Corporate Forum for CSR Development (CFCD) Menyelenggarakan Kembali Anugerah Indonesian CSR Award (ICA) dan Indonesian SDGs Award (ISDA) 2024.

 

 

Corporate Forum for CSR Development (CFCD) Menyelenggarakan Kembali Anugerah Indonesian CSR Award (ICA) dan Indonesian SDGs Award (ISDA) 2024.

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) melaporkan bahwa capaian SDGs di Indonesia hingga tahun 2024 sebesar 62,5 persen dari 222 indikator SDGs yang telah on track. Capaian tersebut lebih baik dibandingkan rata-rata negara di tingkat global sebesar 17 persen dari target SDGs yang on track, dengan perkiraan seluruh target SDGs akan tercapai 32 tahun lagi apabila tak ada upaya transformasi untuk mempercepat pencapaian target-target tersebut.

 

 

Salah satu strategi percepatan pencapaian target target SDGs adalah dengan melibatkan peran semua pihak termasuk peran swasta – perusahaan dan masyarakat

CFCD merupakan sebuah forum perusahaan dengan visi menjadi jejaring dan pusat pembelajaran CSR yang terkemuka di Indonesia dan Internasional. Salah satu kegiatan tahunannya adalah Indonesian CSR Award (ICA) dan Indonesian SDGs Award (ISDA).

Ir. Thendri Supriatno, MBA, selaku Ketua Umum CFCD , selaku Ketua Umum CFCD menyampaikan Program CSR dan Program SDGs perusahaan merupakan aktivitas perusahaan yang sangat strategis dalam memastikan keberlanjutan perusahaan. Oleh karenanya ajang apresiasi terhadap program tersebut sangatlah penting untuk dilakukan. Apresiasi baik program Penghargaan ICA maupun ISDA akan dilaksanakan dalam sebuah rangkaian acara yang sama. Sebagai apresiasi diberikan kepada dunia usaha termasuk lembaga mitra perusahaan yang memiliki program atau aktivitas dalam upaya pemenuhan tanggung jawab sosialnya dan kontribusi dalam pencapain Tujuan SDGs 2030.

Ketua Komite Penilai ICA dan ISDA 2024, Dr Suawandi mengatakan, tujuan dari ICA dan ISDA 2024 adalah : Pertama, Mendorong Integrasi Pelaksanaan CSR berbasis SNI ISO 26000:2013 dan SDGs di Indonesia ke dalam kegiatan operasional perusahaan. Kedua, Memberikan apresiasi bagi perusahaan/institusi) yang telah melaksanakan praktik CSR dan SDGs dengan baik. Ketiga, Memberikan rekomendasi penyempurnaan CSR dan Program SDGs yang berkelanjutan. Keempat, Memberikan inspirasi dan motivasi kepada perusahaan/institusi dalam menjalankan praktik baik CSR dan SDGs. Pada tahun ini ada 48 Program CSR dan 220 Program SDGs, termasuk Perseorangan, yang meraih penghargaan.

Prof Dr Hardinsyah MS sebagai Sekjen CFCD dan Ketua Panitia Pengarah kegiatan ini menyatakan bahwa melalui kegiatan ICA dan ISDA setiap tahun dapat kita lihat peningkatan peran perusahaan dalam menerapkan CSR dan implementasinya dalam turut mencapai target-target SDGs dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. ICA dan ISDA merupakan salah kegiatan CFCD, masih banyak kegiatan CFCD lainnya yang merespon kebutuhan anggota dan stakeholders seperti berbagai Pelatihan CSR, Temu Forum, Evaluasi dan kajian CSR, Layanan konsultasi dan pendampingan program CSR, Pengembangan kelembagaan dan inovasi program CSR, Penerbitan buku praktek baik CSR, dan majalah CSR. Pada acara ini juga dilaunching kegiatan Reborn CSR Review Magazine, Penghargaan Perempuan BERBAKTI 2025, Buku Melindungi Bumi Memajukan Kehidupan berisi 46 praktek praktek baik program CSR dan SDGs di Indonesia.

Pada kegiatan Indonesian CSR Award 2024 dihadiri dari berbagai stockholder khususnya pemerintah diantaranya Donny Purnomo JE, ST selaku Deputi Penerapan Standard dan Penilaian Kesesuaian
Badan Standardisasi Nasional dan Ir. Sinta Saptarina Soemiarni, M.Sc Selaku Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementrian Lingkungan Hidup. Sedangkan dalam kegiatan Indonesia SDGs Awards (ISDA) dihadiri oleh Pungkas Bahjuri Ali, S.TP, MS, PhD sebagai Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas, Dandy Iswara selaku
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim
Kemenko Pangan serta dihadiri juga oleh Dr. H. Ferry Juliantono, S.E.A.K, M.Si sebagai
Wakil Menteri Koperasi Republik Indonesia.

“””

Jakarta, 28 November 2024

 

Panitia Pelaksana ICA dan ISDA 2024, Corporate Forum for CSR Development (CFCD)
CP E Kurniawan Padma S.Si MT

“Bisakah Seorang Suami Mencintai Dua Istri?” Film 1 Imam 2 Makmum Meluncurkan Official Sinopsis, Trailer, dan Poster, Bisa Disaksikan di Bioskop Mulai 16 Januari 2025

“Bisakah Seorang Suami Mencintai Dua Istri?” Film 1 Imam 2 Makmum Meluncurkan Official Sinopsis, Trailer, dan Poster, Bisa Disaksikan di Bioskop Mulai 16 Januari 2025

 

Jakarta, 26 November 2024 –

 

Base Entertainment dan Cahaya Pictures hari ini merilis official trailer, poster dan sinopsis film ‘1 Imam 2 Makmum’ yang akan tayang di bioskop mulai 16 Januari 2025. Lewat film ini, BASE Entertainment kembali berkolaborasi dengan Ratih Kumala, kreator novel dan
salah satu penulis serial Gadis Kretek. Film bergenre drama romantis ini disutradarai oleh Key Mangunsong dan diproduseri oleh Fauzar Nurdin dan Aoura Lovenson Chandra, dengan konsep original dan skenarionya ditulis oleh Ratih Kumala.

“1 Imam 2 Makmum, merupakan film yang terinspirasi dari kisah nyata. Kisah yang aku dengar dari beberapa orang yang kisah hidupnya sama, di mana seorang suami yang ditinggal meninggal oleh istrinya, dan menikah kembali, namun wanita yang dinikahinya itu tidak pernah menggantikan tempat spesial yang dulu ditempati mendiang istrinya. Seperti ceritaku yang sebelumnya aku selalu menampilkan sosok wanita yang kuat. Tokoh Anika di 1 Imam 2 Makmum menggambarkan wanita yang kuat di mana dalam keadaan apapun dia tetap mandiri meski sulit untuk menjalaninya”, ujar
Ratih Kumala selaku penulis skenario.

Terinspirasi dari kisah nyata, ‘1 Imam 2 Makmum’ mengisahkan perjalanan pernikahan Anika (Amanda Manopo) dengan Arman (Fedi Nuril), seorang duda yang masih mencintai mendiang istrinya, Leila (Revalina S. Temat) yang telah wafat 4 tahun lalu. Meski Anika memasuki pernikahan ini dengan harapan besar, ia mendapati banyak kekecewaan. Mulai dari tidur terpisah hingga Arman yang enggan menjadi imam saat Shalat. Hati Anika semakin hancur ketika menemukan kamar Arman masih dipenuhi kenangan Leila. Bisakah seorang suami mencintai dua istri, satu yang hadir di sisinya, dan satu lagi yang tetap hidup dalam kenangan? Mampukah Anika tetap setia dan mencintai Arman, meski sering merasa tak dianggap?.

