PPI Taiwan 2025–2026 Resmi Dilantik, KDEI Taipei Tekankan Perlindungan dan Kolaborasi Mahasiswa

Taipei – Pelantikan pengurus baru Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Taiwan periode 2025–2026 digelar di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Sabtu (25/10). Acara ini dihadiri oleh Kepala KDEI Taipei Arif Sulistiyo, Wakil Kepala KDEI Johanes Andi Susanto, serta Kabid Perlindungan WNI dan Pensosbud Novrizal.

Turut hadir pula perwakilan organisasi mitra seperti Liang Kuang Chen dari Indonesian Overseas Chinese Association, serta perwakilan dari ITBC, Formosa, FOMMIT, dan IDN.

Dalam sambutannya, Arif Sulistiyo menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam memberikan perlindungan bagi mahasiswa Indonesia di Taiwan yang kini berjumlah lebih dari 21 ribu orang. Ia mendorong mahasiswa untuk tidak ragu berkomunikasi dengan KDEI apabila menghadapi kendala selama menempuh studi.

“Mahasiswa tidak sendiri. Kami sudah mengusulkan adanya perwakilan bidang pendidikan ke tingkat pusat. Ini sedang berproses, mari kita kawal bersama sehingga nantinya mahasiswa punya satu ‘orang tua’ yang berdiri kokoh untuk melindungi semuanya,” ujar Arif Sulistiyo.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus PPI Taiwan 2025–2026 Jajang Muhariyansah menyampaikan pentingnya peran mahasiswa Indonesia di luar negeri sebagai duta bangsa. Dengan gaya bersahaja, ia menyinggung tantangan klasik mahasiswa.

“Sebagaimana pada umumnya, semangat kami besar, tapi dompet kami tipis,” ujarnya yang disambut tawa hadirin. Ia berharap dukungan dari KDEI dan berbagai pihak di Taiwan dapat memperkuat kolaborasi di bidang riset, budaya, dan pendidikan.

Adapun Ketua PPI Taiwan Ignatius Reyner Giovanni menekankan pentingnya kontribusi aktif mahasiswa dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Indonesia emas baru bisa terbentuk jika setiap individu berperan aktif. Saya berharap kita bisa terus berkolaborasi dan mencerminkan keindonesiaan yang maju sekaligus berperasaan halus,” tutur Reyner.

Kepengurusan baru PPI Taiwan menegaskan komitmennya untuk memperluas kegiatan di bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan pengembangan rasa ingin tahu di kalangan pelajar. Dengan semangat kolaborasi, mereka berharap dapat menjadi jembatan antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah dalam memperkuat citra positif Indonesia di kancah internasional.

 

(ard)

Para Pegiat Kesehatan Menyerukan Perlindungan terhadap Integritas dan Tata Kelola yang Baik dari Majelis Kesehatan Dunia

Para Pegiat Kesehatan Menyerukan Perlindungan terhadap Integritas dan Tata Kelola yang Baik dari Majelis Kesehatan Dunia

 

20 Mei 2025, Bangkok –

 

Menyusul terpilihnya Filipina sebagai Presiden Sidang Majelis Kesehatan Dunia (WHA) ke-78 yang berlangsung selama sepekan dan dimulai kemarin di Jenewa, para pegiat kesehatan global semakin gencar menyerukan perlunya menjaga integritas WHA, badan pengambil keputusan utama dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berperan sentral dalam merumuskan agenda dan kebijakan kesehatan global.

Aliansi Pengendalian Tembakau Asia Tenggara (SEATCA) dan Corporate Accountability menekankan bahwa tata kelola yang baik dalam WHA menuntut komitmen yang teguh terhadap prinsip-prinsip kesehatan masyarakat serta kemandirian penuh dari industri yang mendapatkan keuntungan dari produk tidak sehat, seperti tembakau, alkohol, makanan dan minuman tidak sehat, bahan bakar fosil, dan sejenisnya.

