Archives 2024

Fashion Show Merdi Sihombing x Humbang Kriya, Karya Dua Sahabat

 

 

Fashion Show Merdi Sihombing x Humbang Kriya, Karya Dua Sahabat

 

 

Jakarta. 18 November 2024.

 

 

Bagaimana jika dua sahabat yang sangat kreatif serta peduli pada masyarakat dan lingkungan bersatu? Tentu saja sebuah karya besar akan tercipta. Itulah yang dibuktikan oleh desainer Merdi Sihombing dan Dumasi Marisina M. Samosir, Direktur PT Asuransi Sinar Mas dan pembina Rumah Kreatif Sinar Mas.

Lewat acara fashion show “Simangulampe” Merdi Sihombing x Humbang Kriya, karya besar keduanya pun ditampilkan. Acara yang diselenggarakan pada 16 November 2024 di Area Sunken Museum Nasional Indonesia ini merupakan bagian dari rangkaian acara The Flying Cloth, perayaan 25 tahun Merdi Sihombing berkarya di industri fashion.

Perjalanan kerja sama Merdi Sihombing dengan UMKM binaan Rumah Kreatif Sinar Mas, Humbang Kriya, bermulai pada tahun 2016. Saat itu Dumasi mengajak Merdi untuk membantu melatih para pelaku UMKM Humbang Kriya di Kawasan Dolok Sanggul, Sumatra Utara.

“Lewat Humbang Kriya ini saya mencoba membangkitkan kembali budaya kain ikat celup dengan mengajarkannya ke para pengrajin Humbang Kriya. Yang saya ajarkan bukan hanya dari cara membuatnya, tapi juga bahan-bahan pewarnanya yang semua berasal dari alam,” jelas Merdi.

Dari situlah muncul produk unggulan dari Humbang Kriya yang bernama Humbang Shibori. “Humbang Shibori jadi produk yang sangat disukai karena motifnya yang unik dan kainnya juga nyaman dipakai. Selain itu, produk ini mendukung sustainable fashion lewat teknik pewarnaannya yang alami,” ungkap Dumasi.

Bahan Pewarna dari Sampah Hotel

Sejak awal para pengrajin Humbang Kriya telah memanfaatkan bahan-bahan dari alam sebagai pewarna alami kain mereka, seperti rumput, kayu, dan tanaman lainnya. Nah, di tahun 2024, Merdi menggagas sebuah ide baru kepada Humbang Kriya untuk menggunakan sampah dapur hotel sebagai bahan pewarna kain Humbang Shibori.

“Saat ini kita bekerja sama dengan Coffee Hotel Ayola Dolok Sanggul (CHADS) untuk mengumpulkan sampah dapur mereka, seperti kulit kentang, kunyit, wortel, dan aneka buah-buahan. Sampah ini akan direbus hingga keluar warnanya, lalu disaring airnya. Nah, kain yang sudah diikat-ikat akan direndam dalam air itu. Proses merendamnya pun harus berkali-kali sehingga butuh waktu lama,” jelas Dumasi.

Meskipun kali ini baru berkolaborasi dengan satu hotel, Dumasi berharap di masa depan akan lebih banyak lagi hotel-hotel yang mau bekerja sama dalam memberikan sampah dapur mereka.

Persembahan untuk Simangulampe

Merdi mengatakan bahwa fashion show ini penuh dengan cerita. Selain cerita tentang produk Humbang Kriya, fashion show ini juga persembahan khusus untuk warga Desa Simangulampe, Sumatra Utara yang mengalami bencana gempa bumi dan longsor di tahun 2023 lalu.

“Beberapa warga Desa Simangulampe ikut membuat kain Humbang Shibori yang ditampilkan di fashion show ini. Jadi, kita membantu mereka untuk mendapatkan sumber penghasilan baru setelah daerah mereka mendapat musibah,” kata Dumasi.

Sebuah film pendek tentang pengalaman para pengrajin dari Simangulampe yang ikut serta dalam membuat kain Humbang Shibori pun turut ditampilkan pada awal peragaan.

Ada 15 koleksi yang dihadirkan Merdi Sihombing x Humbang Kriya pada malam itu. Koleksi ini merupakan kain sutra motif Humbang Shibori yang dipadukan dengan kain tenun songket dan ulos dari Merdi Sihombing.

Warna-warna cerah dari kain tenun Merdi terlihat serasi dengan kain Humbang Shibori yang lebih lembut dengan warna khas alam. Sebagai pelengkap, Merdi juga menambahkan tas kerajinan dari tanaman purun serta aksesoris dari recycle kaca dan pengrajin perak.

Sedangkan untuk desain busananya, Merdi terinspirasi dari perjalanan sejarah baju tradisional Batak yang mulai dipengaruhi budaya melayu.

“Saya ingin memperlihatkan the journey of Batak Clothing lewat peragaan ini. Jadi, ketika dulu budaya melayu mulai masuk ke budaya Batak, para wanita Batak memakai baju kurung. Nah, koleksi Humbang Shibori ini sebagian besar aku jadikan baju kurung yang aku padukan dengan kain tenun Merdi Sihombing,” jelas Merdi.

Dumasi merasa bersyukur mendapatkan dukungan dari banyak pihak dalam menjalankan proyek Rumah Kreatif Humbang Kriya. Salah satunya dari Komunitas Srikandi Bisnis dan Keuangan Indonesia yang menjadi model dalam peragaan busana ini. Sejumlah tokoh wanita yang tampil dalam fashion show ini, antara lain Aviliani, Vera Eve Lim, Lies Permana Lestari, Miranda Goeltom, dan Shinta Maruarar Sirait pun tampil mempesona di atas runway dengan koleksi Merdi Sihombing x Humbang Kriya.

“Dukungan dari banyak pihak inilah yang membuat Humbang Kriya bisa berhasil seperti sekarang ini. Hingga produk kami bisa dikenal luas bahkan sampai ke luar negeri. Tentunya ini sangat membantu para pengrajin Humbang Kriya di Dolok Sanggul,” ungkap Dumasi.