“Lewat trailer yang dirilis hari ini, kami ingin menyampaikan kisah tentang kesetian dan cinta yang tidak selalu mudah. Senang sekali setelah melalui proses syuting bersama dengan para pemain dan seluruh kru akhirnya hari ini trailer film ini bisa diluncurkan dan sebentar lagi film 1 Imam 2 Makmum bisa dinikmati seluruh penonton Indonesia,” ujar Key Mangunsong selaku sutradara.

Trailer ‘1 Imam 2 Makmum’, dibuka dengan sebuah pertanyaan besar: “Bisakah seorang suami
mencintai dua istri?”. Pertanyaan ini menjadi benang merah cerita yang penuh konflik emosional.
Adegan berlanjut dengan Arman (Fedi Nuril) memegang dua buah cincin, simbol dilema cinta yang mengikatnya. Adegan berikutnya, ibunda Arman (Marini Soerjosoemarno) yang meminta langsung
Anika (Amanda Manopo) untuk menjadi menantunya. Selanjutnya, kita disuguhkan kilasan kehidupan Anika yang penuh pengorbanan. Ia selalu melayani Arman dengan tulus, meskipun Arman terus menunjukkan sikap dingin dan tak peduli. Cuplikan lain menampilkan Arman yang masih terjebak dalam kesedihan mendalam di depan makam Leila (Revalina S Temat), menunjukkan ia belum melepas masa lalunya. Trailer ini diakhiri dengan ungkapan hati Anika yang menyentuh: “Kamu berhak berduka, tapi aku berhak bahagia,” yang disampaikan dengan penuh emosi. Kalimat ini menutup
trailer dengan kesan mendalam, menggambarkan konflik batin yang menjadi inti dari cerita 1 Imam 2 Makmum.

Fedi Nuril pemeran Arman menambahkan, “Saya kembali berperan sebagai suami yang kesetiaannya
diuji, tapi kesetiaan di film ‘1 Imam 2 Makmum’ ini berbeda dari film-film saya sebelumnya. Saya ingin
setia dengan seseorang yang sudah tiada. Namun, desakan untuk melanjutkan hidup dan mencari
pasangan baru terus bermunculan. Lewat film ini kami ingin berbagi pengalaman tentang bagaimana cara hidup dengan orang yang berduka dan membuka hati untuk cinta yang baru. Saya tidak sabar untuk penonton film Indonesia bisa segera menyaksikan film ‘1 Imam 2 Makmum’ di bioskop.”
Film ‘1 Imam 2 Makmum’ adalah kolaborasi bersama Base Entertainment, Cahaya Pictures, PT Surya
Citra Media Tbk (SCM), Djadi Film, Legacy Pictures dan Arendi.

Tonton Official Trailer 1 Imam 2 Makmum di [link platform] dan lihat Official Poster berikut.

Ikuti terus perkembangan film Satu Imam Dua Makmum melalui akun-akun media sosial resminya.

AKUN MEDIA SOSIAL

– Instagram : base.id, 1imam2makmum, cahayapictures_id
– Twitter : BaseEntID
– Tiktok : BASE Entertainment
– Youtube : BASE Indonesia
– Facebook : BASE Entertainment
– Hashtag : #1Imam2Makmum

BASE ENTERTAINMENT adalah studio film bertaraf global berbasis di Indonesia dan Singapura yang didirikan oleh produser film terkemuka Asia Tenggara; Shanty Harmayn, Aoura Lovenson Chandra, Tanya Yuson, dan Ben Soebiakto. BASE Entertainment secara konsisten melahirkan film dan serial modern kelas dunia yang sukses mencatatkan prestasi di kancah nasional dan internasional, seperti
PEREMPUAN TANAH JAHANAM (IMPETIGORE) karya Joko Anwar, yang diputar perdana di Sundance Film Festival dan memenangkan Festival Film Indonesia; GADIS KRETEK (CIGARETTE GIRL) hit pertama Netflix dari Indonesia yang mencapai posisi 10 besar dalam Serial Global; PETUALANGAN SHERINA 2 yang menjadi Top 10 Film Indonesia Terlaris 2023; TRESE, pelopor Anime dari Asia Tenggara untuk
Netflix; dan MALAM PENCABUT NYAWA (RESPATI), film horor terbaru yang tayang di lebih dari sepuluh negara. BASE ENTERTAINMENT. Bringing Joy to The Fullest.

Cahaya Pictures

Cahaya Pictures berkomitmen menghadirkan karya-karya sinematik yang relevan dan dekat dengan
keseharian penonton Indonesia. Kami menciptakan film yang tidak hanya menghibur, tapi juga mencerminkan nilai-nilai dan kehidupan masyarakat Indonesia. Perjalanan Cahaya Pictures dimulai
dengan film perdananya, ‘1 Imam 2 Makmum’, sebuah tontonan yang relatable dan sarat makna.
Melalui perpaduan dan kolaborasi talenta lokal berbakat, Cahaya Pictures hadir untuk menyampaikan
cerita-cerita dari Indonesia, yang penuh makna, menyentuh dan dapat dinikmati oleh khalayak ramai.

SCM

PT Surya Citra Media Tbk memulai perjalanannya dari tahun 1999 dan senantiasa tumbuh dan berkembang untuk berkontribusi di industri media Indonesia. Industri media adalah salah satu industri yang berkembang paling pesat di Indonesia dan telah menjadi bagian yang tak terlepas dari kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Untuk itu, PT Surya Citra Media Tbk terus berkomitmen untuk
memberikan tayangan, program, konten, dan layanan di bidang media yang bermakna dan
memperkaya hidup audiensi Indonesia.
Melalui empat saluran TV nasional, seperti Surya Citra Televisi (SCTV) dan Indosiar Visual Mandiri
(INDOSIAR), Moji dan Mentari TV, SCM berhasil memimpin pasar FTA menjadi yang terdepan dengan kepemirsaan terbesar mencapai 38%. Kami terus mengasah kreativitas dan kerja keras kami untuk
menghadirkan tayangan yang menghibur serta informasi yang mengedukasi dan tepercaya. Selain itu,
kami pun memperluas layanan yang didedikasikan untuk pembuatan konten berkualitas, manajemen
artis dan jasa periklanan yang unggul, serta manajemen fasilitas siaran dan produksi film yang saling berkesinambungan untuk memberikan pengalaman hiburan dan tayangan terbaik serta untuk
memajukan industri media dalam negeri.

DJADI FILM

Djadi Film adalah rumah produksi yang lahir dari cinta pada cerita dan kekayaan budaya Indonesia. Djadi percaya bahwa setiap cerita memiliki kekuatan untuk menjadi berkat dan membawa inspirasi.
Bagi Djadi, film adalah bahasa universal—penghubung yang tak membutuhkan kata, hanya rasa. Djadi berkomitmen untuk melangkah satu langkah pada satu waktu, membawa cerita Indonesia ke panggung dunia.
LEGACY PICTURES
PT LEGACY FILM berdiri sejak tahun 2011 dan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Perfilman dan Perekaman Video. Pada Tahun 2011-2017 PT LEGACY FILM memproduksi Film dan mulai tahun 2018, Legacy aktif melakukan Investasi film. PENGABDI SETAN, AGAK LAEN, dan
PETUALANGAN SHERINA 2 merupakan beberapa film sukses dari LEGACY FILM.

