Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie Maju sebagai Calon Ketua Umum PPP: Menyatukan Suara Umat Tanpa Drama Politik
Jakarta, Galaxypost.id
Pada 18 Agustus 2025, Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie secara resmi menyatakan diri sebagai calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2025–2030. Langkah ini diambil dengan niat untuk membawa partai kembali ke khittah keumatan dan merespons dinamika internal dalam PPP.
Prof. Husnan Bey adalah cucu dari salah satu pendiri Pondok Modern Gontor, K.H. R. Zainuddin Fananie. Mengawali kiprah organisasi-politiknya sebagai kader internal PPP, ia pernah menjabat Wakil Sekretaris Jenderal PPP. Selain itu, Husnan juga memegang posisi sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PARMUSI dan terlibat sebagai anggota Dewan Ahli ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama).
Dari sisi akademis, ia meraih gelar doktor di bidang Politik Islam dari UIN Yogyakarta pada 2015, serta menempuh studi teologi di Leiden, Belanda dan pendidikan Islam & Politik di Pakistan. Kariernya juga meliputi tugas-tugas diplomatik dan administratif, termasuk jabatan Duta Besar RI untuk Azerbaijan (2016–2020).
—
Visi, Motivasi, dan Strategi
Dalam pidatonya saat deklarasi, Husnan Bey menegaskan bahwa pencalonannya bukan bertujuan mengejar kehormatan pribadi, melainkan mengemban amanah dan tanggung jawab kolektif. Ia mengungkapkan keprihatinan atas kondisi PPP yang kali pertama dalam sejarahnya tidak mampu mengirimkan wakil ke DPR setelah Pemilu 2024.
Dalam arah politiknya, Husnan menolak budaya politik drama, mengusung pendekatan komunikasi kultural, dan berambisi membangun soliditas dari akar rumput. Dia mengklaim bahwa dukungan terhadap dirinya sudah tumbuh dari tingkat DPC hingga DPW PPP.
Menjelang Muktamar PPP, ia menyerukan agar semua kader tetap solid dan siap menghadapi kompetisi internal dengan sportif. Ia juga menunjuk kantor hukum untuk mengawal proses pencalonannya agar berjalan sesuai AD/ART partai.
—
Arti dan Tantangan Bagi PPP
Pencalonan Husnan Bey muncul pada saat PPP menghadapi tantangan serius: kredibilitas partai umat yang menurun dan ketiadaan kursi di parlemen. Jika terpilih, ia berharap PPP kembali sebagai rujukan umat Islam dan partai yang mengedepankan nilai keumatan dalam demokrasi.
Namun, ia juga dihadapkan pada persaingan dengan figur lain yang juga mengincar kursi ketua umum, seperti M. Mardiono dan Agus Suparmanto. Persaingan ini berpotensi menimbulkan dinamika friksi internal.
—
Penutup
Dengan mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum PPP, Prof. Husnan Bey Fananie mengajak seluruh kader dan simpatisan untuk bersatu dalam semangat perubahan. Ia menegaskan bahwa proses yang dijalani akan berlandaskan transparansi, kolektif kolegial, dan tanpa drama politik yang merugikan.
Semoga kebersamaan dan ketulusan niat dalam perjuangan ini mampu memulihkan marwah PPP sebagai partai besar umat yang mendengarkan suara rakyat.