Merdi Sihombing mengatakan kalau pergelaran The Flying Cloth ini adalah proyek kolaborasinya dengan berbagai pihak. Terutama pihak pengrajin lokal yang menampilkan budaya khas mereka tersendiri dan tetap menjunjung konsep keberlanjutan. Diharapkan dengan melihat pergelaran ini pengetahuan masyarakat tentang sustainability serta budaya Indonesia di bidang fashion akan semakin luas, bahkan mendunia.

****

Tentang Merdi Sihombing

Merdi Sihombing adalah lulusan Ilmu dan Desain Mode dengan hasrat untuk menafsirkan kembali tekstil tradisional dan pewarna alami dalam mode kontemporer. Terinspirasi oleh budaya Bataknya, ia mengeksplorasi keahlian tradisional dalam desain modern. Karyanya merayakan warisan budaya orang Batak yang kaya sambil merangkul inovasi dan mendorong batas kreativitas. Perjalanannya mencakup studi mode di Bunka dan ESMOD, kerajinan tekstil di Institut Kesenian Jakarta, dan kolaborasi berkelanjutan dengan komunitas adat di seluruh Indonesia. Dia berbasis di Jakarta – Indonesia, tetapi hatinya juga tinggal di Pulau Samosir – Sumatera Utara, Indonesia, kampung halamannya, di mana dia menjalankan pusat tenun Ulos bersama istri dan tiga putrinya.

(Hotben)

Ketua WIB: Perusahaan Asuransi Harus Bertanggung Jawab Penuhi Klaim

 

Ketua WIB: Perusahaan Asuransi Harus Bertanggung Jawab Penuhi Klaim

 

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

 

 

 

Perkumpulan Waktu Indonesia Bergerak (WIB) melalui Ketua Umumnya Siti Fatimah, S.H. secara resmi mengumumkan pembukaan “Posko Pengaduan Korban Asuransi” yang akan beroperasi di seluruh Indonesia mulai 1 Desember 2024.

Langkah ini dilakukan untuk menampung keluhan masyarakat yang merasa dirugikan oleh perusahaan asuransi.

Posko pengaduan ini akan dibuka di berbagai kantor WIB, mulai dari tingkat DPW hingga DPC, guna menampung laporan terkait gagal klaim dan permasalahan lain yang dialami oleh para pemegang polis.

Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H menyampaikan kekecewaan atas perilaku sejumlah perusahaan asuransi yang dinilai tidak bertanggung jawab terhadap klaim nasabah.

WIB menyatakan bahwa banyak korban mengalami kerugian besar akibat gagalnya perusahaan asuransi dalam memenuhi kewajibannya. Selain membuka posko pengaduan, WIB juga merencanakan aksi unjuk rasa di kantor-kantor asuransi, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta di sejumlah wilayah provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia.

**Indikasi Korupsi dan Mafia di Tubuh OJK: POJK 23 Tahun 2023 Jadi Sorotan**

Selain pembukaan posko pengaduan, WIB juga menyoroti terbitnya Peraturan OJK (POJK) Nomor 23 Tahun 2023 yang dinilai merugikan pengusaha asuransi lokal. POJK tersebut mengatur penambahan modal dan keharusan tenaga ahli, namun Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H Ketua Umum WIB menganggap bahwa regulasi ini memberikan kesan seolah-olah perusahaan asuransi lokal tidak kompeten dalam mengelola risiko dan dana yang ada.

Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H menilai bahwa regulasi ini hanyalah upaya OJK untuk menutupi kesalahan dalam mengelola dan mengawasi perusahaan asuransi. OJK, menurut WIB, kerap menerbitkan POJK baru sebagai “penutup” atas permasalahan yang timbul dari kebijakan sebelumnya. Bahkan, Siti Fatimah menyebutkan bahwa tidak semua POJK mendapatkan pengesahan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang seharusnya menjadi wakil rakyat dalam urusan peraturan keuangan.

**Kasus-Kasus Besar yang Timbul Akibat Pengelolaan Buruk di Industri Asuransi**

Sejumlah kasus besar di industri asuransi selama beberapa dekade terakhir semakin menambah bukti tentang lemahnya pengawasan dan buruknya pengelolaan di sektor ini. Beberapa kasus yang mencuat melibatkan perusahaan besar seperti Jiwasraya, Asabri, WanaArtha Life, Kresna Life, hingga Bakrie Life.

Setiap kasus ini memiliki pola yang sama: produk investasi yang gagal dikelola, menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.

Contohnya, WanaArtha Life yang merugikan nasabah lebih dari Rp17 triliun dan hingga kini belum sepenuhnya menyelesaikan pembayaran klaim. Demikian pula, kasus Jiwasraya dengan produk Saving Plan yang merugikan masyarakat hingga Rp16,8 triliun.
Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H mempertanyakan efektivitas pengawasan dan regulasi OJK, serta menilai bahwa perusahaan-perusahaan ini justru mendapatkan perlindungan regulasi dari POJK tanpa mempertimbangkan dampaknya pada nasabah.

**OJK Dinilai Lemah dalam Pengawasan dan Diduga Ada Indikasi Setoran dari Perusahaan Asuransi**

Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H mengkritik keras lemahnya fungsi pengawasan yang dilakukan OJK, meski lembaga ini memiliki sejumlah departemen khusus, seperti Departemen Perizinan serta Departemen Pengawasan Asuransi dan Jasa Penunjang IKNB. Kedua departemen ini memegang peran krusial dalam proses perizinan produk, fit and proper test, serta pengawasan terhadap laporan keuangan perusahaan asuransi. Namun, berbagai kasus yang mencuat menunjukkan bahwa pengawasan ini seolah tidak berjalan dengan baik.

Bahkan, Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H menilai ada indikasi kuat bahwa perusahaan-perusahaan asuransi memberikan “setoran” kepada OJK agar produk-produk investasi bermasalah tetap dapat dijual ke masyarakat. Hal ini menciptakan peluang besar bagi oknum di industri asuransi untuk meraup keuntungan tanpa memikirkan dampak terhadap nasabah. Dugaan ini diperkuat oleh kebijakan pungutan sebesar 0,045% dari aset perusahaan asuransi yang menjadi sumber pendapatan OJK, yang dianggap sebagai salah satu motivasi agar produk tetap disetujui.