ARENDI

Arendi berdedikasi untuk menciptakan seni pertunjukan dan pengalaman edutainment yang dinamis. Sejak awal berdirinya, ARENDI telah berkembang menjadi salah satu lembaga seni dengan
pertumbuhan tercepat di Jakarta, yang berdedikasi pada misi memberikan pengalaman seni
pertunjukan tingkat tertinggi – pendidikan dan pelatihan seni pertunjukan terbaik di Indonesia. Arendi melibatkan siswa dengan seni pertunjukan dan komunitas kreatif lokal dan internasional. Arendi baru-
baru ini mengikuti kompetisi internasional ternama seperti Asia Pacific Arts Festival, untuk mewakili Indonesia dan membawa pulang Distinction Award, Gold Awards, dan Silver Awards. Memberdayakan
siswa melalui serangkaian program pelatihan terkonsentrasi, lokakarya interaktif, program kompetisi, kelas master dan acara musik khusus lainnya.

Maîtriser la segmentation ultra-précise sur Facebook : Techniques avancées pour une optimisation experte 11-2025

L’enjeu crucial de toute campagne publicitaire Facebook réside dans la capacité à cibler avec une précision chirurgicale une audience pertinente. Si la segmentation de base permet d’atteindre un large spectre, la segmentation avancée exige une maîtrise fine des outils, des données et des techniques pour exploiter tout le potentiel de la plateforme. Dans cet article, nous explorerons en détail les méthodes techniques et opérationnelles pour construire, affiner et optimiser des segments d’audience à un niveau d’expertise, en intégrant des stratégies de machine learning, des intégrations d’API, et des processus de validation rigoureux. Ce niveau d’approfondissement s’adresse aux professionnels du marketing digital souhaitant dépasser les limites classiques et déployer une segmentation à la fois dynamique, évolutive et prédictive.
Table des matières

1. Comprendre en profondeur la méthodologie de segmentation précise sur Facebook

a) Analyse détaillée des types de segments disponibles : audiences personnalisées, similaires, démographiques, comportementales et d’intérêt

Pour maîtriser la segmentation avancée, il est essentiel de connaître précisément la nature et la potentiel de chaque type d’audience. Les audiences personnalisées (CBO) permettent d’exploiter des données internes : listes CRM, interactions avec votre site via le pixel, ou engagement sur Facebook/Instagram. Leur puissance réside dans leur capacité à cibler des individus ayant déjà manifesté un intérêt, avec une granularité maximale.

Les audiences similaires (Lookalike) sont créées à partir d’un échantillon de référence — par exemple, un segment de clients ayant converti — et permettent d’étendre la portée à des profils aux caractéristiques proches, tout en contrôlant la taille par le biais de paramètres précis (pourcentage de similarité).

Les segments démographiques (âge, genre, localisation, niveau d’éducation, statut marital) constituent la première couche de granularité, mais leur efficacité s’accroît lorsqu’ils sont combinés avec des critères comportementaux (achats, appareils utilisés, voyages) ou d’intérêt (passions, pages aimées). La clé réside dans l’utilisation d’outils comme Audience Insights pour analyser la distribution et la densité de ces segments en fonction de votre marché cible.

b) Étapes pour définir des critères de segmentation avancés en combinant plusieurs paramètres

L’approche la plus efficace consiste à élaborer des règles de segmentation multi-paramètres. Voici la démarche étape par étape :

  1. Analyse initiale : exploitez le contenu du Tier 2 pour comprendre les types d’audiences disponibles et leur potentiel.
  2. Définir un profil cible : à partir de vos données CRM, identifiez des caractéristiques communes (ex : clients ayant acheté un produit spécifique dans les 3 derniers mois).
  3. Utiliser le gestionnaire d’audiences : créez une audience personnalisée en combinant des critères démographiques, comportementaux, et d’intérêt à l’aide des filtres avancés.
  4. Construire une règle de superposition : par exemple, cibler uniquement les utilisateurs âgés de 25-45 ans, ayant visité votre site au moins deux fois, et aimant la page Facebook d’un concurrent direct.
  5. Tester la cohérence : utilisez l’outil d’audience pour vérifier la taille et la composition, en évitant les segments trop petits (moins de 1 000 personnes) ou trop larges.

c) Cas pratique : construction d’un profil d’audience ultra-ciblé à partir de données CRM et interactions précédentes

Supposons que vous gérez une campagne pour une marque de cosmétiques bio en France. Vous avez accès à une base CRM de 10 000 clients et aux données d’interactions sur votre site et réseaux sociaux.

Étapes :

  • Extraction des données clés : identifiez les clients ayant effectué un achat dans les 6 derniers mois, avec un panier moyen supérieur à 50 €, et ayant consulté la page “soins du visage”.
  • Création d’une audience personnalisée : importez ces contacts via un fichier CSV dans le gestionnaire d’audiences de Facebook en utilisant l’option « Créer une audience personnalisée à partir d’un fichier ».
  • Enrichissement avec des comportements : utilisez le pixel pour cibler ceux ayant visité la page “produits bio” au moins deux fois, ou ayant ajouté un produit à leur panier sans achat finalisé.
  • Superposition : combinez ces critères pour créer une audience très ciblée : clients récents, engagés dans la catégorie “soins bio”, et ayant manifesté une intention d’achat.

d) Pièges courants : segmentation trop large ou trop restrictive qui nuit à la performance

Une segmentation trop large dilue la pertinence de votre ciblage, entraînant une baisse du taux de conversion et un coût par acquisition élevé. À l’inverse, une segmentation trop restrictive (moins de 500 personnes) limite la capacité d’apprentissage de l’algorithme, provoquant des difficultés d’optimisation et des fluctuations de performance.

Pour éviter ces pièges, il est crucial d’équilibrer la taille des segments, en visant une fourchette comprise entre 1 000 et 10 000 personnes pour des campagnes de conversion. Utilisez les outils d’analyse pour ajuster en continu, en supprimant ou en élargissant les critères selon la performance observée.

e) Conseils d’experts pour utiliser l’outil Audience Insights en mode avancé

L’outil Audience Insights est une mine d’informations pour affiner vos critères. Voici comment l’exploiter à un niveau expert :

  • Segmentation par centres d’intérêt : explorez des niches précises en filtrant par pages aimées, événements, et comportements d’achat.
  • Analyse démographique détaillée : examinez la répartition selon le niveau d’éducation, la situation familiale, ou la profession, pour détecter des sous-segments à forte valeur.
  • Cartographie géographique avancée : identifiez des zones où la densité de votre audience est la plus forte, en croisant avec des données socio-économiques locales.
  • Utilisation en mode segmenté : créez plusieurs segments et comparez leur performance en testant des campagnes distinctes, pour calibrer précisément vos critères.

