penegakan Hukum Disiapkan Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan Polri akan mengambil langkah tegas terkait temuan gelondongan kayu tersebut. Ia menyebut telah berkoordinasi dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan sebuah rapat khusus akan digelar untuk membentuk tim gabungan.
“Kami sudah berkoordinasi secara lisan dengan Menhut, dan besok kami akan melaksanakan rapat untuk menurunkan tim gabungan. Bila ada pelanggaran hukum, akan kami proses,” tegas Listyo.
Banjir yang menghantam berbagai wilayah di Sumatra sejak akhir November telah menjadi salah satu bencana terbesar tahun ini. Pemerintah menyatakan bahwa selain penanganan darurat, pembenahan lingkungan dan penegakan hukum akan menjadi fokus penting untuk mencegah bencana serupa terulang.
(ard)
