Archives Agustus 2025

Refleksi Hari Maritim: Antara Heroisme Masa Lalu dan Realita Hari Ini

 

 

Refleksi Hari Maritim: Antara Heroisme Masa Lalu dan Realita Hari Ini

 

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Peringatan Hari Maritim Nasional yang jatuh setiap tahun selalu menghadirkan perdebatan tentang tanggal yang dianggap paling tepat untuk dijadikan acuan. Sebagian kalangan menilai 21 Agustus 1945, ketika rakyat pesisir bergerak merebut kapal-kapal Jepang pasca proklamasi, adalah momentum yang layak dikenang. Sementara pihak lain berpegang pada 23 September 1963, saat Presiden Soekarno menetapkan tanggal itu secara resmi melalui Keputusan Presiden.

Perdebatan ini kerap muncul ke permukaan, namun menurut DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, pengamat maritim dari IKAL Strategic Center (ISC), keduanya tidak perlu dipertentangkan. Justru, kata dia, kedua momentum itu bisa saling melengkapi dalam membangun kesadaran maritim bangsa. “21 Agustus memberi teladan tentang keberanian rakyat, sementara 23 September memberi kerangka kebijakan negara. Jika keduanya digabungkan, maka lahirlah narasi besar, bahwa negara hadir untuk melanjutkan perjuangan rakyat pesisir,” ujar DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, di Jakarta, Rabu (21/8/2025).

Lebih lanjut, Capt. Hakeng menekankan bahwa nelayan pada masa awal republik telah menunjukkan pengorbanan luar biasa. Mereka mempertaruhkan nyawa, merebut kapal, menjaga pelabuhan, dan menguasai laut ketika negara belum memiliki pertahanan resmi. Kini, menurutnya, giliran republik yang harus mengorbankan kebijakannya demi nelayan. “Dulu mereka berdiri di garda depan, maka sekarang mereka seharusnya menjadi pihak yang paling merasakan manfaat dari pembangunan maritim,” tegasnya.

Namun, kenyataan menunjukkan hal sebaliknya. Nelayan hari ini justru sering menjadi kelompok paling rentan. Harga solar yang fluktuatif, ketergantungan pada tengkulak, serta minimnya akses teknologi membuat kehidupan mereka kian berat. Situasi ini semakin sulit dengan dampak perubahan iklim yang membuat pola tangkapan ikan tak menentu. Sementara itu, kapal-kapal besar, baik milik nasional maupun asing, justru lebih leluasa mengambil keuntungan dari laut Indonesia. Ironi inilah yang menurut Capt. Hakeng mencerminkan paradoks besar, di mana mereka yang hidup paling dekat dengan laut justru berada paling jauh dari kesejahteraan.

Ia menilai Hari Maritim tidak boleh berhenti pada seremoni atau sekadar mengenang heroisme masa lalu. Momentum ini harus menjadi cermin reflektif bagi kebijakan masa kini. Pemerintah, kata dia, tidak cukup hanya membangun tol laut, pelabuhan besar, atau memperkuat armada pertahanan. Lebih penting adalah menghadirkan kebijakan yang menyentuh kehidupan sehari-hari nelayan kecil. Subsidi bahan bakar yang tepat sasaran, akses kredit yang adil, penguatan koperasi nelayan, hingga jaminan harga ikan yang stabil perlu diwujudkan sebagai langkah konkret.

Tanpa itu semua, jargon “Poros Maritim Dunia” hanya akan menjadi retorika tanpa substansi. Capt. Hakeng juga mengingatkan bahwa laut memiliki makna filosofis yang lebih dalam, bukan hanya soal peta dan kapal. Laut adalah simbol kehidupan dan keterhubungan, sementara nelayan adalah penjaga pertama simbol itu. “Jika mereka terpinggirkan, maka ruh kemaritiman bangsa ikut meredup,” ujarnya.

Menurut Capt. Hakeng, kesejahteraan nelayan harus menjadi fondasi utama pembangunan maritim. Sebab maritim tidak semata urusan geopolitik atau ekonomi, tetapi urusan manusia yang menggantungkan hidup pada gelombang dan hasil laut. Karena itu, Hari Maritim bukan hanya soal simbol nasionalisme, melainkan juga panggilan moral untuk menghadirkan keadilan bagi mereka yang berada di garis depan. “Kedaulatan tidak berhenti di batas terluar, tetapi juga hadir di wajah nelayan yang berjuang di tengah ombak demi sesuap nasi,” katanya.

Ia mengingatkan pula bahwa pembangunan maritim harus berpijak pada wawasan lingkungan. Jika laut rusak, nelayan akan kehilangan sumber penghidupan, dan bangsa akan kehilangan penjaga pertamanya. Dengan demikian, perlindungan ekologi laut harus menjadi bagian integral dari perlindungan sosial.

DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, juga menyinggung keterkaitan erat antara kesejahteraan nelayan dan pendidikan. Ia menilai bahwa tanpa regenerasi, profesi nelayan di Indonesia terancam punah. Banyak anak-anak nelayan yang terpaksa berhenti sekolah untuk membantu orang tua mereka melaut sejak usia dini. Situasi ini menciptakan lingkaran kemiskinan yang sulit diputus. Tanpa pendidikan yang memadai, generasi muda nelayan tidak memiliki kesempatan untuk menguasai keterampilan baru yang dibutuhkan di era modern. Pada titik inilah, kata Hakeng, bangsa menghadapi persoalan strategis. “Kalau nelayan habis, siapa yang akan menjaga laut kita? Siapa yang akan memastikan perut bangsa tetap terisi dari hasil tangkapan sendiri?” ujarnya penuh penekanan.

Karena itu, ia mendorong agar negara menghadirkan kebijakan pendidikan yang berpihak pada anak-anak pesisir. Program beasiswa, sekolah vokasi berbasis kelautan, hingga pelatihan teknologi maritim modern harus disiapkan untuk memastikan profesi nelayan tetap lestari. Menurutnya, pendidikan adalah jalan utama bagi regenerasi. Dengan pendidikan, generasi muda pesisir tidak hanya mampu bertahan di tengah kerasnya gelombang, tetapi juga bisa berinovasi, mengembangkan cara tangkap ramah lingkungan, dan memanfaatkan teknologi baru.

Dengan begitu, profesi nelayan tidak lagi dipandang sebagai pekerjaan berat yang melelahkan, melainkan sebagai sumber kebanggaan dan masa depan yang menjanjikan. “Kalau generasi muda pesisir berdaya, maka masa depan maritim Indonesia tetap terjaga,” Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa. Ditambahkan olehnya bahwa di sisi lain, pembangunan infrastruktur maritim juga harus diarahkan agar memberi manfaat nyata bagi masyarakat pesisir.

Capt. Hakeng menilai pelabuhan perikanan tidak boleh berhenti menjadi titik bongkar muat, melainkan harus dilengkapi dengan fasilitas cold storage, pasar ikan higienis, dan jalur distribusi yang efisien agar nelayan tidak terjebak dalam permainan harga. Infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan internet juga harus dipercepat di kawasan pesisir agar masyarakat nelayan tidak terus terisolasi. Menurutnya, tanpa pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat, jargon poros maritim akan sulit membumi.