Bulan lalu, sebanyak 65 organisasi non-pemerintah di bidang pengendalian tembakau dan kesehatan masyarakat dari tingkat nasional, regional, hingga global di seluruh kawasan WHO mengajukan petisi kepada Negara-Negara Anggota WHO untuk mencabut pencalonan Filipina sebagai Presiden WHA. Para pegiat kesehatan mempertanyakan kelayakan Filipina dalam menjunjung integritas dan prinsip-prinsip WHO serta WHA, menyusul diterimanya dan didukungnya berbagai bentuk donasi dari Philip Morris International (PMI) dan afiliasi lokalnya oleh pemerintah Filipina.

Pada Maret 2025, dalam sebuah upacara resmi di Istana Malacañang, Menteri Kesehatan Dr. Teodoro Herbosa, Ibu Negara Liza Marcos, dan Menteri Kesejahteraan Sosial Rex Gatchalian memberikan apresiasi kepada para eksekutif PMI yang menyerahkan empat unit klinik keliling kepada pemerintah. Ini bukanlah kejadian yang berdiri sendiri; beberapa bulan sebelumnya, pejabat yang sama juga menerima donasi serupa dari perusahaan rokok yang sama.

Tindakan ini melanggar kewajiban negara sesuai Pasal 5.3 Konvensi Kerangka Kerja WHO untuk Pengendalian Tembakau (FCTC) serta Surat Edaran Bersama Komisi Pegawai Negeri Sipil – Departemen Kesehatan No. 2010-01, yang bertujuan melindungi kebijakan kesehatan masyarakat dari campur tangan dan pengaruh industri rokok.

Pedoman implementasi Pasal 5.3 Konvensi Kerangka Kerja WHO untuk Pengendalian Tembakau (FCTC) menegaskan adanya konflik kepentingan mendasar antara kepentingan industri rokok dan kesehatan masyarakat.

Selain itu, dalam Resolusi WHA 54.18, WHO menyerukan kepada Negara-Negara Anggota untuk “waspada terhadap segala upaya industri rokok dalam melemahkan atau menggagalkan upaya pengendalian tembakau, serta tetap siaga dalam menghadapi pengaruh industri tersebut.

” WHO secara konsisten telah memperingatkan tentang sifat menyesatkan dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dilakukan industri rokok, dengan menyatakan bahwa donasi semacam itu merupakan taktik untuk mencitrakan diri secara positif dan membuka akses terhadap pengambil kebijakan.

Negara-Negara Anggota didesak “untuk waspada terhadap segala upaya industri rokok dalam melemahkan atau menggagalkan upaya pengendalian tembakau, serta tetap siaga dalam mengatasi pengaruh industri tersebut.

” WHO secara konsisten telah memperingatkan tentang sifat menyesatkan dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dilakukan oleh industri rokok, dengan menekankan bahwa donasi semacam itu merupakan taktik untuk mencuci citra atas dampak buruk industri tersebut dan membuka akses terhadap para pengambil kebijakan.

“Pemerintah Filipina mengetahui bahwa penggunaan tembakau merenggut lebih dari 110.000 nyawa warga Filipina dan 8 juta jiwa di seluruh dunia setiap tahunnya. Para pejabat publik yang diberi mandat untuk melindungi masyarakat dari kematian dan penyakit seharusnya memahami pentingnya menghindari interaksi yang tidak perlu dengan industri rokok.

Bekerja sama dengan industri tembakau, atau industri lain yang merugikan kesehatan, membahayakan jutaan nyawa,” ujar Dr. Ulysses Dorotheo, Direktur Eksekutif SEATCA.

“Mengingat kedekatan hubungan antara pemerintah Filipina dan industri rokok, kepemimpinan Filipina dalam WHA menciptakan preseden berbahaya, di mana determinan komersial kesehatan dapat mempengaruhi pemerintah dan memanipulasi pengambilan keputusan kesehatan global,” tambahnya.

“WHA berada di garda terdepan tata kelola kesehatan global dan memiliki mandat untuk menjaga kebijakan yang melindungi jutaan jiwa di seluruh dunia. Menjunjung tinggi transparansi, independensi, dan prinsip-prinsip kesehatan masyarakat sangat penting agar setiap keputusan bebas dari pengaruh industri—terutama industri rokok, yang kepentingannya jelas bertentangan dengan Pasal 5.3 FCTC WHO dan Resolusi WHA 54.18.