**Kontroversi  and Proper Test dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Pengelolaan Perusahaan Asuransi**

Kebijakan fit and proper test juga menjadi sorotan Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H. Menurutnya, proses ini justru membuka peluang bagi pihak yang tidak kompeten untuk menduduki posisi penting di perusahaan asuransi. Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H juga mempertanyakan kebijakan yang mewajibkan setiap perusahaan asuransi memiliki tenaga ahli bersertifikat aktuaria dengan pengalaman minimal tiga tahun.
Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H menilai bahwa ketentuan ini tidak realistis mengingat beban kerja dan tanggung jawab seorang aktuaris.

Selain itu, Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H juga mengkritisi peran Asosiasi Aktuaris Indonesia (PAI) dan Asosiasi Konsultan Aktuaria Indonesia (AKKAI) yang dinilai kurang vokal dalam menghadapi kebijakan OJK. Dengan terbatasnya pasar konsultan aktuaria lokal, Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H
menilai bahwa POJK ini hanya akan memperlemah konsultan aktuaria lokal dan berpotensi membuka pintu bagi dominasi konsultan asing.

**Langkah ke Depan: Masyarakat Didorong Lebih Kritis terhadap Industri Asuransi**

Dengan membuka posko pengaduan ini, Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H berharap dapat memperjuangkan hak-hak masyarakat dan mengungkap lebih banyak persoalan di industri asuransi. Aksi unjuk rasa yang direncanakan juga diharapkan dapat menekan OJK dan perusahaan asuransi agar bertindak lebih transparan dan bertanggung jawab. Ketua Umum WIB Siti Fatimah, S.H menegaskan bahwa sudah saatnya masyarakat lebih kritis terhadap produk-produk asuransi dan tidak segan melaporkan ke Waktu Indonesia Bergerak (WIB) jika merasa dirugikan.

Dengan adanya aksi-aksi nyata ini, diharapkan ke depan sektor perasuransian di Indonesia dapat berubah menjadi lebih sehat dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.

Unlocking Creativity: The Impact of Historical Contexts on Game Design

Building upon the foundational idea presented in The Role of Mathematics and History in Modern Gaming, it becomes evident that historical contexts serve as a vital bedrock for fostering creativity in game design. By examining how historical narratives, artistic styles, technological advances, and ethical considerations intertwine, developers can craft immersive worlds that resonate deeply with players while pushing the boundaries of innovation. This exploration aims to deepen our understanding of how historical insights act as catalysts for creative breakthroughs across multiple content layers.

1. From Historical Foundations to Creative Innovation in Game Design

a. Exploring how historical narratives inspire innovative gameplay mechanics

Historical stories provide a rich tapestry for developing novel gameplay mechanics. For example, the strategy game Crusader Kings III leverages medieval political intrigue to create complex diplomatic and dynastic systems that simulate historical power struggles. Similarly, the game Assassin’s Creed utilizes detailed historical environments to embed players in authentic settings, encouraging exploration and interaction that reflect real-world societal dynamics. These mechanics are often inspired by actual historical events, yet they are reimagined creatively to offer engaging gameplay experiences that deepen players’ understanding of history while fostering innovation.

b. The influence of cultural and societal shifts on creative decisions in game development

Societal changes, such as the rise of digital technology or shifts toward social justice, influence how developers approach historical themes. For instance, Sid Meier’s Civilization VI incorporates lessons on cultural evolution, emphasizing societal choices and their impacts. As societal perceptions evolve, so do representations of history in games, prompting developers to reconsider narratives, character portrayals, and gameplay mechanics. This dynamic interplay ensures that historical contexts remain relevant and provocative, inspiring innovative storytelling and mechanics aligned with contemporary values.

c. Case studies of games that reinterpret historical events through creative storytelling

A notable example is Valkyria Chronicles, which reimagines WWII through a fictional conflict blending real-world elements with fantasy storytelling. Another is Kingdom Come: Deliverance, which strives for historical authenticity in recreating 15th-century Bohemia, but also incorporates narrative choices that challenge traditional perspectives. These games demonstrate how reinterpretation of history, when combined with creative storytelling, can produce compelling experiences that educate and entertain, illustrating the endless potential for innovation rooted in history.

2. The Role of Artistic and Cultural Contexts in Shaping Game Aesthetics

a. How historical art styles inform visual design choices

Art styles like Gothic, Baroque, or Art Deco influence visual design in many historically inspired games. For example, Darkest Dungeon employs a grotesque, Gothic aesthetic that echoes medieval European art, enhancing the dark themes and mood. Similarly, the visual design in Persona 5 incorporates Japanese manga and art styles that reflect cultural identity, enriching the game’s immersive quality. These artistic choices are rooted in historical art movements, yet they are adapted creatively to serve the narrative and gameplay, demonstrating how historical aesthetics guide innovative visual design.

b. The impact of cultural symbolism and motifs on immersive environments

Cultural symbols, such as totems, religious icons, or traditional clothing, enhance environmental storytelling. In Assassin’s Creed II, Renaissance Italy’s architecture and artwork evoke cultural richness, while in Ghost of Tsushima, Japanese samurai motifs and landscapes deepen cultural immersion. These symbols are thoughtfully integrated into environments, fostering authenticity and emotional engagement. Creatively blending cultural motifs with game design encourages players to explore and appreciate diverse histories, making the environments more compelling and meaningful.

c. Balancing historical accuracy with artistic expression to foster creativity

Developers often face the challenge of maintaining historical authenticity while allowing artistic freedom. For example, in Hearts of Iron IV, the geopolitical map is accurate, but artistic liberties are taken in UI and event design to improve user experience. This balance ensures that games remain both educational and engaging, highlighting how creative reinterpretation within historical frameworks can lead to innovative aesthetic approaches without sacrificing core authenticity.