Ia menutup dengan penegasan bahwa Poros Maritim Dunia tidak akan pernah tercapai bila nelayannya tetap miskin, masyarakat pesisirnya tetap terpinggirkan, dan lautnya terus dirusak. Peringatan Hari Maritim, kata Capt. Hakeng, harus menjadi momentum kebangkitan kesadaran nasional bahwa kedaulatan maritim bukan hanya urusan geopolitik atau pertahanan, melainkan juga kesejahteraan dan keberlanjutan hidup masyarakat pesisir. “Indonesia hanya akan benar-benar menjadi Poros Maritim Dunia apabila nelayannya sejahtera, masyarakat pesisirnya terlindungi, dan lautnya dijaga bersama,” pungkas Capt. Hakeng. (*)

CIC Desak Kejagung, Bersihkan Oknum Jaksa Nakal Di Kejati Sumbar

CIC Desak Kejagung, Bersihkan Oknum Jaksa Nakal Di Kejati Sumbar

 

Padang, Galaxypost.id

 

Dewan Pimpinan Pusat Corruption Investigation Commiittee (CIC) mendesak pihak Jaksaan Agung RI ST Burhanuddin agar  Revolusi Mental dan Bersihkan oknum “Jaksa Busuk” yang bermain sama para koruptor.

 

Adapun desakan CIC kepada Kejagung RI, terkait dua Kasus Dugaan Korupsi 48 miliar di PUPR yang ditangani pihak Pidsus Kajati Sumbar yang ” Jalan” ditempat.

 

Ketua Umum CIC R.Bambang.SS menegaskan,” Kita tidak pernah benci pada pemberantasan korupsi,justru CIC dan rakyat sangat mendukung upaya pemberantasan korupsi di NKRI.Tapi masalahnya,oknum Jaksa selalu ngawur dalam melakukan tugasnya,dimana ada indikasi oknum Jaksa nakal bermain alias “Kong Kali Kong” Dengan para pelaku korupsi,agar kasus ini tidak terkuak. Saya meminta dengan tegas kepada Jaksa Agung RI ST Burhanuddin segera mengambil tindakan tegas serta ambil alih dua Kasus Korupsi PUPR yang telah merugikan negara senilai 48 miliar,padahal pihak Kejati Sumbar melalui Pidsus sudah memeriksa 4 kepala dinas PUPR Sumbar dan Kota Padang sejak tahun 2024 hingga kini belum ada satupun tersangka,jelas ini menjadi pertanyakan besar ditengah publik,”tegas R.Bambang.SS kepada awak media Kamis (21/8/2025) di Pekan Baru.

 

R.Bambang.SS menambahkan,kerugian negara jangan dimanipulasi sesuai Undang Undang,dan kerugian negara harus nyata,terukur dan pasti, bukan karangan atau ucapan.

 

CIC menilai,Dua kasus yang sampai kini masih pasif yang ditangani pihak Kajati Sumbar menjadi contoh lemahnya pihak Kejati sumbar upaya pemberantasan korupsi,salah satu bukti dua Kasus Dugaan Korupsi di PUPR senilai 48 miliar ini.

 

Menurut R.Bambang.SS mengungkapkan,” Ini bukan penegakan hukum yang diterapkan,melainkan Abuse of Power,untuk itu saya mendesak Kejagung agar segera melakukan Revolusi Mental terhadap Kejati Sumbar dan jajarannya,bila perlu copot dan pecat bagi oknum Jaksa yang busuk. Revolusi Mental Jaksa bukan sekedar jargon, ini peringatan keras dari CIC,jangan jadikan hukum sebagai alat bisnis.Jadi kalau benar mau memberantas korupsi lakukan dengan adil terukur dan transparan tentunya,”tutur Ketua Umum DPP CIC.

 

Hal senada diungkapkan Ketua DWP CIC Sumbar Moriza yang didampingi Ketua DPD Kota Pada Sarmudia mengatakan,”Jangan berlama-lama dalam menggantungkan perkara, hal itu dapat berdampak pada citra buruk institusi dan menimbulkan ketidakpastian hukum bagi pelaku dan masyarakat, Kejati Sumbar harus bekerja cepat dan tepat dalam menuntaskan kasus tindak pidana, terutama korupsi. “Kejaksaan harus cepat dan tepat dalam mengambil keputusan terhadap suatu perkara,” ujarnya.

 

Ketua DPW CIC Sumbar menilai,jajaran Adhyaksa terus menekankan agar proses penegakan hukum harus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

 

CiC Minta Jaksa Agung Copot Kajati yang Minim Perkara Korupsi

 

CiC, secara tegas meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin memerintahkan seluruh satuan kerja mulai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) hingga Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) di seluruh Indonesia untuk mengungkap secara jelas kasus korupsi yang merugikan keuangan negara.

 

CIC juga juga menegaskan kepada Kejagung RI agar  Kajati hingga Kajari di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Barat untuk ungkap, tangkap dan selesaikan semua kasus korupsi yang ada di Sumbar,khususnya di Kabupaten Kota yang ada di Sumbar.

 

Ketua Umum CIC R.Bambang.SS memaparkan,”Kalau komitmen soal korupsi sudah jelas, Saya memerintahkan ke seluruh jajaran DPW CIC dan DPD CIC Se Indonesia untuk ungkap,dan melaporkan hasil temuan tindak pidana korupai, TPPU kepada pihak yang berkomitmen,karena CIC adalah lembaga pendukung penegak hukum dalam upaya pemberantasan korupsi,”pungkasnya.

Trailer dan Poster Resmi “Perempuan Pembawa Sial” Resmi Dirilis, Angkat Mitos Bahu Laweyan : Kutukan Perempuan Yang Sudah Menikah

Trailer dan Poster Resmi “Perempuan Pembawa Sial” Resmi Dirilis, Angkat Mitos Bahu Laweyan : Kutukan Perempuan Yang Sudah Menikah

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Trailer resmi film “Perempuan Pembawa Sial” memperlihatkan sosok Mirah (Raihaanun) yang harus menanggung kutukan Bahu Laweyan. Kehidupannya dihantui oleh masa lalu dan ta dianggap membawa sial oleh masyarakat sekitarnya. Bahkan, suaminya dibunuh dengan tragis setelah menyaksikan penampakan menyeramkan: delman dengan kusir tanpa kepala dan kain laweyan yang menari di kegelapan malam. Melalui narasi menegangkan tersebut, film ini tak hanya menghadirkan horor mencekam, namun juga menggali kearifan lokal dan mitos Indonesia yang jarang diangkat di layar lebar.

Sutradara Fajar Nugros menyampaikan kesannya kembali membuat film horror setelah Inang (2022). “Ketika membuat Perempuan Pembawa Sial, saya ingin membentuk pengalaman menonton yang mencekam sekaligus membawa budaya tradisional Indonesia kepada penonton modern. Indonesia memiliki banyak sekali mrtos dan cerita rakyat yang unik dan patut untuk diperkenalkan ke masyarakat modern, saya harap Perempuan Pembawa Sial dapat memberikan pengalaman menonton yang tidak hanya mencekam, namun otentik dan Indonesia sekali.”

Sang eksekutif produser, Winston Utomo menambahkan bahwa Perempuan Pembawa Sial menghadirkan horor yang berbeda karena berakar dari budaya Indonesia. “Bahu Laweyan adalah mitos yang unik, jarang sekali terdengar, tetaps menyimpan filosofi yang dalam. Kami ingin memperlihatkan bagaimana budaya ini bisa menjadi sarana untuk menghadwkan horor yang otentik sekaligus relevan bagi penonton masa kini.”

Sementara itu, pemeran utama Raihaanun mengungkapkan tantangan saat memerankan Mirah yang penuh penderitaan dan stigma. “Mirah adalah sosok perempuan yang berjuang melawan cap buruk dari masyarakat, sesuatu yang terasa sangat dekat dengan kenyataan. Membawakan peran ini membuat saya belajar memahami bagaimana perempuan sering kali menjadi korban dari label yang tidak adil.”