2. Mise en œuvre étape par étape de la segmentation avancée

a) Collecte et préparation des données sources : nettoyage, anonymisation et structuration

L’efficacité de votre segmentation dépend directement de la qualité de vos données. Voici une démarche structurée :

  1. Nettoyage : éliminez les doublons, corrigez les incohérences, et supprimez les enregistrements incomplètes ou erronés. Utilisez des outils comme OpenRefine ou Excel avancé pour automatiser ces processus.
  2. Anonymisation : pour respecter le RGPD, anonymisez les données personnelles en remplaçant les identifiants par des codes ou des hash cryptographiques.
  3. Structuration : organisez les données dans une base relationnelle : chaque ligne doit représenter un individu avec des colonnes pour chaque critère (âge, localisation, comportements, etc.).

b) Création d’audiences personnalisées via le gestionnaire de publicités : processus détaillé

Voici la procédure précise :

  1. Accédez au gestionnaire de publicités : dans votre Business Manager, choisissez l’onglet « Audiences ».
  2. Créer une audience personnalisée : cliquez sur « Créer » > « Audience personnalisée ». Sélectionnez la source (fichier client, pixel, engagement).
  3. Importer ou configurer : importez votre fichier CSV ou configurez le pixel pour suivre des événements spécifiques. Assurez-vous que chaque colonne est bien mappée (identifiant, nom, email, etc.).
  4. Segmenter : utilisez les options avancées pour définir des règles de filtrage précise, par exemple en combinant plusieurs critères avec des opérateurs logiques (ET / OU).
  5. Vérification : dans le gestionnaire, vérifiez la taille de l’audience et la cohérence avec vos critères. Ajustez si nécessaire.

c) Utilisation des données externes : intégration d’API, fichiers CSV, et plateformes tierces pour enrichir la segmentation

L’intégration de sources externes permet d’augmenter la précision et la profondeur de vos segments :

  • Fichiers CSV : importez des listes de leads qualifiés, données CRM, ou données d’achats via l’interface du gestionnaire d’audiences.
  • API Facebook : utilisez l’API Graph pour automatiser la création et la mise à jour des audiences. Par exemple, synchronisez en temps réel la base CRM avec Facebook pour cibler les clients récents.
  • Plateformes tierces : exploitez des outils comme Salesforce, HubSpot ou Segment pour centraliser et structurer vos données, puis utilisez des connecteurs pour alimenter Facebook.

d) Définition et calibration d’audiences similaires : paramétrages précis et limites techniques

Pour optimiser vos audiences similaires :

  • Choix de la source : sélectionnez un segment de haute qualité, comme une audience personnalisée de clients ayant réalisé un achat récent.
  • Pourcentage de similarité : commencez par 1 % pour une proximité maximale, puis élargissez par étapes (2 %, 5 %, 10 %) en surveillant la portée et la pertinence.
  • Limites techniques : sachez que la taille de la source influence la fiabilité du modèle ; une source inférieure à 1 000 individus peut produire des résultats peu stables.
  • Calibration : utilisez des tests A/B pour comparer différentes versions et ajustez le pourcentage de similarité en fonction de la performance.

e) Validation et test des segments : méthodes pour mesurer la représentativité et la fiabilité

Avant de déployer une campagne, il est impératif de valider la cohérence de vos segments :

  • Analyse descriptive : comparez la distribution démographique et comportementale de votre segment avec la population totale ou un benchmark sectoriel.
  • Test de performance : lancez une campagne pilote avec un petit budget pour évaluer le taux d’engagement, le coût par clic, et la conversion.
  • Révision continue : utilisez les rapports Facebook pour observer si le segment atteint ses KPIs et ajustez en conséquence.

3. Techniques avancées pour affiner la segmentation et maximiser la pertinence

a) Segmentation dynamique : automatisation et mise à jour en temps réel avec le pixel Facebook

La segmentation dynamique consiste à ajuster en continu vos audiences en fonction des comportements en temps réel :

  • Configurer des règles dynamiques : dans le gestionnaire d’événements, créez des segments basés sur des conditions telles que « visiteurs récents », « visiteurs de pages clés », ou « abandons de panier ».
  • Utiliser le pixel avancé : implémentez des événements personnalisés avec des paramètres enrichis (ex : valeur transactionnelle, catégorie de produit, fréquence de visite).
  • Automatis

Pasangan Nomer Urut 1 Benhur – Yeremias Optimis Bisa  Menang Di Pilkada Papua 2024

 

 

 

Pasangan Nomer Urut 1 Benhur – Yeremias Optimis Bisa  Menang Di Pilkada Papua 2024

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Pasangan yang  maju pada Pilgub 2024 di Papua ada 2 tetapi pada saat debat pasangan 01 lebih menguasai

Bambang Rettob  Sekertaris Partai Kebangkitan Nusantara Papua mengatakan akan maju bila dipimpin oleh 01 (Benhur dan Yermias)

Tidak ada kesan Papua tidak aman,”  ucanya  kepada wartawan di hotel JS Luwansa Kamis (21/11)

Pada momen ini, Bambang Rettob  mengajak semua generasi muda untuk menjadikan Papua hebat dan maju.  Ini sebagaimana . Papua juga memiliki harapan baru menjadikan Indonesia maju.

Ia bahkan meyakini jika Papua akan semakin berkembang.

“Saya yakin Papua akan semakin maju, untuk itu mari kita bergandengan tangan menjadikan Papua hebat ke depan,” kata Bambang.

“Kita sudah rasakan semua begitu berkembangnya  Jadi masyarakat Papua  setinggi-tingginya dan lakukan yang terbaik untuk Papua,” ucapnya.

Debat yang di gelar ini merupakan terakhir yang sukses oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua, aman dan lancar.

SKINTIFIC Perkenalkan Cover Perfect Serum Concealer: Rahasia Tampilan Flawless yang Alami dan Tahan Lama untuk Kulit Indonesia

SKINTIFIC Perkenalkan Cover Perfect Serum Concealer: Rahasia Tampilan Flawless yang Alami dan Tahan Lama untuk Kulit Indonesia

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Bagi banyak perempuan Indonesia, menemukan concealer yang sesuai dengan kebutuhan kulit di iklim tropis sering kali menjadi tantangan. Cuaca panas dan lembab dapat membuat makeup lebih mudah luntur, sementara rutinitas sehari-hari yang padat memerlukan produk yang tidak hanya memberikan coverage, tetapi juga perawatan kulit.

Menyadari kebutuhan ini, SKINTIFIC menghadirkan Cover Perfect Serum Concealer sebagai solusi bagi perempuan Indonesia yang mendambakan tampilan alami, tahan lama, dan sehat.

 

Dengan inovasi kandungan skincare aktif seperti Tetra Peptide, Bisabolol, dan Tocopherol, Cover Perfect Serum Concealer mampu memberikan coverage tinggi sekaligus merawat kulit, menghasilkan tampilan yang natural dan sehat sepanjang hari.

Tetra Peptide membantu mengencangkan kulit, terutama di area bawah mata, sehingga tampilan wajah tampak lebih segar dan bebas dari lingkaran hitam.

Sementara itu, Bisabolol memberikan hidrasi untuk menjaga kelembaban kulit dan mencegah garis halus, sehingga concealer tetap nyaman digunakan sepanjang hari.

 

Tocopherol, sebagai antioksidan alami, melindungi kulit dari polusi serta menjaga warna concealer tetap cerah dan bebas oksidasi, ideal untuk aktivitas luar ruangan yang panjang.

SKINTIFIC juga memperkenalkan concealer yang hadir pertama kali dengan fitur dual aplikator inovatif: micro-tip untuk aplikasi presisi pada area spot dan hybrid-tip untuk area bawah mata, memberikan hasil aplikasi yang optimal dan mudah di seluruh area wajah. Diperkuat dengan teknologi Dual Film Formation, concealer ini memastikan coverage tetap tahan lama tanpa luntur, bahkan setelah dipakai selama 8 jam.