Negara-negara anggota harus tetap waspada terhadap segala bentuk intervensi komersial. Kepemimpinan WHA harus mencerminkan standar integritas tertinggi, karena tata kelola yang kuat hari ini adalah kunci untuk dunia yang lebih sehat, aman, dan adil di masa depan,” ujar Daniel Dorado, Direktur Kampanye Tembakau dari Corporate Accountability.

“Kita harus memastikan bahwa kepemimpinan WHA mencerminkan standar integritas tertinggi dan sejalan dengan misi WHO untuk mempromosikan kesehatan, menjaga keselamatan dunia, dan melayani kelompok rentan, dengan tujuan menciptakan dunia di mana setiap orang dapat mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya,” demikian pernyataan para pegiat dalam petisi bersama mereka.

Majelis Kesehatan Dunia ke-78 diselenggarakan pada 19 hingga 27 Juni.

***

Tentang SEATCA

SEATCA (Southeast Asia Tobacco Control Alliance) adalah aliansi lintas sektor non-pemerintah yang mempromosikan kesehatan dan menyelamatkan nyawa dengan mendukung negara-negara ASEAN untuk mempercepat dan mengimplementasikan secara efektif langkah-langkah pengendalian tembakau sebagaimana tercantum dalam FCTC WHO.

Diakui oleh pemerintah, institusi akademik, dan masyarakat sipil atas kontribusinya dalam memajukan pengendalian tembakau di kawasan Asia Tenggara, WHO menganugerahkan SEATCA Penghargaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada tahun 2004 dan Penghargaan Pengakuan Khusus dari Direktur Jenderal WHO pada tahun 2014. SEATCA merupakan entitas terakreditasi ASEAN dan pengamat resmi dalam Konferensi Para Pihak (COP) FCTC WHO.

Festival Indonesia Kaki Lima 2025: Kontich Bergetar dalam Nuansa Budaya Indonesia yang Memukau

Festival Indonesia Kaki Lima 2025: Kontich Bergetar dalam Nuansa Budaya Indonesia yang Memukau

 

KONTICH, BELGIA – 21 Mei 2025 –

 

Kontich, sebuah kota di Belgia, baru saja menjadi saksi perayaan budaya Indonesia yang spektakuler dan penuh warna. Pada tanggal 17 dan 18 Mei 2025, edisi kedua Festival Indonesia Kaki Lima sukses memukau ribuan pengunjung, membawa semarak jajanan dan budaya khas Indonesia langsung ke jantung Eropa.

Diselenggarakan oleh Native Indonesia—organisasi yang didirikan oleh Irin Puspasari dan Indah Virginia, dengan dukungan penuh dari Jonas Kerremans, Silvie Kerremans, dan Amelia Diva Heren—festival ini tidak hanya menjadi ajang promosi budaya, tetapi juga jembatan persahabatan antara dua bangsa.

Festival ini secara resmi dibuka oleh Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Bapak Andri Hadi, bersama dengan Wakil Walikota Kontich, Peter Lambrechts. Momen ini menjadi simbol kuat eratnya hubungan bilateral yang harmonis, menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra budaya yang signifikan di panggung internasional.

Gelaran Seni dan Musik yang Menggetarkan Jiwa
Sepanjang akhir pekan, panggung utama Festival Indonesia Kaki Lima dipenuhi dengan serangkaian pertunjukan yang memukau. Harmoni bambu dari ansambel Angklung Sanggar Sriwijaya bergema indah, sementara Dwi Mekar Belgium memukau penonton dengan tarian tradisional elegan khas Jakarta dan Bali, diiringi irama gamelan langsung dari Mudrasvara Nusantara. Tak ketinggalan, demonstrasi seni bela diri tradisional dari Pencak Silat Linkeroever dan Pamor Badai Amsterdam menambah adrenalin dan kekaguman.
Sektor musik pun tak kalah meriah. Penampilan energik dari BJamz, Magic Circle, Dhini Rambu Piras (runner-up The Voice Indonesia 2018), saksofonis Nana Willems, dan Joni Sheila (pendiri Asian Persuasion) berhasil menciptakan suasana penuh suka cita.