Dengan catatan sosial yang tajam, dibungkus dalam kengerian mitos kuno bahu laweyan, Perempuan Pembawa Sial menjanjikan pengalaman menonton yang berbeda: sebuah perjalanan menembus batas ketakutan dan prasangka.

Apakah kutukan Bahu Laweyan hanya sekadar cerita rakyat? Atau justru ia sedang menunggu untuk kembali menelan korban berikutnya? Segera dalam film Perempuan Pembawa Sial, tayang di bioskop Indonesia mulai 18 September 2025.

Dewan Pengurus Nasional Partai Amanat Demokrasi Indonesia (PADI) Periode 2025-2030 Resmi Dilantik dan Dikukuhkan: DPN PADI Hadir untuk Menjadi Solusi Mencapai Masyarakat yang Adil dan  Sejahtera Lahir dan Batin.

Ket.foto: Mayjend TNI AD (Purn) Burlian Safei , , Presiden PADI

 

 

Dewan Pengurus Nasional Partai Amanat Demokrasi Indonesia (PADI) Periode 2025-2030 Resmi Dilantik dan Dikukuhkan: DPN PADI Hadir untuk Menjadi Solusi Mencapai Masyarakat yang Adil dan  Sejahtera Lahir dan Batin.

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

 

Partai Amanat Demokrasi Indonesia melakukan pelantikan dan pengukuhan Dewan Pengurus Nasional periode 2025-2030 di Hotel Swissbell Kalibata Jakarta, Senin (18/08/25).

Kepada para awak media, di sela-sela acara pelantikan DPN PADI, Mayjend TNI AD (Purn) Burlian Safei sebagai Presiden PADI, menyatakan,”Partai Amanat Demokrasi Indonesia (PADI) merupakan salah satu partai politik di Indonesia yang berdiri pada tanggal 28 Oktober 2022. Partai ini memiliki tujuan utama untuk membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan makmur. Didirikan oleh tokoh-tokoh nasional dengan komitmen kuat terhadap demokrasi dan keadilan, PADI memiliki struktur organisasi yang terkoordinasi hingga tingkat akar rumput.”

 

Presiden PADI Mayjend TNI AD (Purn) Burlian Safei, menambahkan, setelah acara pelantikan pengurus akan dilanjutkan dengan rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang melibatkan dari semua daerah. Jumlah pengurus pusat tingkat nasional 113 orang, imbuhnya.

Program partai PADI yang akan dilakukan selain rapimnas akan melakukan grand launching di semua daerah. Bagaimana Membangun organisasi dan melengkapi semua persyaratan dari kabupaten kota sampai tingkat kecamatan dan target 83.000 desa desa. Secara administrasi dan secara faktual harus kita penuhi selanjutnya masuk persyaratan badan hukum serta persiapan untuk menjadi peserta pemilu,”

Presiden PADI  menegaskan, yang penting selalu yakin kita tetap satu dan harus solid. Itu yang menjadikannya akhirnya bisa terwujud sampai sekarang. Perbedaan itu biasa tapi soliditas harus dicapai untuk mencapai tujuan.”

 

Pungkas Presiden PADI lagi, Saya sebagai Presiden partai bertanggungjawab untuk mencapai semuanya. Dengan terbentuknya jajaran pengurus DPN kepada masyarakat kita sampaikan, kita mengemban amanat rakyat sesuai konstitusi yang ada. Kita tampil menjadi solusi untuk mencapai masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Sebagai dasar untuk mencapai adil dan makmur, tegasnya.

 

Mayjend TNI AD (Purn) Burlian Safei sebagai Presiden PADI menyampaikan dalam sambutannya bahwa sebagai anak bangsa kita berdiri ditengah tantangan kebangsaan yang semakin kompleks, yang mana era sekarang ini menuntut keberanian, kejelasan arah dan pertumbuhan sikap dimana Partai Amanat Demokrasi Indonesia hadir bukan untuk sekedar untuk mengikuti arus demokrasi tetapi untuk mengarahkan arus sejarah dengan membawa perubahan untuk Indonesia Emas 2045.

Kita tidak bisa membangun masa depan bangsa dimana kita butuh keberpihakan yang nyata ketika rakyat semakin resah menghadapi ketimpangan, pengangguran, ketidakpastian harga pangan hingga ancaman kedaulatan digital maupun ekonomi nasional dan PADI harus tampil sebagai solusi bagi bangsa Indonesia.

Pancasila menjadi kunci yang sifat bukan material tetapi bersifat spiritual maka dari itu dengan kekuatan, kesaktian Pancasila kita bangsa Indonesia tidak mengalami kesulitan yang selalu solusinya bagi konflik-konflik yang dialami rakyat Indonesia dan oleh karena itu saya minta kukuhkan kekuatan ideologi kebangsaan yaitu Pancasila.

Mengapa disetiap negara memerlukan undang-undang?, karena undang-undang diperlukan untuk kelangsungan hidup bangsa tetapi apabila UU yang tidak bisa menjamin kelangsungan hidup rakyatnya perlu dikaji ulang. Dimana hakikat dari UU itu adalah bagian manusia yang hidup atau bisa saya katakan “orang hidup harus makan, makan dari hasil kerja, tidak kerja tidak makan dan tidak makan pasti mati” dan dari situlah dibuat UU agar rakyat terjamin keselamatan hidupnya.

Begitu juga PADI dapat perkuat solidaritas dan kepemimpinan moral karena solidaritas maupun gotong royong adalah harta kekayaan bangsa ini. Maka dari itu dengan gotong royong dan solidaritas apapun bisa kita wujudkan seperti kita membangun partai PADI bersama teman seperjuangan kita untuk mementingkan kebersamaan kita semua membangun Partai PADI menjadi lebih maju dan membangun jiwanya masing-masing anggota.

PADI juga harus bekerja nyata bukan sekedar bersuara dimana didalam kita bekerja gunakan rumus 3 aset yaitu harus bekerja keras, harus tuntas dan harus ikhlas dan dengan keikhlasan maka akan bisa mendapatkan solusi walupun seberat apapun kita bekerja karena ini juga sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alinea 3. Dan saya berharap kita tidak menyerah dalam membangun PADI ini untuk kepentingan bangsa Indonesia dengan berkerja keras, tuntas dan ikhlas dalam menghadapi tantangan apapun.

PADI harus menjaga nilai-nilai budaya disetiap daerah dengan tetap merangkul rakyat Indonesia termasuk dengan menegakkan integritas dan anti KKN demi kepentingan partai PADI dengan merencanakan semua untuk kepentingan yang lebih besar untuk tetap saling nasehatin dan PADI bisa memberi contoh kepada partai lainnya yang transparan dan berkeadilan dengan mempersiapkan kaderisasi yang kuat, basis massa yang royal program-program membumi untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Terakhir tetap pegang teguh doktrin PADI yaitu bijah suci terlahir dan menerangi maupun menegakan slogan kita yaitu PADI tumbuh bersama, PADI maju bersama dan PADI untuk solusi rakyat Indonesia. Saya juga meminta PADI hanya hadir saat pemilu dan hilang ditengah periode, kita ingin menjadi kekuatan politik yang konsisten, progesif dan revolusioner secara konstitusional maka dari itu mari kita buktikan bahwa PADI bukan hanya partai baru tetapi kekuatan politik masa depan dan saya percaya dibawah kepemimpinan kolektivitas bersama rekan-rekan seperjuangan PADI akan menjadi rumah perjuangan rakyat Indonesia.