3. Historical Contexts as Tools for Player Engagement and Narrative Depth

a. Using authentic historical settings to deepen emotional connection

Authentic settings evoke real emotions and empathy. For instance, in This War of Mine, the depiction of civilian survival during wartime fosters emotional investment. Similarly, The Last of Us incorporates post-apocalyptic scenarios grounded in real societal fears, creating profound emotional resonance. These settings serve as powerful tools for engaging players on a deeper level, making history not just a backdrop but an active component of emotional storytelling.

b. Integrating real-world events to challenge players’ perceptions and creativity

Games like Valiant Hearts use real events from World War I to educate and challenge perceptions about war. Such games encourage players to reflect on historical consequences and consider alternative outcomes, boosting creative engagement. Incorporating real-world events invites players to question historical narratives and explore “what if” scenarios, fostering critical thinking and creative problem-solving within the game’s narrative framework.

c. Designing narrative structures that allow alternate historical scenarios

The concept of branching narratives is exemplified in titles like Civilization or Age of Wonders, where players influence historical trajectories. These structures enable experimentation with alternate histories, stimulating creative exploration. By designing flexible narratives, developers empower players to craft their own stories within historical frameworks, leading to unique gameplay experiences that expand the boundaries of traditional storytelling.

4. Technological Advances and Their Role in Reinventing Historical Themes

a. How new technologies enable more dynamic and creative representations of history

Advances in graphics, physics, and AI allow for highly detailed and dynamic historical environments. For example, Microsoft Flight Simulator uses real-world satellite data to recreate Earth with unprecedented accuracy, providing immersive educational experiences. Similarly, procedural generation techniques in Total War: Warhammer generate vast historical landscapes, enabling diverse and replayable scenarios. These technologies expand creative possibilities, allowing developers to craft more vivid, accurate, and engaging historical worlds.

b. The use of procedural generation to explore multiple historical outcomes

Procedural generation creates varied historical settings and events, fostering creative experimentation. In Mount & Blade II: Bannerlord, landscapes and battles are dynamically generated, reflecting diverse historical possibilities. This approach encourages developers to explore “what if” scenarios, offering players endless variations and insights into historical complexity. Procedural techniques thus serve as powerful tools for expanding creative horizons in historical game design.

c. Augmented and virtual reality as mediums for immersive historical storytelling

VR and AR technologies provide unprecedented immersion in historical contexts. Projects like The VR Museum of Fine Art allow users to walk through recreated historical sites and artworks, enhancing engagement. VR experiences such as Egypt: Secrets of the Lost Caire immerse players in ancient civilizations, making history tangible and visceral. These mediums open new avenues for creative storytelling, bridging education and entertainment through immersive technology.

5. Ethical Considerations and Creative Freedom in Portraying History

a. Navigating sensitivities around historical accuracy versus artistic license

Balancing respect for historical facts with creative reinterpretation is critical. For example, Battlefield V faced criticism for its portrayal of historically sensitive events, prompting developers to engage with communities. Ethical storytelling requires transparency and sensitivity, ensuring that artistic liberties do not distort or trivialize real suffering or cultural significance. This balance fosters responsible creativity that respects history while inspiring innovation.

b. Encouraging creative reinterpretations while respecting cultural significance

Games like Never Alone incorporate indigenous stories and symbols to honor cultural heritage while offering innovative gameplay. Developers should collaborate with cultural representatives to ensure respectful portrayals. Creative reinterpretations can highlight overlooked histories or perspectives, enriching the gaming landscape and fostering cultural understanding, provided they are approached with sensitivity and authenticity.

c. The role of community feedback in shaping responsible creative decisions

Active community engagement helps developers navigate complex cultural and historical issues. Platforms like Steam and Reddit facilitate discussions that can guide respectful storytelling. Incorporating feedback ensures that creative choices align with community values and sensitivities, fostering a collaborative environment where history is portrayed responsibly and innovatively.

6. Bridging Historical Contexts to Mathematical Foundations in Creative Game Design

a. Applying mathematical modeling to simulate historical environments creatively

Mathematical models enable realistic simulations of complex historical environments. For instance, SimCity uses algorithms to simulate urban development influenced by historical urban planning principles. These models allow for the creation of dynamic, living worlds that reflect historical growth patterns, providing both educational value and creative depth.

b. Using algorithms to generate historically inspired content dynamically

Procedural algorithms generate diverse content such as terrain, architecture, and events. For example, Anno 1800 employs algorithms to recreate the complexities of 19th-century urban expansion, enabling varied gameplay scenarios while maintaining historical coherence. This dynamic content creation fosters innovation by reducing development time and increasing replayability rooted in historical plausibility.

c. The synergy between mathematical precision and artistic innovation in historical game design

Combining precise mathematical models with artistic creativity results in compelling, authentic worlds. For example, in Total War series, strategic simulations rely on mathematical balance, while artistic design renders detailed historical settings. This synergy enhances both realism and aesthetic appeal, demonstrating how math and art together can unlock new levels of creative expression in history-based gaming.

7. Reintegrating Historical and Mathematical Insights to Unlock New Creative Frontiers

a. How understanding the interplay of history and mathematics fosters innovative gameplay

Deep integration of historical accuracy and mathematical modeling allows developers to craft complex simulations that challenge players’ strategic thinking. For instance, Crusader Kings III employs advanced algorithms to simulate dynastic politics, economic systems, and societal change, creating intricate gameplay that educates and entertains simultaneously. This integration opens possibilities for new genres and mechanics rooted in the authentic complexity of history.

b. Future potentials for integrating these disciplines to inspire novel game concepts

Emerging technologies like AI-driven narrative generation and real-time data assimilation could revolutionize historical game design. Imagine games that adapt dynamically based on real-world historical data or player choices, creating personalized educational journeys. Integrating history and mathematics in these ways can inspire entirely new genres that blend education, entertainment, and simulation seamlessly.

c. Concluding thoughts: from foundational knowledge to limitless creative possibilities

As demonstrated, the synergy between historical understanding and mathematical precision fuels innovative game design. By respecting cultural contexts, leveraging technological advances, and fostering responsible storytelling, developers can unlock a universe of creative possibilities. Embracing these interdisciplinary insights ensures that future games will not only entertain but also educate, inspire, and challenge perceptions—truly expanding the horizons of what is possible in interactive storytelling.