Dengan formulasi Multi Powder Blend melalui Ultra Fine Pressure Pulverization Process, concealer ini menghasilkan partikel powder yang sangat halus dan menyatu dengan kulit untuk tampilan poreless, smooth, dan tanpa gumpalan.

Hadir dalam 6 pilihan shades yang dirancang khusus untuk warna kulit perempuan Asia, terutama Indonesia, Cover Perfect Serum Concealer menyatu dengan warna kulit secara natural dan menghadirkan hasil yang sempurna. Tersedia dalam ukuran 5 ml dengan harga Rp99.000, produk ini telah bersertifikasi BPOM, sehingga aman digunakan setiap hari, termasuk bagi ibu hamil dan menyusui.

Melalui inovasi yang terdepan dan bahan aktif premium, SKINTIFIC Cover Perfect Serum Concealer tidak hanya memberikan coverage yang sempurna, tetapi juga merawat kulit secara mendalam, menjadikannya pilihan terbaik bagi perempuan Indonesia yang menginginkan tampilan flawless yang bertahan lama sekaligus menutrisi kulit sepanjang hari.

Bravo 5 Bentukan Jenderal Luhut Panjaitan Deklarasi Dukung Pramono Anung-Rano Karno

Bravo 5 Bentukan Jenderal Luhut Panjaitan Deklarasi Dukung Pramono Anung-Rano Karno

 

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Relawan Bravo 5 bentukan Luhut Binsar Panjaitan  kini mendeklarasikan dukungan kepada Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.

Deklarasi dukungan di gelar di Sekretariat Rumah Relawan Bravo 5, Kayu Putih, Jakarta Timur, Jumat (15/11/2024).

Ketua Dewan Pembina Bravo 5 Letjen TNI (Purn.) Sumardi, dukungan relawan ini adalah perintah dari Luhut Pandjaitan selaku pendiri.
“Mas Pram masih ingat, saya dan Pak Suaidi dipanggil Pak Luhut Pandjaitan di rumah beliau. Beliau mengatakan dukung Mas Pram dalam pilkada DKI Jakarta”, ujarnya.
Sejauh ini Bravo 5 sudah bergerak untuk mengajak keluarga dan tetangga dengan taktik ala militer 1-3, satu orang mengajak tiga orang lainnya demi kemenangan satu putaran.

“Pokoknya satu putaran Pramono Rano harus menang kalau bisa satu putaran,” tegasnya.

Ditempat yang sama Pramono Anung mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas dukungan Bravo 5 kepadanya dan Rano Karno, dengan dukungan Bravo 5, Pramono merasa yakin akan mendapatkan kemenangan.

“Kalau sudah Bravo 5 yang turun yakin, pengalaman Jokowi 2 priode menang”,ucapnya.

Rano Karno melanjutkan sangat optimis  kemenangan di pihak Pramono Anung- Rano Karno,

“Bravo 5 ini orang tuanya relawan, sekali lagi terimakasih”, pungkasnya

Fashion Show Merdi Sihombing x Humbang Kriya, Karya Dua Sahabat

 

 

Fashion Show Merdi Sihombing x Humbang Kriya, Karya Dua Sahabat

 

 

Jakarta. 18 November 2024.

 

 

Bagaimana jika dua sahabat yang sangat kreatif serta peduli pada masyarakat dan lingkungan bersatu? Tentu saja sebuah karya besar akan tercipta. Itulah yang dibuktikan oleh desainer Merdi Sihombing dan Dumasi Marisina M. Samosir, Direktur PT Asuransi Sinar Mas dan pembina Rumah Kreatif Sinar Mas.

Lewat acara fashion show “Simangulampe” Merdi Sihombing x Humbang Kriya, karya besar keduanya pun ditampilkan. Acara yang diselenggarakan pada 16 November 2024 di Area Sunken Museum Nasional Indonesia ini merupakan bagian dari rangkaian acara The Flying Cloth, perayaan 25 tahun Merdi Sihombing berkarya di industri fashion.

Perjalanan kerja sama Merdi Sihombing dengan UMKM binaan Rumah Kreatif Sinar Mas, Humbang Kriya, bermulai pada tahun 2016. Saat itu Dumasi mengajak Merdi untuk membantu melatih para pelaku UMKM Humbang Kriya di Kawasan Dolok Sanggul, Sumatra Utara.

“Lewat Humbang Kriya ini saya mencoba membangkitkan kembali budaya kain ikat celup dengan mengajarkannya ke para pengrajin Humbang Kriya. Yang saya ajarkan bukan hanya dari cara membuatnya, tapi juga bahan-bahan pewarnanya yang semua berasal dari alam,” jelas Merdi.

Dari situlah muncul produk unggulan dari Humbang Kriya yang bernama Humbang Shibori. “Humbang Shibori jadi produk yang sangat disukai karena motifnya yang unik dan kainnya juga nyaman dipakai. Selain itu, produk ini mendukung sustainable fashion lewat teknik pewarnaannya yang alami,” ungkap Dumasi.

Bahan Pewarna dari Sampah Hotel

Sejak awal para pengrajin Humbang Kriya telah memanfaatkan bahan-bahan dari alam sebagai pewarna alami kain mereka, seperti rumput, kayu, dan tanaman lainnya. Nah, di tahun 2024, Merdi menggagas sebuah ide baru kepada Humbang Kriya untuk menggunakan sampah dapur hotel sebagai bahan pewarna kain Humbang Shibori.

“Saat ini kita bekerja sama dengan Coffee Hotel Ayola Dolok Sanggul (CHADS) untuk mengumpulkan sampah dapur mereka, seperti kulit kentang, kunyit, wortel, dan aneka buah-buahan. Sampah ini akan direbus hingga keluar warnanya, lalu disaring airnya. Nah, kain yang sudah diikat-ikat akan direndam dalam air itu. Proses merendamnya pun harus berkali-kali sehingga butuh waktu lama,” jelas Dumasi.

Meskipun kali ini baru berkolaborasi dengan satu hotel, Dumasi berharap di masa depan akan lebih banyak lagi hotel-hotel yang mau bekerja sama dalam memberikan sampah dapur mereka.

Persembahan untuk Simangulampe

Merdi mengatakan bahwa fashion show ini penuh dengan cerita. Selain cerita tentang produk Humbang Kriya, fashion show ini juga persembahan khusus untuk warga Desa Simangulampe, Sumatra Utara yang mengalami bencana gempa bumi dan longsor di tahun 2023 lalu.

“Beberapa warga Desa Simangulampe ikut membuat kain Humbang Shibori yang ditampilkan di fashion show ini. Jadi, kita membantu mereka untuk mendapatkan sumber penghasilan baru setelah daerah mereka mendapat musibah,” kata Dumasi.

Sebuah film pendek tentang pengalaman para pengrajin dari Simangulampe yang ikut serta dalam membuat kain Humbang Shibori pun turut ditampilkan pada awal peragaan.

Ada 15 koleksi yang dihadirkan Merdi Sihombing x Humbang Kriya pada malam itu. Koleksi ini merupakan kain sutra motif Humbang Shibori yang dipadukan dengan kain tenun songket dan ulos dari Merdi Sihombing.