Adapun visi PADI adalah terwujudnya partai politik yang peduli, berkarakter dan adaptif terhadap diri dan lingkungannya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berbudaya, sejahtera dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Untuk misi PADI itu sendiri adalah 1. Kepedulian terhadap rakyat, 2. Membangun dan meningkatkan kepedulian terhadap orang tua, 3. Membangun dan meningkatkan terhadap pekerjaan apapun, 4. Membangun dan meningkatkan kepedulian terhadap keluarga kita, 5. Membangun dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama manusia maupun lingkungan hidup sekitarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina PADI, Syahruddin Ramadhan Djamil, S.H, dalam kata sambutannya, menyatakan, Kita bersama-sama mengemban tugas untuk meloloskan Partai PADI. Ini harga mati bagaimana kita bisa lolos.

Saya ingat diskusi kecil saya dengan Presiden tadi malam, yang pertama kita harus kompak. Tidak ada perbedaan di antara kita, sama status kita. Kita
harus bisa merangkul, mengharmoniskan semua.

Saya sangat yakin dengan suksesnya acara pelantikan kita hari ini,
maka Partai Amanat Demokrasi Indonesia ini sesuai harapan dari Dewan Pembina
akan menjadi peserta pemilu. Tapi kita jangan terlena, tahapan-tahapan itu semakin hari semakin berat.
Ini bukan kemenangan, kawan-kawan harus siap bagaimana dengan syarat-syarat itu semua.
Tetapi saya yakin kader PADI insya Allah akan bisa menghadapi itu semua. Kami selaku pembina mempunyai harapan agar hubungan ini terus dibina
untuk menjadikan PADI betul-betul bermanfaat buat masyarakat banyak.

 

Atlas Bikini Club: Oase Bagi Jiwa yang Ingin Menyatu dengan Alam dan Musik

Atlas Bikini Club: Oase Bagi Jiwa yang Ingin Menyatu dengan Alam dan Musik

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

 

Di pulau yang tak pernah kehilangan pesonanya, kini muncul sebuah destinasi yang menggabungkan dua dunia dengan begitu sempurna: dunia keseimbangan tubuh dan jiwa, serta dunia malam yang  memikat dan penuh energi. Atlas Bikini Club bukan hanya sebuah beach club biasa ini adalah sebuah gaya hidup urban. Sebuah tempat yang mendefinisikan ulang arti kebebasan, feminitas, dan keberanian.

Terletak di tengah hiruk-pikuk kawasan paling hidup di Bali, Atlas Bikini Club menjelma sebagai “sanctuary” bagi mereka yang ingin berada ditempat yang tenang, aman, serta memulihkan jiwa  tetapi juga bisa memiliki tempat eksklusif dengan nuansa spiritual.

Dmulai pagi yang tenang dengan sesi yoga dan pilates, hingga malam yang bergelora di bawah dentuman irama Afro House, yang menjadikan klub ini manifestasi nyata dari semangat “sweat by day, rebel by night”.

Atlas membuka harinya dengan energi yang menenangkan. Bayangkan momen meditasi di pantai dibawah sinar matahari Bali, napas panjang di kelas pernapasan, atau regangan lembut dengan pemandangan laut. Di sini, oasis wellness bukan tren tapi gaya hidup. Pukul 7 pagi hingga tengah hari, klub ini menjadi tempat untuk memulihkan tubuh dan merawat jiwa.

Namun, begitu matahari bergeser ke tengah langit, atmosfer berubah menjadi selebrasi akan keberanian untuk menjadi diri sendiri.

Atlas Bikini Club memilih musik sebagai bahasa universalnya. Dan pilihannya jatuh pada Afro House irama yang ritmis, dan kebebasan. Suara yang mengajak tubuh untuk bergoyang, dan jiwa untuk melepaskan.

Desain tempat pun tak kalah menggoda. Kolam renang yang menyatu dengan bar dan DJ booth menciptakan aliran energi yang tak terputus. Tidak ada batasan semuanya mengalir alami, penuh gairah.

Apa yang membuat Atlas berbeda dari beach club lainnya di Bali? Jawabannya sederhana: ia tak hanya menjual suasana, tapi juga visi.

Visi tentang perempuan yang kuat tapi lembut. Tentang keberanian menjadi sensual tanpa harus merasa menyalahi aturan.
Tentang komunitas yang merangkul keindahan tubuh apa adanya,  bukan karena memenuhi standar, tapi karena mencintai kebebasan untuk menjadi diri sendiri

Atlas kini jadi pusat perhatian para influencer, dan brand yang ingin tampil di tempat paling  stylish di Bali. Kolaborasi di sini bukan kebetulan semuanya memang dibangun untuk saling terintegrasi.

Dalam dunia yang kian menuntut kesempurnaan, Atlas justru hadir menawarkan kekuatan melalui keseimbangan. Bahwa kita bisa hidup sehat, dan tetap menikmati minuman di bawah lampu gemerlap hiburan malam. Dan, bahwa meditasi dan gaya hidup malam bisa tinggal berdampingan. Bahwa menjadi perempuan hari ini artinya menjadi apa pun yang kita inginkan, tanpa kompromi.

Jadi, jika Anda mencari tempat yang bukan sekadar menyenangkan mata, tapi juga menggugah jiwa, Atlas Bikini Club adalah jawabannya.

Ketua Umum Taruna Emas Generasi Bangsa, Dr. MAM Ardy Mbalembout, SH, MH,: Kebijakan Pemerintah yang Tidak Sensitif terhadap Kondisi Sosial Masyarakat dapat Menciptakan Turbulensi Politik dan Berpotensi Merusak Keutuhan Bangsa.

Ketua Umum Taruna Emas Generasi Bangsa, Dr. MAM Ardy Mbalembout, SH, MH,: Kebijakan Pemerintah yang Tidak Sensitif terhadap Kondisi Sosial Masyarakat dapat Menciptakan Turbulensi Politik dan Berpotensi Merusak Keutuhan Bangsa.

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

Poros Alternatif Berjuang Untuk Rakyat bersama Aktivis, Tokoh Bangsa mengadakan Sarasehan Nasional dengan tema “Meraih Asa Dengan Menjaga Persatuan Dan Kesatuan Dan Mampukah Prabowo Presiden Mengembalikan Negara Sesuai Amanah Founding Father” di Aula Mayjend Tatang Zaenudin, Jl. Bukit Pasir 49 Cijantung Jakarta pada hari Sabtu, 16 Agustus 2025.

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh nasional, termasuk Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin dan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, serta berbagai tamu undangan dari kalangan masyarakat sipil dan aktivis.

Ketua Umum Taruna Emas Generasi Bangsa, Dr. MAM Ardy Mbalembout, SH, MH, mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak melalui kajian mendalam dan cenderung bersifat coba-coba. Hal ini disampaikan dalam keterangannya kepada media pada Jumat (16/8/2025).

Ardy menyoroti salah satunya kebijakan pemblokiran 31 juta nomor rekening yang sempat dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Meskipun kini blokir tersebut telah dibuka, ia menilai tindakan tersebut menunjukkan minimnya kajian dan kesiapan dalam pelaksanaan kebijakan.

“Seharusnya tidak ada kebijakan yang sifatnya coba-coba. Kalau memang ada protap, maka ikuti dan kaji secara rinci. Jangan sampai menunggu reaksi publik baru mengambil langkah,” ujar Ardy.

Menurutnya, hal ini juga terlihat dari polemik kenaikan pajak di Kabupaten Pati, yang memicu keresahan masyarakat dan tuduhan adanya kepentingan oligarki. Ia menyebut, kebijakan yang tidak sensitif terhadap kondisi sosial dapat menciptakan turbulensi politik dan berpotensi merusak keutuhan bangsa.

 

Lebih lanjut, Ardy juga menyoroti persoalan ekonomi dan sosial yang saat ini dihadapi masyarakat. Ia menyebut pekerja sektor informal seperti ojek online (ojol) hanya mendapatkan hasil yang tidak sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.