Said Agil-Hendrik Sampaikan 13 Program Peningkatan  Pelayananan  Dan Kesejahteraan Masyarakat Tanah Tidung

Said Agil-Hendrik Sampaikan 13 Program Peningkatan  Pelayananan  Dan Kesejahteraan Masyarakat Tanah Tidung

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Calon Bupati dan Wakil Bupati no urut 1 Said Agil-Hendrik (SAH) memaparkan visinya yaitu mewujudkan Tana Tidung bersahaja. Sementara misi yang diembannya yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik yang transparan dan berkualitas.

Selanjutnya, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk semua lapisan masyarakat, pembangunan berbasis partisipasi dan pengembangan inovasi teknologi, membangun dan meningkatkan infrastruktur yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, Paslon Said Agil-Hendrik juga menyampaikan 13 program yang diusungnya yaitu percepatan wajib belajar 13 tahun dan gratis wajib belajar 9 tahun, penyediaan pelayanan kesehatan berkualitas, infrastruktur premium, menunjang kegiatan keagamaan pemuda-pemudi, seni budaya dan olahraga.

Kelima, mendorong peningkatan perekonomian dan penyediaan lapangan kerja, komunitas terpusat bersahaja, layanan birokrasi terintegrasi berbasis digital, meningkatkan peran perempuan, bantuan tunjangan lansia, efisiensi anggaran berbasis berkepentingan masyarakat, meningkatkan kualitas tenaga pendidik, bantuan pembangunan Rp.100 juta setiap tahun, dan program makanan bergizi berkelanjutan.

“Kami siap mewujudkan Tana Tidung bersahaja, berseri, sejahtera, adil, harmonis, dan jaya. Jika kami terpilih maka tidak ada lagi jalan berlumpur, bantuan lansia dan mahasiswa,” pungkasnya

KPU Kabupaten Tana Tidung melaksanakan debat publik kedua calon bupati dan wakil bupati Tana Tidung untuk periode 2024-2029. Dalam debat publik tersebut, hadir sebanyak 2 pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Tana Tidung yaitu paslon Said Agil-Hendrik (SAH) nomor urut 1, dan Ibrahim Ali – Sabri (BAIS) nomor urut 2.

Film Wanita Ahli Neraka Hadirkan Kisah Santriwati yang Terjebak Dalam Pernikahan yang Mengerikan

Film Wanita Ahli Neraka Hadirkan Kisah Santriwati yang Terjebak Dalam Pernikahan yang Mengerikan

 

Jakarta, 12 November 2024 –

 

Film horor terbaru dari Visinema Pictures, Wanita Ahli Neraka, menggelar Gala Premiere di Epicentrum Jakarta, 12 November 2024. Acara ini dihadiri oleh para pemain, termasuk Febby Rastanty sebagai Farah, Oka Antara sebagai Wahab, Ashira Tamita sebagai Dina, serta Alfie Afandy dan Elma Theana. Dalam suasana yang meriah, para pemeran utama di film ini, serta penulis memberikan komentar yang akan membuat penonton semakin menambah rasa penasaran terhadap film Ini.

Wanita Ahli Neraka Bukan Sekadar Film Horor Dalam komentarnya, Febby Rastanty yang memerankan Farah menyampaikan betapa film ini memberikan banyak pelajaran moral yang menyentuh. “Kesakralan pernikahan bisa luntur ketika kita salah memilih pasangan. Pelajaran untuk para perempuan lebih hati-hati dan harus punya daya jika suatu saat terjebak dalam pernikahan yang seperti di neraka,” ungkap Febby dengan penuh emosi.

Oka Antara, yang berperan sebagai Wahab, suami Farah, ikut mengungkapkan perspektif tentang dinamika rumah tangga karakter mereka.

“Manusia bisa jadi Iblis paling menyeramkan dan menakutkan jika tidak bisa menahan dirinya,” kata Oka, menambah aura misteri dalam cerita ini. Penulis naskah Lele Laila juga berbagi pandangannya tentang film ini.

“Wanita Ahli Neraka bukan hanya horor, tetapi sebuah perjalanan yang menyentuh sisi terdalam tentang kepercayaan dan cinta yang berbalik menjadi ketakutan. Film ini mengajak penonton untuk melihat bahwa tidak semua yang tampak indah di luar itu selamanya benar di dalamnya.

Kadang, keputusan yang kita buat demi kebahagiaan Justru menjadi sebuah perjalanan menakutkan yang mau tidak mau harus berani kita hadapi.”

Umi Pipik, salah satu publik figur yang sudah menonton film ini memberikan komentar atas Cerita di Wanita Ahli Neraka yang tak terduga-duga. Pasalnya ada banyak pesan moral yang bisa Dipetik dari film ini.

“Di dalam Al Qur’an surat At-Tahrim ayat 11 Allah firmankan Siti Asiyah diperumpamakan  istri beriman yang taat walau bersuamikan Fir’aun. Si Farah di film Ini diperumpamakan seperti Itu, solehah taat beribadah, tapi dia mendapat kedzaliman dari suaminya. Keren banget,” ungkap Umi Pipik.

Bilik Neraka by Wanita Ahli Neraka: Membangkitkan Kengerian Nyata

Tak hanya menanti penayangannya di bioskop, penggemar horor dapat merasakan langsung sensasi menakutkan Wanita Ahli Neraka melalui bilik Neraka by Wanita Ahli Neraka. Bilik Neraka telah hadir di Ciplaz Parung serta di Blok M Plaza, dan sukses menarik perhatian pengunjung. Bilik ini menawarkan pengalaman singkat penuh kengerian dan ketegangan melalui suara-suara jeritan kelam dan sekilas adegan film yang menakutkan.

Spesial  Screening di 7 Kota: Antusiasme yang Luar Biasa

Gala Premiere ini digelar setelah kesuksesan special screening di 7 kota besar Indonesia, termasuk Yogyakarta, Lampung, Malang, Purwokerto, Jakarta, Makassar, dan Banjarmasin. Para penonton memberikan sambutan luar biasa  mengaku tak hanya dibuat tegang, tetapi juga tergugah oleh pesan-pesan mendalam yang tersirat di balik kengerian film ini. Penonton juga memuji akting Febby Rastanty sebagai Farah di film ini.