Warna-warna cerah dari kain tenun Merdi terlihat serasi dengan kain Humbang Shibori yang lebih lembut dengan warna khas alam. Sebagai pelengkap, Merdi juga menambahkan tas kerajinan dari tanaman purun serta aksesoris dari recycle kaca dan pengrajin perak.

Sedangkan untuk desain busananya, Merdi terinspirasi dari perjalanan sejarah baju tradisional Batak yang mulai dipengaruhi budaya melayu.

“Saya ingin memperlihatkan the journey of Batak Clothing lewat peragaan ini. Jadi, ketika dulu budaya melayu mulai masuk ke budaya Batak, para wanita Batak memakai baju kurung. Nah, koleksi Humbang Shibori ini sebagian besar aku jadikan baju kurung yang aku padukan dengan kain tenun Merdi Sihombing,” jelas Merdi.

Dumasi merasa bersyukur mendapatkan dukungan dari banyak pihak dalam menjalankan proyek Rumah Kreatif Humbang Kriya. Salah satunya dari Komunitas Srikandi Bisnis dan Keuangan Indonesia yang menjadi model dalam peragaan busana ini. Sejumlah tokoh wanita yang tampil dalam fashion show ini, antara lain Aviliani, Vera Eve Lim, Lies Permana Lestari, Miranda Goeltom, dan Shinta Maruarar Sirait pun tampil mempesona di atas runway dengan koleksi Merdi Sihombing x Humbang Kriya.

“Dukungan dari banyak pihak inilah yang membuat Humbang Kriya bisa berhasil seperti sekarang ini. Hingga produk kami bisa dikenal luas bahkan sampai ke luar negeri. Tentunya ini sangat membantu para pengrajin Humbang Kriya di Dolok Sanggul,” ungkap Dumasi.

Merdi Sihombing mengatakan kalau pergelaran The Flying Cloth ini adalah proyek kolaborasinya dengan berbagai pihak. Terutama pihak pengrajin lokal yang menampilkan budaya khas mereka tersendiri dan tetap menjunjung konsep keberlanjutan. Diharapkan dengan melihat pergelaran ini pengetahuan masyarakat tentang sustainability serta budaya Indonesia di bidang fashion akan semakin luas, bahkan mendunia.

****

Tentang Merdi Sihombing

Merdi Sihombing adalah lulusan Ilmu dan Desain Mode dengan hasrat untuk menafsirkan kembali tekstil tradisional dan pewarna alami dalam mode kontemporer. Terinspirasi oleh budaya Bataknya, ia mengeksplorasi keahlian tradisional dalam desain modern. Karyanya merayakan warisan budaya orang Batak yang kaya sambil merangkul inovasi dan mendorong batas kreativitas. Perjalanannya mencakup studi mode di Bunka dan ESMOD, kerajinan tekstil di Institut Kesenian Jakarta, dan kolaborasi berkelanjutan dengan komunitas adat di seluruh Indonesia. Dia berbasis di Jakarta – Indonesia, tetapi hatinya juga tinggal di Pulau Samosir – Sumatera Utara, Indonesia, kampung halamannya, di mana dia menjalankan pusat tenun Ulos bersama istri dan tiga putrinya.

(Hotben)

Ketua WIB: Perusahaan Asuransi Harus Bertanggung Jawab Penuhi Klaim

 

Ketua WIB: Perusahaan Asuransi Harus Bertanggung Jawab Penuhi Klaim

 

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

 

 

 

Perkumpulan Waktu Indonesia Bergerak (WIB) melalui Ketua Umumnya Siti Fatimah, S.H. secara resmi mengumumkan pembukaan “Posko Pengaduan Korban Asuransi” yang akan beroperasi di seluruh Indonesia mulai 1 Desember 2024.

Langkah ini dilakukan untuk menampung keluhan masyarakat yang merasa dirugikan oleh perusahaan asuransi.

Posko pengaduan ini akan dibuka di berbagai kantor WIB, mulai dari tingkat DPW hingga DPC, guna menampung laporan terkait gagal klaim dan permasalahan lain yang dialami oleh para pemegang polis.

Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H menyampaikan kekecewaan atas perilaku sejumlah perusahaan asuransi yang dinilai tidak bertanggung jawab terhadap klaim nasabah.

WIB menyatakan bahwa banyak korban mengalami kerugian besar akibat gagalnya perusahaan asuransi dalam memenuhi kewajibannya. Selain membuka posko pengaduan, WIB juga merencanakan aksi unjuk rasa di kantor-kantor asuransi, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta di sejumlah wilayah provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia.

**Indikasi Korupsi dan Mafia di Tubuh OJK: POJK 23 Tahun 2023 Jadi Sorotan**

Selain pembukaan posko pengaduan, WIB juga menyoroti terbitnya Peraturan OJK (POJK) Nomor 23 Tahun 2023 yang dinilai merugikan pengusaha asuransi lokal. POJK tersebut mengatur penambahan modal dan keharusan tenaga ahli, namun Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H Ketua Umum WIB menganggap bahwa regulasi ini memberikan kesan seolah-olah perusahaan asuransi lokal tidak kompeten dalam mengelola risiko dan dana yang ada.

Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H menilai bahwa regulasi ini hanyalah upaya OJK untuk menutupi kesalahan dalam mengelola dan mengawasi perusahaan asuransi. OJK, menurut WIB, kerap menerbitkan POJK baru sebagai “penutup” atas permasalahan yang timbul dari kebijakan sebelumnya. Bahkan, Siti Fatimah menyebutkan bahwa tidak semua POJK mendapatkan pengesahan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang seharusnya menjadi wakil rakyat dalam urusan peraturan keuangan.

**Kasus-Kasus Besar yang Timbul Akibat Pengelolaan Buruk di Industri Asuransi**

Sejumlah kasus besar di industri asuransi selama beberapa dekade terakhir semakin menambah bukti tentang lemahnya pengawasan dan buruknya pengelolaan di sektor ini. Beberapa kasus yang mencuat melibatkan perusahaan besar seperti Jiwasraya, Asabri, WanaArtha Life, Kresna Life, hingga Bakrie Life.

Setiap kasus ini memiliki pola yang sama: produk investasi yang gagal dikelola, menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.

Contohnya, WanaArtha Life yang merugikan nasabah lebih dari Rp17 triliun dan hingga kini belum sepenuhnya menyelesaikan pembayaran klaim. Demikian pula, kasus Jiwasraya dengan produk Saving Plan yang merugikan masyarakat hingga Rp16,8 triliun.
Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H mempertanyakan efektivitas pengawasan dan regulasi OJK, serta menilai bahwa perusahaan-perusahaan ini justru mendapatkan perlindungan regulasi dari POJK tanpa mempertimbangkan dampaknya pada nasabah.

**OJK Dinilai Lemah dalam Pengawasan dan Diduga Ada Indikasi Setoran dari Perusahaan Asuransi**

Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H mengkritik keras lemahnya fungsi pengawasan yang dilakukan OJK, meski lembaga ini memiliki sejumlah departemen khusus, seperti Departemen Perizinan serta Departemen Pengawasan Asuransi dan Jasa Penunjang IKNB. Kedua departemen ini memegang peran krusial dalam proses perizinan produk, fit and proper test, serta pengawasan terhadap laporan keuangan perusahaan asuransi. Namun, berbagai kasus yang mencuat menunjukkan bahwa pengawasan ini seolah tidak berjalan dengan baik.