Ia menilai, korupsi merupakan akar dari ketimpangan sosial dan menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan hukuman mati bagi koruptor kelas berat.

“Kita bisa belajar dari China dan Korea Utara. Lebih baik mengorbankan 10 orang koruptor daripada menyengsarakan jutaan rakyat,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ardy juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci utama memperbaiki kondisi bangsa. Ia mengutip pernyataan Kaisar Hirohito saat Jepang dibom atom, yang menanyakan jumlah guru tersisa alih-alih tentara, sebagai bukti bahwa pendidikan menjadi pilar utama pembangunan.

Menurutnya, pendidikan bukan hanya harus gratis di tingkat SMA, namun juga hingga perguruan tinggi. Ia menilai masyarakat yang minim pendidikan mudah terbujuk politik uang saat pemilu, yang berdampak pada terpilihnya pemimpin yang salah.

“Orang bodoh akan mudah dibodohi. Tapi jika cerdas dan ekonominya cukup, dia tidak mudah terpengaruh. Ini soal tanggung jawab negara,” katanya.

Ardy menyatakan bahwa meskipun kebijakan Presiden Prabowo Subianto sudah mengarah ke jalur yang tepat, pelaksanaannya harus menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah. Ia mendorong pembentukan Satgas Nasional yang terdiri dari putra daerah, bukan hanya pejabat dari pusat.

“Kalau semua dipegang pusat, bisa jadi bancakan di bawah. Kebijakan bagus, tapi kalau pelaksanaannya buruk, hasilnya tidak akan terasa,” pungkasnya.

Pernyataan ini mencerminkan dorongan dari organisasi masyarakat sipil terhadap evaluasi kebijakan publik secara menyeluruh, serta desakan untuk perbaikan tata kelola pemerintahan, pendidikan, dan pemberantasan korupsi. Pemerintah diminta lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat dan menjamin pemerataan pembangunan.

Karantina Kepri dan Bakamla Musnahkan 4 Ton Bawang Merah

Karantina Kepri dan Bakamla Musnahkan 4 Ton Bawang Merah

 

Batam, Galaxypost.id

 

Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) memusnahkan 4 ton bawang merah yang ditangkap oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) pada 2 Agustus lalu di Perairan Barat Pulau Galang, Provinsi Kepulauan Riau saat melakukan Operasi Patroli Bersama Yudhistira-II/25. Komoditas tersebut dilalulintaskan tanpa dokumen karantina, tidak dilaporkan ke petugas karantina dan tidak melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Karantina, bawang merah tersebut terdeteksi mengandung Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) berupa nematoda yaitu _Rhabdolaimus terrestris, Chilophacus sp, Aphelenchus avenae, dan Prismatolaimus intermedius_,” ungkap Herwintarti, Kepala Karantina Kepri.

Menurutnya, nematoda tersebut bisa merusak bagian akar dan jaringan tanaman sehingga bisa membuat pertumbuhan tanaman abnormal, seperti tunas mati, batang dan daun mengkerut. Ia menjelaskan bahwa saat diperiksa, pemilik barang atau ABK kapal sengaja mengelabui petugas dengan mengemasi bawang menggunakan karung, juga diletakkan pada area yang sulit dijangkau di kapal.

Herwintarti menjelaskan, bahwa pemilik telah melanggar Pasal 35 UU No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan yaitu setiap orang yang mengeluarkan media pembawa dari suatu Area ke Area lain di dalam wilayah NKRI wajib melengkapi sertifikat Kesehatan dari tempat pengeluaran, melaporkan dan menyerahkan media pembawa kepada pejabat Karantina, sehingga pemilik dapat dipidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak 2 miliar rupiah.

“Tindakan karantina pemusnahan dilakukan dengan cara dikubur. Sebelum dikubur, seluruh bawang disiram cairan pembusuk agar cepat terurai di tanah sekaligus menghindari kemungkinan ada pihak yang tidak bertanggungjawab mengambil kembali komoditas tersebut,” imbuhnya saat malakukan pemusnahan di Pelabuhan Pintu 5, Jembatan 2 Barelang, Batam pada Jumat (15/8).

Ia juga berterima kasih pada Bakamla yang telah mendukung penegakan peraturan karantina. Ia mengharapkan terus dukungan, koordinasi dan komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk turut serta mendukung penegakan aturan karantina demi kelestarian dan perlindungan sumber daya alam hayati di wilayah Kepulauan Riau maupun Indonesia. Herwintarti juga menghimbau masyarakat agar melaporkan ke petugas karantina setiap akan melalulintaskan hewan, ikan, tumbuhan serta produknya. Juga melaporkan pada petugas karantina jika mengetahui atau mencurigai adanya lalu lintas komoditas ilegal.

Turut hadir dalam pemusnahan Bambang, Deputi Karantina Tumbuhan Barantin, Unit Penegakan Hukum Bakamla RI, Walikota Batam/Kepala BP Batam, Kepala Zona Bakamla Barat, Komandan Kodaeral IV, KOREM 033/Wira Pratama, KPU Bea dan Cukai Tipe B Batam, Kabinda Kepulauan Riau, KSOP Khusus Batam, Pangkalan Bakamla Batam, Direktur Lalu Lintas dan Penanaman Modal BP Batam, Pangkalan PSDKP Batam, Kejaksaan Negeri Batam, Komandan Denpom 1/6 Batam, Korwas PPNS Ditreskrimsus Polda Kepri dan Lurah Pulau Setokok.

Wie Zufallsmuster unser Denken beeinflussen: Das Beispiel Crystal Ball

Zufallsmuster sind allgegenwärtig in unserem Alltag und beeinflussen maßgeblich unsere Wahrnehmung, Entscheidungen und unser Verhalten. Obwohl wir oft glauben, Kontrolle über Ereignisse zu haben, sind viele Situationen reine Zufallsprozesse. Das Verständnis dieser Muster und ihrer psychologischen Wirkungen ist entscheidend, um kognitive Verzerrungen zu erkennen und bewusster zu handeln.

Einleitung: Zufallsmuster und unser Denken – eine grundlegende Betrachtung

Zufallsmuster sind Strukturen, die in scheinbar chaotischen Ereignissen auftreten. Unser Gehirn ist darauf programmiert, selbst in zufälligen Daten Muster zu erkennen, um die Welt besser zu verstehen. Diese Tendenz ist evolutionär vorteilhaft, kann aber auch zu Fehlschlüssen führen. Im Alltag begegnen wir solchen Mustern häufig, sei es bei Wettervorhersagen, Sportergebnissen oder in Finanzmärkten. Das Ziel dieses Artikels ist es, die psychologischen Prozesse hinter der Mustererkennung zu verstehen und aufzuzeigen, wie sie unser Verhalten beeinflussen.

Warum sind Zufallsmuster in unserem Alltag relevant?

Ob beim Glücksspiel, bei Investitionsentscheidungen oder im Gesundheitswesen – das Erkennen und Interpretieren von Mustern beeinflusst unsere Entscheidungen maßgeblich. Ein falsches Verständnis von Zufall kann zu riskanten finanziellen Investitionen oder unnötigen Ängsten führen. Daher ist es wichtig, die Grenzen der Mustererkennung zu kennen und zwischen echten Gesetzmäßigkeiten und zufälligen Zusammenhängen zu unterscheiden.

Die menschliche Tendenz, Zufallsmuster zu erkennen und zu interpretieren

Unser Gehirn sucht ständig nach Bedeutung und Zusammenhängen, selbst wenn keine vorhanden sind. Diese Fähigkeit, Muster zu erkennen, ist evolutionär sinnvoll, kann aber auch zu Fehlern führen. Beispielhaft ist der sogenannte Pareidolie-Effekt, bei dem Menschen Gesichter in Wolken oder Mustern auf Rinden sehen. Ähnlich interpretieren Menschen Zufallsereignisse oft als bedeutsame Zeichen, was zu irrigen Annahmen führen kann.