Salah satu momen paling mengharukan adalah penampilan spesial dari artis Belgia, Tinne Oltmans, yang datang ke acara Kaki Lima bersama dengan neneknya yang berdarah Indonesia—sebuah tribut pribadi yang menyentuh hati terhadap warisan budayanya. Acara ini dipandu dengan apik oleh Gabriel Celloste dan Silvie Kerremans, yang sukses membawa pengunjung dalam perjalanan budaya yang tak terlupakan.

Sorotan Fashion dan Kuliner Otentik Kaki Lima
Festival ini juga menjadi ajang unjuk gigi bagi talenta mode Indonesia. Anindya Asmarani Sindhuwinatha, yang baru berusia 17 tahun, tumbuh dengan kecintaan mendalam terhadap wastra Nusantara terinspirasi oleh sang tante, Maharani, pemilik sekaligus desainer di balik label Lurik Prasojo menghadirkan koleksi musim panas yang memadukan motif tradisional dengan sentuhan modern, membuktikan bahwa warisan budaya dapat bertransformasi menjadi karya inovatif yang relevan dengan generasi masa kini.

Tiffany Boetik memamerkan desain batik memukau dari proyek Bentalaproject – Master Bagasi, sementara DUA Bags, Toko Manis, dan De Hiro menampilkan beragam karya kerajinan tangan khas Indonesia yang unik dan artistik. Ichinogami dengan papercraftnya membuat anak-anak yang mengunjungi festival merasa tertantang untuk membuat figur hewan dari design mereka.

Pengunjung juga dimanjakan dengan aneka hidangan kuliner otentik Indonesia yang menjadi ciri khas “Kaki Lima”. Mulai dari bakso ikan KITO, nasi bakar Toko Kalimantan, masakan Bali Dwi Mekar, nasi goreng House of Indonesia, hingga es cendol Senang Sanur Bali. Kelezatan nasi padang dari Asiabel dan daging panggang khas Indonesia dari Asianindo melengkapi petualangan rasa, ditemani gin tonic menyegarkan dari Rotary Minerva serta es krim dan sorbet tropis dari Sorbetes Manong Jelle dan ’t Ijsbeertje.

Diskusi mendalam juga menjadi bagian penting dari festival ini, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia di Brussel, Asian Persuasion, Konservatorium Antwerpen, dan Anindya, dengan mengangkat tema krusial: “Budaya sebagai jembatan menuju harmoni dan kehidupan bersama.”

“Nama ‘Kaki Lima’ memiliki dua makna. Secara harfiah berarti ‘lima kaki’: pedagang kaki lima biasanya menggunakan gerobak dengan dua kaki (penjual itu sendiri), dua roda, dan satu balok penyangga—total lima ‘kaki’.

Secara historis, ‘Kaki Lima’ juga merujuk pada trotoar selebar lima kaki (sekitar 1,5 meter) yang dibangun oleh VOC (Perusahaan Hindia Timur Belanda) selama masa kolonial. Trotoar ini memberikan ruang bagi para pedagang kecil untuk menjajakan dagangannya—asal mula kehidupan jalanan yang dinamis yang masih menjadi ciri khas Indonesia hingga kini,” jelas Irin Puspasari, salah satu pendiri Native Indonesia, menjelaskan filosofi di balik nama festival yang ikonik ini.
Bagi mereka yang melewatkan festival ini, kesempatan untuk memiliki produk mode dan kerajinan tangan Indonesia masih terbuka di Kaki Lima Pop-Up Store, yang akan dibuka mulai bulan Juni di toko Toko Manis di Asiatpark, Vilvoorde.

Dengan keberhasilan luar biasa ini, Native Indonesia, bersama dengan Kedutaan Besar Indonesia di Brussel, Commpassion, Kekumpul, Quindo, dan PPI Belgia, terus berkomitmen untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia di Belgia, menyatukan komunitas melalui kebersamaan, kreativitas, dan kebanggaan akan warisan bangsa.

“Makanan dan seni, seperti yang kita semua tahu, memiliki kekuatan unik untuk menyatukan orang-orang, mendorong dialog dan pemahaman di antara individu-individu dari berbagai latar belakang dan kebangsaan. Gerbang menuju hubungan yang lebih dalam. Saya berharap pertemuan ini memperkuat ikatan persahabatan, kemitraan, dan kolaborasi antara masyarakat Belgia dan Indonesia,” ujar Bapak Andri Hadi, Duta Besar Indonesia untuk Belgia.