Bahkan, Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H menilai ada indikasi kuat bahwa perusahaan-perusahaan asuransi memberikan “setoran” kepada OJK agar produk-produk investasi bermasalah tetap dapat dijual ke masyarakat. Hal ini menciptakan peluang besar bagi oknum di industri asuransi untuk meraup keuntungan tanpa memikirkan dampak terhadap nasabah. Dugaan ini diperkuat oleh kebijakan pungutan sebesar 0,045% dari aset perusahaan asuransi yang menjadi sumber pendapatan OJK, yang dianggap sebagai salah satu motivasi agar produk tetap disetujui.

**Kontroversi  and Proper Test dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Pengelolaan Perusahaan Asuransi**

Kebijakan fit and proper test juga menjadi sorotan Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H. Menurutnya, proses ini justru membuka peluang bagi pihak yang tidak kompeten untuk menduduki posisi penting di perusahaan asuransi. Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H juga mempertanyakan kebijakan yang mewajibkan setiap perusahaan asuransi memiliki tenaga ahli bersertifikat aktuaria dengan pengalaman minimal tiga tahun.
Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H menilai bahwa ketentuan ini tidak realistis mengingat beban kerja dan tanggung jawab seorang aktuaris.

Selain itu, Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H juga mengkritisi peran Asosiasi Aktuaris Indonesia (PAI) dan Asosiasi Konsultan Aktuaria Indonesia (AKKAI) yang dinilai kurang vokal dalam menghadapi kebijakan OJK. Dengan terbatasnya pasar konsultan aktuaria lokal, Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H
menilai bahwa POJK ini hanya akan memperlemah konsultan aktuaria lokal dan berpotensi membuka pintu bagi dominasi konsultan asing.

**Langkah ke Depan: Masyarakat Didorong Lebih Kritis terhadap Industri Asuransi**

Dengan membuka posko pengaduan ini, Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H berharap dapat memperjuangkan hak-hak masyarakat dan mengungkap lebih banyak persoalan di industri asuransi. Aksi unjuk rasa yang direncanakan juga diharapkan dapat menekan OJK dan perusahaan asuransi agar bertindak lebih transparan dan bertanggung jawab. Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H menegaskan bahwa sudah saatnya masyarakat lebih kritis terhadap produk-produk asuransi dan tidak segan melaporkan ke Waktu Indonesia Bergerak (WIB) jika merasa dirugikan.

Dengan adanya aksi-aksi nyata ini, diharapkan ke depan sektor perasuransian di Indonesia dapat berubah menjadi lebih sehat dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.

Unlocking Creativity: The Impact of Historical Contexts on Game Design

Building upon the foundational idea presented in The Role of Mathematics and History in Modern Gaming, it becomes evident that historical contexts serve as a vital bedrock for fostering creativity in game design. By examining how historical narratives, artistic styles, technological advances, and ethical considerations intertwine, developers can craft immersive worlds that resonate deeply with players while pushing the boundaries of innovation. This exploration aims to deepen our understanding of how historical insights act as catalysts for creative breakthroughs across multiple content layers.

1. From Historical Foundations to Creative Innovation in Game Design

a. Exploring how historical narratives inspire innovative gameplay mechanics

Historical stories provide a rich tapestry for developing novel gameplay mechanics. For example, the strategy game Crusader Kings III leverages medieval political intrigue to create complex diplomatic and dynastic systems that simulate historical power struggles. Similarly, the game Assassin’s Creed utilizes detailed historical environments to embed players in authentic settings, encouraging exploration and interaction that reflect real-world societal dynamics. These mechanics are often inspired by actual historical events, yet they are reimagined creatively to offer engaging gameplay experiences that deepen players’ understanding of history while fostering innovation.

b. The influence of cultural and societal shifts on creative decisions in game development

Societal changes, such as the rise of digital technology or shifts toward social justice, influence how developers approach historical themes. For instance, Sid Meier’s Civilization VI incorporates lessons on cultural evolution, emphasizing societal choices and their impacts. As societal perceptions evolve, so do representations of history in games, prompting developers to reconsider narratives, character portrayals, and gameplay mechanics. This dynamic interplay ensures that historical contexts remain relevant and provocative, inspiring innovative storytelling and mechanics aligned with contemporary values.

c. Case studies of games that reinterpret historical events through creative storytelling

A notable example is Valkyria Chronicles, which reimagines WWII through a fictional conflict blending real-world elements with fantasy storytelling. Another is Kingdom Come: Deliverance, which strives for historical authenticity in recreating 15th-century Bohemia, but also incorporates narrative choices that challenge traditional perspectives. These games demonstrate how reinterpretation of history, when combined with creative storytelling, can produce compelling experiences that educate and entertain, illustrating the endless potential for innovation rooted in history.

2. The Role of Artistic and Cultural Contexts in Shaping Game Aesthetics

a. How historical art styles inform visual design choices

Art styles like Gothic, Baroque, or Art Deco influence visual design in many historically inspired games. For example, Darkest Dungeon employs a grotesque, Gothic aesthetic that echoes medieval European art, enhancing the dark themes and mood. Similarly, the visual design in Persona 5 incorporates Japanese manga and art styles that reflect cultural identity, enriching the game’s immersive quality. These artistic choices are rooted in historical art movements, yet they are adapted creatively to serve the narrative and gameplay, demonstrating how historical aesthetics guide innovative visual design.

b. The impact of cultural symbolism and motifs on immersive environments

Cultural symbols, such as totems, religious icons, or traditional clothing, enhance environmental storytelling. In Assassin’s Creed II, Renaissance Italy’s architecture and artwork evoke cultural richness, while in Ghost of Tsushima, Japanese samurai motifs and landscapes deepen cultural immersion. These symbols are thoughtfully integrated into environments, fostering authenticity and emotional engagement. Creatively blending cultural motifs with game design encourages players to explore and appreciate diverse histories, making the environments more compelling and meaningful.

c. Balancing historical accuracy with artistic expression to foster creativity

Developers often face the challenge of maintaining historical authenticity while allowing artistic freedom. For example, in Hearts of Iron IV, the geopolitical map is accurate, but artistic liberties are taken in UI and event design to improve user experience. This balance ensures that games remain both educational and engaging, highlighting how creative reinterpretation within historical frameworks can lead to innovative aesthetic approaches without sacrificing core authenticity.

3. Historical Contexts as Tools for Player Engagement and Narrative Depth

a. Using authentic historical settings to deepen emotional connection

Authentic settings evoke real emotions and empathy. For instance, in This War of Mine, the depiction of civilian survival during wartime fosters emotional investment. Similarly, The Last of Us incorporates post-apocalyptic scenarios grounded in real societal fears, creating profound emotional resonance. These settings serve as powerful tools for engaging players on a deeper level, making history not just a backdrop but an active component of emotional storytelling.

b. Integrating real-world events to challenge players’ perceptions and creativity

Games like Valiant Hearts use real events from World War I to educate and challenge perceptions about war. Such games encourage players to reflect on historical consequences and consider alternative outcomes, boosting creative engagement. Incorporating real-world events invites players to question historical narratives and explore “what if” scenarios, fostering critical thinking and creative problem-solving within the game’s narrative framework.

c. Designing narrative structures that allow alternate historical scenarios

The concept of branching narratives is exemplified in titles like Civilization or Age of Wonders, where players influence historical trajectories. These structures enable experimentation with alternate histories, stimulating creative exploration. By designing flexible narratives, developers empower players to craft their own stories within historical frameworks, leading to unique gameplay experiences that expand the boundaries of traditional storytelling.