Ziel des Artikels: Verständnis für die Einflussnahme von Zufallsmustern auf kognitive Prozesse

Das Ziel ist es, die Mechanismen hinter der Mustererkennung zu durchdringen, um bewusster mit Zufallsmustern umgehen zu können. Dabei werden psychologische Effekte wie der Bestätigungsfehler, der Gambler’s Fallacy und die Illusion der Kontrolle beleuchtet. Anhand praktischer Beispiele und wissenschaftlicher Erkenntnisse wird gezeigt, wie diese Muster unser Denken prägen und wie wir uns davor schützen können.

Grundprinzipien der Wahrnehmung von Zufallsmustern

Zufallsmuster unterscheiden sich grundlegend von echten Gesetzmäßigkeiten, die durch Natur- oder Gesellschaftsregeln festgelegt sind. Während echte Muster auf wiederholbaren, wissenschaftlich belegten Zusammenhängen basieren, sind Zufallsmuster spontane, nicht vorhersehbare Strukturen, die unser Gehirn dennoch zu erkennen versucht.

Was sind Zufallsmuster und wie unterscheiden sie sich von echten Gesetzmäßigkeiten?

Ein Beispiel für ein echtes Gesetz ist die Schwerkraft, die immer gleiche Wirkungen zeigt. Zufallsmuster hingegen sind meist nur statistisch gewachsene Strukturen, die in einem bestimmten Kontext zufällig auftreten. So können beim Würfeln mehrfach die gleiche Zahl erscheinen, doch das ist kein Gesetz, sondern reines Glück. Unser Gehirn neigt jedoch dazu, diese Zufälligkeiten als bedeutungsvoll zu interpretieren.

Kognitive Verzerrungen: Der menschliche Hang zur Mustererkennung

Verzerrungen wie der Bestätigungsfehler führen dazu, dass wir nur die Informationen wahrnehmen, die unsere bestehenden Überzeugungen bestätigen. Bei Zufallsmustern bedeutet dies, dass wir nach Beweisen suchen, die unsere Annahmen untermauern, und andere ignorieren. Dies kann dazu führen, dass wir fälschlicherweise Muster in rein zufälligen Ereignissen erkennen.

Beispiele aus der Geschichte: Wie Menschen in der Vergangenheit Zufallsmuster interpretierten

Historisch gesehen glaubten Menschen oft, bestimmte Ereignisse seien durch göttliche oder mystische Kräfte verursacht. Die Runen der Wikinger oder die Orakel in der Antike sind Beispiele, bei denen Zufall oder Glück als bedeutungsvolle Zeichen interpretiert wurden. Auch in der modernen Zeit beeinflussen solche Muster unsere Entscheidungen, etwa bei Börsenkursen oder Sportwetten.

Psychologische Effekte und Verzerrungen bei der Mustererkennung

Die Wahrnehmung von Zufallsmustern ist eng mit verschiedenen psychologischen Effekten verbunden, die unser Urteil verzerren. Das Verständnis dieser Effekte hilft, irrige Annahmen zu vermeiden und rationalere Entscheidungen zu treffen.

Der Bestätigungsfehler (Confirmation Bias) und seine Rolle bei Zufallsmustern

Der Bestätigungsfehler beschreibt unsere Tendenz, nur Informationen zu suchen oder zu gewichten, die unsere bestehenden Überzeugungen bestätigen. Bei der Interpretation von Zufallsmustern führt dies dazu, dass wir selektiv Muster in Daten sehen, die unsere Annahmen stützen, während widersprechende Hinweise ignoriert werden.

Der Gambler’s Fallacy: Der Irrglaube an die Konsequenzlosigkeit von Zufallsprozessen

Dieser Irrglaube besagt, dass vergangene Ereignisse den Ausgang zukünftiger Zufallsereignisse beeinflussen. Ein Beispiel ist die Annahme, nach mehreren verlorenen Würfen ist die Chance auf eine bestimmte Zahl höher. Wissenschaftlich betrachtet, sind diese Ereignisse unabhängig, doch unser Gehirn neigt dazu, Muster zu suchen, um das Glück beeinflussen zu können.

Illusion der Kontrolle: Warum Menschen glauben, sie könnten Zufallsereignisse beeinflussen

Viele Menschen glauben, sie könnten durch bestimmte Rituale, Handlungen oder Gedanken Zufallsergebnisse beeinflussen. Diese Illusion der Kontrolle wird durch unsere Tendenz verstärkt, Muster zu erkennen, selbst in völlig unabhängigen Ereignissen – ein Phänomen, das beim Spielen mit Glücksautomaten oder bei Sportwetten deutlich sichtbar ist.

Zufallsmuster in Glücksspielen und ihre psychologische Wirkung

Glücksspiele sind ein hervorragendes Beispiel für die Kraft von Zufallsmustern und deren psychologischen Einfluss. Symbole, Bonus-Features und die Gestaltung der Spiele nutzen menschliche Tendenzen, um das Spielverhalten zu beeinflussen und die Spannung zu steigern.

Die Rolle von Symbolen und deren Mehrfachfunktion (wie beim Crystal Ball)

Symbole in Spielautomaten haben oft doppelte Funktionen. Ein Beispiel ist der Crystal Ball, der sowohl als Wild- als auch als Scatter-Symbol fungieren kann. Diese Mehrfachfunktion verstärkt die Wahrnehmung von Mustern und erhöht die Wahrscheinlichkeit, dass Spieler an bestimmte Zusammenhänge glauben. Solche Symbole sind bewusst so gestaltet, dass sie die Illusion von Kontrolle und Glück verstärken.

Beispiel: Der Crystal Ball als Wild- und Scatter-Symbol – Bedeutung für das Spielverhalten

Beim Spiel auf GAMOMAT Slots: Crystal Ball kann dieses Symbol sowohl als Wild, das andere Symbole ersetzt, als auch als Scatter auftreten, das Freispiele oder Bonusrunden auslöst. Diese Mehrfunktion erhöht die Spannung und fördert das Verhalten, weiterzuspielen, da die Chance auf Gewinnmomente scheinbar durch die Symbolwahl beeinflusst wird. Die bewusste Gestaltung dieser Muster ist ein Beispiel dafür, wie Glücksspiele psychologische Mechanismen ausnutzen.

Einfluss von Bonus-Features und RTP-Variationen auf die Wahrnehmung von Zufallsmustern

Bonus-Features wie Freispiele, Multiplikatoren oder spezielle Symbole beeinflussen die Wahrnehmung der Zufälligkeit. Variierende RTP-Werte (Return to Player) verstärken die Illusion, dass bestimmte Muster Gewinne begünstigen, obwohl sie statistisch unabhängige Zufallsereignisse sind. Diese Gestaltungselemente sind darauf ausgelegt, die Spielverhalten zu steuern und die Erwartungshaltung der Spieler zu formen.

Modernes Glücksspiel: Branded Editions und komplexe Zufallsmuster

Heutige Spielautomaten zeichnen sich durch komplexe, markenbezogene Themen und erweiterte Spielelemente aus. Diese erhöhen die Wahrnehmung von Musterbildung und beeinflussen das Spielverhalten noch stärker.