Festival Indonesia Kaki Lima 2025 adalah lebih dari sekadar acara; ia adalah perayaan hangat akan identitas, tradisi, dan keterhubungan. Sampai jumpa tahun depan!

Tentang Native Indonesia

Native Indonesia adalah organisasi non-profit yang berdedikasi untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia di Belgia melalui berbagai acara dan inisiatif.

Didirikan oleh Irin Puspasari dan Indah Virginia, organisasi ini berkomitmen untuk membangun jembatan budaya dan mempererat hubungan antar masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional.

Siap Sukseskan Sulut Expo New York 2024, KKL New Jersey Ajak Warga Amerika Hadiri Event Promosi Pariwisata Oleh Duta Wisata Sulut di New York

 

Siap Sukseskan Sulut Expo New York, KKL New Jersey Ajak Warga Amerika Hadiri Ajang Promosi Pariwisata Sulut

Gaaxypost.id, 25/7/2024

Michael Palit, Ketua KKL New Jersey

Perhelatan Sulut Expo New York, 31 Agustus 2024 yang diadakan oleh Duta Wisata Sulut makin mendapat sambutan antusias dari warga diaspora Sulawesi Utara di Amerika Serikat.

Michael Palit, Ketua Kerukunan Keluarga Langowan (KKL) New Jersey, USA, dalam keterangannya melalui telepon dengan wartawan media ini, 25/7/2024, mengatakan warga Langowan yang tergabung dalam Kerukunan keluarga Langowan (KKL) di New Jersey siap mendukung pelaksanaan Sulut Expo New York yang akan diadakan tanggal 31 Agustus 2024.

“Kami menyambut gembira dilaksanakannya Event Promosi Pariwisata Sulawesi Utara, SULUT EXPO New York tanggal 31 Agustus nanti. Kami akan memobilisasi warga Langowan, bukan hanya dari New Jersey saja, tapi juga dari berbagai negara bagian lain di Amerika seperti Philadelphia, New Hampshire, Dover, Ohio, California, dan berbagai State lain untuk hadir di acara Sulut Expo New York,” jelas Michael.

Bahkan, lanjut Michael, tugas semua orang Langowan di Amerika Serikat adalah mengajak teman-temannya orang Amerika untuk datang di acara promosi pariwisata Sulut ini.

“Tujuan utama acara ini untuk promosikan pariwisata supaya banyak orang Amerika yang bisa berwisata ke Indonesia secara khusus ke Sulawesi Utara. Jadi tugas kami adalah mengajak orang-orang Amerika juga untuk hadir di Sulut Expo New York, 31 Agustus nanti,” ujar Michael Palit.

(yet)

 

 

 

 

 

Ketua Maesa New York Alfrits Monintja: Warga Diaspora Sulut di Amerika Antusias Sambut Sulut Expo New York Oleh Duta Wisata Sulut

Ketua Maesa New York Alfrits Monintja: Warga Diaspora Sulut di Amerika Antusias Sambut Sulut Expo New York oleh Duta Wisata Sulut

Galaxypost.id (24/7/2024)

 

Warga diaspora Sulawesi Utara di Amerika Serikat menyambut gembira dan antusias rencana pelaksanaan Sulut Expo dan TTI Forum di New York.
Acara promosi pariwisata dan budaya Sulawesi Utara, Sulut Expo New York rencananya akan diadakan pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024. Sedangkan Trade, Tourism and Investment (TTI) Forum akan diadakan pada hari Selasa, 3 September 2024 Pukul 10.00 sampai 15.00 di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York.

Alfrits Monintja, Ketua Maesa New York dalam keterangannya lewat telepon kepada media ini (24/7/2024), mengatakan bahwa sebagai Ketua Maesa, dirinya menyambut gembira pelaksanaan Sulut Expo dan TTI Forum New York yang diadakan oleh Duta Wisata Sulut.