4. Technological Advances and Their Role in Reinventing Historical Themes

a. How new technologies enable more dynamic and creative representations of history

Advances in graphics, physics, and AI allow for highly detailed and dynamic historical environments. For example, Microsoft Flight Simulator uses real-world satellite data to recreate Earth with unprecedented accuracy, providing immersive educational experiences. Similarly, procedural generation techniques in Total War: Warhammer generate vast historical landscapes, enabling diverse and replayable scenarios. These technologies expand creative possibilities, allowing developers to craft more vivid, accurate, and engaging historical worlds.

b. The use of procedural generation to explore multiple historical outcomes

Procedural generation creates varied historical settings and events, fostering creative experimentation. In Mount & Blade II: Bannerlord, landscapes and battles are dynamically generated, reflecting diverse historical possibilities. This approach encourages developers to explore “what if” scenarios, offering players endless variations and insights into historical complexity. Procedural techniques thus serve as powerful tools for expanding creative horizons in historical game design.

c. Augmented and virtual reality as mediums for immersive historical storytelling

VR and AR technologies provide unprecedented immersion in historical contexts. Projects like The VR Museum of Fine Art allow users to walk through recreated historical sites and artworks, enhancing engagement. VR experiences such as Egypt: Secrets of the Lost Caire immerse players in ancient civilizations, making history tangible and visceral. These mediums open new avenues for creative storytelling, bridging education and entertainment through immersive technology.

5. Ethical Considerations and Creative Freedom in Portraying History

a. Navigating sensitivities around historical accuracy versus artistic license

Balancing respect for historical facts with creative reinterpretation is critical. For example, Battlefield V faced criticism for its portrayal of historically sensitive events, prompting developers to engage with communities. Ethical storytelling requires transparency and sensitivity, ensuring that artistic liberties do not distort or trivialize real suffering or cultural significance. This balance fosters responsible creativity that respects history while inspiring innovation.

b. Encouraging creative reinterpretations while respecting cultural significance

Games like Never Alone incorporate indigenous stories and symbols to honor cultural heritage while offering innovative gameplay. Developers should collaborate with cultural representatives to ensure respectful portrayals. Creative reinterpretations can highlight overlooked histories or perspectives, enriching the gaming landscape and fostering cultural understanding, provided they are approached with sensitivity and authenticity.

c. The role of community feedback in shaping responsible creative decisions

Active community engagement helps developers navigate complex cultural and historical issues. Platforms like Steam and Reddit facilitate discussions that can guide respectful storytelling. Incorporating feedback ensures that creative choices align with community values and sensitivities, fostering a collaborative environment where history is portrayed responsibly and innovatively.

6. Bridging Historical Contexts to Mathematical Foundations in Creative Game Design

a. Applying mathematical modeling to simulate historical environments creatively

Mathematical models enable realistic simulations of complex historical environments. For instance, SimCity uses algorithms to simulate urban development influenced by historical urban planning principles. These models allow for the creation of dynamic, living worlds that reflect historical growth patterns, providing both educational value and creative depth.

b. Using algorithms to generate historically inspired content dynamically

Procedural algorithms generate diverse content such as terrain, architecture, and events. For example, Anno 1800 employs algorithms to recreate the complexities of 19th-century urban expansion, enabling varied gameplay scenarios while maintaining historical coherence. This dynamic content creation fosters innovation by reducing development time and increasing replayability rooted in historical plausibility.

c. The synergy between mathematical precision and artistic innovation in historical game design

Combining precise mathematical models with artistic creativity results in compelling, authentic worlds. For example, in Total War series, strategic simulations rely on mathematical balance, while artistic design renders detailed historical settings. This synergy enhances both realism and aesthetic appeal, demonstrating how math and art together can unlock new levels of creative expression in history-based gaming.

7. Reintegrating Historical and Mathematical Insights to Unlock New Creative Frontiers

a. How understanding the interplay of history and mathematics fosters innovative gameplay

Deep integration of historical accuracy and mathematical modeling allows developers to craft complex simulations that challenge players’ strategic thinking. For instance, Crusader Kings III employs advanced algorithms to simulate dynastic politics, economic systems, and societal change, creating intricate gameplay that educates and entertains simultaneously. This integration opens possibilities for new genres and mechanics rooted in the authentic complexity of history.

b. Future potentials for integrating these disciplines to inspire novel game concepts

Emerging technologies like AI-driven narrative generation and real-time data assimilation could revolutionize historical game design. Imagine games that adapt dynamically based on real-world historical data or player choices, creating personalized educational journeys. Integrating history and mathematics in these ways can inspire entirely new genres that blend education, entertainment, and simulation seamlessly.

c. Concluding thoughts: from foundational knowledge to limitless creative possibilities

As demonstrated, the synergy between historical understanding and mathematical precision fuels innovative game design. By respecting cultural contexts, leveraging technological advances, and fostering responsible storytelling, developers can unlock a universe of creative possibilities. Embracing these interdisciplinary insights ensures that future games will not only entertain but also educate, inspire, and challenge perceptions—truly expanding the horizons of what is possible in interactive storytelling.

Said Agil-Hendrik Sampaikan 13 Program Peningkatan  Pelayananan  Dan Kesejahteraan Masyarakat Tanah Tidung

Said Agil-Hendrik Sampaikan 13 Program Peningkatan  Pelayananan  Dan Kesejahteraan Masyarakat Tanah Tidung

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Calon Bupati dan Wakil Bupati no urut 1 Said Agil-Hendrik (SAH) memaparkan visinya yaitu mewujudkan Tana Tidung bersahaja. Sementara misi yang diembannya yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik yang transparan dan berkualitas.

Selanjutnya, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk semua lapisan masyarakat, pembangunan berbasis partisipasi dan pengembangan inovasi teknologi, membangun dan meningkatkan infrastruktur yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, Paslon Said Agil-Hendrik juga menyampaikan 13 program yang diusungnya yaitu percepatan wajib belajar 13 tahun dan gratis wajib belajar 9 tahun, penyediaan pelayanan kesehatan berkualitas, infrastruktur premium, menunjang kegiatan keagamaan pemuda-pemudi, seni budaya dan olahraga.

Kelima, mendorong peningkatan perekonomian dan penyediaan lapangan kerja, komunitas terpusat bersahaja, layanan birokrasi terintegrasi berbasis digital, meningkatkan peran perempuan, bantuan tunjangan lansia, efisiensi anggaran berbasis berkepentingan masyarakat, meningkatkan kualitas tenaga pendidik, bantuan pembangunan Rp.100 juta setiap tahun, dan program makanan bergizi berkelanjutan.

“Kami siap mewujudkan Tana Tidung bersahaja, berseri, sejahtera, adil, harmonis, dan jaya. Jika kami terpilih maka tidak ada lagi jalan berlumpur, bantuan lansia dan mahasiswa,” pungkasnya

KPU Kabupaten Tana Tidung melaksanakan debat publik kedua calon bupati dan wakil bupati Tana Tidung untuk periode 2024-2029. Dalam debat publik tersebut, hadir sebanyak 2 pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Tana Tidung yaitu paslon Said Agil-Hendrik (SAH) nomor urut 1, dan Ibrahim Ali – Sabri (BAIS) nomor urut 2.