Erweiterte Spielelemente (z.B. Golden Nights Bonus, Red Hot Firepot) und deren Einfluss auf das Mustererlebnis

Solche Features sind so gestaltet, dass sie die Erwartung auf große Gewinne verstärken. Sie schaffen komplexe Muster, die den Eindruck von Kontrolle und Vorhersehbarkeit vermitteln, obwohl die Ergebnisse rein zufällig sind. Das gezielte Design beeinflusst die Wahrnehmung der Spieler nachhaltig.

Wie Side-Features und variable Volatilität die Wahrnehmung von Zufall beeinflussen

Side-Features wie Karten-Gamble oder Leiter-Gamble bieten zusätzliche Möglichkeiten, Gewinne zu beeinflussen. Variable Volatilität sorgt für unregelmäßige Gewinnmuster, die die Illusion einer Strategie vermitteln, obwohl das Ergebnis letztlich vom Zufall bestimmt wird.

Die Bedeutung von optionalen Glücksspiel-Features (z.B. Karten- oder Leiter-Gamble) für das Spielverhalten

Diese Features fördern den Eindruck, dass Spieler durch geschicktes Handeln das Ergebnis beeinflussen können. Das verstärkt die Mustererkennung und führt dazu, dass Spieler länger im Spiel bleiben, in der Hoffnung, Muster zu ihrem Vorteil zu nutzen.

Der Einfluss von Zufallsmustern auf Entscheidungen im Alltag

Zufallsmuster beeinflussen nicht nur Spiele, sondern auch wichtige Entscheidungen in unserem täglichen Leben. Sie prägen unsere Wahrnehmung von Trends, Risiken und Chancen in verschiedenen Bereichen.

Finanzielle Entscheidungen und die Illusion der Muster in Marktbewegungen

Investoren sehen oft Trends, wo keine sind. Die sogenannte technische Analyse basiert auf vermeintlichen Mustern in Kurscharts, obwohl die Märkte größtenteils zufällig sind. Dieses Verzerrungsphänomen kann zu überhöhten Risiken und Fehlentscheidungen führen.

Gesundheitsverhalten: Der Glaube an Muster in Zufallsdaten (z.B. bei Diagnosen)

Patienten interpretieren manchmal Symptome oder Testergebnisse als bedeutungsvolle Muster, obwohl sie nur Zufall sind. Dies kann zu unnötiger Angst oder falscher Sicherheit führen.

Raihaanun Jadi Tumbal Kanibal Arifin Putra di Film Horor Labinak: Mereka Ada di Sini Jadi Horor Kanibalisme Berbalut Unsur Lokal yang Segar

Raihaanun Jadi Tumbal Kanibal Arifin Putra di Film Horor Labinak: Mereka Ada di Sini Jadi Horor Kanibalisme Berbalut Unsur Lokal yang Segar

 

*Film horor kanibalisme Labinak: Mereka Ada di Sini tayang mulai 21 Agustus 2025 di bioskop.

 

Jakarta, Galaxypost.id

 

 

 

 

 

 

Anami Films melalui film horor terbarunya, Labinak: Mereka Ada di Sini akan menyajikan kisah yang mengerikan tentang sebuah penganut sekte kuno, yang menjadikan kanibalisme sebagai ritual untuk mewujudkan usia abadi di dunia.

Disutradarai Azhar Kinoi Lubis dari produser Prakash Chugani, Deepak Chugani, dan Dilip Chugani, film ini membawa pengalaman sinematik yang menyegarkan dengan tema yang unik.

Dibintangi oleh Raihaanun, Arifin Putra, Giulio Parengkuan, Nayla Purnama, Chantiq Schagerl, Jenny Zhang, Aimee Saras, dan Ivanka Suwandi, Labinak: Mereka Ada di Sini akan mengeksplorasi tema kanibalisme yang berkelindan dengan kritik sosial tentang ketimpangan yang melanggengkan status quo kaum elite.

Dikisahkan Najwa (Raihaanun) sebagai guru honorer yang tinggal di kampung bersama anak semata wayangnya, Yanti (Nayla Purnama).

Keduanya hidup dengan kondisi ekonomi yang tidak layak. Suatu ketika, keduanya didatangi oleh Diana (Jenny Zhang), dari Yayasan Payung Emas agar mereka mau pindah ke kota. Najwa ditawari menjadi guru di sekolah milik yayasan tersebut, dan Yanti bisa bersekolah dengan berbagai fasilitas yang lebih baik.

Semula, situasi berjalan manis. Namun, perlahan ada yang janggal di rumah dan sekolah yang kini menjadi kehidupan baru Najwa. Najwa kerap dihantui oleh berbagai makhluk menyeramkan baik saat di rumah, maupun di sekolah.

Sementara itu, keluarga pemilik yayasan, Lucius (Arifin Putra) tengah merencanakan hal yang tak pernah terbayangkan oleh Najwa sebelumnya.

Najwa dan anaknya dipersiapkan oleh Lucius sebagai tumbal dari praktik kanibalisme keluarganya yang menganut sekte Bhairawa. Sebuah sekte yang menganut kepercayaan memakan daging manusia agar hidup mereka abadi.

Sepanjang film, penonton akan disuguhi kengerian berdarah. Mulai dari penampakan potongan-potongan tubuh, hingga wujud hantu baru yang dihadirkan Azhar Kinoi Lubis.

“Di film ini, kami menciptakan tampilan hantu yang baru. Hantu pocong ‘malu’. Lalu ada potongan-potongan tubuh yang sudah dibunuh, itu dijadikan makanan.

Sementara sebagian lainnya seperti perut yang sudah robek, atau tubuh yang kena cakar, itu ditutup dan diikat dengan kain,” kata sutradara film Labinak: Mereka Ada di Sini Azhar Kinoi Lubis.

“Saya juga mencoba menggabungkan koreografi gerakan tubuh dengan suara. Jadi, ketika saat melakukan ritual, ada gerakan seperti koreografi tari, tetapi ada suara seperti mantra, yang membuatnya terdengar sakral,” tambah Kinoi.

“Sebagai produser, kami ingin menjadikan cerita-cerita yang menarik menjadi pengalaman sinematik yang mendalam, yang dapat dipahami secara universal namun juga secara halus menyajikan pesan-pesan penting, menyoroti isu-isu sosial seperti keserakahan dan eksploitasi,” ujar produser film Labinak: Mereka Ada di Sini Dilip Chugani.

Raihaanun, mengungkapkan peran di film ini memberinya dimensi yang sebenarnya bertolak belakang. Pada satu sisi, ia adalah seorang guru fisika, yang percaya pada segala hal dengan bukti logika. Namun, di sisi lain, dari pengalamannya tinggal di rumah barunya, ia selalu mendapat teror dari sosok-sosok yang tak pernah ia pahami sebelumnya.

“Ada masa lalu kelam yang dilalui Najwa, yang belum pernah ia ungkapkan ke anaknya. Masa lalu yang rasanya ingin dikubur. Apa yang menjadi fokus Najwa adalah membahagiakan anaknya, termasuk dengan pindah ke tempat baru yang lebih baik.

Karakter Najwa sangat beresonansi dengan banyak perempuan mengenai apa yang dilaluinya, serta pengorbanan yang dilakukan, demi anaknya.

Film ini, selain berisi kengerian horor yang diciptakan Mas Kinoi, juga memberikan kritik sosial yang akan menjadi topik diskusi melalui tema kanibalisme, yang melibatkan kelompok kaya dan mereka yang kurang beruntung di dunia ini,” jelas Raihaanun.

Film horor Labinak: Mereka Ada di Sini akan menampilkan teror psikologis tentang kanibalisme yang menjadi cerminan kehidupan sosial saat ini. Tayang mulai 21 Agustus 2025 di bioskop Indonesia.

Ikuti informasi terbaru film horor Labinak: Mereka Ada di Sini persembahan Anami Films, di akun Instagram resmi @anamifilms_official.