Maesa New York adalah organisasi yang paling lama berdiri, sebagai organisasi masyarakat asal Minahasa yang bermukim di Amerika dan akan berulang tahun ke 45 bulan Oktober 2024.

“Kami Maesa New York adalah organisasi masyarakat asal Minahasa Sulawesi Utara yang paling pertama berdiri di Amerika. Sudah 45 tahun organisasi kami eksis di Amerika. Kami menyambut gembira pelaksanaan Sulut Expo dan TTI Forum New York,” ujar Alfrits.

“Ini pertama kalinya event promosi pariwisata Sulawesi Utara diadakan di New York. Biasanya rombongan Pemerintah Kota atau Kabupaten dan Provinsi datang ke New York hanya untuk bertemu warga Minahasa yang bermukim disini. Tetapi untuk promosi pariwisata sekaligus mencari investor, ini pertama kali di New York,” lanjut Alfrits.

Alfrits Monintja juga memberikan apresiasi khusus kepada Ketua Umum Duta Wisata Sulut Yerry Tawalujan, Sekjen Soraya Togas, Ketua Panitia Sulut Expo New York Joke Malonda-Kaunang dan Koordinator TTI Forum Jeanette Widjaja-Awuy atas penyelenggaraan event International ini.
(eyt)

 

Kepanikan bank mereda di Wall Street. Selanjutnya: Kepanikan Fed

Setelah beberapa hari ditandai dengan hiruk pikuk bank, anjloknya saham, dan intervensi pemerintah yang luar biasa, suasana di Wall Street menjadi lebih ceria pada hari Selasa.

Mengapa? Langkah- langkah darurat pemerintah yaitu mendukung simpanan dan menyiapkan fasilitas pinjaman untuk bank yang membutuhkan uang tunai dan telah berhasil, setidaknya untuk saat ini.

Tidak ada bank yang gagal pada hari Senin, meskipun ada kekhawatiran bahwa gejolak dari keruntuhan Silicon Valley Bank akan menyebar, menyebabkan bank-bank indigenous yang berada di posisi yang sama mengalami kerugian. Saham bank-bank itu, termasuk First Republic, telah bangkit kembali dengan tajam pada Selasa setelah aksi jual brutal pada Jumat dan Senin.

CEO Silicon Valley Bridge Bank Meminta Pelanggan untuk menyetor ulang dana Mereka

silicon valley

CEO Silicon Valley Bridge Bank yang baru diangkat Tim Mayopoulos meminta nasabah mengembalikan sebagian dananya ke bank.

“Jika Anda, perusahaan portofolio Anda, atau perusahaan Anda memindahkan dana dalam seminggu terakhir, harap pertimbangkan untuk memindahkan sebagian dari mereka kembali sebagai bagian dari strategi diversifikasi deposit yang aman. Kami juga membuka bisnis untuk setiap pelanggan baru.Kami secara aktif membuka pelanggan baru. akun dari semua ukuran dan membuat pinjaman baru” tulisnya.

CEO juga meyakinkan pelanggan bahwa dispositor memiliki akses ke dana mereka dan bahwa semua simpanan dilindungi oleh FDIC, menggemakan pesannya sehari sebelumnya.”

AS menyalahkan Rusia atas jatuhnya pesawat tak berawak di Laut Hitam, Moskow menyangkal

war ukraina rusia

Pentagon menyalahkan spurt tempur Rusia atas jatuhnya pesawat mata-mata AS ke Laut Hitam pada Selasa, sementara Moskow membantah adanya tabrakan karena pertemuan itu menunjukkan meningkatnya risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan Amerika Serikat karena perang Ukraina.

Dua spurt Su- 27 Rusia melakukan apa yang oleh militer AS digambarkan sebagai pencegatan sembrono terhadap drone MQ- 9″ Reaper” di wilayah udara internasional sebelum salah satu dari mereka bertabrakan dengannya pada pukul 703 pagi( 0603 GMT), menyebabkan drone itu jatuh. menabrak laut.

Beberapa kali sebelum tabrakan, spurt tempur Rusia membuang bahan bakar ke MQ- 9, mungkin mencoba membutakan atau merusaknya, dan terbang di depan drone tak berawak itu dalam manuver yang tidak aman, kata militer AS.