“Ada satu adegan, waktu ruqyah aku sempat beberapa kali sempat tutup mata, karena itu serem banget. Keren banget, parah. Kalau nggak nonton nyesel,” ungkap selebgram Affira Firina yang Ikut menyaksikan film Wanita Ahli Neraka di special screening. Sementara Itu, content creotor Desta Favot ikut menambahkan komentar serupa tentang akting Febby, “adegan yang bikin kaget itu, waktu Febby Rastanty kesurupan. Menurut gue itu super ikonik, Itu keren banget dan gue suka banget.” Sambutan hangat dalam screening ii semakin meningkatkan ekspektasi tinggi terhadap penayangan reguler yang akan segera datang.

Wanita Ahli Neraka berkisah tentang Farah, seorang santriwati yang menikahi Wahab, seorang politikus ambisius. Dengan penuh harapan, Farah memasuki pernikahan ini untuk mencapai kebahagiaan dan keberkahan. Namun, harapan Farah perlahan berubah menjadi mimpi buruk ketika ia menyadari bahwa suaminya memiliki rahasia kelam yang mengancam hidup dan jiwanya. Di balik pintu rumah tangga yang tampak harmonis, ternyata tersembunyi hal-hal yang seharusnya tak terjadi, hal-hal yang membuat Farah terperangkap dalam neraka yang tak pernah ia bayangkan.

Film ini disutradarai oleh Ferishad I. Latjuba yang dikenal lewat karya-karyanya seperti Mantan Terindah dan Mantan Manten, serta ditulis oleh Lele Laila, seorang penulis naskah yang dikenal melalui karya-karya horor ternama, seperti Pemandi Jenazah. Film Wanita Ahli Neraka akan tayang serentak di seluruh jaringan bioskop Indonesia mulai 14 November 2024, membawa para penonton ke dalam perjalanan batin yang penuh makna dan ketegangan. Bersiaplah untuk merasakan horor yang mencekam dan pesan yang mendalam  melalui kisah Farah dan perjalanan hidupnya.

Sebelum menyaksikan film ini di bioskop, kamu dapat melihat trailer yang dirilis peda 7 November 2024 lalu. Dalam trailer tersebut dapat terlihat bagaimana hubungan awal Farah dan Wahab nampak normal dan baik-baik saja, namun semakin hari ada banyak hal-hal aneh yang terjadi, seiring dengan aktifnya Wahab yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

Sementara itu, di trailer ketiga yang telah rilis pada 12 November 2024, dapat dilihat bagaimana kondisi rumah tangga Farah dan Wahab yang sebenarnya. Wahab yang ambisius mengejar mimpinya sebagai kepala daerah menghalalkan  segala cara, hingga ia tega berbuat kasar kepada Farah. Pukulan, cambukan hingga melakukan hal-hal di luar akal yang mengerikan pun harus dialami oleh Farah. Bagaimanakah akhir kisah rumah tangga keduanya? Jangan lewatkan film Wanita Ahli Neraka di bioskop seluruh Indonesia mulai 14 November 2024.

Bagi yang ingin nonton bareng teman, film Wanita Ahli Neraka menyediakan beberapa promo khusus untuk kamu yang menonton di hari penayangan pertama. Mulai dari promo Beli 1 Gratis 1 pada tanggal 14 dan 15 November 2024, yang berlaku untuk penayangan hari yang  sama dan bisa kamu manfaatkan melalui pembelian tiket di MTix, CGV App, Cinepolis App, Tix ID dan pembelian langsung. Jangan lewatkan kabar terbaru melalui akun sosial media resmi di @wanitaahlinerakafilm dan @visinemaid.

Debat Publik Pilkada Tana Tidung: Paslon SAH Beberkan 13 Program Prioritas

Debat Publik Pilkada Tana Tidung: Paslon SAH Beberkan 13 Program Prioritas

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

KPU Kabupaten Tana Tidung melaksanakan debat publik kedua calon bupati dan wakil bupati Tana Tidung untuk periode 2024-2029. Dalam debat publik tersebut, hadir sebanyak 2 pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Tana Tidung yaitu paslon Said Agil-Hendrik (SAH) nomor urut 1, dan Ibrahim Ali – Sabri (BAIS) nomor urut 2.

Dalam penyampaian visi misinya, Pasangan calon Said Agil-Hendrik (SAH) memaparkan visinya yaitu mewujudkan Tana Tidung bersahaja. Sementara misi yang diembannya yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik yang transparan dan berkualitas.

Selanjutnya, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk semua lapisan masyarakat, pembangunan berbasis partisipasi dan pengembangan inovasi teknologi, membangun dan meningkatkan infrastruktur yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, Paslon Said Agil-Hendrik juga menyampaikan 13 program yang diusungnya yaitu percepatan wajib belajar 13 tahun dan gratis wajib belajar 9 tahun, penyediaan pelayanan kesehatan berkualitas, infrastruktur premium, menunjang kegiatan keagamaan pemuda-pemudi, seni budaya dan olahraga.

Kelima, mendorong peningkatan perekonomian dan penyediaan lapangan kerja, komunitas terpusat bersahaja, layanan birokrasi terintegrasi berbasis digital, meningkatkan peran perempuan, bantuan tunjangan lansia, efisiensi anggaran berbasis berkepentingan masyarakat, meningkatkan kualitas tenaga pendidik, bantuan pembangunan Rp.100 juta setiap tahun, dan program makanan bergizi berkelanjutan.

“Kami siap mewujudkan Tana Tidung bersahaja, berseri, sejahtera, adil, harmonis, dan jaya. Jika kami terpilih maka tidak ada lagi jalan berlumpur, bantuan lansia dan mahasiswa,” pungkasnya.

Sidang Raya PGI XVIII di Toraja Utara, Ormas Kristen Dorong W.L. Tambing Jadi Pahlawan Nasional dari Toraja

Sidang Raya PGI XVIII di Toraja Utara, Ormas Kristen Dorong W.L. Tambing Jadi Pahlawan Nasional dari Toraja

 

Rantepao, Sulawesi Selatan –

 

Sidang Raya PGI XVIII Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) resmi dibuka oleh Menteri Agama, Nasarudidn Umar di Kete’ Kesu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada Jumat (8/11/2024) siang.