Aurora Ribero dan Ali Fikry Terancam oleh Artika Sari Devi! Film Dia Bukan Ibu Merilis Official Trailer & Poster Menampilkan Sisi Tergelap Manusia dari Perjalanan Menjadi Seorang Ibu

Aurora Ribero dan Ali Fikry Terancam oleh Artika Sari Devi! Film Dia Bukan Ibu Merilis Official Trailer & Poster Menampilkan Sisi Tergelap Manusia dari Perjalanan Menjadi Seorang Ibu

MVP mempersembahkan film horor terbaru arahan sutradara Randolph Zaini, Dia Bukan Ibu, tayang mulai 25 September 2025 di bioskop!

 

Jakarta, Milleniumpost.id

 

Setelah merilis official poster Dia Bukan Ibu yang tampil berbeda dan unik sekaligus menyeramkan dengan menghadirkan adegan di meja makan antara Artika Sari Devi, Aurora Ribero, dan Ali Fikry, MVP Pictures merilis official trailer Dia Bukan Ibu yang menegangkan penuh darah melalui akun Instagram @mvppictures_id, @diabukanibufilm, dan kanal YouTube MVP Pictures.

Jika dalam official poster Artika Sari Devi hadir ditampilkan memiliki bayangan dalam cermin yang menyeramkan dengan ekspresi Aurora Ribero dan Ali Fikry yang penuh curiga, official trailer Dia Bukan Ibu memperlihatkan cerita yang lebih jelas.

Aurora Ribero, yang memerankan Vira, mulai melihat keanehan saat ia bersama adiknya, Dino (diperankan Ali Fikry), dan sang Ibu (Artika Sari Devi) pindah ke rumah baru. Di rumah itu, kejadian-kejadian aneh mulai terjadi. Termasuk dengan sang Ibu, yang mulai bertindak tidak wajar dan memberikan ancaman ke Vira dan Dino.

Potongan-potongan adegan dalam official trailer Dia Bukan Ibu juga memperlihatkan banyak hal yang membuat tidak nyaman. Mulai dari adegan berdarah, Artika Sari Devi yang tampil secara mengejutkan, termasuk saat ia memaksa Ali Fikry meminum segelas penuh susu. Aurora Ribero dan Ali Fikry pun mulai menyelidiki, apa yang sebenarnya terjadi dengan Artika Sari Devi sebagai Ibunya, yang telah mengancam kehidupan mereka berdua.

Film horor Dia Bukan Ibu disutradarai oleh Randolph Zaini, yang sebelumnya telah dipercaya dengan karya-karyanya yang berani, terinspirasi dari kisah utas (thread) di Twitter/X milik @jeropoint, dan naskahnya ditulis oleh Randolph bersama Titien Wattimena.

Film ini diproduseri oleh Raam Punjabi dan Amrit Punjabi. Film ini akan menyajikan kesegaran dalam genre horor Indonesia melalui pendekatan yang tidak biasa dan cerita universal tentang relasi Ibu dan anak.

“Film ini akan menyajikan horor dengan drama yang kuat antara relasi ibu dan kedua anaknya. Dengan bakat Randolph, serta kekuatan dari naskahnya dan jajaran pemeran yang berbakat, film ini akan menguak sisi tergelap manusia dengan cara yang tidak nyaman,” kata produser film Dia Bukan Ibu Amrit Punjabi.

Bagi Artika, yang kembali lagi ke layar lebar setelah hampir enam tahun terakhir, nama Randolph Zaini menjadi jaminan untuk menyelami kisah horor yang dibalut dengan nilai-nilai keluarga dan berbicara eksistensi perempuan.

“Saya penasaran dengan Randolph, setelah menonton karya-karya sebelumnya. Sejak awal, saya merasa kami memiliki koneksi yang sama. Banyak sekali tantangan di film ini. Tokoh Ibu di film ini punya emosi yang berlapis. Bagaimana fase seorang Ibu ditampilkan dengan beragam, termasuk saat ia jatuh ke titik terendahnya. Film ini juga bercerita tentang pencarian jati diri, eksistensi perempuan, single mother, menjadi ibu, yang menurut saya itu relate dengan penonton,” kata Artika Sari Devi.

“Film ini juga ingin menunjukkan seberapa jauh anak-anak itu mengenal sosok ibunya,” lanjutnya.
Sementara itu, Ali Fikry, yang memerankan Dino mengungkapkan ada banyak adegan yang menurutnya out of the box. Ia sendiri memiliki tantangan dalam menampilkan perubahan emosi secara halus dari awal hingga akhir.

“Ada banyak scene yang di luar pikiranku. Salah satu scene adalah ketika Ibu level mencurigakannya 85%, dia melakukan sesuatu yang tidak terpikirkan di pikiran kalian. Menurutku itu hal tersadis yang dilakukan oleh seorang Ibu ke anaknya, dan itu tidak masuk akal, sampai speechless,” ungkap Ali Fikry.

Bagi Aurora Ribero, penonton akan menemukan sisi personal di masing-masing karakter. Menurutnya, film ini bisa menjadi refleksi dan mengajak untuk berempati.

“Aku cukup relate dengan karakter Vira yang penuh perhatian dengan keluarga, termasuk Ibu. Ini adalah film yang bisa jadi sangat personal untuk semua manusia, dalam merefleksikan traumanya, untuk membuka pikiran dan hati, agar kita bisa lebih berempati,” ujar Aurora Ribero.

Ikuti terus perkembangan film horor terbaru persembahan MVP Pictures, Dia Bukan Ibu melalui akun Instagram @mvppictures_id. Film horor Dia Bukan Ibu tayang 25 September 2025 di bioskop!

***

Tentang PT Tripar Multivision Plus Tbk (MVP)

PT Tripar Multivision Plus Tbk (MVP) adalah salah satu perusahaan terdepan di industri hiburan Indonesia.

Selama lebih dari 50 tahun, perusahaan ini telah berkembang dan membangun berbagai bisnis, termasuk produksi film dan televisi, distribusi konten, serta jaringan bioskop. Didirikan oleh Raam Punjabi, seorang
tokoh visioner di industri ini, MVP terus berkomitmen untuk menghadirkan hiburan yang menarik bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

Keberhasilan MVP didorong oleh divisi produksinya yang produktif. Perusahaan ini memiliki perpustakaan konten film dan televisi yang beraneka ragam, mencakup lebih dari 683 judul film dan lebih dari 15.000 jam tayangan serial televisi.

Koleksi yang luar biasa ini mencerminkan dedikasi MVP dalam menghasilkan hiburan berkualitas tinggi yang relevan dengan masyarakat Indonesia. Dari drama yang menyentuh, komedi yang menghibur, hingga dokumenter yang menggugah pikiran, produksi MVP telah menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap budaya Indonesia.

Multivision Plus (MVP) juga menjadi pilar utama industri perfilman Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu rumah distribusi film terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

MVP telah membangun jaringan distribusi Bollywood dan Hollywood di berbagai negara seperti Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Kamboja, memperkuat reputasinya sebagai pemimpin dalam kolaborasi sinematik global.

Selain unggul dalam produksi, MVP juga secara strategis memperluas bisnisnya ke bidang eksibisi film melalui anak perusahaannya, PT Platinum Sinema. Beroperasi di bawah merek Platinum Cineplex, perusahaan ini telah membangun jaringan 16 bioskop di berbagai kota di Indonesia. Dengan fasilitas modern dan pilihan film yang beragam, mulai dari blockbuster Hollywood, film Bollywood, hingga sinema Asia yang diakui secara internasional, MVP berperan penting dalam menumbuhkan budaya perfilman di Indonesia.