Disela kegiatan tersebut, adanya wacana dalam untuk mengangkat nama Willem Linggi Tambing (W.L. Tambing) sebagai Pahlawan Nasional kembali mengemuka setelah Ormas Kristen yakni PARKINDO (Partisipasi Kristen Indonesia) mendorong agar dapat dilakukan kajian.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas jasa besar W.L. Tambing dalam pembangunan daerah Toraja, KeKristenan dan kontribusinya terhadap kemerdekaan serta kemajuan Indonesia.

Peran Sentral W.L. Tambing dalam Sejarah Toraja sebagai seorang tokoh yang dihormati oleh masyarakat Toraja, merupakan figur yang berpengaruh di awal masa kemerdekaan Indonesia hingga awal Orde Baru. Dalam sejarahnya, W.L. Tambing dikenal sebagai pemimpin yang mengawali kiprah masyarakat Toraja di kancah politik dan pemerintahan.

Pada tahun 1952, W.L. Tambing menjadi orang Toraja pertama yang menduduki posisi Kepala Pemerintah Negeri (KPN), sebuah jabatan prestisius yang menandai dimulainya partisipasi masyarakat Toraja dalam pemerintahan yang lebih luas.

Pada Pemilu tahun 1955, W. L. Tambing terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mewakili Partai Kristen Indonesia (PARKINDO). Peran ini menguatkan posisi dan suara masyarakat Toraja di tingkat nasional. Berbagai perannya seperti Pendidikan Menengah di Toraja dan pembentukan Kabupaten Tanah Toraja adalah contoh kongkrit.

Pihak Ormas PARKINDO melalui Lembaga LIPTEKS berkomitmen untuk ambil bagian dalam memperjuangkan W.L. Tambing sebagai Pahlawan Nasional.

“W.L. Tambing adalah figur yang layak mendapat pengakuan nasional karena kiprah dan pengabdiannya yang tak hanya dirasakan oleh masyarakat Toraja, tetapi juga memiliki dampak signifikan bagi Indonesia pada masa kemerdekaan. Seperti perannya sebagai anggota DPR RI sejak tahun 1955 hingga 1973” ungkap Lukman Doloksaribu

“W.L. Tambing adalah pionir yang membawa Suku Toraja ke panggung politik nasional (melalui PARKINDO). jadi mengusulkannya sebagai Pahlawan Nasional adalah bentuk penghormatan yang selayaknya diberikan kepada sosok yang telah berjasa besar ini,” ujarnya

Selain mendorong wacana W.L. Tambing sebagai Pahlawan Nasional, PARKINDO juga akan mencoba menginisiasi berbagai kegiatan untuk menghidupkan warisan perjuangannya, seperti seminar sejarah, diskusi publik, dan penerbitan buku biografi tentang W.L. Tambing. Dalam kajian tersebut diperlukan dukungan dari Organisasi Masyarakat maupun Pemuda Toraja, Gereja Toraja, PGI maupun pihak Keluarga.

Pengakuan W.L. Tambing sebagai Pahlawan Nasional tidak hanya akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Toraja, tetapi juga sebagai pengingat bagi seluruh bangsa Indonesia akan pentingnya menghargai jasa para pejuang lokal yang berkontribusi besar dalam membangun negeri ini.

Cilegon Siap Melanjutkan Kemajuan dengan Paslon Nomor 2, Helldy Agustian-Alawi Mahmud

Cilegon Siap Melanjutkan Kemajuan dengan Paslon Nomor 2, Helldy Agustian-Alawi Mahmud

 

*Jakarta, 10 November 2024* –

 

Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon Nomor 2, Helldy Agustian dan Alawi Mahmud, menunjukkan komitmen mereka dalam membangun Cilegon yang lebih maju dan sejahtera. Hal ini mereka sampaikan dalam acara Debat Kedua Calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon yang digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta Barat, pada Minggu (10/11/2024).

Dalam keterangannya, Helldy Agustian menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung perjalanan mereka, terutama kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah menyelenggarakan debat ini. Ia juga mengungkapkan penghargaan yang tinggi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), non-ASN, serta seluruh industri di Cilegon yang turut mensupport program-program mereka. Tak lupa, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru-guru, alim ulama, Kiyai, santri, ustadzah, pemuda-pemudi, dan masyarakat Cilegon yang telah memberikan dukungan penuh.

“Pada hakikatnya, niat kami adalah menjalankan kebaikan, melanjutkan dan menuntaskannya, terutama dalam membangun sumber daya manusia,” kata Helldy. Dalam kesempatan ini, ia mengungkapkan beberapa program unggulan yang akan dilanjutkan, seperti pemberian 5.000 sertifikasi dan 10.000 beasiswa penuh untuk jenjang sarjana. Selain itu, mereka juga berencana untuk terus mendukung UMKM, memberikan bantuan pengobatan gratis, serta menurunkan angka pengangguran yang telah berhasil turun menjadi 6,08%.

“Semuanya ini bagian dari program KCS (Cilegon Cerdas Sejahtera). Kalau ada yang tidak mengakui, biarkan masyarakat yang menilai,” tegas Helldy.

Paslon Nomor 2 ini juga berencana untuk membantu anak-anak yang tidak mampu bersekolah di sekolah swasta, serta memperbaiki infrastruktur kota Cilegon dengan mengatasi banjir dan memastikan jalanan mulus. Program lainnya adalah memberikan anggaran sebesar Rp 50 juta per RT dan Rp 100 juta per RW yang akan dilanjutkan, serta menaikkan honor untuk para guru sesuai dengan visi dan misi yang telah mereka tetapkan. Mereka juga berkomitmen untuk membangun seribu rumah layak huni bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Prinsip kami adalah menjadikan Cilegon bebas dari korupsi. Itu yang paling penting bagi kami,” tegas Helldy.

Di sisi lain, Alawi Mahmud, calon Wakil Walikota Cilegon, mengajak seluruh pendukung untuk menjaga kerukunan dan demokrasi. “Kami menghimbau untuk bersama-sama menjaga suasana yang harmonis. Pilkada ini adalah ajang pendidikan bagi generasi kita, mari nikmati proses politik ini dengan penuh kesantunan,” ujarnya.

Helldy Agustian pun menegaskan kembali bahwa tanpa dukungan dari masyarakat, mereka berdua tidak akan bisa berbuat banyak. “Kami berdua ini bukan siapa-siapa tanpa dukungan dari seluruh pihak yang hadir dan masyarakat Cilegon. Oleh karena itu, mari kita datang ke TPS, pilih dengan bijak, dan coblos nomor 2 pada 27 November mendatang,” serunya.

Paslon Nomor 2 ini siap melanjutkan pembangunan Cilegon dengan program-program yang pro-rakyat dan berfokus pada kesejahteraan masyarakat, menjadikan kota ini sebagai contoh kota yang maju dan bebas dari korupsi. Kini, semuanya tergantung pada pilihan masyarakat Cilegon di Pemilihan Kepala Daerah yang akan datang.

Wlllem Wandik-Aloysius Giay Siapkan Anggaran Besar Untuk SDA Papua Tengah

Wlllem Wandik-Aloysius Giay Siapkan Anggaran Besar Untuk SDA Papua Tengah

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Calon Gubernur dan wakil Gubernur nomor urut 4, Willem Wandik-Aloysius Giay menegaskan akan menyiapkan anggaran terbesar pada sumber daya alam seperti tambang, nikel dan batu bara.

Willem mengatakan Papua setidaknya menerima royalti dari PT Freeport hingga mencapai Rp3 triliun di setiap kabupaten. Dengan membuka potensi SDA lainnya, Ia menilai, hal ini akan membuka peluang lapangan kerja.

Debat kedua calon gubernur dan calon wakil gubernur Papua Tengah berlangsung pada Sabtu 9 November 2024. Keempat pasangan calon beradu argumen, gagasan dan visi misi mengenai pemberdayaan sumber daya manusia, sumber daya alam, keamanan, hukum dan ham

Debat kedua yang sekaligus merupakan debat pamungkas Papua Tengah 2024 mengangkat tema Memberdayakan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam secara Proporsional untuk Membangun Provinsi Papua Tengah sebagai Daerah Otonom Baru yang aman dan sejahtera. Di mana tema ini akan memberikan gambaran yang jelas mengenai arah pembangunan di Provinsi Papua Tengah

Pilkada Papua Tengah diikuti 4 pasangan calon. Paslon nomor urut 1 John Wempi Wetipo dan Ausilius You, paslon nomor urut 2 Natalis Tabuni dan Titus Natkime, paslon nomor urut 3 Meki Nawipa dan Deinas Geley, serta paslon nomor urut 4  Willem Wandik-Aloysius Giay.

Keempat paslon Pilgub Papua Tengah berkomitmen untuk menorehkan sejarah baik dalam perjalanan demokrasi Papua Tengah, mengingat ini kali pertama Pilkada diselenggarakan di Papua Tengah, usai dimekarkan dari Provinsi Papua pada 2022 lalu

Rano Karno Foto Bareng Penghubung Bandar Judi Online, Buru-buru Dihapus

 

 

Rano Karno Foto Bareng Penghubung Bandar Judi Online, Buru-buru Dihapus

 

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

 

 

 

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024 Rano Karno disorot di media sosial lantaran sempat bertemu dengan salah satu tersangka pengendali judi online, Zulkarnaen Apriliantony.

Pertemuan tersebut sempat diunggah Rano Karno lewat akun Instagram pribadinya @si.rano pada 10 Agustus lalu.

Namun dilihat pada Rabu (6/11) unggahan tersebut sudah dihapus.

Akun X @wakcis pada 5 November 2024 memposting ulang tangkapan layar status yang diunggah akun Instagram Rano Karno.

Dalam foto itu, terlihat sejumlah tokoh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) duduk satu meja dengan tersangka.

Terlihat ada anggota DPR RI Denny Cagur, mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Chico Hakim.

Mereka tengah makan malam bersama.

“sampe dihapus postingan ini, timsesnya kegaruk satgas JUDOL. paraaaah @DivHumas_Polri @ListyoSigitP tolong diperiksa barisan bazer yg dibiayai uang JUDOL pak,” tulis akun @wakcis.

Unggahan tersebut mendapat 19 ribu tayangan dan dibagikan ulang 140 dan 320 suka.

Belum diketahui apa isi pertemuan tersebut, netizen memberikan komentar sejumlah kecurigaan pada keakraban keduanya.

Zulkarnaen Apriliantony disebut merupakan tim pemenangan Pilkada 2024 dari PDIP yang diumumkan dalam Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta Utara.

Seperti diberitakan, Zulkarnaen Apriliantony atau yang akrab disapa Tony viral usai diamankan polisi bersama belasan pejabat Komdigi yang disebut mengendalikan situs judi online.

Mantan Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (BUMN) itu ditangkap karena diduga terlibat dalam skandal pengendalian 1.000 situs judi online.

Dalam unggahan X @PartaiSocmed, Zulkarnaen Apriliantony disebut sebagai penghubung antara bandar judi dan Kementerian Komdigi, dan memiliki kedekatan dengan sejumlah menteri.

“Ini dia yang ketangkap subuh tadi! Zulkarnaen Apriliantony. Mantan Komisaris BUMN PT HIN. Dialah yg jadi penghubung bandar judol ke kominfo sekaligus orangnya sang menteri. Orang ini linknya kemana-mana, kita harap banyak petinggi yang bakal kena,” cuit @PartaiSocmed.

Zulkarnaen Apriliantony juga disebut-sebut sebagai orang dekat Budi Arie Setiadi, sehingga sang menteri diduga ikut terlibat dalam situs haram tersebut.

Ia juga punya hubungan dengan pengendali situs judi online di Kimdigi, Adhi Kismanto alias Fallen, yang juga menjadi kaki tangan Budi Arie Setiadi.

Sebelumnya, kepolisian juga sudah menangkap satu pegawai Komdigi yakni Denden Imadudin yang merupakan Ketua Tim Keamanan Informasi Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika. (*)